Anda di halaman 1dari 24

PENGOLAHAN BAJA

Oleh : suyanto, ST. MT


BIJIH BESI
BATU KAPUR
DAPUR TINGGI UDARA
KOKAS
BESI KASAR

KONVERTOR DAPUR TINGGI TERBUKA (SIEMEN


MARTIN)
BAJA
BAJA

TUANG BATANG BAJA


DAPUR LISTRIK
DITEMPA DIGILING
BAJA SPESIAL
PELAT BAJA BEKAS

TUANGAN BATANG BAJA KONSTRUKSI PIPA

TEMPA GILING
TEMPA BERAT CETAK
BIJIH BESI
Besi merupakan logam kedua yang paling banyak di bumi ini.
Karakter dari endapan besi ini bisa berupa endapan logam
yang berdiri sendiri namun seringkali ditemukan berasosiasi
dengan mineral logam lainnya. Kadang besi terdapat
sebagai kandungan logam tanah (residual), namun jarang
yang memiliki nilai ekonomis tinggi. Endapan besi yang
ekonomis umumnya berupa Magnetite, Hematite, Limonite
dan Siderite. Kadang kala dapat berupa mineral: Pyrite,
Pyrhotite, Marcasite, dan Chamosite.
Dari mineral-mineral bijih besi, magnetit adalah mineral
dengan kandungan Fe paling tinggi, tetapi terdapat
dalam jumlah kecil. Sementara hematit merupakan
mineral bijih utama yang dibutuhkan dalam industri
besi. Mineral-mineral pembawa besi dengan nilai
ekonomis dengan susunan kimia, kandungan Fe dan
klasifikasi komersil dapat dilihat pada Tabel dibawah ini:
Tabel mineral-mineral bijih besi bernilai ekonomis
Sumber : Iron & Ferroalloy Metals in (ed) M. L. Jensen & A. M. Bafeman, 1981; Economic Mineral Deposits, P. 392.

Mineral Susunan kimia Kandunga Klasifikasi komersil


n Fe (%)

Magnetit FeO, Fe2O3 72,4 Magnetik atau bijih hitam

Hematit Fe2O3 70,0 Bijih merah

Limonit Fe2O3.nH2O 59 – 63 Bijih coklat

Siderit FeCO3 48,2 Spathic, black band, clay ironstone


Untuk menghasilkan besi kasar, jenis bijih besi yang umum
dipakai antara lain :
- Batu besi coklat (2Fe2O3.3H2O) dengan kandungan hingga
40% Fe
- Batu besi merah (Fe2O3) dengan kandungan hingga 50% Fe
- Batu besi magnit (Fe3O4) dengan kandungan hingga 60% Fe
- Batu besi kalsit (FeCO3) dengan kandungan hingga 40% Fe
Selanjutnya bahan-bahan seperti kotoran, pasir, tanah liat, dll.
dibersihkan (dibuang). Proses pembuangan bahan-bahan
tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pencucian
2. Pemecahan
3. Sortir
4. Heating
1. Pencucian : Bijih besi diangkut dengan menggunakan
konveyor (sabuk berjalan) yang dirancang sedemikian
rupa sehingga dapat bergoyang dan berjalan melawan
arus air dari sebuah Nozzel pada ujung konveyor tadi.
2. Pemecahan : Bijih besi dipecah dengan menggunakan
sebuah mesin khusus sehingga akan dihasilkan
kepingan-kepingan bijih besi dengan ukurang yang
relatip sama (seragam).
3. Sortir : Pada tahapan proses ini, kepingan-kepingan
bijih besi akan dilewatkan pada roda magnit yang
mempunyai sifat kemagnetan kuat sehingga dalam hal
ini akan terpisahkan antara bijih besi dengan
kandungan Fe rendah dan bijih besi dengan kandungan
Fe tinggi.
4. Heating (Pemanasan) : Tujuan dari proses ini adalah
untuk menghilangkan kandungan air dan udara (gas)
yang masih menempel di bijih besi. Hal ini perlu
dilakukan untuk menghindari sifat rapuh (kerapuhan)
pada hasil akhirnya (besi).
Dapur Tinggi

Umumnya dapur tinggi dibangun dalam 2 lapisan, yaitu


lapisan luar (plat baja) dan lapisan dalam (batu bata
tahan api).
YouTube - BLAST FURNACE.flv

Pig Iron factory trip - DK Recycling - YouTube.flv


Didalam dapur ini, bijih besi akan ditambahkan batu
kapur yang berfungsi sebagai pengikat kotoran (terak)
dan juga kokas yang berfungsi sebagai bahan bakar.
Kesemua bahan-bahan tersebut dipanaskan hingga
mencair.
Prinsip pokok dari kerja dapur tinggi adalah dengan mereduksi
oksigen dari bijih besi yang terjadi dalam 3 tahap, yaitu :

a. Reduksi tidak langsung dengan CO pada suhu 300 derajat Celcius hingga
800 derajat Celcius.
Fe2O3 + CO --> 2FeO + CO2
b. Reduksi tidak langsung pada daerah temperature 800 derajat Celcius
hingga 1100 derajat Celcius.
FeO + CO --> Fe + CO2
c. Reduksi langsung pada daerah temperature 1100 derajat Celcius hingga
1800 derajat Celcius.
FeO + C --> Fe + CO
Secara sederhana, skema fabrikasi besi kasar sebagai
berikut :
Bijih besi --> Dicuci --> Dipecahkan dan disaring -->
Pemisahan dengan roda magnit --> dipanaskan -->
masuk ke Dapur Tinggi (dengan ditambah Kokas, batu
kapur dan udara tiup) --> akan dihasilkan besi kasar,
terak dan gas dapur tinggi.
Beberapa macam produk yang dihasilkan dari dapur
tinggi, antara lain :
1. Besi kasar (Pig Iron)
Merupakan hasil pokok dari dapur tinggi yang berasal dari reaksi reduksi
atas bijih besi dengan komposisi sebagai berikut :
- Karbon (C) = 3,85% (rata-rata)
- Mangan (Mn) = 0,9% (rata-rata)
- Phospor (P) = 0,9% (rata-rata)
- Belerang (S) = 0,025% (rata-rata)
- Silikon (Si) = 0,12% (rata-rata)
Sifat utama dari besi kasar adalah rapuh (getas). Sehingga hal ini perlu
dilakukan pengolahan lebih lanjut dengan menggunakan dapur-dapur baja
dan kupola.
Pig iron dapat dibedakan dalam dua macam, yakni :

a. Besi kasar putih : Berwarna putih (mengandung 2,3 ~


3,5% C), bersifat getas dan keras, kandungan Mangan
(Mn) masih cukup tinggi serta sulit ditempa.
b. Besi kasar kelabu : Berwarna kelabu (mengandung
lebih dari 3,5% C), kandungan Si masih cukup tinggi,
kekuatan tarik lebih rendah dari besi kasar putih,
mudah dituang meskipun masih cukup getas.
2. Terak
Terak merupakan produk sampingan dari besi kasar, umumnya terak
mengandung komposisi sebagai berikut :
- Silika = 33% ~ 42%
- Alumina = 10% ~ 16%
- Kapur = 36% ~ 45%
- Magnesia = 3%~ 12%
- Belerang = 1% ~ 3%
- Ferro Oksida = 0,3% ~ 2%
- Mangan Oksida = 0,2% ~ 1,5%
Terak dapat dikategorikan menjadi terak yang bersifat Asam dan terak yang
bersifat Basa.
3. Gas Dapur Tinggi
Sebagaimana telah dijabarkan pada pembahasan
dipermulaan bahwa hasil pembakan kokas berupa gas
Karbon Monoksida dan Karbon Dioksida yang
menyebabkan terjadinya proses reduksi pada bijih besi
Secara umum, komposisi gas dapur tinggi terdiri dari
27,6% CO; 58% Nitrogen; 13,6% Karbon Dioksida; dan
0,4% Hidrogen. Sekedar informasi saja bahwa
umumnya Gas yang masih panas yang keluar dari dapur
tinggi masih dapat digunakan kembali untuk
memanaskan dapur-dapur lainnya sehingga biaya
produksi untuk memanaskan dapur dihemat (cost
reduction).

Anda mungkin juga menyukai