Anda di halaman 1dari 17

“What Should We Do Now?


Panduan Praktis Era Covid-19
Edukasi Publik Per 08/2020

dr. Andi Khomeini Takdir Haruni, SpPD


Chairman JDN Indonesia
IG : dokterkoko twitter : dr_koko28
Vaksin
• Satu elemen upaya kita untuk menang melawan wabah
• Bukan “silver bullet”
• Kemajuan pesat dicapai melalui kolaborasi global
• 25 vaksin sedang tahap uji klinis. Di Indonesia ada 2, dikerjakan oleh
pakar di Lab Eijkman dan Biofarma. Semoga halal, aman, dan efektif.
• Tantangan : ketersediaan, penyaluran, anti-vaks, monitoring & evaluasi.
Apa Yang Bisa Saya Lakukan?
• Gunakan masker untuk turunkan risiko penularan
• Jaga jarak 1-2 meter
• Biasakan cuci tangan
• Buka jendela, bersih-bersih kamar & ruang kerja, andalkan sirkulasi
udara terbuka
• Olahraga dan berjemur, makan lebih banyak buah dan sayur.
Keluarga/Teman Saya Ada Yang Sakit…
• Terus doakan, dukung, dan semangati.
• Tetap lakukan protokol kesehatan
• Perbaiki sirkulasi udara ruangan di rumah dan di kantor
• Hijrah, bersama-sama lakukan pola hidup yang lebih bersih dan lebih
sehat dari sebelumnya.
• Stop stigmatisasi. Sakit bukan aib.
Keluarga/Teman Saya Sudah Sembuh,…
• Tetap berkawan
• Tetap lakukan protokol kesehatan
• Perbaiki sirkulasi udara ruangan di rumah dan di kantor
• Hijrah, bersama-sama lakukan pola hidup yang lebih bersih dan lebih
sehat dari sebelumnya.
• Stop stigmatisasi. Imunitas mereka sudah pernah belajar dan menang.
Apa Yang Akan Terjadi di Masa Depan?
• Tidak ada yang tahu masa depan, kecuali Allah.
• Berpikir dan bertindak positif
• Tetap tenang & waspada
• Tetap disiplin PHBS dan berdoa
• Wabah sebelumnya dalam 2 dekade ini berlangsung sekitar 12-18 bulan,
jadi kita mungkin saja baru separuh jalan. Perbanyak kawan, silaturahim,
kolaborasi. Persatuan Indonesia.
Menular melalui?
Kemungkinan penularan terjadi melalui :
1. Kontak langsung (ciuman, penggunaan alat makan yang sama yang
belum dicuci)
2. Droplet. Risiko lebih rendah pada ruang dengan ventilasi udara terbuka.
3. Menyentuh permukaan, kemudian sebelum cuci tangan, keburu
menyentuh 3 pintu masuk utama : hidung, mulut, mata. Sarung tangan
tidak dianjurkan. Lebih dianjurkan cuci tangan &/ hand-sanitizer.
Apa Gejalanya?
• Sebagian besar tidak bergejala/gejala ringan, tapi tetap potensial menularkan.
• Ada yang demam, batuk, sakit tenggorokan, dan sesak napas.
• Ada yang mengeluhkan rasa lelah, badan pegal linu, dan menggigil.
• Ada juga yang menyampaikan rasa mual, muntah, kembung, dan diare.
• Sebagian hilang selera makan, kemampuan membaui aroma dan merasakan
makanan berkurang
• Covid Toe.
Btw, Siapa Saja Yang Bisa Kena?
• Sebenarnya, semua orang bisa kena. Tapi juga bisa kita cegah.
• Saat kasus masih terus bertambah dan kurvanya menanjak, plus dilakukan
relaksasi pembatasan sosial/reopening, disinilah titik krusial. Disiplin dan
pengendalian diri adalah kunci.
• Usia produktif (20-an hingga 40-an) cenderung tak bergejala, tapi potensi
menularkan tinggi (karena aktif kemana-mana)
• Semakin senior dan semakin banyak penyakit komorbid musti lebih hati-hati.
Rapid atau Swab?
• Rapid dianggap mewakili RDT antibodi. Ada juga RDT antigen yang mengenali
virus.
• Standar baku saat ini adalah uji PCR, sampel diambil melalui swab/apusan.
• Juaranya sebenarnya kultur, tapi ini mungkin lebih rumit dan lebih lama lagi.
• Uji lain juga sedang dikembangkan.
• Tracing dan testing ini penting. Jangan takut, jangan dibully. Note : memang
rasanya saat di-swab tidak nyaman (pengalaman pribadi), tapi perlu demi
melindungi kepentingan bersama.
Amankah Donor Darah?
• Ya, insyaAllah aman.
• Fasilitas donor darah kita menerapkan protokol kesehatan dengan baik,
dianjurkan ruangan yang luas dan ventilasi udara yang baik.
• Bonus 1 : sebagai hadiah/sedekah dan dukungan kepada pasien lain yang
perlu darah.
• Bonus 2 : tubuh kita memproduksi sel darah baru termasuk sel-sel yang
berperan dalam pertahanan tubuh.
Kapan Kita Hidup Normal?
• Jika kamu jenuh/lelah/bosan itu wajar. Tapi virusnya belum. Dan
wabahnya belum selesai.
• Kita harus beradaptasi
• Hiduplah lebih bersih dan sehat.
• Hal-hal yang menurunkan “tabungan kesehatanmu” perlu diminimalkan.
• Hal-hal yang menambah “pundi-pundi kesehatanmu” perlu ditingkatkan.
Amankah Cukur Rambut/ke Salon/ke Resto?

