Anda di halaman 1dari 30

PRESENTASI KASUS

PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI PADA LANSIA DENGAN


PENURUNAN FLEKSIBILITAS TRUNK DAN HAMSTRING

Yosi Nur Fadhilah


P27226019284

Prodi Profesi Fisioterapi


Politeknik Kesehatan Kemenkes Surakarta
2020
LANSIA
Menurut WHO (World Healtih
Organization) Lanjut usia dapat digolongkan
menjadi usia pertengahan (midle age) 45 – 59
tahun, lanjut usia (elderly) 60 – 74 tahun,
lanjut usia tua (old) 75 – 90 tahun, dan usia
sangat tua (very old) diatas 90 tahun.
Lansia bukan suatu penyakit tetapi merupakan tahapan lanjut
dari proses kehidupan yang ditandai penurunan kemampuan
tubuh (Aswin,2003)

Salah satu akibat dari penurunan kemampuan tubuh yaitu


perubahan fungsi otot dimana terjadi penurunan elastisitas dan
fleksibilitas otot (Pujiastuti, 2003).
Fleksibilitas atau kelenturan didefinisikan sebagai kapasitas fungsional dari sendi
untuk melewati lingkup gerak sendi seluas-luasnya (Kozier et all, 2004).
Fleksibilitas otot akan cepat mengalami penurunan pada otot yang bekerja statis dan
tidak pernah dilakukan stretching sejauh jangkauan luas geraknya (Anderson, 2003).

Fleksibilitas otot pada lansia akan memiliki kecenderungan menurun lebih


besar berhubungan dengan proses menua, dimana terjadi penurunan protein dan
hormon yang menyebabkan penurunan massa otot.
Adanya penurunan fleksibilitas pada lansia berhubungan dengan
penurunan protein dan hormon yang menyebabkan terjadinya penurunan
kadar masa otot hingga 40%, dan tergantikan dengan jaringan lemak.

Namun demikian Pitchford mengatakan bahwa proses menua


tersebut hanya merupakan salah satu faktor penyebab menurunnya
fleksibilitas, sementara penyebab utamanya adalah kurangnya latihan.
STATUS KLINIS
I. IDENTITAS PENDERITA II. SEGI FISIOTERAPI

Nama : Ny. W - Diagnosis medis : Ischialgia dextra


- Keluhan utama : Pasien mengeluh nyeri dan
Umur : 61 tahun
kesemutan menjalar dari pantat sampai ke kaki
Jenis Kelamin : Perempuan
kanan dan terasa tebal
Agama : Islam - Riwayat penyakit sekarang : ± 7 tahun yang
Pekerjaan : Pedagang lalu pasien melalukan operasi laminektomi di

Alamat : Jatinom, Klaten RSO surakarta, nyeri dan kesemutan masih


kadang-kadang timbul. Lalu pasien melakukan
No. CM : 051716
terapi di RSJD DR R.M Soedjarwadi hingga
sekarang.
- Riwayat penyakit dahulu dan penyerta :
II. SEGI FISIOTERAPI • Trauma (+)
• Post OP laminektomi (+)
- Riwayat keluarga : tidak ada keluarga • Cholesterol (-)
yang mengeluhkan hal serupa • Diabetes melitus (+)
- Riwayat sosial : Pasien adalah • Hipertensi (+)
seorang pedagang pisang, kegiatan II. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
sehari-harinya bekerja di pasar dengan 1. Pemeriksaan Tanda Vital
posisi membungkuk saat melayani • Tekanan Darah : 140/80 mmHg
pelanggan. Keluhan pasien memberat • Denyut Nadi : 82 x/menit
setelah beraktivitas terus menerus dan • Pernapasan : 22 x/menit

meringan saat istirahat. • Temperatur : 37 oC


• Tinggi Badan: 148 cm
• Berat Badan : 56 Kg
II. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI

2. Inspeksi / Observasi - Inspeksi dinamis :


- Inspeksi statis : • Pasien datang tanpa menggunakan alat
• Postur tubuh tampak membungkuk bantu berjalan
• Dasar tumpuan tampak melebar • Pasien tampak menahan sakit saat
• Saat berdiri beban berat badan terlentang ke duduk dan duduk ke berdiri
ditumpukan ke kaki kiri secara spontan serta membungkuk

3. Palpasi
• Teraba adanya spasme pada otot paralumbal dan otot hamstring
• Adanya nyeri tekan pada otot paralumbal dan hamstring dextra
• Tidak teraba adanya perbedaan suhu pada area yang nyeri
Bidang Gerak Full ROM Nyeri
Fleksi Trunk - +
Ekstensi Trunk - +
Fleksi Hip - +

II. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI Ekstensi Hip + -


Abduksi Hip + -
Pemeriksaan Gerak Dasar Adduksi Hip + -
• Gerak aktif Eksorotasi Hip + -
Endorotasi Hip + -
Fleksi Knee + -
Ekstensi Knee + -
Dorsofleksi + -
Plantarfleksi + -
Full
Bidang Gerak Nyeri End feel
ROM

