Anda di halaman 1dari 17

PATOFISIOLOGI SISTEM

KARDIOVASKULER
(GAGAL JANTUNG)

MATA PELAJARAN IPPD XI


DEFINISI GAGAL JANTUNG KONGESTIF

( Congestive Heart Failure ) adalah:


• Keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darah
secukupnya dlm memenuhi kebutuhan sirkulasi badan untuk
keperluan metabolisme jaringan tubuh pd keadaan tertentu,
sedangkan tekanan pengisian ke dalam tubuh masih cukup tinggi.

Bila gangguan jantung kiri dan jantung kanan pada


satu waktu terjadi bersamaan yg ditandai dg adanya
bendungan paru dan bendungan sistemik, maka kea-
daan ini disebut gagal jantung kongestif.
KLASIFIKASI GAGAL JANTUNG

Menurut New York Heart Association (NIHA)


gagal jantung dapat diklasifikasikan:
• kelas 1 ( asimtomatik ),
• kelas 2 ( ringan ),
• kelas 3 ( sedang ),
• kelas 4 ( berat ),
berdasarkan gejala seperti sesak nafas dan kelelahan
dalam melakukan kegiatan fisik.
Klasifikasi fungsional gagal jantung (NIHA)
1. Klasifikasi 1
Timbul gejala sesak atau capai pada kegi
tan fisik yang berat.
2. Klasifikasi 2
Timbul gejala pada kegiatan fisik yang
sedang
3. Klasifikasi 3
Timbul gejala pada kegiatan fisik ringan
4. Klasifikasi 4
Timbul gejala pada kegiatan fisik yang
sangat ringan dan pada waktu istirahat
PENYEBAB GAGAL JANTUNG

1. Disfungsi miokard
a. Primer
- iskemik miokard
- infark miokard
- miokarditis
- kardiomiopati
b. Sekunder
Seringkali terjadi bersamaan atau akibat kenaikan
beban tekanan beban volume dan kebutuhan
metabolisme yg meningkat.
2. Beban tekanan berlebihan-pembebanan sistolik
( sistolik overload )
- stenosis aorta
- hipertensi
-koartasio aorta
3. Beban volume berlebihan-pembebanan diastolik
( Diastolik overload )
• insufisiensi aorta ( beban ventrikel kiri )
• insufisiensi mitral
• insufisiensi trikuspidalis
• over tranfussion beban vol ventrikel kiri dan kanan
4. Peningkatan kebutuhan metabolik-peningkatan kebutuhan
yg berlebihan ( demand overload )
- anemia
- tirotoksikosis
- demam
- beri-beri
- penyakit paget
- fistula arterio-venosus
5. Gangguan pengisian ventrikel ( ventricular filling disorders )
- tamponade jantung
- perikarditis restristif
Cardiac Reserve

* Mekanisme kompensasi
* Dilatasi ventrikel
* Hipertrofi ventrikel
* Meningkatnya stimulusCNS
yang mengakibatkan HR me-
ningkat
Faktor pencetus:
^ hipertensi
^ infark
^ emboli paru
^ infeksi
^ aritmia
^ anemia
^ febris
^ stres emosional
^ kehamilan/persalinan
^ pemberian infus/tranfusi
Tanda dangejala gagal jantung
1. Gagal jantung kiri
a. Kongestif vascular pulmonal
- dispnea
- ortopnea
- dispnea noctural paroksismal
- batuk
- edema pulmonal akut
b. Penurunan curah jantung
- lemah
- mudah lelah
- apatis
- letargi
- kesulitan berkonsentrasi
c. Bunyi jantung dan cracles perkusi
- bunyi jantung 3 dan 4 ( S3 dan S4 )
- cracles pada paru-paru
d. Disritmia
2. Kegagalan ventrikel kanan
-curah jantung rendah
- distensi vena jugularis
- edema
- disritmia
- S3 dan S4 ventrikel kanan
- hiperresonan pada
- penurunan bunyi nafas
- peningkatan diameter anterior-posterior
6) Neurologi
- pusing,pingsan,kesakitan
- letargi, bingung, disorientasi, iritabel
7) Rasa nyaman
- sakit dada,kronik/akut angina
8) Respirasi
- dispnea pd wkt aktifitas,takhipnea
- tidur dan duduk,riwayat peny paru
9) Rasa aman
- perubahan status mental
- gangguan pd kulit/dermatitis
b. Riwayat pengobatan sebelumnya
- obat-obatan digitalis
- obat-obatan anti hipertensi
- diuretika
- inotropik
- menggunakan pelay kes
c. Riwayat pola hidup
- kebiasaan merokok
- konsumsi alkohol
- kebiasaan olah raga
- tipe kepribadian
- mengkonsumsi kolesterol cukup tinggi
- stresor yg sering dari lingk,pekerjaan,keluarga,keuangan,perub
d. Riwayat sosial ekonomi
- aktifitas sosial berkurang
- finansial
- kemampuan penyesuaian
- tingkat penddk dan pengetahuan
e. Sistem pendukung yg ada
- umur: terjadi aterosklerosis
- sex: pd pria usia 65 tahun
- ras:genetik, lingk dan gaya hidup
2. Pemeriksaan fisik
- edema tungkai
- sianosis
- pucat: kulit muka,kuku,membran mukosa,konyuntiva
- badan lemah
- berdebar-debar
- sesak nafas
- anoreksia
- keringat dingin
- hemoptisis
- tekanan drh menurun
- produksi urin menurun
- hati membesar
3. Pemeriksaan penunjang
Tujuan pemeriksaan penunjang:
a. Menentukan kelainan dasar pada jantung
b. Mencari faktor pencetus gagal jantung
c. Membantu pemilihan terapi yang optimal
d. Menentukan prognosis
e. Sebagai acuan dasar untuk menilai efek terapi yang diberikan
Jenis pemeriksaan:
1. Pemeriksaan darah: Hb, Ureum, kreatinin, gula darah, lipid, fibrinogen
elektrolit kolesterol, trigliserid, SGOT, SGPT, Ht, Leuko, urin lengkap.
2. EKG: Gel Q, Gel R rendah, Lvh, LBBB, RBBB, atrium fibrilasi, bradi –
aritmia, blok atrioventrikuler.
3. Ekokardiogram
4. Pemeriksaan radionuklid
5. Pemeriksaan invasif ( katerisasi )
6. Foto rontgen
•Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai