Anda di halaman 1dari 13

MODAL KERJA

(WORKING CAPITAL)

1. HANA PRATIWI ( 16310397 )


2. RENGKAR PRATIWI ( 16310430 )
3. SANTI ENDRA ASTIKA ( 16310417 )
4. SITI FATIMAH FJA ( 16310405 )
5. SITI MAR’ATUS SHOLIHAH ( 16310388 )
6. WAHIDHA RAHMADHANI ( 16310471 )
PENGERTIAN MODAL KERJA

Setiap perusahaan yang melakukan kegiatannya selalu


membutuhkan dana. Kebutuhan dana tersebut digunakan untuk
membiayai kebutuhan investasi maupun untuk memenuhi kebutuhan
operasional sehari-hari. Dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti
pembelian bahan baku, pembayaran upah buruh, membayar hutang,
dan pembayaran lainnya disebut Modal Kerja.
KONSEP MODAL KERJA

KONSEP KUANTITATIF     KONSEP KUALITATIF KONSEP FUNGSIONAL    


                 
Modal kerja menurut konsep ini      Modal kerja menurut konsep Konsep ini menyatakan bahwa
adalah  jumlah (kuantitas) dana ini adalah  kelebihan aktiva modal kerja adalah setiap
yang tertanam dalam unsur- lancar di atas hutang lancar (Net dana yang digunakan dalam
unsur aktiva lancar (Gross workingcapital) perusahaan yang
working capital) dimaksudkan untuk
menghasilkan pendapatan
(curren income).
JENIS - JENIS MODAL KERJA
Menurut WB. Taylor dan Bambang Rianto (1995)
Modal Kerja digolongkan dalam beberapa jenis, yaitu :
1. Modal kerja permanen (Permanen Working Capital)Merupakan modal
kerja yang harus tetap ada pada perusahaan, untuk dapat menjalankan
fungsinya atau dengan kata lain modal kerja yang secara terus menerus
diperlukan untuk kelancaran usaha. Modal kerja permanen dibedakan
atas :
a. Modal kerja primer (Primary Working Capital) Yaitu jumlah modal kerja
minimum yang harus ada pada perusahaan untuk menjamin
kontinuitas usahanya.
b. Modal kerja normal (Normal Working Capital) Yaitu modal kerja untuk
menyelenggarakan luas produksi yang normal.
2. Modal kerja variable (Variabel Working Capital)
Merupakan modal kerja yang jumlahnya berubah-ubah sesuai
dengan perubahan keadaan.Modal kerja variabel dibedakan atas :
a. Modal kerja musiman (Seasional Working Capital) Yaitu modal
kerja yang mengalami perubahan karena fluktuasi musim.
b. Modal kerja siklus (Cyclical Working Capital)Yaitu modal kerja
yang mengalami perubahan karena perubahan fluktuasi
konjungtur.
c. Modal kerja darurat (Emergency Working Capital) Yaitu modal
kerja yang besarnya berubah-ubah disebabkan situasi darurat
yang diperkirakan akan terjadi atau situasi yang tidak diketahui
sebelumnya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MODAL KERJA
 Volume Penjualan
Perusahaan membutuhkan modal kerja untuk mendukung kegiatan
operasional pada saat terjadi peningkatan penjualan.
 Faktor Musim dan Siklus
Fluktuasi dalam penjualan yang disebabkan oleh faktor musim dan siklus
akan mempengaruhi kebutuhan akan modal kerja.
 Perubahan dalam teknologi
Jika terjadi pengembangan teknologi maka akan berhubungan dengan
proses produksi dan akan membawa dampak terhadap kebutuhan akan modal
kerja
 Kebijakan Perusahaan
Kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan juga akan membawa dampak
terhadap kebutuhan modal kerja.
PERPUTARAN TERIKATNYA MODAL KERJA
Modal kerja dalam perusahaan secara kontinue beroprasi (perputar) setiap waktu (setiap
hari). Periode perputaran modal kerja dimulai sejak dana (kas) yang diinvestasikan dalam
unsur-unsur modal kerja, sampai kembali menjadi kas. Semakin pendek periode perputaran,
maka semakin tinggi tingkat perputaran (turnover rate) dari modal kerja tersebut.
Tingkat perputara modal kerja dapat digambarkan sbb :
SUMBER – SUMBER MODAL KERJA

Pada dasarnya, modal kerja terdiri dari 2 (dua) bagian pokok, yaitu :
1. Modal kerja permanent (permanent working capital) yaitu jumlah
minimum modal kerja yang harus tersedia agar perusahaan dapat
berjalan dengan lancar.
2. Modal kerja variable (variable working capital) yaitu modal kerja yang
jumlahnya bervariasi dan fleksibel tergantung dari kebutuhan –
kebutuhan di luar aktivitas yang biasa (extraordinary operation).
STUDY KASUS
PT. Abadi Sentosa memiliki neraca dan laporan laba rugi sebagai berikut :
P.T. Abadi Sentosa
Neraca
Per 31 Desember 2006
( dalam ribuan rupiah )
AKTIVA PASIVA
Kas Rp. 461.538 Utang Dagang Rp.1.500.000
Piutang Usaha Rp. 1.900.000 Utang Bank Rp. 312.000
Persediaan Rp. 2.300.000 Utang Wesel Rp. 568.000
Total Aktiva Lancar Rp. 4.661.538 Total Utang Lancar Rp. 2.380.769

Aktiva Tetap Rp. 10.463.462 Utang Jangka Panjang Rp. 4.500.000


Modal Saham Rp. 4.750.000
Laba ditahan Rp. 3.494.231
Rp. 12.744.231

Total Aktiva Rp. 15.125.000 Total Utang dan Modal Rp. 15.125.000
LANJUTAN PT. Abadi Sentosa
Laporan Laba Rugi  
Per 31 Desember 2006
( dalam ribuan rupiah )

Penjualan                                                      Rp  60.000.000


Harga Pokok Penjualan (Rp 41.400.000)
Laba Kotor                                                    Rp  18.600.000
Biaya Administrasi dan Umum                   (Rp   6.250.000)
Laba Sebelum Bunga dan Pajak ( EBIT )   Rp  12.350.000
Bunga                                                            (Rp  3.750.000)
Laba sebelum Pajak  ( EBT )                        Rp   8.600.000
Pajak penghasilan 30 %                                (Rp  2.580.000)
Laba Bersih Setelah Pajak Rp. 6.020.000

PT. Abadi Sentosa pada tahun 2007 merencanakan menjual produknya senilai
Rp. 75.000.000.000. Perusahaan bekerja sebulan rata-rata 30 (tiga puluh hari).
Berapa besar kebutuhan modal kerja PT. Abadi tahun 2007?
PENYELESAIAN
Perputaran Kas = Penjualan  = Rp 60.000.000  =  130 kali
  Kas             Rp 461.538
Perputaran Piutang = Penjualan  = Rp 60.000.000  =  31 kali
Piutang        Rp 1.900.000
Perputaran Persediaan = HPP =  Rp. 41.400.000  =  18 kali
Persediaan  Rp 2.300.000

Setelah perputaran dari setiap unsur modal kerja di ketahui, selanjutnya di hitung
periode terikatnya unsur modal kerja, dan hasilnya dijumlahkan menjadi periode
terikatnya modal kerja (diasumsikan 1 tahun = 360 hari).
Periode terikatnya modal kerja adalah sebagai berikut:
Kas              = 360 : 130 =   3 hari
Piutang       = 360 : 31   = 12 hari
Persediaan = 360 : 18   = 20 hari
Jumlah………………………… 35 hari.
Dengan demikian periode terikatnya modal kerja secara keseluruhan
adalah 35 hari, sehingga perputaran unsur modal kerja adalah
360 : 35 = 10 kali.
Apabila pada tahun 2007 perusahaan diperkirakan akan mampu menjual
produknya seharga Rp. 75.000.000.000 maka kebutuhan modal kerjanya:

=  Rp 75.000.000.000
10
=  Rp 7.500.000.000.
?

Anda mungkin juga menyukai