Data Subjektif :
- Klien mengatakan memiliki riwayat ketuban pecah dini selama 2 hari
- Klien mengatakan cemas dengan keadaanya saat ini
- Klien mengaakan takut terjadi sesuatu kepadanya karena ada caira
yang keluar pada jalan lahirnya
- Klien mengatakn baru melahirkan 6 hari SMRS
- Klien mengatakan pola tidurya tidak teratur
- Klien mengatakan terdapat luka perineum
- Pengkajian nyeri :
S : Saat berpindah posisi
Q : seperti berdenyut
R : Alat kelamin
S : 4 (rentang 1-10)
T : Hilang timbul
Data Fokus
Data Objektif :
- Terdapat luka perineum
- Terdapat pus yang keluar dari luka
- Luka tampak kemerahan
- Klien tampak gelisah
- Skor HARS : 16 (kecemasan sedang)
- G1 P1 A0
- TTV :
TD = 110/90 N = 84x/menit
RR = 20x/menit T = 37,3
No Data
Analisa Data Kemungkinan Masala
Penyebab h
1 DS: Prosedur Kerusakan Integrias
- Klien mengatakan memiliki riwayat Ketuban pecah pembedahan Jaringan
dini selama 2 hari
- Klien mengatakan baru melahirkan 6 hari SMRS
DO :
- Terdapat luka perineum
- Terdapat pus yang keluar dari luka
- Luka tampak kemerahan
24-11- Kerusakan - Tissue integrity : Skin Presure ulcer prevention 1. mengobservasi luka : S:
2020 Integritas and muccous wound care lokasi, dimensi, - Klien mengatakan
kulit b/d - Wound healing 1. Anjurkan pasien untuk kedalaman luka, lukanya tidak
proses :primaryand mengguakan pakaian jaringan nektrotik, mengeluarkan pus
pembedaha secondary intention yang longgar tanda-tanda infeksi - Klien mengatakan
n Setelah dilakukan 2. Jaga kulit agar tetap lokal, formasi traktus lukanya mulai
tindakan keperawatan bersih dan kering 2. Memonitor kulit mengering
selama 3x8 jam 3. Monitor kulit akan akan adanya O:
kerusakan integritas adanya kemerahan kemerahan - Luka berada di daerah
jaringan klien dapat 4. Monitor aktivias 3. Melakukan teknik kemaluan klien
membaik atau sembuh danmmobilisasi pasien perawatan luka - Luka tampak bersih
dengan kriteria hasil: 5. Monitor status nutrisi dengan teknik steril - Kassa penutup luka
1. Perfusi jaringan pasien 4. Menjaga kulit agar tampak tidak
normal 6. Observasi luka : lokasi, tetap bersih dan menimbulkan noda yang
dimensi, kedalaman luka, kering banyak seperti
2. Tidak ada tanda- jaringan nektrotik, tanda- 5. Memonitor status sebelumnya
tanda infeksi tanda infeksi lokal, nutrisi pasien A : masalah belum teratasi
formasi traktus 6. Berkolaborasi dengan P : intervensi dilanjutkan
3. Ketebalan dan 7. Kolaborasi dengan tenaga tenaga medis lain
tekstur jaringan medis lain (ahli gizi) (ahli gizi) dalam
normal dalam pembeian diet pembeian diet TKTP
TKTP
4. Menunjukkan 8. Cegah kontaminasi fases
pemahaman dalam dan urine
proses perbaikan 9. Lakukan teknik perawatan
kulit dan mencegah luka dengan teknik steril
terjadinya cidera
berulang
5. Menunjukkan
terjadinya proses
penyembuhan luka
24-11- Nyeri akut Pain Control Management Pain 1. Mengobservasi/mo S :
2020 b/d Agen Setelah dilakukan 1. Observasi reaksi nitor TTV - Klien mengatakan
cedera tindakan nonverbal dari nyeri berkurang
biologis keperawatan selama ketidaknyamanan 2. Mengobservasi - Klien mengatakan
2x8 jam nyeri klien 2. Observasi/monitor TTV reaksi nonverbal lukanya tidak
