Konseling
Dosen Pengampu : Dra. Sulaimanah, M.Pd
elo mp o k S em bi l an
K
Edy sa n to s o ( 1 8.01.3402)
•
e li ya n i R o m a d lon (18.01.3419)
• M
w in d a K h aris m a (1801.3405)
• Mutiara D
8.01.3423)
• Suci Rokhani (1
PENGEMBANGAN PROSES KELOMPOK
DAN JEJARING DALAM
BIMBINGAN DAN KONSELING
Oleh : Yusi Riksa Yustiana
1
Membantu peserta didik mengembangkan potensi secara
optimal di berbagai peluang dan kesempatan baik di lingkungan PERAN DAN FUNGSI
sekolah maupun di luar sekolah.
GURU PEMBIMBING
(KONSELOR)
2
Membantu guru memahami peserta didik, mengembangkan PBM DI SEKOLAH
yang kondusif serta menangani permasalahan dalam proses
pendidikan.
3
Membantu pimpinan sekolah dalam penyediaan informasi dan data
tentang potensi dan kondisi peserta didik sebagai dasar pembuatan
kebijakan peningkatan mutu pendidikan.
4
Membantu pendidik dan tenaga kependidikan lain dalam
memahami peserta didik dan kebutuhan pelayanan.
5
Membantu orang tua memahami potensi dan kondisi peserta
didik, tuntutan sekolah serta akses keterlibatan orang tua
dalam proses pendidikan.
KOMUNIKASI EFEKTIF
Memberikan perhatian yang berbeda adalah memberikan respons untuk memperpanjang pembicaraan dengan
cara menyampaikan atau menceritakan pengalaman/pengetahuan/informasi sendiri yang berkaitan dengan topic
pembicaraan, memberikan argument yang logis, memberikan komentar yang bertolak belakang dengan isi pesan
komunikator sebagai pembenaran.
Berfikir
Berfikir positif
positif
terhadap
terhadap orang
orang lain
lain Mendengarkan
atau
atau isi
isi pesan
pesan yang
yang
dikomunikasikan..
dikomunikasikan
LANGKAH
YANG
YANG
DILAKUKAN
DILAKUKAN Asertif atau
AGAR
AGAR menunjukan ketegasan
KOMUNIKASI
EFEKTIF
Mempersiapkan bahan
pembicaraan dan Mengelola konflik
menyadari kekuatan
komunikasi
Contoh jejaring bimbingan dan konseling
untuk peningkatan mutu pendidikan
Peningkatan mutu pendidikan
Pimpinan sekolah
Peserta didik
PENGEMBANGAN
JEJARING
Guru Menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif untuk peserta didik mau dan mampu belajara, model dan narasumber
karier, detektsi awal permasalahan belajar, pribadi dan sosial.
Wali kelas Pengembang suasana/interaksi kelompok (kelas) yang sehat, penjalin informasi dan komunikasi dengan orang tua, deteksi
dukungan dan permasalahan keluarga, analisis kebutuhan permasalahan peserta didik dalam berelasi sosial dan
mengaktualisasikan potensi akademik.
Komdis-piket Penegak dan pengembang kesadaran disiplin dan aturan sekolah, sumber informasi peserta didik berperilaku salah suai,
analisis intervensi dan kreativitas/kenakalan peserta didik.
Pemberi informasi lain Memberikan pelayanan pada peserta didik sesuai bidangnya, sumber informasi nonformal harapan, kondisi, potensi, dan
permasalahan peserta didik.
Guru pmbimbing Mengoordinasi data/informasi kondisi dan potensi peserta didik, guru dan tenaga pendidik lain, memberikan pelayanan
(konselor) psikologis untuk mendukung pengembangan potensi peserta didik secara optimal, memberi masukan kebijakan pada
pimpinan sekolah.
Pimpinan sekolah Membuat kebijakan peningkatan mutu pendidikan berdasarkan analisis perkembangan peserta didik, potensi peserta didik,
kompetensi guru dan kemampuan dukungan manajerial sekolah.
Sumber belajar di daerah Sumber belajar yang memungkinkan peserta didik memperoleh pengalaman belajar yang bermakna karena melakukan
aktivitas langsung.
Lembaga pendidikan Lembaga pendidikan lanjutan yang akan menampung peserta didik sesuai dengan potensi, bakat, minat, dan kemampuan
menengah, SMA, SMK, masing-masing, sumber informasi lanjutan studi.
MA, MAK
Lembaga pendidikan Lembaga pendidikan sebelumnya yang menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi dan kesiapan melanjutkan
dasar (SD, MI, SMP, MTs) pendidikan di SMP.
Dunia kerja, formal- peluang dan kesempatan kerja, penjaga pemenuhan hak anak dan hak sebagai pekerja.
informal
Negosiasi dan resolusi konflik pada dasarnya adalah
NEGOSIASI
mengembangkan sikap respek terhadap diri sendiri dan orang
lain sehingga tercipta lingkungan kerja dalam budaya belajar.
Untuk dapat melakukan negosiasi dan resolusi konflik
Kepemimpinan adalah
kemampuan
untuk memengaruhi or
ang lain,
mengelola suatu aktiv
itas, mengatur ang yang
orang-orang melakukan h a r us lah seseor
suatu program konselor , karena
akan
Seorang pemimpin
atau aktivitas utnuk me a d ia n
ncapai tujuan keprib
memiliki ang mem
iliki
serta mengembangkan u o ra ng lain y kan
solusi memba nt embutuh
n p rib a d i d an m
pemecahan masalah ya laha
ngdihadapi permasa at perso
nel.
ua n y an g bersif kungan d
asar
kelompok. bant
m e m e r lukan du
konselor adian se
rta
Kinerja it as keprib
s ta b il
as dan kata lain
integrit ik . Dengan
g b a a
diri ya n iri secar
control p u m e ngelola d
am
harus m
konselor
efektif.
CIRI SEORANG PEMIMPIN
Dapat
Responsive Mempunyai
dipercaya Terbuka
visi ke depan
Interaksi yang terjalin dalam kelompok merupakan interaksi yang dinamis. Setiap anggota
kelompok memiliki peran dan fungsi masing-masing sebagai bagian dari kelompok untuk mencapai
tujuan bersama. Dinamika yang terbangun dalam kelompok harus memfasilitasi potensi setiap
anggota kelompok sekaligus memfasilitasi pengembangan potensi kelompok.
Sebuah kelompok yang dinamis dibangun atas dasar pemahaman dan kesepahaman sebagai
bagian dari kelompok, sehingga komunikasi antarpersonel yang sehat mutlak diperlukan.
Konselor dituntut memiliki kemampuan mengembangkan interaksi yang dinamis yang dapat
menjembatani dan memfasilitasi kebutuhan peserta didik, guru, pimpinan sekolah, serta personel
sekolah lainnya.
Layanan bimbingan dan konseling yang dilakukan dalam bentuk dinamika kelompok dapat
membantu individu belajar mengembangkan perilaku baru yang lebih produktif, efektif dan positif
dan atau mengembangkan kemampuan/kompetensi diri atas dasar kesadaran diri.