KESEHATAN
“Penerapan Hukum Kesehatan dan
Keperawatan”
Oleh :
Mua’ammar Reza (P07220220058) Maratussholeha (P07220220055)
Sasmita Maharani (P07220220071) Rosari Ardinata. E (P07220220070)
Materi Pembahasan
01 Pengertian Hukum Kesehatan dan Keperawatan
05 Pembagian Hukum
06 Sanksi Hukum
Pengertian Hukum Kesehatan
01 dan Keperawatan
1. Pengertian Hukum Kesehatan
1 2
Menurut Van der Mijn di dalam makalahnya Menurut Leenen bahwa hukum kesehatan
menyatakan bahwa, “…, health law as the adalah Keseluruhan Peraturan Hukum,
body of rules that relates directly to the care of yang berhubungan langsung dengan
health as well as the applications of general perawatan kesehatan dan penerapan
civil, criminal, and administrative law” hukum perdata, administrasi dan pidana
(hukum kesehatan sebagai badan peraturan lainnya dalam hal itu. Perangkat aturan
yang berhubungan langsung dengan hukum ini tidak hanya terdiri dari hukum
pemeliharaan kesehatan (perawatan) serta hukum dan peraturan internasional, tetapi
penerapan hukum perdata, pidana, dan juga hukum kebiasaan internasional dan
administrasi umum). hukum yurisprudensi, sedangkan ilmu
pengetahuan dan sastra juga dapat
3
menjadi sumber hukum.
UU Kesehatan No. 23 tahun 1992
4
Hukum kesehatan menurut Anggaran Dasar
Hukum kesehatan adalah semua Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia
peraturan hukum yang berhubungan (PERHUKI), adalah semua ketentuan hukum yang
berhubungan langsung dengan pemeliharaan /
langsung pada pelayanan kesehatan pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hal ini
dan penerapannya pada hukum perdata, menyangkut hak dan kewajiban baik dari
hukum administrasi dan hukum pidana perorangan dan segenap lapisan masyarakat
sebagai penerima pelayanan kesehatan maupun dari
pihak penyelenggara pelayanan kesehatan dalam
segala aspeknya, organisasi, sarana, pedoman
standar pelayanan medik, ilmu pengetahuan
kesehatan dan hukum serta sumber-sumber hukum
lainnya.
2. Pengertian Hukum Keperawatan
Hukum kesehatan juga Mendorong terwujudnya praktik kedokteran/kesehatan yang senantiasa dan
sepenuhnya berpedoman ketentuan-ketentuan dalam hukum kesehatan dan Membekali keahlian
mengantisipasi terjadinya potensi masalah hukum dalam pelayanan kesehatan.
Tujuan hukum yang mengendalikan cakupan praktik keperawatan, ketentuan, perizinan bagi perawat, dan
standar asuhan adalah melindungi kepentingan masyarakat .perawat yang mengetahui dan menjalankan
undang-undang praktik perawat serta standar asuhan akan memberikan layanan keperawatan yang aman
dan kompeten.
Peranan Hukum Kesehatan
03 dan Keperawatan
1. Peranan hukum kesehatan 2. Peranan hukum keperawatan
Peran hukum kesehatan diarahkan a. Hukum memberikan kerangka kerja
untuk menetapkan jenis tindakan
untuk terwujudnya sistem hukum
keperawatan yang sah dalam
kesehatan yang mencakup asuhan klien.
pengembangan substansi b. Hukum membedakan tanggung
hukum, pengembangan kultur jawab perawat dari tenaga
dan budaya hukum serta profesional kesehatan lain.
pengembangan peraturan c. Hukum membantu memberikan
hukum kesehatan yang dipakai batasan tindakan keperawatan yang
mandiri.
sebagai acuan bagi
d. Memberikan kerangka untuk
penyelenggaraan pembangunan menentukan tindakan keperawatan.
kesehatan. Dengan demikian peran e. Membedakan tanggung jawab
hukum kesehatan dalam era dengan profesi yang lain.
globalisasi sangat dibutuhkan f. Membantu mempertahankan
dan dapat membantu upaya standar praktek keperawatan
pelayanan kesehatan di dengan meletakkan posisi perawat
memiliki akuntabilitas di bawah
Indonesia.
hukum
Fungsi Hukum Kesehatan dan
04 Keperawatan
1. Fungsi hukum kesehatan
Secara umum fungsi hukum adalah Memberi kepastian
hukum dan memberi perlindungan hukum.
01 02 03
Hukum Hukum Keperawatan Hukum Farmasi Klinik
Kedokteran/Kedokt Segala peraturan Merupakan suatu ilmu
eran Gigi perundang-undangan hukum di bidang
Merupakan bagian yang mengatur tentang kesehatan yang
dari ilmu hukum asuhan keperawatan meliputi kegiatan-
kesehatan yang terhadap klien dalam kegiatan di bidang
membahas atau aspek hukum perdata, penemuan,
mengatur mengenai hukum pidana dan pengembangan,
pelayanan medis. hukum administrasi produksi, pengolahan,
sebagai bagian dari peracikan, dan
hukum kesehatan. distribusi obat.
04 05 06
Hukum Rumah Sakit Merupakan Hukum Kesehatan Masyarakat, Hukum Kesehatan Lingkungan
semua ketentuan hukum yang mengkaji kewenangan Merupakan semua aturan
berhubungan langsung dengan pemerintah di berbagai tingkat tentang kesatuan ruang
pemeliharaan atau pelayanan yurisdiksi untuk meningkatkan dengan semua benda, daya,
kesehatan dan penerapannya kesehatan masyarakat umum keadaan, dan makhluk hidup,
serta hak dan kewajiban dalam batas dan norma termasuk manusia dan
segenap lapisan masyarakat masyarakat. Undang-undang perilakunya, yang
sebagai penerima pelayanan kesehatan masyarakat mempengaruhi kelangsungan
kesehatan maupun dari pihak berfokus pada tugas kehidupan dan kesejahteraan
penyelenggarapelayanaan pemerintah untuk mencapai manusia serta makhluk hidup
kesehatan yaitu rumah sakit tujuan tersebut, batasan lain.
dalam segala aspek organisasi, kekuasaan tersebut, dan
sarana, pedoman medik serta perspektif penduduk.
sumber-sumber hukum lainnya.
06 Sanksi Hukum
Menurut P. Borst, hukum adalah keseluruhan peraturan bagi kelakuan atau
perbuatan manusia di dalam masyarakat yang pelaksanaannya dapat dipaksakan
dan bertujuan agar menimbulkan tata kedamaian atau keadilan. Pelaksanaan
peraturan hukum itu dapat dipaksakan artinya bahwa hukum mempunyai sanksi,
berupa ancaman dengan hukuman terhadap si pelanggar atau merupakan ganti
rugi bagi yang menderita.
Hukum berkaitan dengan sanksi. Hal ini dapat dipahami karena pada dasarnya hukum
itu memiliki sifat mengatur dan memaksa. Di dalam sifat hukum yang mengatur,
terdapat larangan-larangan. Apabila suatu larangan tersebut dilanggar, maka dapat
menimbulkan sanksi. Sanksi hukum ini bersifat memaksa, hal ini berarti bahwa tertib
itu akan bereaksi terhadap peristiwa-peristiwa tertentu karena dianggap merugikan
masyarakat sebagai akibat dari adanya pelanggaran tersebut. Dengan cara memaksa,
maka suatu penderitaan dikenakan terhadap seseorang dengan paksa walaupun
yang bersangkutan tidak menghendakinya.
Jenis-Jenis Sanksi hukum
1. Pidana Pokok, yang terbagi atas : 2. Pidana Tambahan yang terbagi atas:
a) Pidana Mati; a) Pencabutan hak-hak tertentu
b) Pidana Penjara; b) Perampasan barang-barang
c) Pidana Kurungan; tertentu
d) Pidana denda; c) Pengumuman putusan hakim.
e) Pidana Tutupan.
Sanksi Perdata
Hukum perdata mengatur hubungan antara penduduk atau warga negara sehari-hari, seperti
misalnya kedewasaan seseorang, perkawinan, perceraian, kematian, pewarisan, harta
benda, kegiatan usaha, dan tindakan-tindakan yang bersifat perdata lainnya.