dapat menurun atau dari mengeluarkan pus
hilang, dengan 3. Lakukan pengkajian ketidaknyamanan - Pengkajian Luka :
nyeri secara 3. Melakukan
kriteria hasil:
komprehensif termasuk pengkajian nyeri P : Saat berpindah
1. Mampu
mengontrol nyeri lokasi, karakteristik, secara posisi
(tahu penyebab durasi, frekuensi, komprehensif Q : seperti
kualitas dan faktor termasuk lokasi,
nyeri, mencari
presipitasi karakteristik, berdenyut
bantuan)
durasi, frekuensi, R : alat kelamin
4. Posisikan pasien
2. Melaporkan
semiflower
kualitas dan faktor S : 2 (dari 1-10)
bahwa nyeri presipitasi
berkurang dengan 5. T : hilang timbul
Jelaskan penyebab, 4. Menjelaskan O:
menggunakan periode, dan pemicu
manajemen nyeri penyebab, periode, - Klien tampak tidak
nyeri dan pemicu nyeri meringis kesakitan
3. Mampu 6. Kurangi faktor 5. - Luka tampak
mengenali nyeri Mengurangi faktor kemerahan
presipitasi nyeri presipitasi nyeri
(skala, intensitas, A : masalah teratasi
frekuensi dan 7. Anjurkan pasien untuk 6. Berkolaborasi P : intervensi dihentikan
tanda nyeri) bedrest untuk pemberian obat
membantu penurunan nitrogliserin,
4. Menyatakan rasa nyeri (bedrest)
nyaman setelah antipiretik,antipatil
nyeri berkurang 8. Kolaborasi pemberian et
obat nitrogliserin,
5. Tanda vital dalam antipiretik,antipatilet
rentang normal
9. Monitor vital sign
sebelum dan sesudah
pemberian obat-obatan
pertama kali
Tangga
l Diagnosa NOC NIC Implemenasi Evaluasi
Keperawatan
/Jam
25-11- Kerusakan - Tissue integrity : Presure ulcer prevention 1. mengobservasi S:
2020 Integritas Skin and muccous wound care luka : lokasi, - Klien mengatakan
kulit b/d - Wound healing 1. Anjurkan pasien dimensi, lukanya tidak
proses :primaryand untuk mengguakan kedalaman luka, mengeluarkan pus
pembedaha secondary intention pakaian yang longgar jaringan - Klien mengatakan
n Setelah dilakukan 2. Jaga kulit agar tetap nektrotik, tanda- lukanya mulai
tindakan keperawatan bersih dan kering tanda infeksi mengering
selama 3x8 jam 3. Monitor kulit akan lokal, formasi O:
kerusakan integritas adanya kemerahan traktus - Luka berada di daerah
jaringan klien dapat 4. Monitor aktivias 2. Memonitor kulit kemaluan klien
membaik atau sembuh danmmobilisasi akan adanya - Luka tampak bersih
dengan kriteria hasil: pasien kemerahan - Luka tampak
1. Perfusi jaringan 5. Monitor status 3. Melakukan mengering
normal nutrisi pasien teknik A : masalah teratasi
6. Observasi luka : perawatan luka P : intervensi dihentikan
2. Tidak ada tanda- lokasi, dimensi, dengan teknik
tanda infeksi kedalaman luka, steril
jaringan nektrotik, 4. Menjaga kulit
3. Ketebalan dan tanda-tanda infeksi agar tetap bersih
tekstur jaringan lokal, formasi traktus dan kering
normal 7. Kolaborasi dengan 5. Memonitor
tenaga medis lain status nutrisi
4. Menunjukkan (ahli gizi) dalam pasien
pemahaman dalam
proses perbaikan pembeian diet TKTP 6. Berkolaborasi
8. Cegah kontaminasi dengan tenaga
kulit dan mencegah
terjadinya cidera fases dan urine medis lain (ahli
9. Lakukan teknik gizi) dalam
berulang perawatan luka pembeian diet
5. Menunjukkan dengan teknik steril TKTP
terjadinya proses
penyembuhan luka