Fleksi Trunk - + Firm

Ekstensi Trunk - + Firm


II. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
Fleksi Hip - + Firm
Pemeriksaan Gerak Dasar
• Gerak Pasif Ekstensi Hip + - Firm

Abduksi Hip + - Soft

Adduksi Hip + - Soft

Eksorotasi Hip + - Soft

Endorotasi Hip + - Soft


II. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI

5. Muscle Test dan Antopometri


- Tes Spesifik - Pengukuran kekuatan otot menggunakan MMT

• SLR (+) Kelompok otot Kanan Kiri


• Bragard (+) Fleksor trunk 4
• Neri (+) Ekstensor trunk 4
- Pemeriksaan nyeri dengan VAS
Fleksor Hip 4 4+
• Nyeri diam : 1,2/10 cm
Ekstensor Hip 4 4+
• Nyeri tekan : 2,6/10 cm
Adduktor Hip 4 4+
• Nyeri gerak : 3,7/10 cm
Abduktor Hip 4 4+
II. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
- Pengukuran fleksibilitas trunk dan hamstring menggunakan midline

Antopometri Posisi awal Posisi akhir Selisih

Fleksor trunk 42,3 cm 45,7 cm 3,4 cm

Ekstensor trunk 42,3 cm 39,4 cm 2,9 cm

Side fleksi kanan 50,7 cm 47,2 cm 3,5 cm

Side fleksi kiri 50,7 cm 45,3 cm 5,4 cm

Fleksibilitas hamstring kanan -9,6 cm

Fleksibilitas hamstring kiri -8,8 cm


II. PEMERIKSAAN FISIOTERAPI
- Pemeriksaan kemampuan fungsional menggunakan Oswestry Disability Indeks
No Kategori Nilai * Keterangan :
1 Intensitas nyeri 1 • 0%-20% : Minimal disability => pasien dapat
melakukan aktivitas sehari-hari tanpa terganggu
2 Perawatan diri 1` oleh rasa nyeri
3 Aktivitas mengangkat 3 • 21%-40% : Moderate disability => Pasien
merasakan nyeri yang lebih dan mulai kesulitan
4 Berjalan 2 dalam melakukan aktivitas sehari-hari seperti
5 Duduk 1 duduk, mengangkat barang dan berdiri.
• 41%-60% : Severe disability => Nyeri terasa
6 Berdiri 2
sepanjang waktu dan aktivitas sehari-hari meulai
7 Tidur 0 terganggu karena rasa nyeri.
8 Kehidupan sosial 1 • 61%-80% : Crippled +> Nyeri yang timbul
mengganggu seluruh tubuh aktivitas sehari-hari.
9 Bepergian 2 • 81%-100% : Pasien sudah sangat tersiksa oleh
Total Nilai 13 nyeri yang timbul.

* Hasil = Total nilai x 100 = 13 x100 = 28% (Moderate disability)


45 45
Underlying Proccess
DIAGNOSIS FISIOTERAPI

1. Impairment
• Adanya nyeri
• Adanya penurunan fleksibilitas trunk dan hamstring
• Adanya penurunan kekuatan otot
• Adanya spasme otot paralumbal dan hamstring
2. Functional Limitation
• Mengalami penurunan kemampuan fungsional ativitas sehari-hari berupa penurunan
aktivitas membungkuk, berdiri lama dan berjalan jauh
3. Disability / Participation restriction
• Pasien masih dapat bekerja namun terbatas dan mudah lelah
PROGRAM FISIOTERAPI

1. Tujuan Jangka Panjang


Mengoptimalkan kapasitas fisik dan kemampuan fungsional pasien, sehingga bisa
menjalankan aktivitas sehari-hari tanpa keluhan

2. Tujuan Jangka Pendek 3. Teknologi Intervensi Fisioterapi


• Mengurangi nyeri • IR

• Meningkatkan fleksibilitas trunk dan hamstring • TENS

• Memelihara sifat fisiologis dan meningkatkan • Exercise

kekuatan otot • Edukasi

• Mengurangi spasme otot • Home Program


RENCANA EVALUASI

• Evaluasi nyeri dengan skala VAS


• Evaluasi kekuatan otot dengan MMT
• Evaluasi Fleksibilitas trunk dan hamstring dengan midline
• Evaluasi kemampuan fungsional dengan skala OSWESTRI

PROGNOSIS

• Quo ad vitam : Bonam


• Quo ad sanam : Bonam
• Quo ad cosmeticam: Bonam
• Quo ad functionam : Bonam
PELAKSANAAN TERAPI

1. IR
• Tujuan : untuk relaksasi otot
• Pelaksanaan : menjelaskan tujuan terapi ke pasien. Menginformasikan tentang apa yang
akan dirasakan. Apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Pasien diminta tidur tengkurap.
Lampu IR tegak lurus dengan area yang akan diterapi.
• Dosis :
- Treatment : 10-15 menit
- Intensitas : sesuai toleransi hangat pasien
PELAKSANAAN TERAPI

2. TENS
• Tujuan : mengurangi atau menurunkan nyeri
• Pelaksanaan : Menjelaskan tujuan terapi ke pasien, Menginformasikan tentang apa yang
akan dirasakan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, Electrode dipasang di
dermatom / titik nyeri, Pemasangan electrode tidak boleh bersentuhan satu dengan
lainnya
• Dosis :
- Treatment : 10-15 menit
- Intensitas : toleransi pasien
PELAKSANAAN TERAPI

3. Mc Kenzie Exercise
• Tujuan : (1) mengurangi nyeri yang disebabkan oleh spasme otot dan struktur jaringan
spesifik yang terjadi di area punggung bawah, (2) penguatan dan peregangan otot
ekstensor dan fleksor sendi lumbosakral, (3) menekankan peran aktif pasien dalam
mengatasi masalah dari pasien itu sendiri.
• Dosis :
- Repetisi 5 kali untuk masing-masing gerakan.
- Frekwensi : 2 kali seminggu.
- Durasi latihan ± 10 menit.
PELAKSANAAN TERAPI
• Teknik Mc. Kenzie exercise menurut Arora (2012) meliputi :
PELAKSANAAN TERAPI

4. Stretching
- Tujuan :
(1) mengurangi ketegangan otot,
(2) memperbaiki peredaran darah,
(3) mengurangi resiko cidera, dan
(4) membuat tubuh merasa lebih baik
5. Edukasi
• Hindari aktivitas dengan benturan tinggi (high impact), misalnya berlari. Pilih jenis olah
raga yang lebih lembut dan mengandalkan peregangan dan kelenturan.
• Lakukan exercise yang sudah di ajarkan agar dapat meningkatkan kekuatan otot,
kelenturan, dan jangkauan gerak.
• Jangan melakukan aktivitas dalam posisi yang sama dalam jangka waktu lama.
Beristirahatlah sering-sering. Misalnya membungkuk saat bekerja.
• Pertahankan postur yang baik. Duduklah yang tegak. Jangan bertumpu pada satu kaki bila
berdiri. Jangan membungkuk bila hendak mengangkat barang berat lebih baik tekuk
tungkai dan tetap tegak.
6. Home Program
• Pasien dianjurkan melakukan latihan-latihan seperti yang diajarkan terapis setiap pagi dan
sore hari.
- Evaluasi nyeri menggunakan VAS

  T0 T1 T2

Nyeri diam 1,2 0,9 0,7

Nyeri tekan 2,6 2,1 1,8

Nyeri gerak 3,7 3 2,8

EVALUASI - Evaluasi kekuatan otot dengan MMT


DAN TINDAK LANJUT
Kelompok otot Kanan Kiri
Fleksor trunk 4

Ekstensor trunk 4

Fleksor Hip 4 4+
Ekstensor Hip 4 4+
Adduktor Hip 4 4+
Abduktor Hip 4 4+
- Evaluasi selisih fleksibilitas trunk dan hamstring
menggunakan midline

Antopometri T0 T1 T2

Fleksor trunk 4,4 cm 4,6 cm 4,9 cm

Ekstensor trunk 2,9 cm 2,8 cm 2,5 cm


EVALUASI
DAN TINDAK LANJUT Side fleksi kanan 3,5 cm 3,2 cm 2,9 cm

Side fleksi kiri 5,4 cm 5,4 cm 5,7 cm

Fleksibilitas hamstring
-9,6 cm -5,7 cm -4,3 cm
kanan

Fleksibilitas hamstring
-8,8 cm -5,2cm -3,8 cm
kiri
- Evaluasi kemampuan fungsional menggunakan
Oswestri Disability Indeks
No Kategori
T0 T1 T2
1 Intensitas nyeri 1 1 1
2 Perawatan diri 1` 1` 1`
3 Aktivitas mengangkat 3 3 3
4 Berjalan
EVALUASI 2 2 2

DAN TINDAK LANJUT 5 Duduk 1 1 1


6 Berdiri 2 2 2
7 Tidur 0 0 0
8 Kehidupan sosial 1 1 1
9 Bepergian 2 2 2
Total Nilai 13 13 13

* Hasi akhir = Total nilai x 100 = 13 x100 = 28% (Moderate disability)


45 45
HASIL TERAPI AKHIR

Pasien beranama Ny W, usia 60 tahun dengan diagnosa ischialgia dextra dengan


penurunan fleksibilitas trunk dan hamstring setelah dilakukan tindakan fisioterapi sebanyak 2
kali terapi dengan intervensi berupa IR, TENS, exercise, edukasi, dan home program
didapatkan hasil :
• Terdapat penurunan nyeri
• Terdapat penurunan spasme otot
• Terdapat peningkatan fleksibilitas trunk dan hamstring
• Belum terdapat peningkatan kekuatan otot
• Belum terdapat peningkatan kemampuan fungsional

Thank You
yosifadhilah4797@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai