Anda di halaman 1dari 19

PENDIDIKAN KESEHATAN

KEBUTUHAN RASA AMAN DAN


NYAMAN
by kel 5
Siska Primanti
Wafiq Nurhaliza
Yesisca Oktaviani
1. Pengertian Pendidikan Kesehatan

 pendidikan kesehatan adalah proses untuk meningkatkan


kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan. Sedangkan dalam keperawatan, pendidikan
kesehatan merupakan satu bentuk intervensi keperawatan yang
mandiri untuk membantu klien baik individu, kelompok,
maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat
berperan sebagai perawat pendidik.
2.Tujuan pendidikan kesehatan

 Tujuan Pendidikan KesehatanSecara umum ialah


meningkatkan kemampuan masyarakat untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan, baik fisik, mental dan
sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun sosial
(Notoatmodjo S, 2016:21).
3. Ruang lingkup pendidikan kesehatan

1. Aspek Kesehatan

a. Promosi ( promotif )

Promosi kesehatan seperti peningkatan gizi, kebiasaan hidup dan perbaikan


sanitasi lingkungan.

b. Pencegahan ( preventif )

-Pendidikan kesehatan pada tatanan keluarga (rumah tangga)

-Pendidikan kesehatan pada tatanan sekolah, dilakukan di sekolah   dengan


sasaran murid.

-Pendidikan kesehatan di tempat-tempat kerja dengan sasaran buruh atau


karyawan yang bersangkutan.
c. Penyembuhan ( kuratif )

-Diagnosis Dini dan Pengobatan Segera.

-Pembatasan Cacat yaitu seperti kurangnya pengertian dan  kesadaran


masyarakat tentang kesehatan dan penyakit seringkali mengakibatkan
masyarakat tidak melanjutkan pengobatannya sampai tuntas, sedang
pengobatan yang tidak sempurna dapat mengakibatkan orang yang ber
sangkutan menjadi cacat.

d. Rehabilitasi (pemulihan).
Pendidikan kesehatan bagi pasien dan keluarganya membantu pasien untuk
dapat berpatisipasi lebih baik dalam perawatan dan mengambil keputusan-
keputusan
2.Tempat Pelaksanaan Pendidikan Kesehatan

a. Pendidikan kesehatan di tempat-tempat umum, yang mencakup


terminal bus, stasiun, bandar udara, tempat-tempat olahraga, dan
sebagainya.

b. Pendidikan kesehatan pada fasilitas pelayanan kesehatan,


seperti: rumah sakit, Puskesmas, Poliklinik rumah bersalin, dan
sebagainya.
Kebutuhan Rasa Aman atau keselamatan
 Keamanan adalah kondisi bebas dari cedera fisik dan
psikologis (Hidayatullah, 2017). Keselamatan adalah suatu
keadaan seseorang atau lebih yang terhindar dari ancaman
bahaya atau kecelakaan. Kebutuhan akan rasa aman adalah
kebutuhan untuk melindungi diri dari bahaya fisik. Ancaman
terhadap keselamatan seseorang dapat dikategorikan sebagai
ancaman mekanis, kimiawi, dan bakteriologis. Kebutuhan akan
keamanan terkait dengan konteks fisiologis dan hubungan
interpersonal. Keamanan fisiologis berkaitan dengan sesuatu
yang mengancam tubuh dan kehidupan seseorang.
Klasifikasi Kebutuhan Keselamatan atau Keamanan

1. Keselamatan Fisik
 Mempertahankan keselamatan fisik melibatkan keadaan
mengurangi atau mengelurkan ancaman pada tubuh atau
kehidupan. Ancaman tersebut mungkin penyakit, kecelakaan,
bahaya, pada lingkungan.
2. Keselamatan Psikologis

 Untuk selamat dan aman secara psikologi, seorang manusia


harus memahami apa yang diharapkan dari orang lain,
termasuk anggota keluarga dan profesional pemberi perawatan
kesehatan. Seseorang harus mengetahuai apa yang diharapkan
dari prosedur, pengalaman yang baru, dan hal-hal yang
dijumpai dalam lingkungan. Setiap orang merasakan beberapa
ancaman keselamatan psikologis pada pengalaman yang baru
dan yang tidak dikenal. (Margin,2015).
Lingkup Kebutuhan Keamanan atau keselamatan
1. Kebutuhan Fisiologis

