ISPA
OLIVIA CHANDRA DEVI
1 5 7 11 2 0 1
IDENTITAS PASIEN
Nama :A
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur :4 tahun.
Alamat : Wukirsari, Baleharjo, Wonosari.
ANAMNESIS
KU : Nyeri tenggorokan
RPS: : Demam tinggi naik turun 3 hr, nyeri tenggorokan (+), tidak
batuk, sakit kepala (+), mual (+) muntah 2x tidak profuse, kadang2
sakit perut. BAB normal, BAK 5x sehari terakhir 3 jam yll, kejang (-)
Pertanyaan jawaban
Nyeri tenggorokan sejak kapan? Tidak tedapat data
Apakah terdapat demam ? Ya demam tinggi sudah 3 hari, dan naik turun
Antopometri:
BB 15 kg
Intepretasi : normal
• Mata Dbn
Edema periorbita
Injeksi konjungtiva
Mata cowong
• Hidung Dbn
Nasal discharge
• Telinga Dbn
Tanda inflamasi atau sekret yang
keluar dari telinga
Sumber: Clinical Practice Guideline for the Diagnosis and Management of Group A Streptococcal
Pharyngitis: 2012 Update by the InfectiousDiseases Society of America
MANIFESTASI KLINIS
Suhu 38,2 1
Tonsil exudate 1
Umur 4 tahun 1
Jumlah 5
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Laboratorium darah
- kecurigaan ke arah bakterial : leukositosis dengan dominasi PMN pada darah perifer
• Swab Tenggorokan
- Pemeriksaan standar untuk diagnosis infeksi Grup A Streptococcus (90-99% sensitif).
- apusan kultur yang adekuat pada area tonsil, untuk memaksimalkan akurasi dapat diambil pada dinding faring
posterior,dan regio tonsil
Keputusan untuk tonsilektomi harus didasarkan pada gejala dan tanda yang terkait secara langsung terhadap hipertrofi,
obstruksi, dan infeksi kronis pada tonsil dan struktur terkait.
kriteria Children’s Hospital of Pittsburgh Study : Tujuh atau lebih episode infeksi tenggorokan yang diterapi dengan
antibiotik pada tahun sebelumnya, lima atau lebih episode infeksi tenggorokan yang diterapi dengan antibiotik setiap
tahun selama 2 tahun sebelumnya, dan tiga atau lebih episode infeksi tenggorokan yang diterapi dengan antibiotik setiap
tahun selama 3 tahun sebelumnya.
Tonsilektomi sedapat mungkin dihindari pada anak berusia di bawah 3 tahun. Bila ada infeksi aktif, tonsilektomi harus
ditunda hingga 2−3 minggu.
KOMPLIKASI
• Komplikasi akibat perluasan langsung termasuk sinusitis, otitis media, epiglottitis, mastoiditis,
abses peritonsiler, abses retrofaringeal, atau limfadenitis servikal supuratif. Meningitis,
pneumonia
• Komplikasi hematogen (kejadian 3%) khusus untuk infeksi GAS termasuk demam rematik
akut ,glomerulonefritis poststreptococcal, dan toxic shock syndrome.
https://emedicine.medscape.com/article/764304-followup#e5
PROGNOSIS
• Sebagian besar kasus faringitis sembuh secara spontan dalam 10 hari, tetapi penting bagi
dokter untuk mengetahui kemungkinan komplikasi.
• Kegagalan pengobatan sering terjadi dan terutama disebabkan oleh kepatuhan yang rendah,
resistensi antibiotik, dan kontak dekat dengan orang yang tidak diobati
EDUKASI
• Istirahat yang cukup
• harus diinstruksikan untuk minum obat antibiotik secara rutin dan harus habis
• pasien dapat melakukan oral hygiene seperti berkumur dengan air hangat atau antiseptik oral
• Menjaga kebersihan dengan sering mencuci tangan, menggunakan alat makan sendiri dan
tidak sharing makanan atau minuman
• Menggunakan etika batuk dan bersin