Anda di halaman 1dari 36

Asuhan keperawatan

keluarga dengan child


bearing

DISUSUN :

ARDIYANSA
DURAHMAN SAYUTI
TRI UTOMO
LENNY TRIANA
DARMAWATI
RINI SEPTIANTI
FEBRIYANINGSIH
YENI SARTIKA
ERWIN SAPUTRA
Pendahuluan

 Pembangunan nasional diarahkan pada tercapainya kesadaran, kemauan, dan


kemampuan hidup sehat
 Cara untuk mencapainya adalah dengan memberikan asuhan keperawatan
pada individu, keluarga, dan masyarakat.
 Pelayanan dan asuhan keperawatan keluarga merupakan salah satu upaya
keperawatan yang berfokus pada keluarga sebagai klien
Cont’

 Bukan hanya individu saja yang memiliki tahap perkembangan, keluarga pun
memiliki tahap perkembangan dengan berbagai tugas perkembangan yang harus
diselesaikan
 Tugas-tugas perkembangan keluarga menyatakan tanggung jawab yang dicapai
oleh keluarga selama setiap tahap perkembangannya
 Dewasa ini banyak kita temukan pasangan yang baru memiliki anak pertama
dibawah umur 30 bulan (childbaering) yang mana sebagian dari mereka belum
tahu apa-apa saja tugas dari tahap perkembangan keluarga
 Semoga perawat bisa membantu :D
CHILDBEARING
Rodges (1998), keluarga childbearing adalah keluarga
yang menantikan kelahiran dimulai dari kehamilan
sampai kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai
anak pertama berusia 30 bulan (2,5 tahun)

Menurut Duvall dan Miller (1985):


Keluarga childbearing adalah keluarga yang dimulai dengan
kelahiran anak pertama dan berlanjut sampai bayi usia 30
bulan
TUGAS PERKEMBANGAN
CHILDBEARING
a. Membentuk keluarga muda sebagai unit yang
mantap (mengintergrasikan bayi baru ke keluarga)
b. Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang
bertentangan dgn kebutuhan anggota keluarga
c. Mempertahankan hubungan perkawinan yang
memuaskan dengan pasangan
d. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar
dengan menambahkan peran orang tua dan kakek
nenek dalam pengasuhan
MASALAH YANG SERING
MUNCUL PADA CHILDBEARING
a.Hubungan seksual & sosial
terganggu
b. Suami merasa diabaikan

c. Interupsi jadwal kontinu

d. Peningaktan perselisihan
ASUHAN KEPERAWATAN
PENGKAJIAN
 Data Umum
 Riwayat dan tahap perkembangan
 Lingkungan
 Struktur keluarga
 Fungsi keluarga
 Stress dan koping keluarga
 Harapan keluarga
 Data tambahan
 Pemeriksaan fisik
PERUMUSAN DIAGNOSA

 Diagnosa Keperawatan merupakan kumpulan pernyataan, uraian


dari hasil wawancara, pengamatan langsung, dan pengukuran
dengan menunjukkan status kesehatan mulai dari potensial,
resiko tinggi sampai dengan masalah yang actual. (Santun
Setiawan dkk, hal 48)
PENYUSUNAN RENPRA
 Rencana keperawatan keluarga merupakan kumpulan tindakan
yang direncanakan oleh perawat untuk dilaksanakan dalam
menyelesaikan atau mengatasi masalah kesehatan atau masalah
kesehatan yang telah diidentifikasi. (Mubarak dkk, 2011, hal.106)
PELAKSANAAN

 Pelaksanaan merupakan salah satu dari proses keperawatan


keluarga dimana perawat mendapat kesempatan untuk
membangkitkan minat keluarga dalam mengadakan perbaikan
ke arah perilaku hidup sehat. (Mubarak dkk, 2011, hal.108)
EVALUASI

 Dilakukan untuk melihat keberhasilannya. Bila tidak atau


belum berhasil, maka perlu disusun rencana baru yang sesuai.
Sesuai dengan tindakan keperawatan mungkin tidak dapat
dilakukan dalam satu kali kunjungan ke keluarga. Oleh karena
itu, kunjungan dapat dilakukan secara bertahap sesuai dengan
waktu dan ketersediaan keluarga. (Mubarak dkk, 2011,
hal.109)
PENGKAJIAN
CHILDBEARING
A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. I
2. Umur : 27 tahun
3. Alamat : Jl. Kapau Sari Ujung Perum
Raudha Bintan Lestari 2 Blok A4
4. Pekerjaan KK : Wiraswasta
5. Pendidikan KK : S1
6. Komposisi keluarga dan genogram

No. Nama JK Hub dgn KK Umur Pendidikan


1. Tn. I Lk KK 27 tahun S1
2. Ny. W Pr Istri 27 tahun S1
Genogram
Con’t....
Tipe keluarga ini adalah nuclear family (keluarga inti) karena hanya
Tipe keluarga terdiri dari suami dan istri yang tinggal dalam 1 rumah.

Suku bangsa keluarga ini, baik dari pihak suami maupun dari pihak
istri adalah melayu. Klien mengatakan tidak ada memiliki
Suku bangsa kepercayaan tradisional tentang pelayanan dibidang kesehatan.
Klien mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit langsung
mengunjungi pelayanan kesehatan seperti praktik dokter.

Keluarga ini menganut agama islam. Klien tidak memiliki


kepercayaan dan nilai-nilai tertentu dalam hal kesehatan, seperti
Agama ibu hamil menggantungkan/membawa benda-benda tajam
seperti silet yang notabene akan membahayakan keselamatan ibu
itu sendiri.
Con’t....
Status sosial ekonomi keluarga ini diperoleh dari penghasilan
Status sosek kepala keluarga dan istri (keduanya sama-sama bekerja).

Aktifitas Keluarga ini memiliki kebiasaan setiap akhir pekan menghabiskan


rekreasi waktu berdua untuk pergi berekreasi ke berbagai pusat rekreasi
setelah seminggu disibukkan dengan aktivitas pekerjaan
keluarga
B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga

Tahap perkembangan keluarga saat ini


Tn. I mempunyai seorang istri yang sedang mengandung anak pertama
dengan usia kandungan 6 bulan. Maka keluarga Tn. I berada pada tahap
perkembangan childbearing.

Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi


Dalam keluarga ini pasangan telah siap menjadi orangtua dan berperan
sebagai ayah dan ibu bagi anak-anaknya kelak. Namun, klien sulit untuk
beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi semenjak kehamilan
karena ini merupakan pengalaman pertama klien mengandung. Klien juga
sulit untuk menjaga hubungan baik dengan pasangannya karena klien sering
terbawa mood selama kehamilan ini.
Con’t....
Riwayat keluarga
Riwayat penyakit keturunan KK (suami) adalah diabetes melitus dari ayah.
Akan tetapi diabetes mellitus yang dialami beliau adalah diabetes yang
terkontrol. Namun, tidak menutup kemungkinan kepala keluarga akan
terkena penyakit yang sama karena bersifat genetik.

Riwayat keluarga sebelumnya


Dalam 6 bulan belakangan ini, keluarga tidak menderita penyakit berbahaya
yang mengancam nyawa. Keluarga hanya terkena pilek. Namun sejak 1 tahun
belakangan sang istri sulit untuk mengeluarkan suara. Ketika berbincang-
bincang suara beliau terdengar sangat kecil. Keluarga sudah pernah
memeriksakan hal ini ke beberapa dokter, dokter mengatakan klien
menderita radang tenggorokan.
C. Pengkajian Lingkungan

• Karakteristik rumah
• luas rumah : 126 m2
• tipe rumah: 36
• jumlah ruangan : kamar 2, dapur 1, ruang keluarga 1, kamar mandi 1
• jumlah jendela : 6 buah
• pemanfaatan ruangan:ruangan dimanfaatkan sesuai dengan
fungsinya
• peletakan perabotan rumah tangga : rumah tampak rapi, perabotan
rumah tangga terletak sesuai pada tempatnya.
• jenis septic tank : septic tank tertutup
• jarak septic tank dengan sumber air : >10 meter
• sumber air minum yang digunakan : air galon
Denah Rumah
Con’t....
Karakteristik tetangga dan komunitas RW
Sosialisasi keluarga ini baik. Dibalik kesibukan suami isrti ini dalam bekerja,
namun masih menyempatkan untuk berbincang-bincang dengan
tetangganya. Tetangganya juga ramah dan terbuka serta menerima Ibu W
ketika Ibu W bersosialisasi.

Mobilitas geografis keluarga


Klien menikah di Desa Pulau Ingu Kabupaten Kuantan Singingi. Selama 1
minggu pernikahan, klien tinggal bersama keluarga istri. Setelah itu klien
pindah ke Pekanbaru di rumah sendiri. Selama 3 bulan perkawinan, KK
bekerja di Kerinci dan setiap 2 minggu sekai pulang ke Pekanbaru untuk
menemui sang istri. Dan saat ini KK telah bekerja di Pekanbaru.
Con’t....
Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Tidak ada waktu terjadwal yang digunakan oleh keluarga ini untuk
mengunjungi dan berkumpul, baik dengan keluarga dari pihak suami
maupun dari pihak istri. Sedangkan dalam hal interaksi dengan masyarakat,
interkasi keluarga bagus. Keluarga masih menyempatkan waktu untuk
berbincang-bincang dengan tetangga dicelah waktu kesibukannya.

Sistem pendukung keluarga


Pasangan suami istri ini sehat jasmani maupun rohani, saling mendukung
satu sama lain. Keluarga dari kedua belah pihak juga selalu mendukung
mereka terlebih sang istri agar selalu menjaga kesehatannya karena saat ini
sedang mengandung anak pertama yang telah 2 tahun dinantikan.
D. Struktur Keluarga
Pola komunikasi keluarga
Pola komunikasi yang digunakan dalam keluarga ini adalah komunikasi 2 arah.
Komunikasi dalam keluarga ini berjalan dengan baik. Satu sama lain saling
berinteraksi sebagaimana mestinya secara sopan dan jujur.

Struktur kekuatan keluarga


Struktur kekuatan dalam keluarga ini bersifat affective power, dimana baik
suami maupun istri saling memberikan cinta dan kasih sayangnya untuk
mengendalikan dan mempengaruhi pasangannya.
Con’t....
Struktur peran
Keluarga ini telah berperan sebagaimana mestinya, Tn. I sebagai suami dan Ny.
W sebagai istri.

Nilai atau norma keluarga


Nilai dan norma yang berlaku dalam keluarga saling menyayangi dan
menghargai satu dengan yang lain. Menyesuaikan dengan nilai agama islam
yang dianutnya serta norma masyarakat disekitarnya.
E. Fungsi Keluarga
Fungsi afektif
Keluarga sangat rukun dan hidup bahagia dalam membina rumah tangga, sangat
menyayangi satu dengan yang lain. Kedua belah pihak tampak selalu berusaha
untuk saling menghormati terhadap kekurangan dan kebiasaan yang ada dalam
keluarga.

Fungsi sosialisasi
Keluarga, terutama kepala keluarga selalu mengajarkan dan menanamkan prilaku
sosial yang baik dan menanamkan bagaimana berperilaku sesuai norma dan
agama yang dianut dan saling menghargai satu dengan yang lain dalam kehidupan
sehari-hari dan tempat tinggal.
Con’t....
Fungsi perawatan kesehatan
Keluarga sangat menyadari pentingnya hidup sehat. Keluarga selalu
memperhatikan kesehatan anggota keluarga. Bila salah satu anggota keluarga
sakit, segera membawa ke praktik dokter untuk mendapatkan pengobatan.
Keluarga menjelaskan sehat adalah jika masih bisa beraktifitas atau melakukan
kegiatan sehari-hari tanpa hambatan, jika sakit akan terjadi penurunan fungsi
tubuh dan kelemahan sehingga mengganggu aktifitas sehari-hari. Keluarga juga
dapat menjelaskan tanda dan perubahan penting yang terjadi pada anggota
keluarga jika sakit.
Con’t....
Fungsi reproduksi
Saat ini keluarga berada pada tahap childbearing, dimana istri sedang
mengandung anak pertama. Keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
dengan diskusi bersama pasangan. Sejak pernikahan keluarga tidak pernah
menggunakan alat kontrasepsi.

Fungsi ekonomi
Kebutuhan sandang, pangan dan papan keluarga ini sudah terpenuhi secara
maksimal karena keduanya telah memiliki pekerjaan yang tetap.
F. Stres dan Koping Keluarga
Stressor jangka pendek dan panjang
Keluarga (istri) mengatakan sedikit stress dalam menghadapi persalinan yang
ditaksirkan dokter pada Bulan Desember 2013 ini, karena ini merupakan
pengalaman pertama istri.

Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stressor


Setiap ada masalah atau konflik atau stressor dalam keluarga, keluarga Tn. I selalu
mendiskusikannya dan mencari solusi yang tepat dalam menyelesaikan masalah.
Con’t....
Strategi koping yang digunakan
Bila menghadapi permasalahan yang pelik, keluarga biasanya membicarakan
permasalahan tersebut.

Strategi adaptasi disfungsional


Bila menghadapi permasalahan, strategi adaptasi disfungsional yang digunakan
klien adalah terkadang saling diam-diam satu sama lain.
Pemeriksaan Fisik

Harapan Keluarga
Keluarga sangat senang dan bahagia ketika layanan kesehatan secara langsung
didapatkan dari mahasiswa yang sedang praktik. Keluarga berharap agar
kesehatan keluarganya dapat ditingkatkan sehingga terhindar dari segala macam
penyakit.
Analisa Data

Skoring

Renpra
PEMBAHASAN
A. PENGKAJIAN
Dalam melakukan pengkajian dilapangan terhadap keluarga
dengan child bearing semua proses pengkajian berlangsung
lancar dan masalah yang ditemukan pun sesuai dengan
teori. Secara umum ditemukan banyak kesamaan antara
teori dengan praktik dilapangan
Namun yang menjadi kendala atau yang sedikit meragukan,
keluarga yang menjadi sasaran merupakan kerabat dari
salah satu perawat dengan demikian rasa saling percaya
atau trust mudah terjalin, jika seandainya keluarga yang
menjadi sasaran tersebut sama sekali tidak mengenal
perawat maka sedikit sulit untuk melakukan pengkajian agar
diperoleh data yang lengkap.
B. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa yang diangkat pada kasus sesuai dengan diagnosa yang
biasa muncul pada keluarga child bearing yang disebutkan dalam
teori yaitu adanya kecemasan yang timbul akibat perubahan yang
terjadi pada keluarga tersebut yaitu akan hadirnya seorang anak dan
kecemasan ini terjadi terutama pada sang istri karena akan
mengahadapi persalinan pertamanya dan akan menjadi seorang ibu
yang akan mengurus dan merawat anaknya.
C. Intervensi
Intervensi yang di berikan pada diagnosa yang telah ditetapkan
sesuai dengan teori sehingga sesuai dengan tujuan yang akan
dicapai hanya saja perlu di lakukan sedikit kreasi sesuai dengan
kondisi dilapangan dengan tujuan mempermudah setiap tindakan
sehingga pasien keluarga dengan child bearing dapat menerima
tindakan yang diberikan.
KESIMPULAN

Proses asuhan keperawatan keluarga merupakan suatu proses


kompleks dengan pendekatan yang sistematis berdasarkan
konseptualisasi keperawatan keluarga untuk bekerja sama dengan
keluarga dan individu sebagai anggota keluarga. Tahap perkembangan
keluarga terdiri dari pasangan baru menikah, menanti kelahiran, usia
pra sekolah, usia sekolah, usia remaja, usia dewasa dan lanjut usia.
Keluarga dengan tahap perkembangan kelahiran anak pertama
(childbearing) merupakan perkembangan keluarga tahap kedua dengan
batasan usia anak tertua sampai 30 bulan. Pada tahap ini keluarga di
harapkan mampu mempersiapkan diri menjadi orang tua,
mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan, dan
adaptasi dengan perubahan anggota keluarga: peran, interaksi,
hubungan seksual dan kegiatan.
Tahap perkembangan keluarga yang kedua yaitu keluarga pasangan
baru menikah. Keluarga dengan tahap perkembangan pasangan baru
menikah merupakan tahap perkembangan yang pertama dalam keluar.
Pada tahap ini keluarga di harapkan mampu untuk membina hubungan
intim yang memuaskan, mendiskusikan rencana memiliki anak dan
membina hubungan dengan keluarga lain, teman, dan kelompok sosial.

Asuhan keperawatan yang diberikan bertujuan untuk mengatasi


masalah-masalah yang terjadi pada keluarga.

Anda mungkin juga menyukai