AKPER
YASPEN
JAKARTA
“Setiap anak berhak memperoleh pelayanan
kesehatan dan jaminan sosial sesuai dengan
kebutuhan fisik, mental, spiritual dan sosial.” (UU
no 23/2002)
Setiap anak berhak
memperoleh imunisasi dasar
sesuai dg ketentuan utk
mencegah terjadinya penyakit
yg dapat dihindari melalui
imunisasi (UU no 36/2009)
IMUNISASI
2. Vaksin DPT/HB/Tyfus
Pemberian vaksin ini cara penyuntikannya disebut dengan intramuskular. Jika yang diimunisasi anak berusia di b
awah satu tahun lokasinya adalah di paha, sedangkan untuk anak yang lebih besar lokasi penyuntikannya di len
gan atas.
3. Campak/MMR/Vericella
Pemberian vaksin ini cara penyuntikannya dinamakan subkutan. lokasi penyuntikan imunisasi ini dilakukan didae
rah yang peredaran darahnya sedikit dan terdapat jaringan lemak di bawahnya seperti paha dan lengan atas.
Ada satu lagi cara penyuntikan, namun jarang dilakukan yaitu injeksi di area bokong. Penyuntikan di area bokong
tidak dianjurkan, lantaran banyak mengandung lemak yang nantinya akan mengganggu proses penyerapan. Sel
ain itu di bokong ada syaraf ischiatica yang kalau tersenggol jarum suntik akan terasa nyeri.
JENIS IMUNISASI
4. Polio
Ada dua jenis imunisasi polio yang wajib diberikan kepada anak. Pertama, imunisasi polio oral atau oral polio vac
cine (OPV) yang merupakan poliovirus yang sudah dilemahkan. Kedua, imunisasi polio suntik atau inactivated po
lio vaccine (IPV) yang menggunakan poliovirus yang sudah dinonaktifkan, kemudian diberikan melalui suntikan.
Vaksin polio diberikan empat kali, yakni saat bayi baru lahir, kemudian dilanjutkan pada bulan ke 2, 3, dan 4. Dosi
s penguat (booster) diberikan saat mencapai usia 18 bulan. Bayi baru lahir diberikan OPV, kemudian untuk vaksi
nasi polio berikutnya dapat diberikan IPV maupun OPV. Hanya saja, setiap anak setidaknya harus mendapat sat
u dosis IPV.