Dosen Pengampu :
Apt. Ratna Sari Dewi, M.Farm
Kelompok 2:
Adinda Putri Yani (1801042)
Annissa Permatasari (1801048)
Aulia Salsabila (1901083)
Dwi Anisah (1801051)
Mustika Arfah (1801061)
Rike Nur Safitri (1801070)
Yanto (1801079)
Undang-undang Terkait
Pembahasan:
• Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan yang berlaku di Rumah Sakit;
• Memperoleh informasi tentang hak dan kewajiban pasien;
• Memperoleh layanan yang manusiawi, adil, jujur, dan tanpa diskriminasi;
• Memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur
operasional;
• Memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi;
• Mengajukan pengaduan atas kualitas pelayanan yang didapatkan;
• Memilih dokter dan kelas perawatan sesuai dengan keinginannya dan peraturan yang berlaku di Rumah
Sakit;
• Meminta konsultasi tentang penyakit yang dideritanya kepada dokter lain yang mempunyai Surat Izin
Praktik (SIP) baik di dalam maupun di luar Rumah Sakit;
• Mendapatkan privasi dan kerahasiaan penyakit yang diderita termasuk data-data medisnya;
• Mendapat informasi yang meliputi diagnosis dan tata cara tindakan medis, tujuan tindakan medis, alternatif
tindakan, risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi, dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta
perkiraan biaya pengobatan;
• Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh tenaga kesehatan terhadap
penyakit yang dideritanya;
• Menjalankan ibadah sesuai agama atau kepercayaan yang dianutnya selama hal itu
tidak mengganggu pasien lainnya;
• Memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di
Rumah Sakit;
• Mengajukan usul, saran, perbaikan atas perlakuan Rumah Sakit terhadap dirinya;
• Menolak pelayanan bimbingan rohani yang tidak sesuai dengan agama dan
kepercayaan yang dianutnya;
• Menggugat dan/atau menuntut Rumah Sakit apabila Rumah Sakit diduga
memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata
ataupun pidana;
• Mengeluhkan pelayanan Rumah Sakit yang tidak sesuai dengan standar pelayanan
melalui media cetak dan elektronik sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.
• Didampingi keluarganya dalam keadaan kritis;
2. Hak dan Kewajiban
Penyedia Jasa / Pelayanan
Pasal 61
Penuntutan pidana dapat dilakukan terhadap pelaku usaha dan/atau pengurusnya
Pasal 62
(1) Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, Pasal 13 ayat (2), Pasal 15, Pasal
17 ayat (1) huruf a, huruf b, huruf c, huruf e, ayat (2), dan Pasal 18
dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun atau
pidana denda paling banyak Rp 2.000.000.000,00 (dua miliar
rupiah).
(2) Pelaku usaha yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 11, Pasal 12, Pasal 13 ayat (1), Pasal 14, Pasal 16, dan
Pasal 17 ayat (1) huruf d dan huruf f dipidana dengan pidana penjara
paling lama 2 (dua) tahun atau pidana denda paling banyak Rp
500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
Pasal 8
(1) Pelaku usaha dilarang memproduksi dan/atau
memperdagangkan barang dan/atau jasa yang Pasal 9
tidak memenuhi atau tidak sesuai dengan standar Pelaku usaha dilarang menawarkan,
yang dipersyaratkan dan ketentuan peraturan memproduksikan, mengiklankan suatu barang
perundangundangan; dan/atau jasa secara tidak benar.
(2) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan barang
yang rusak, cacat atau bekas, dan tercemar tanpa Pasal 10
memberikan informasi secara lengkap dan benar Pelaku usaha dalam menawarkan barang
atas barang dimaksud. dan/atau jasa yang ditujukan untuk
(3) Pelaku usaha dilarang memperdagangkan sediaan diperdagangkan dilarang menawarkan,
farmasi dan pangan yang rusak, cacat atau bekas mempromosikan, mengiklankan atau membuat
dan tercemar, dengan atau tanpa memberikan pemyataan yang tidak benar atau menyesatkan
informasi secara lengkap dan benar mengenai harga, kegunaan, bahaya, serta
(4) Pelaku usaha yang melakukan pelanggaran pada kondisi suatu barang dan/atau jasa
ayat (1) dan ayat (2) dilarang memperdagangkan
barang dan/atau jasa tersebut serta wajib
menariknya dari peredaran.
Pasal 13 ayat 2 • Pasal 17 ayat 1 dan 2
Pelaku usaha dilarang menawarkan, mempromosikan (1) Pelaku usaha periklanan dilarang
atau mengiklankan obat, obat tradisional, suplemen memproduksi iklan yang :
makanan, alat kesehatan, dan jasa pelayanan kesehatan a. mengelabui konsumen mengenai kualitas,
dengan cara menjanjikan pemberian hadiah berupa kuantitas, bahan, kegunaan dan harga barang
barang dan atau jasa lain. dan/atau tarif jasa serta ketepatan waktu
penerimaan barang dan/atau jasa;
Pasal 15 b. mengelabui jaminan/garansi terhadap
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa barang dan/atau jasa;
dilarang melakukan dengan cara pemaksaan atau cara c. memuat informasi yang keliru, salah, atau
lain yang dapat menimbulkan gangguan baik fisik tidak tepat mengenai barang dan/atau jasa;
maupun psikis terhadap konsumen. e. mengeksploitasi kejadian dan/atau
seseorang tanpa seizin yang berwenang atau
persetujuan yang bersangkutan
(2) Pelaku usaha periklanan dilarang
melanjutkan peredaran iklan yang telah
melanggar ketentuan pada ayat (1)
Pasal 18
Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa
yang ditujukan untuk diperdagangkan dilarang membuat
atau mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen
dan/atau perjanjian, apabila:
a. menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku
usaha;
b. menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak d. menyatakan pemberian kuasa dari konsumen
penyerahan kembali barang yang dibeli konsumen; kepada pelaku usaha baik secara langsung
c. menyatakan bahwa pelaku usaha berhak menolak maupun tidak langsung untuk melakukan
penyerahan kembali uang yang dibayarkan atas segala tindakan sepihak yang berkaitan
barang dan/atau jasa yang dibeli oleh konsumen; dengan barang yang dibeli oleh konsumen
secara angsuran;
e. mengatur perihal pembuktian atas hilangnya
kegunaan barang atau pemanfaatan jasa yang
dibeli oleh konsumen;
f. memberi hak kepada pelaku usaha untuk
mengurangi manfaat jasa atau mengurangi
harta kekayaan konsumen yang menjadi
obyek jual beli jasa;
Pasal 11 Pelaku usaha dalam hal penjualan yang dilakukan
melalui cara obral atau lelang, dilarang
mengelabui/menyesatkan konsumen.
Lanjutan Pasal 62
(3) Terhadap pelanggaran yang mengakibatkan luka
berat, sakit berat, cacat tetap atau kematian
diberlakukan ketentuan pidana yang berlaku.
Pasal63