A L
A S
P
AN
S IL
H A
NG
PE A
M
K
I
R
A
A
J
T
S
E
PA
L
H
A
D
H N
I
E I
L
O D
N
A
Pajak Penghasilan Pasal 23 merupakan pajak atas
penghasilan jasa, sewa, bunga, dividen dan royalti dengan
nama dan dalam bentuk apapun yang dibayarkan atau
terutang oleh badan pemerintah, subjek pajak badan dalam
negeri, penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap atau
perwakilan perusahaan luar negeri lainnya kepada wajib
pajak dalam negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong pajak
oleh WP yang membayarkan.
Pemotong PPh Pasal 23 adalah badan pemerintah,
penyelenggara kegiatan, BUT, perwakilan perusahaan luar
negeri lainnya, orang pribadi sebagai wajib pajak (akuntan,
arsitek, dokter, notaris dll).
PPH PASAL 23 ATAS PENGHASILAN MODAL
Berbagai kegiatan dari penggunaan modal, baik yang berupa aktiva
bergerak maupun tak bergerak dapat menimbulkan adanya penghasilan
seperti dividen, bunga, royalti dan sewa.
PPH PASAL 23 ATAS DIVIDEN
dividen dengan nama dan dalam bentuk apapun, termasuk dividen dari
perusahaan asuransi kepada pemegang polis, dan pembagian sisa hasil
usaha koperasi, merupakan objek PPh Pasal 23. besarnya PPh Pasal 23
atas divinden dibedakan menjadi
- Diterima orang pribadi sebesar 10% final dari bruto.
- Diterima badan usaha sebesar 15% dari bruto
- Diterima pemegang polis dari asuransi sebesar 15% dari bruto.
Contoh. PT. Danang jaya, sesuai dalam tahun 2009 membagi dividen
sebesaar Rp.100.000.000 kepadad PT. BTI yang mempunyai saham sebesar
10%. Atas pembayaran dividen dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15% x
Rp.100.000.000 atau sebesar Rp. 15.000.000.
PPH PASAL 23 ATAS BUNGA
Bunga Simpanan pada Koperasi yang diterima anggota koperasi
perseorangan dipotong PPh Pasal 23 sebesar 10% dari bruto.
Contoh. Koperasi Tri Darma pada Tahun 2010 membayar bunga kepada
anggotanya sebesar Rp.300.000.000. atas pembayaran bunga tersebut
dipotong PPH Pasal 23 sebesar Rp. 300.000.000 x 10% atau sebesar
Rp.30.000.000.