• Menurunkan risiko penularan dengan kedua belah pihak (pelanggan dan


pemberi layanan) menggunakan masker (+face shield)
• Jendela terbuka + kipas angin akan menurunkan lagi risikonya
• Jangan menunggu lama didalam salon/barbershop/kantin/warung/restoran
• Sebaiknya kedua belah pihak menyadari kondisi diri masing-masing. Jika
pemberi layanan merasa sakit jangan memaksakan diri untuk bekerja. Jika
merasa sakit, pelanggan juga sebaiknya menunda interaksi jarak dekat.
Kumpul-kumpul.
• Musti banget kumpul-kumpul? Online meeting gimana?
• Oke. Jika memang harus, maka gunakan masker, jaga jarak, dan bahas yang
penting. No gossiping.
• Kumpul-kumpul luar ruang lebih rendah risiko penularan ketimbang di dalam
ruangan.
• Udara terbuka, sinar matahari, lebih mendukung kondisi kesehatan kita hari-
hari ini. (catatan : sebaiknya udara terbuka ada banyak tanaman hijau, dan
rendah polusi udara)
Dok, Covid ini perang biologis?
• Ini bahasan berat
• Saya bukan pakar perang biologis
• Satu hal, kalau benar ini perang, kita jangan mau kalah
• Gunakan maskermu, budayakan hidup bersih dan sehat
• Selesai wabah kita jadi masyarakat dan negara yang lebih sehat justru
keren kan?
Dok, Saya Gak Mau di-Covid-in?
• Siapa yang covid-in? -_-”
• Ada dua hal yang perlu diingat :
1) Semua dokter dan tenaga Kesehatan dididik dalam nuansa kemanusiaan dan
disumpah untuk melindungi kehidupan sejak pembuahan,
2) Covid-19 ini disebut sebagai “The Thousand Faces Disease”/Penyakit Seribu
Wajah.
• Keputusan-keputusan medik ditujukan untuk kebaikan pasien dan orang
sekelilingnya, perlu dikomunikasikan dengan baik. Ngobrol dari hati ke hati.
Dok, itu Covid beneran ada gak sih?
• …Astaghfirullah… (hela napas dalam)



… kita sudahi dulu :D terima kasih 


CP WA : 08114600208/085888888258

Anda mungkin juga menyukai