 Kebutuhan fisiologis yang terdiri dari kebutuhan terhadap


oksigen, kelembaban yang optimum, nutrisi, dan suhu yang
optimum akan mempengaruhi kemampuan seseorang.
2. Macam-macam Bahaya atau Kecelakaan

a.       Di rumah

b.      Di RS : Mikroorganisme

c.       Cahaya

d.      Kebisingan

e.       Cedera

f.       Kesalahan prosedur

g.      Peralatan medik, dll


3. Cara  Meningkatkan Keamanan pada Pasien

a.       Mengkaji tingkat kemampuan pasien untuk melindungi diri

b.      Menjaga keselamatan pasien yang gelisah

c.       Mengunci roda kereta dorong saat berhenti

d.      Penghalang sisi tempat tidur

e.       Bel yang mudah dijangkau

f.       Meja yang mudah dijangkau

g.      Kereta dorong ada penghalangnya

h.      Kebersihan lantai

i.        Prosedur tindakan.
Kebutuhan Rasa Nyaman
 (Potter & Perry, 2015) megungkapkan kenyamanan atau rasa
nyaman adalah suatu keadaan dimana telah terpenuhinya
kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan akan ketentraman
(suatu kepuasan yang meningkatkan penampilan sehari-hari),
kelegaan (kebutuhan telah terpenuhi), dan transenden (keadaan
tentang sesuatu yang melebihi masalah dan nyeri).
Kenyamanan mesti dipandang secara holistik yang mencakup empat
aspek yaitu:

1. Fisik, berhubungan dengan sensasi tubuh.

2. Sosial, berhubungan dengan hubungan interpersonal, keluarga, dan


sosial.

3. Psikospiritual, berhubungan dengan kewaspadaan internal dalam diri


sendiri yang meliputi harga diri, seksualitas, dan makna kehidupan).

4. Lingkungan, berhubungan dengan latar belakang pengalaman eksternal


manusia  seperti cahaya, bunyi, temperatur, warna, dan unsur alamiah
lainnya.
Meningkatkan Kenyamanan dalam strategi kesehatan

1.   Sentuhan teraupeutik atau menghilangkan rasa sakit

2.  Akupresure atau pengobatan dengan terapi alami untuk


penyakit berat

3.  Relaksasi dan Teknik Imajinasi

4.  Imajinasi terbimbing

5.  Bimbingan Antisipasi

6. Distraksi atau pengalihan dari fokus terhadap nyeri.


Faktor – faktor yang Mempengaruhi Keamanan dan Kenyamanan

1.      Emosi

 Kecemasan, depresi, dan marah akan mudah terjadi dan mempengaruhi


keamanan dan kenyamanan

2.      Status Mobilisasi

 Keterbatasan aktivitas, paralisis, kelemahan otot, dan kesadaran menurun


memudahkan terjadinya resiko injury

3.      Gangguan Persepsi Sensory

 Mempengaruhi adaptasi terhadap rangsangan yang berbahayaseperti


gangguan penciuman dan penglihatan
4.      Keadaan Imunits

 Gangguan ini akan menimbulkan daya tahan tubuh kurang sehingga mudah terserang penyakit

5.      Tingkat Kesadaran

 Pada pasien koma, respon akan menurun terhadap rangsangan, paralisis, disorientasi, dan kurang
tidur.

6.      Informasi atau Komunikasi

 Gangguan komunikasi seperti aphasia atau tidak dapat membaca dapat menimbulkan kecelakaan.

7.      Gangguan Tingkat Pengetahuan

 Kesadaran akan terjadi gangguan keselamatan dan keamanan dapat diprediksi sebelumnya.

8.      Penggunaan antibiotik yang tidak rasional

 Antibiotik dapat menimbulkan resisten dan anafilaktik syok.


9.      Status nutrisi

 Keadaan kurang nutrisi dapat menimbulkan kelemahan dan mudah menimbulkan penyakit,
demikian sebaliknya dapat beresiko terhadap penyakit tertentu.          

10.  Usia

 Perbedaan perkembangan yang ditemukan diantara kelompok usia anak-anak dan lansia
mempengaruhi reaksi terhadap nyeri.

11.  Jenis Kelamin

 Secara umum pria dan wanita tidak berbeda secara bermakna dalam merespon nyeri dan
tingkat kenyamanannya.

12.  Kebudayaan

 Keyakinan dan nilai-nilai kebudayaan mempengaruhi cara individu mengatasi nyeri dan
tingkat kenyaman yang mereka punya.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai