Anda di halaman 1dari 53

ASUHAN KEPERAWATAN PADA

KELUARGA ANAK PRA SEKOLAH


DENGAN  ISPA
KELOMPOK 3
FARADIZKA MIMANDA (18334033)
SILVI WIDYA NINGSIH (18334096)
YOGA TRI GUNA YEZA A. (18334119)
PENGERTIAN ISPA
ISPA adalah suatu keadaan dimana saluran
pernapasan (hidung, pharing, dan laring) mengalami
inflamasi yang menyebabkan obstruksi jalan napas
dan akan menyebabkan retraksi dinding dada pada
saat melakukan pernapasan
KLASIFIKASI ISPA
01 02
Pneumonia berat Pneumonia
ditandai secara klinis oleh adanya ditandai secara klinis oleh adanya
tarikan dinding dada kedalam (chest napas cepat.
indrawing)

03
Bukan pneumonia
ditandai secara klinik oleh batuk
pilek, bisa disertai demam tampa
tarikan dinding dada kedalam, tampa
napas cepat.
ETIOLOGI
● Virus utama: Rino virus, Corona Virus, Adeno
Virus, Antero Virus.
● Bakteri utama: streptococcus, pneumonia,
Haemophylus, influenza, staphylococcus
aureus.
● Pada neonatus dan bayi muda: chalamidia
trachomatis, dan pada anak usia sekolah:
mychoplasma pneumonia.
PATOFISIOLOGI
Perjalanan klinis penyakit ISPA
dimulai dengan berinteraksinya virus
dengan tubuh. Masuknya virus sebagai
antigen kesaluran pernapasan akan
menyebabkan silia yang terdapat pada
permukaan saluran napas bergerak ke
atas mendorong virus ke arah faring
atau dengan suatu rangkapan refleks
spasmus oleh laring. Jika refleks
tersebut gagal maka virus merusak
lapisan epitel dan lapisan mukosa
saluran pernapasan
MANIFESTASI
KLINIS
• Demam
• Meningismus
• Anoreksia
• Vomiting
• Diare
• Abdominal pain
• Sumbatan pada jalan napas
• Batuk
• Suara napas tambahan
 
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pengkajian utama pada jalan
PEMERIKSAAN
napas
PENUNJANG
Pola: cepat (takipnea) atau normal Pemeriksaan penunjang
Kedalaman: napas normal, dangkal atau Pemeriksaan kultur atau biakan kuman (swab):
terlalu dalam yang biasanya dapat kita hasil yang didapat adalah biakan kuman (+)
amati melalui pergerakan rongga dada dan sesuai dengan jenis kuman.
rongga abdomen. Pemeriksaan hitung darah (diferential count): laju
Usaha: kontinyu, terputus-putus atau tiba-tiba endapan darah meningkat disertai dengan
berhenti disertai dangan adanya bersin- adanya leukositosit dan biasanya juga
bersin. disertai dengan adanya trombositopeni.
Irama pernapasan bervariasi tergantung pada Pemeriksaan foto toraks.
pola dan kedalaman pernapasan.  
PENATALAKSAAN

PERAWATAN
PENGOBATAN
PENCEGAHAN • Meningkatkan istirahat minimal 8 jam
perhari

• Mengatasi batuk,
• Menjaga perawatan diri Meningkatkan makanan bergisi
• Bila demam beri kompres dan banyak memberikan obat batuk
agar tetap baik dan sehat. yang aman atau bisa
minum air putih.
• Imunisasi menggunakan ramuan
• Bila hidung tersumbat karena pilek bersikan
• Menjaga kebersihan tradisional.
lubang hidung dengan sapu tangan bersih.
perorangan dan • Bila badan demam, gunakan pakaian yang • Ex: jeruk nipis+kecap
lingkungan. cukup tipis dan tidak terlalu ketat. atau madu 3x sehari
• Menjaga anak • Bila terserang pada anak atau bayi berikan •  
berhubungan dengan makanan bergisi dan ASI bila anak masih
penderita ISPA menete
KONSEP
KELUARGA
Keluarga adalah salah satu kelompok atau
kumpulan manusia yang hidup bersama
sebagai satu kesatuan atau unit
masyarakat terkecil dan biasanya selalu
ada hubungan darah, ikatan perkawinan
atau ikatan lainnya, tinggal bersama dalam
satu rumah yang dipimpin oleh seorang
kepala keluarga dan makan dalam satu
periuk.
5 FUNGSI KELUARGA

FUNGSI BIOLOGIS FUNGSI


PSIKOLOGIS
Fungsi
Pendidikan

Fungsi Sosial FUNGSI SOSIAL


Budaya atau
Sosiologi
TIPE KELUARGA

● KELUARGA TRADISIONAL ● KELUARGA NON TRADISIONAL


1. Nuclear family 1. Keluarga communy yang terdiri dari
2. Extended family satu keluarga tanpa pertalian darah,
3. Dyad family hidup dalam satu rumah.
4. Single parent family 2. Orang tua (ayah, ibbu) yang tidak ada
5. Single adult ikatan perkawinan dan anak hidup
6. Keluarga usia lanjut bersama dalam satu rumah tangga.
3. Homo seksual dan lesbian adalah dua
individu sejenis yang hidup bersama
dalam satu rumah dan berperilaku
layaknya suami istri.
TUGAS KELUARGA DIBIDANG
KESEHATAN
1. Mengenal masalah kesehatan
keluarga.

2. Memutuskan tindakan kesehatan


yang tepat bagi keluarga

3. Memodifikasi lingkungan keluarga


untuk menjamin kesehatan keluarga.

4. Memanfaatkan fasilitas pelayanan


kesehatan disekitarnya bagi
keluarga.
Konsep Keluarga Pra Sekolah

● Asuhan keperawatan keluarga pada


anak prasekolah adalah suatu
rangkaian kegiatan yang diberikan
kepada keluarga dengan anak usia
prasekolah
Masalah yang biasa terjadi pada keluarga pra
sekolah

MASALAH HUBUNGAN KERACUNAN


KESEHATAN KELUARGA Saturn is the ringed one
and a gas giant

BAHAYA GANGGUAN MASALAH


PSIKOLOGIS TIDUR TOILETING
● 1. Membantu anak untuk
bersosialisasi
● 2. Beradaptasi dengan anak yang
baru lahir sementara kebutuhan anak
yang lain (tua) juga harus dipenuhi.
● 3. Mempertahankan hubungan yang
sehat baik di dalam atau luar keluarga
TUGAS PADA (keluarga lain dan lingkungan sekitar)
TAHAP ● 4. Pembagian waktu untuk individu,
pasangan dan anak
PERKEMBANGAN ● 5. Pembagian tanggung jawab
anggota keluarga
● 6. Merencanakan kegiatan dan waktu
What THE PARENTS have untuk menstimulasi pertumbuhan dan
to do? perkembangan anak.
Konsep Dasar Askep
Asuhan keperawatan keluarga pada Tn. K
khususnya pada an. N dengan infeksi
saluran pernafasan akut (ispa) di wilayah
kerja puskesmas pariaman kecamatan
pariaman tengah kota pariaman
PENGKAJIAN

IDENTITAS UMUM/ DATA UMUM

Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn.M


Alamat : jl. Ni saja dulu
kampung durian runtuh
Nomor Telp : 08123456789
Pekerjaan : petani

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
3. Komposisi Keluarga
.

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
CREDITS: This presentation template was created
by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.
● Tipekeluarga
Keluarga Tn. K memiliki tipe keluarga inti ( the nuclear
family ) dimana didalamnya terdiri dari seorang ayah yang
mencari nafkah, seorang ibu yang mengurusi rumah tangga
dan anak.

● Suku bangsa
An. N bersuku Caniago karena menurut adat orang
Minang, anak mengikuti suku Ibunya yaitu Caniago dan
berkewarganegaraan Indonesia.  
● Agama
Semua anggota keluarga beragama Islam dan menjalankan
ibadah sesuai dengan ajaran agama Islam.

● Status sosial ekonomi keluarga


Keluarga Tn. K memiliki penghasilan + 2.000.000. Penghasilan
Tn. K terkadang tidak tetap tiap bulannya, tergantung pendapatan
ikanyang akan dijualnya nanti, penghasilan Tn. K digunakan untuk
mencukupi kebutuhan sehari- hari.

● Aktifitas rekreasi keluarga


Keluarga jarang melakukan kegiatan rekreasi, lebih sering
berkumpul dirumah. Rekreasi hanya saat lebaran dan saat anaknya
sedang liburan akhir sekolah.
RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA :

● Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tahap perkembangan keluarga Tn. K saat ini adalah tahap keluarga dengan anak usia prasekolah.
 
● Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi yaitu memenuhi kebutuhan dasar keluarga yang
meningkat, termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga (bila anak sakit terkadang hanya
dibelikan obat di warung, bila tidak sembuh baru diperiksakan ke Puskesmas).
 
● Riwayat Kesehatan Keluarga Inti
NyU mengatakan An. N mengidap batuk dan pilek sudah + 5 hari yang lalu, demam + 1 minggu dan sudah
minum obat dari Puskesmas. Ny.U juga mengatakan bahwa nafas anaknya terlihat sesak.

● Riwayat keluarga sebelumnya


Ny. U mengatakan berat badan An. N ketika lahir 2.100 gram, An. N lahir kurang bulan dan masuk inkubator
karena mengalami BBLR ketika lahir. An. N juga tidak mendapatkan ASI eksklusif secara memadai. An. N
mendapatkan ASI eksklusif hingga umur 6 bulan.
● PENGKAJIAN LINGKUNGAN

1. Karakteristik rumah

Rumah yang ditempati keluarga Tn. K merupakan rumah sendiri yang diwariskan dari orangtuanya. Sebelumnya keluarga Tn. K tinggal dirumah
kontrakan selama 5 tahun dan sekarang sudah tinggal dirumah sendiri. Bentuk rumah keluarga Tn. K yaitu permanen dengan atap seng, lantai sudah
diplester / disemen. Ukuran rumah 9 m x 5 m. Rumah keluarga Tn. K tampak tidak rapi, ventilasi di ruang tamu masih kurang, ventilasi rumah kurang
karena rumah tidak bertemit dan pertukaran udara melalui celah-celah genting jendela berdebu, barang-barang berserakan di ruang tamu seperti baju-
baju dan perabotan lainnya, lantai rumah dari semen di alaskan kasur santai, lantai dapur dari semen dan halaman rumah bersih, sumber air minum
keluarga Tn. K menggunakan air sumur yang telah dimasak, mandi menggunakan air sumur bercincin dengan jarak septik tank 4 meter dari sumur.
Lingkungan rumah cukup luas dengan perabotan yang cukup jendela. Halaman rumah dan ruangan selalu disapu. Banyak pakaian yang bergantungan di
kamar (di tembok). Jendela kamar jarang dibuka, sehingga siang hari tampak gelap.

DENAH RUMAH
● Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Lingkungan An. N tinggal terbilang cukup padat karena rumah dempet-dempet antara rumah satu dengan yang
lainnya. Di sekitar tempat tinggal An. N juga terdapat banyak balita. Masyarakat tempat An. N terilihat rukun.

● Mobilitas geografis keluarga


Keluarga Tn. K menetap tinggal dirumah yang telah dimilikinya kini, dari warisan orangtuanya.

● Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat


Keluarga Tn. K biasanya berkumpul setiap lebaran, interaksi dengan tetangga cukup baik, tetangga sering
berkunjung ke rumah untuk mengobrol dan teman-teman dari An. N sering main kerumah untuk bermain
dengan An. N.
 
● Sistem pendukung keluarga
Sistem pendukung keluarga adalah Tn. K dan Ny. U dimana mereka bertindak sebagai orangtua dari An. N.
Namun An. N kurang mendapatkan perhatian dari Tn. K sebagai ayah, karena Tn. K yang bekerja sebagai
nelayan memaksakan Tn. K untuk jarang berada dirumah.
 
● Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antar keluarga yaitu komunikasi terbuka, bahasa yang digunakan biasanya bahasa
minang. An. N juga komunikatif dengan anggota keluarganya.
 
● Struktur kekuatan keluarga
Di keluarga, Tn. K yang mengatur semua kebutuhan rumah tangga. Tn. K juga bertanggug
jawab mengambil keputusan dan semua keluarga akan mematuhi karena Tn. K sebagai kepala
keluarga dan ayah bagi anak-anaknya.
 
● Struktur peran
Tn. K berperan sebagai kepala rumah tangga yang bekerja sebagai nelayan. Ny. U berperan
sebagai ibu rumah tangga yang hanya mengurus keluarga beserta anaknya. An. N berperan
sebagai anak dari pasangan Tn. K dan Ny. U yang merupakan anak pertama berperan sebagai
anak pra sekolah.
 
● Nilai atau norma keluarga
Dalam kehidupan sehari-hari keluarga Tn. K menggunakan norma dan nilai sesuai dengan
agama dan adat istiadat yang tidak bertentangan dengan kesehatan.
Fungsi keluarga

● Fungsi afektif
Dalam keluarga terdapat perasaan saling memiliki, kasih
sayang, tolong menolong, dan saling mendukung antar anggota
keluarga.
 
● Fungsi sosialisasi
Komunikasi atau interaksi antar anggota keluarga terjalin
dengan baik masing-masing anggota keluarga saling
menghormati serta menerapkan sopan santun dalam berperilaku.
● Fungsi perawatan kesehatan

Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan,


Keluarga Tn. K belum mengetahui yang diderita An.N keluarga hanya mengetahui gejala penyakit sesak
napas, batuk, pilek dan demam. Keluarga belum mengetahui apa penyakit yang diderita An.N penyebab, faktor
resiko, pencegahan dan akibat bila tidak ditangani. Keluarga ingin sekali mengetahui penyakit yang diderita An.N
dan cara penanganan gejala yang timbul. Keluarga tampak resah.

Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal
yang perlu dikajiadalah:
Keluarga Tn. K dapat mengambil keputusan melakukan perawatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang
terjadi, terbukti keluarga Tn.k sudah memerksakan An. N ke puskesmas. Akan tetapi keluarga belum mampu
mengambil keputusan untuk pertolongan pertama pada An. N dengan gejala demam batuk pilek dan sesak
napasnya.

Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit, termasuk
kemampuan memelihara lingkungan dan menggunakan sumber/fasilitas kesehatan yang ada di masyarakat,
yang perlu dikaji adalah:
Keluarga belum mampu merawat anggota keluarga yang sakit keterbatasan pengetahuan cara
perawatan An. N dengan ISPA untuk mengurangi gejala yang lebih parah. Kurangnya pengetahuan tentang cara
merawat menjadi penyebab utamanya.
 
Untuk mengetahui bagaimana kemampuan keluarga modifikasi lingkungan
Keluarga belum mampu memelihara dan menjaga lingkungan rumah agar tetap sehat terbukti
kondisi dalam ruang tamu sedikit berantakan banyak mainan An. N, kurang bersih dan berbau tidak sedap.
Ventilasi rumah kurang karena rumah tidak berternit dan pertukaran udara melalui celah -celah genting,
terdapat 2 jendela diruang tamu, jarang dibuka sehingga kondisi rumah lembab.
 

Untuk mengetahui bagaimana kesmampuan keluarga untuk memanfaatkan fasilitas pelayanankesehatan


Keluarga Tn. K sudah dapat memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada dimasyarakat dengan baik, karena
An. N sudah diperiksakan di puskesmas dan setiap ada anggota keluarga yang sakit langsung berobat di
Puskesmas yang terdekat.

● Fungsi reproduksi
Keluarga Tn. K memiliki anak kandung 1 orang anak berkelamin perempuan dan memiliki 1 istri.
 

● Fungsi ekonomi
Keluarga Tn. K mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan, papan serta membiayai kebutuhan Ny. U dan An.
N.
 
Stres dan koping keluarga

● Stresor jangka pendek dan panjang


Sementara tidak mempunyai masalah berat, hanya saja An. N sedang mengalami infeksi saluran
pernafasan akut. Keluarga memiliki stressor jangka panjang yaitu memikirkan masalah biaya untuk hidup
dan keinginan untuk menyekolahkan anak-anaknya setinggi-tingginya.
 
● Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor
Keluarga menganggap ujian atau masalah yang dihadapi adalah ujian atau cobaan dari Allah. Setiap
ada masalah keluarga selalu memecahkan masalah secara bermusyawarah.
 
● Strategi koping yang digunakan
Apabila ada keluarga yang bermasalah kesehatan, keluarga memanfaatkan layanan kesehatan seperti:
puskesmas, bidan dan rumah sakit.
 
● Strategi adaptasi disfungsional
Keluarga tidak pernah menggunakan strategi adaptasi disfungsional meskipun dalam kondisi yang
parah.
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tn. K Ny. U An. N

Keadaan umum KU : baik KU : baik KU : baik


TB : 165 cm BB : 70 TB : 148 cm BB : 55 TB : 96 cm BB : 11
kg TD: 130 / 80 kg TD: 110 / 70 kg RR : 43x/i
mmHg mmHg N : 98x/i
N : 80 x/i N : 90 x/i S: 37,9 0C
S: 36,7 oC S: 36,5 0C
Kepala Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan, Tidak ada benjolan,
tidak ada lesi, rambut tidak ada lesi, rambut tidak ada lesi, rambut
hitam hitam hitam
Mulut Mukosa mulut Mukosa mulut Mukosa mulut
lembab, ada caries lembab, tidak ada lembab, ada caries
gigi caries gigi gigi
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tn. K Ny. U An. N
Mata Mata tampak simetris, Mata tampak simetris, Mata tampak simetris,
konjungtiv a tidak konjungtiv a tidak konjungtiv a anemis,
anemis, sklera tidak anemis, sklera tidak sklera tidak ikhterik
ikhterik ikhterik
Hidung Tidak ada cuping Tidak ada cuping Tidak ada cuping
hidung saat bernafas, hidung saat bernafas, hidung saat bernafas,
tidak ada pembengk tidak ada pembengk tidak ada pembengk
akan dan lesi akan dan lesi akan dan lesi
Telinga Tidak ada luka, tidak Tidak ada luka, tidak Tidak ada luka, tidak
ada serumen, fungsi ada serumen, fungsi ada serumen, fungsi
pendengar an baik pendengar an baik pendengar an baik
Leher Tidak ada pelebaran Tidak ada pelebaran Tidak ada pelebaran
vena Juguralis, tidak vena Juguralis, tidak vena Juguralis, tidak
ada pembengk akan ada pembengk akan ada pembengk akan
kelenjar tiroid kelenjar tiroid kelenjar tiroid
Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan Tn. K Ny. U An. N

Dada Dada tampak simetris, Dada tampak simetris, Dada tampak simetris,
tidak terdengar suara tidak terdengar suara suara nafas ronchi,
nafas tambahan, tidak nafas tambahan, tidak tidak lesi dan
lesi dan pembengk lesi dan pembengk pembengk akan
akan berupa benjolan, akan berupa benjolan, berupa benjolan, tidak
tidak ada retraksi tidak ada retraksi ada retraksi dinding
dinding dada dinding dada dada
Abdomen Tidak ada asietes, Tidak ada asietes, Tidak ada asietes,
tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan tidak ada nyeri tekan
dan nyeri lepas dan nyeri lepas dan nyeri lepas
disetiap kuardran disetiap kuardran disetiap kuardran
Ekstermitas Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan Tidak ada kelainan
pada ekstemitas atas pada ekstemitas atas pada ekstemitas atas
dan bawah dan bawah dan bawah
Harapan Keluarga
Keluarga Tn. K mengharapkan agar petugas kesehatan
dapat memberikan pelayanan kesehatan terhadap mereka
dan membantu bila keluarga mengalami kesulitan dalam hal
kesehatan semaksimal mungkin.
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
ANALISA DATA
No D Masalah Penyebab
a
t
a
1 DS: Bersihan jalan napas tidak efektif ketidakmampuan keluarga
dalam mengenal masalah
- Ibu u mengatakan bahwa An. N sekarang ini sedang
batuk dan pilek + 5 hari

- Ibu u mengatakan An. N demam + 1 minggu

- Ibu u mengatakan An. N terlihat sesak bila bernafas

- Ibu u mengatakan An. N sudah diberikan obat dari


Puskesmas namun belum juga sembuh

- Ibu u mengatakan sesak nafas pada An. N


bertambah ketika berpaparan dengan debu

DO:

- An. N tampak batuk dan pilek

- An. N terlihat sesak saat bernafas

- Tampak mengeluarkan ingus dari hidung - RR : 43


x/i - Nadi : 98 x/i - Suhu : 37,9 oC
ANALISA DATA
No Data Masalah Penyebab

2. Ketidakmampuan
DS : Defisit pengetahuan
-Ibu Y mengatakan belum mampu mengambil anggota keluarga dalam

keputusan untuk pertolongan pertama pada merawat anggota


keluarga yang sakit
An.N dengan gejala demam batuk pilek dan sesak
napasnya
- ibu Y mengatakan bahwa anaknya tampak lemah
dan lesu serta tak bias bnyak beraktifitas saat
penyakitnya muncul
DO
-An.N tampak tak bersemangat
-An.N tampak banyak tidur
-keluarga bertanya tentang bagaimana cara
menangani gejala tsb
-Ttv : RR:43 x/i. nadi : 98x/i.suhu 37,9 c
ANALISA DATA
No Data Masalah Penyebab

3.
DS Pemeliharaan kesehatan Ketidakmampuan
-Ibu Y mengatakan bahwa ia akan menjga keadaantidak efektif keluarga dalam
rumah agar tetap bersih agar anaknya terhindar dari pemeliharaan kesehatan
sesak napas berulang
-Ibu Y menyampaikan kiat kiat apasaja yang akan
dia lakukan agar rumahnya bersih terutama dari
debu
- ventilasi rumah kurang karena rumah tidak
bertemit dan pertukaran udara melalui celah-celah
genting
DO
-Ibu Y tampak bersemangat untuk meningkatkan
tingkat kesehatan keluarganya
Ttv : RR:43 x/i. nadi : 98x/i.suhu 37,9 c
PERUMUSAN
DIAGNOSISKEPERAWATAN

1. Bersihan jalan napas tidak efektif b/d ketidakmampuan keluarga dalam


mengenal masalah
2. Defisit pengetahuan b/d Ketidakmampuan anggota keluarga dalam merawat
anggota keluarga yang sakit

3. Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d Ketidakmampuan keluarga dalam


pemeliharaan kesehatan
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSISKEPERAWATAN

1. Diagnosa Kep : Bersihan jalan napas tidak efektif b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1 Sifat masalah 1
3/3 x 1= 1 Masalah ini adalah aktual sehingga
dikategorikan kurang sehat
- Tidak/ kurang sehat 3

- Ancaman kesehatan 2

- Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah 2
2/2 x 2 = 2 Kemugkinan masalah dapat diubah
mudah karena keluarga yang belum
dapat diubah
mengetahui sepenuh nya tentang ispa
- Mudah 2 dan ingin mengetahui secara jelas

- Sebagian 1

- Tidak dapat 0
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSISKEPERAWATAN

1. Diagnosa Kep : Bersihan jalan napas tidak efektif b/d ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

3 Potensi masalah untuk 1


2/3 x 1 = 2/3 Masalah lebih lanjut masih dapat
dicegah dengan keluarga mengenal
dicegah
tentang penyakit ispa
- Tinggi 3

- Cukup 2
4 Menonjolnya masalah 1
½ x 1= ½ Keluarga menganggap masalah ispa
bukan merupakan masalah yang
- Masalah berat harus 2
mengancam jiwa
segera ditangani

- Ada masalah tetapi 1

tidak perlu segera

TOTAL
4 1/6
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSISKEPERAWATAN

● 2. Diagnosa Kep : Defisit pengetahuan b/d Ketidakmampuan anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang
sakit
No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1 Sifat masalah 1
2/3 x 1 = 2/3 dikategorikan ancaman kesehatan

- Tidak/ kurang sehat 3

- Ancaman kesehatan 2

- Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah 2
½ x 2= 1 Kemugkinan masalah dapat diubah
mudah karena keluarga yang belum
dapat diubah
mengetahui sepenuh nya tentang ispa
- Mudah 2 dan ingin mengetahui secara jelas

- Sebagian 1

- Tidak dapat 0
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSISKEPERAWATAN
2. Diagnosa Kep : Defisit pengetahuan b/d Ketidakmampuan anggota keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

3 Potensi masalah untuk 1


2/3 x 1 = 2/3 Masalah lebih lanjut masih dapat
dicegah dengan keluarga mengenal
dicegah
tentang penyakit ispa
- Tinggi 3

- Cukup 2
4 Menonjolnya masalah 1
2/2 x 1 = 1 Keluarga menganggap masalah ispa
bukan merapakan masalah yang
- Masalah berat harus 2
mengancam jiwa
segera ditangani

- Ada masalah tetapi 1

tidak perlu segera

TOTAL
3 1/3
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSISKEPERAWATAN

3. Diagnosa Kep : Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d Ketidakmampuan keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

1 Sifat masalah 1
2/3 x 1 = 2/3 dikategorikan ancaman kesehatan

- Tidak/ kurang sehat 3

- Ancaman kesehatan 2

- Keadaan sejahtera 1
2 Kemungkinan masalah 2
½ x 2= 1 Kemugkinan masalah dapat diubah
mudah karena keluarga yang belum
dapat diubah
mengetahui sepenuh nya tentang
- Mudah 2 ispadan ingin mengetahui secara jelas

- Sebagian 1

- Tidak dapat 0
PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSISKEPERAWATAN
3. Diagnosa Kep : Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d Ketidakmampuan keluarga dalam pemeliharaan kesehatan

No Kriteria Skala Bobot Skoring Pembenaran

3 Potensi masalah untuk 1


2/3 x 1 = Masalah lebih lanjut masih dapat
dicegah dengan keluarga mengenal
dicegah
tentang penyakit ispa
- Tinggi 3

- Cukup 2
4 Menonjolnya masalah 1
2/2 x 1 = 1 Keluarga menganggap masalah ispa
bukan merapakan masalah yang
- Masalah berat harus 2
mengancam jiwa
segera ditangani

- Ada masalah tetapi 1

tidak perlu segera

TOTAL
3 1/3
PRIORITAS DIAGNOSIS KEPERAWATAN
Prioritas Diagnosis Skor
Keperawatanss
1
Bersihan jalan napas tidak efektif b/d ketidakmampuan keluarga 4 1/6
dalam mengenal masalah
2
Defisit pengetahuan b/d Ketidakmampuan anggota keluarga dalam 3 1/3
merawat anggota keluarga yang sakit
3
Pemeliharaan kesehatan tidak efektif b/d Ketidakmampuan 3 1/3
keluarga dalam pemeliharaan kesehatan
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
N D TUJUA KRITERIA INTERVENSI
O X N EVALUASI
Umu Khusus Kriteria Standar
m
1. Bersihan Setelah Setelah Keluarga Infeksi Latihan batuk efektif
dilakuk
jalan napas an dilakukan mampu Saluran Observasi
tidak efektif kunjun kunjungan menyebutkan Pernafasan - Identifikasi kemampuan batuk
b/d gan 1 x 45 defenisi Akut adalah - Monitor adanya retensi sputum
sebany
ketidakmamp menit Infeksi masuknya - Monitor tanda dan gejala infeksi saluran napas
ak 5 x
uan keluarga 45 keluarga Saluran mikroorgani - Monitor input dan output cairan
dalam menit mampu Pernafasan sme Terapeutik
keluarg
mengenal mengenal Akut (bakteri, - Atur posisi semi fawler atau fawler
a
masalah mampu masalah virus, - Pasang perlak dan bengkok dipangkuan pasien
menge Infeksi riketsi) ke - Buang sekret pada tempat sputum
nal dalam Edukasi
Saluran
masala
h Pernafasan saluran - Jelaskan tujuan dan prosedur batuk efektif
kesehat Akut pernapasan - Anjurkan tarik napas dalam melalui hidung selama 4 detik, ditahan selama 2 detik, kemuadia keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
an yang selama 6 detik
tentang
menimbulka - Anjurkan mengulangi tarik napas hingga 3 kali
Infeksi
Saluran n gejala - Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah tarik napas dalam yang ke 3
Pernafa penyakit Kolaborasi
san
yang dapat  Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran
Akut
berlangsung
sampai 14
hari
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
N D TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
O X Umum Khusus Kriteria Standar

2. Defisit Setelah Setelah dilakukan a. Keluarga mampu a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut Edukasi kesehatan
pengetahuan dilakukan kunjungan 1 x 45 menyebutkan adalah masuknya mikroorganisme
Observasi :
b/d kunjungan menit keluarga defenisi Infeksi (bakteri, virus, riketsi) ke dalam
Ketidakmamp sebanyak 5 mampu mengenal Saluran Pernafasan saluran pernapasan yang  Identifikasi kesiapan dan kemampuan menerima informasi.
uan anggota x 45 menit masalah Infeksi Akut b. Keluarga menimbulkan gejala penyakit  Identifikasi factor-faktor yang dapat meningkatkan dan menurunkan motivasi perilaku hidup bersih
keluarga keluarga Saluran Pernafasan mampu yang dapat berlangsung sampai 14 dan sehat.
dalam mampu Akut menyebutkan hari b. Penyebab : rendahnya
Terapeutik
merawat mengenal penyebab dari asupan antioksidan, status gizi
anggota masalah Infeksi Saluran kurang, dan buruknya sanitasi  Sediakan materi dan medis pendidikan kesehatan.
keluarga yang kesehatan Pernafasan Akut lingkungan c. Tanda dan gejala  Jadwalkan pendidikan kesehatan sesuai kesempakatan
sakit tentang :Pilek biasa, keluar sekret cair dan
c. Keluarga mampu  Berikan kesehatan untuk bertanya.
Infeksi jernih dari hidung, kadang bersin-
menyebutkan tanda
Saluran bersin, sakit tenggorokan, batuk, Edukasi
dan gejala Infeksi
Pernafasan sakit kepala, sekret menjadi
Saluran Pernafasan  Jelaskan factor resiko yang dapat mempengaruhi kesehatan.
Akut kental, demam, mual, muntah dan
Akut  Ajarkan perilku hidup bersih dan sehat.
kurang nafsu makan

 Ajarkan strategi yang dapat digunakan untuk meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
N D TUJUAN KRITERIA EVALUASI INTERVENSI
O X Umum Khusus Kriteria Standar

3. Pemeliharaan Setelah Setelah dilakukan a. Keluarga mampu a. Infeksi Saluran Pernafasan Akut Promosi perilaku upaya kesehatan
kesehatan dilakukan kunjungan 1 x 45 menyebutkan adalah masuknya mikroorganisme Observasi :
tidak efektif kunjungan menit keluarga defenisi Infeksi (bakteri, virus, riketsi) ke dalam  Identifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapat ditingkatkan
b/d sebanyak 5 mampu mengenal Saluran Pernafasan saluran pernapasan yang Terapeutik :
Ketidakmamp x 45 menit masalah Infeksi Akut b. Keluarga menimbulkan gejala penyakit  Berikan lingkungan yang mendukung kesehatan
uan keluarga keluarga Saluran Pernafasan mampu yang dapat berlangsung sampai 14  Orientasi pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan
dalam mampu Akut menyebutkan hari b. Penyebab : rendahnya Edukasi :
pemeliharaan mengenal penyebab dari asupan antioksidan, status gizi  Anjurkan tidak merokok didalam rumah
kesehatan masalah Infeksi Saluran kurang, dan buruknya sanitasi  Anjurkan melakukan aktivitas fisik
kesehatan Pernafasan Akut lingkungan c. Tanda dan gejala
tentang :Pilek biasa, keluar sekret cair dan
c. Keluarga mampu
Infeksi jernih dari hidung, kadang bersin-
menyebutkan tanda
Saluran bersin, sakit tenggorokan, batuk,
dan gejala Infeksi
Pernafasan sakit kepala, sekret menjadi
Saluran Pernafasan
Akut kental, demam, mual, muntah dan
Akut
kurang nafsu makan
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA
 
Hari/ NO. IMPLEMENTASI EVALUASI
DX
TGL./Ja .
m KE
P
Rabu / 4 1  mengenal masalah dengan cara melakukan penyuluhan tentang ISPA, S:
november
 diskusi pengambilan keputusan untuk mengatasi ISPA dengan - Ibu u mengatakan bahwa An. N sekarang ini sedang batuk dan pilek + 5 hari
2020
mendiskusikan tindakan yang harus dilakukan jika terjadi masalah
- Ibu u mengatakan An. N demam + 1 minggu
13.00 WIB dalam keluarga,
- Ibu u mengatakan An. N terlihat sesak bila bernafas
 melakukan demonstrasi pembuatan jeruk nipis hangat untuk
melegakan teggorokan pada An. n, - Ibu u mengatakan An. N sudah diberikan obat dari Puskesmas namun belum juga sembuh

 memantau dan mengontrol dalam pengobatan teratur dirumah, - Ibu u mengatakan sesak nafas pada An. N bertambah ketika berpaparan dengan debu

 demonstrasi modifikasi lingkungan dan selanjutnya diskusi O:


pemanfaatan pelayanan kesehatan.
- An. N tampak batuk dan pilek

- An. N terlihat sesak saat bernafas

- Tampak mengeluarkan ingus dari hidung - RR : 43 x/i - Nadi : 98 x/i - Suhu : 37,9 oC

A : Tujuan Tercapai

P : intervensi dilanjutkan
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA
 
Hari/ NO. IMPLEMENTASI EVALUASI
DX.
TGL./Jam KE
P

Kamis / 5 2  Menggali pengethuan keluarga keluarga mengenai S:


ispa
november -Ibu Y mengatakan belum mampu mengambil keputusan untuk
 Memberikan penjelasan secara sederhana tentang
2020 pengertian, penyebab, tanda dan gejala pertolongan pertama pada An.N dengan gejala demam batuk pilek dan
 Menjelaskan mengenai fungsi terapi farmakolagi
14.00 sesak napasnya
yang telah diberikan
WIB - ibu Y mengatakan bahwa anaknya tampak lemah dan lesu serta tak bias
 Menjelaskan mengenai cara penularan dan bnyak beraktifitas saat penyakitnya muncul
pencegahan penulaan ispa O:
-An.N tampak tak bersemangat
-An.N tampak banyak tidur
-keluarga bertanya tentang bagaimana cara menangani gejala tsb
-Ttv : RR:43 x/i. nadi : 98x/i.suhu 37,9 c
A : Tujuan Tercapai

P : intervensi dilanjutkan
IMPLEMENTASI DAN CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN KELUARGA
 
Hari/ NO. IMPLEMENTASI EVALUASI
DX.
TGL./Jam KE
P

Jumat / 6 3 Mengidentifikasi perilaku upaya kesehatan yang dapatS :


november ditingkatkan -Ibu Y mengatakan bahwa ia akan menjga keadaan rumah agar tetap
2020 Memberikan lingkungan yang mendukung kesehatan bersih agar anaknya terhindar dari sesak napas berulang
Mengorientasi pelayanan kesehatan yang dapat dimanfaatkan -Ibu Y menyampaikan kiat kiat apasaja yang akan dia lakukan agar
14.00
Menganjurkan tidak merokok didalam rumah
WIB rumahnya bersih terutama dari debu
Menganjurkan melakukan aktivitas fisik
- ventilasi rumah kurang karena rumah tidak bertemit dan pertukaran
udara melalui celah-celah genting
O:
-Ibu Y tampak bersemangat untuk meningkatkan tingkat kesehatan
keluarganya

A : Tujuan Tercapai

P : Intervensi asuhan keperawatan dilanjutkan dipuskesmas


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai