Anda di halaman 1dari 10

Assalamualaikum Wr,Wb

Nama Kelompok
1. Fahim Mirza 1130018014
2. Siti Farida 1130018038
Definisi
1. Secara Umum
• AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang belum ada obat
untuk penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS
sangat mengancam kehidupan di dunia. Penularan AIDS sangat
sederhana, bisa melalui luka, jarum suntik, serta sex bebas.
• Acquired Immune Deficiency Syndrome, secara harfiah
Acquired artinya didapat bukan keturunan. Immune artinya
sistem kekebalan. Deficiency adalah kekurangan, dan
Syndrome yakni kumpulan gejala penyakit. Sedangkan secara
terminologi AIDS merupakan kumpulan gejala penyakit yang
menyerang dan atau merusak system kekebalan tubuh
manusia melalui HIV (Human Immune Virus).
2. Menurut Pandangan Islam
AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci Allah SWT, AIDS
sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuata seperti prilaku seks bebas
yang menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan
virus ini, hukumnya haram.

 Tinjauan AIDS Menurut Hukum Islam


Allah swt berfirman dalam Al-Qur'an :
" Sesungguhnya Allah tidak berbuat dzalim kepada manusia sedikit pun, akan
tetapi manusia itulah yang berbuat dzalim kepada diri mereka sendiri.” (QS.
Yunus: 44).
Penyakit HIV-AIDS yang sangat ditakuti oleh masyarakat, bukanlah merupakan
penyakit "Kutukan Tuhan" sebagaimana pandangan sebagaian masyarakat.
Melainkan penyakit biasa sebagaimana penyakit-penyakit lainnya.
Penyakit HIV-AIDS diatas lebih banyak di takuti oleh masyarakat karena hingga
saat ini penyakit tersebut belum ada obatnya. Penyakit tersebut muncul
dikarenakan perbuatan manusia yang melanggar terhadap syari'ah yang telah
di tetapkan.
 Perilaku Masyarakat dan Hubungannya dengan AIDS
Berbagai data menjelaskan bahwa akselerasi jumlah penderita HIV/AIDS dikarenakan
tingginya prevalensi penyakit kelamin atau IMS (Infeksi Menular Seksual) pada waria dan
tuna susila. Penyakit kelamin mempermudah penularan HIV/AIDS.

 Titik Pandang Islam dalam Masalah HIV/AIDS


Masalah HIV/AIDS sebenarnya bukan sekadar masalah kesehatan (medis), namun juga
masalah perilaku. Sebab telah terbukti penyebab terbesar penularan HIV/AIDS adalah
perilaku seks bebas, yaitu zina dan homoseksual. (Ali As-Salus, Mausu‘ah Al-Qadhaya al-
Fiqhiyah al-Muashirah, hal. 705). Islam memandang HIV/AIDS sebagai masalah kesehatan,
karena penyakit AIDS memang berbahaya (dharar) lantaran menyebabkan lumpuhnya
sistem kekebalan tubuh. Berbagai penyakit akan mudah menjangkiti penderitanya yang
ujung-ujungnya adalah kematian.

 Manfaat dan Madhorot


1. Manfaat AIDS
Sebagai petunjuk agar kita tetap selalu dijalan ALLAH SWT
2. Madharat AIDS
a. Merusak diri, moral dan agama
b. Menjauhkan dari masyarakat
c. Menyebabkan kematian
 Penyebab dan Penularannya
• Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya penyakit HIV-
AIDS. Diantaranya adalah :
1. Penyalahgunaan Narkoba dengan menggunakan jarum suntik
2. Hubungan seksual dengan pengidap HIV (homo atau heteroseksual)
3. Seks bebas/ tidak sehat
4. Musibah
5. Transfusi darah yang mengadung HIV
6. Alat suntik bekas pengidap HIV; tindik, tattoo, narkoba (IDU),
injeksi, dan lain-lain
7. Dari ibu hamil kepada janinnya.
• Menurut WHO (1996), terdapat beberapa cara dimana HIV tidak
dapat ditularkan antara lain:
1. Kontak fisik
2. Memakai milik penderita
3. Digigit nyamuk maupun serangga dan binatang lainnya.
4. Mendonorkan darah bagi orang yang sehat tidak dapat tertular HIV.
 Gejala Klinis
Menurut KPA (2007) gejala klinis terdiri dari 2 gejala yaitu gejala mayor (umum terjadi) dan
gejala minor (tidak umum terjadi) :
1. Gejala mayor :
a. Berat badan menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan
b. Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan
c. Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan
d. Penurunan kesadaran dan gangguan neurologis
e. Demensia/ HIV ensefalopati

2. Gejala minor :
a. Batuk menetap lebih dari 1 bulan
b. Dermatitis generalisata
c. Adanya herpes zoster multisegmental dan herpes zoster berulang
d. Kandidias orofaringeal
e. Herpes simpleks kronis progresif
f. Limfadenopati generalisata
g. Retinitis virus Sitomegalo

Menurut Mayo Foundation for Medical Education and Research (MFMER) (2008), gejala klinis
dari HIV/AIDS dibagi atas beberapa fase.
1. Fase awal
2. Fase lanjut
3. Fase akhir
 Pencegahan
1. Secara Umum
Memberikan penyuluhan tentang HIV/AIDS dan kesehatan reproduksi melalui ceramah agama,
khotbah, pengajian, seminar, lokakarya, dan lain-lain. Firman Allah s.w.t.:
“serulah manusia kepada jalan Allah dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantulah pula
dengan cara yang baik….” (An-Nahl:25)

2. Secara Khusus
Memperkenalkan metode A, B, C, dan D, yakni:
a. Abstain → bagi remaja dan belum menikah
b. Be faithful → setia terhadap pasangan
c. Condom → selalu menggunakan kondom
d. Drugs → tidak menggunakan alat suntik bekas pengidap HIV/AIDS.

 Tawaran Solusi Islam penanganan HIV/AIDS


Dalam pandangan Islam penyebaran HIV/AIDS sudah tergolong bahaya umum (al-Dharar
al-'Am) yang dapat mengancam siapa saja tanpa memandang jenis kelamin, umur, dan profesi.
Mengingat tingkat bahaya HIV/AIDS tersebut maka wajib bagi semua pihak untuk
mengikhitiarkan pencegahan dengan berbagai cara yang mungkin dilaksanakan secara
perorangan maupun bersama, baik dari sudut agama, budaya, sosial maupun kesehatan.
Namun sangat disayangkan adanya kebijakan yang dilematis dan kontradiksi dengan ajaran
Islam dalam metode penanggulangan HIV/AIDS oleh Kemenkes RI, utamanya kebijakan
kondomisasi dan upaya sosialisasinya.
 Pengobatan
Hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Arba’ah:
“berobatlah hai hamba Allah, karena Allah tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali
diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit yang satu (pikun).”

Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV/AIDS yakni secara fisik, psikis, dan social.
Secara fisik melalui medis dan sejenisnya hingga yang terbaru ARV (Anti Retroviral) secara
psikis melalui kesabaran, taubat, taqarrub ilallah (dzikrullah), dan berdoa, sedangkan secara
social melalui penerimaan dan dukungan penuh masyarakat terutama keluarga.

 Motivasi pada pasien


jurnal

PELAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM DALAM


MENINGKATKAN KESEHATAN MENTAL PASIEN HIV/AIDS
DI KLINIK VCT RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG
SEMARANG
Noor Fu’at Aristiana, Baidi Bukhori, Hasyim Hasanah
Rumah Tahfidz Al Amna Kota Semarang
Email: ayaaristiana@gmail.com, baidi_bukhori1@yahoo.co.id,
hasyimhasanah_82@yahoo.co.id

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang bertujuan untuk mendiskripsikan problem
kesehatan mental dan menganalisis pelayanan bimbingan dan konseling Islam dalam
meningkatkan kesehatan mental pasien HIV/AIDS di Klinik VCT Rumah Sakit Islam Sultan Agung
Semarang. Sumber data adalah konselor dan pasien HIV/AIDS. Metode pengumpulan data
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Metode analisis data model analisis interaktif. Hasil
penelitian menunjukkan, pertama pasien HIV/AIDS memiliki problem kesehatan mental. Kedua,
pelayanan bimbingan dan konseling Islam bagi penderita HIV/AIDS terdiri dari konseling pra tes,
konseling pasca tes, dan konseling berkelanjutan. Ketiga, pelayanan bimbingan dan konseling
Islam dalam meningkatkan kesehatan mental pasien HIV/AIDS ditekankan pada penerimaan diri.
Untuk meningkatkan kesehatan mental pada diri pasien diperlukan pendampingan lanjutan
tentang pengembangan dan pemberdayaan potensi korban dan keluarga dengan HIV/AIDS

Anda mungkin juga menyukai