Anda di halaman 1dari 51

PENDIDIKAN KESEHATAN

DALAM KEPERAWATAN

Oleh
Ns.dayuningsih,s.kep,m kep
PENGKAJIAN
KEBUTUHAN BELAJAR

- Pengkajian yang komprehensif tentang


kebutuhan belajar dapat digali dari riwayat
keperawatan, pengkajian fisik dan informasi dari
orang yang dekat dengan klien
- Pengkajian mencakup karakteristik klien yang
mungkin mempengaruhi proses belajar seperti
kesiapan belajar, motivasi untuk belajar dan
kemampuan membaca
- Metode : Wawancara, Observasi
1. Pengkajian factor predisposisi
a. Pengkajian riwayat keperawatan
- Persepsi klien tentang keadaan masalah
kesehatan dan perhatian terhadap
masalah  memberikan informasi
kepada perawat tentang seberapa jauh
pengetahuan mereka  petunjuk kepada
perawat dalam memberi arahan
- Kepercayaan klien tentang kesehatan,
agama yang dianut, peran gender 
factor penting mengembangkan rencana
pendidikan kesehatan
- Pengkajian tentang latar belakang budaya sangat
penting
- Keadaan ekonomi dapat berpengaruh terhadap
proses belajar klien  perawat harus mengkaji
hal ini dengan baik, karena perencanaan
pendidikan kesehatan dirancang sesuai dengan
sumber-sumber yang ada pada klien  tujuan
tercapai
- Perawat perlu meluangkan waktu dan memupuk
keterampilan untuk mengkaji klien dan
mengidentifikasi gaya belajar  mengadaptasi
pendidikan kesehatan yang sesuai dengan cara
klien belajar
- Perawat perlu mengkaji system
pendukung klien
- Untuk menentukan siapa saja
sasaran pendidikan kesehatan yang
dapat mempertinggi dan mendorong
proses belajar klien
b. Pengkajian fisik
- Secara umum memberkan petunjuk
terhadap kebutuhan belajar klien
- Status mental, fisik, nutrisi,
kemampuan melihat dan
mendengar  berpengaruh dalam
pemilihan substansi dan
pendekatan dalam belajar
c. Pengkajian kesiapan klien untuk
belajar
- Kesiapan emosi :
 Apakah secara emosi klien siap untuk
belajar ?
 Cemas, depresi, berduka  klien tidak
siap  perawat tidak dapat memaksakan
- Kesiapan kognitif : apakah klien berpikir
secara jernih, apakah sadar penuh,
apakah dalam pengaruh zat yang
menganggu tingkat kesadaran
- Kesiapan berkomunikasi : sudahlah
klien dapat berhubungan dengan
rasa saling percaya dengan perawat
- Hubungan saling percaya antara
perawat dan klien menentukan
komunikasi dua arah yang diperlukan
dalam proses belajar mengajar
d. Pengkajian motivasi
- Motivasi  factor penentuk yang sangat kuat
untuk kesuksesan dalam mendidik klien
- Motivasi seseorang  dapat dipengaruhi oleh
keuangan, penolakan terhadap status
kesehatan, kurangnya dorongan dari
lingkungan social, pengingkaran terhadap
penyakit kecemasan, ketakutan, rasa malu atau
adanya konsep dari negative
- Motivasi memang sulit untuk dikaji, mungkin
dapat ditunjukkan konsep diri yang negative
- Motivasi memang sulit untuk dikaji, mungkin
dapat ditunjukkan secara verbal atau juga non
verbal
e. Pengkajian kemampuan membaca
- Mengkaji tingkat kesenangan
membaca klien. Berikan sesuatu
untuk dibaca dan kemudian minta
klien menjelaskan dengan bahasa
sendiri
- Menggunakan indeks SMOG
2. Pengkajian factor pemungkin
- Mencakup keterampilan serta
sumber daya yang penting untuk
menampilkan perilaku sehat
- Sumber daya : fasilitas yang ada,
personalia yang tersedia, ruangan
yang ada dll
3. Pengkajian factor penguat
- Factor yang menentukan apakah
tindakan kesehatan memperoleh
dukungan atau tidak
- Bergantung kepada tujuan dan
jenis program
- Di rumah sakit  pengaut diberikan
oleh perawat, dokter, ahli gizi atau
klien lain dan keluarga
PENEGAKAN DIAGNOSIS
KEPERAWATAN
- Diagnosis keperawatan yang berkaitan
dengan kebutuhan belajar dikelompokkan
dibawah kategori kurang pengetahuan
- Definisi kurang pengetahuan adalah
pernyataan pada saat individu, keluarga
atau komunitas tidak dapat memahami,
tidak dapat belajar dan tidak dapat
menunjukkan pengetahuannya tentang
tindkaan-tindakan keperawatan kesehatan
yang penting untuk mempertahankan
kesehatan
- Factor yang menjadi penyebab kurangnya
keterpaparan informais, kurang mengulang
pelajaran kesalahtafsiran, keterbatasan
pengetahuan, kurangnya ketertarikan dalam
belajar, tidak familiarnya klien dengan sumber
informasi
- Contoh DX menurut NORTH AMERICANS
NURSING DIAGNOSIS ASSOCIATION
• Kurnag pengetahuan diet diabetes mellitus b.d
tidak familiarnya diri dengan program yang harus
diikuti
• Kurang pengetahuan : perawatan pra operasi b.d
belum adanya pengalaman menghadapi prosedur
pembedahan
 Cara lain untuk mengidentifikasi
kebutuhan belajar klien  kurang
pengetahuan sebagai Etiologi.
 Contoh : risiko tinggi terjadi infeksi b.d
kurang pengetahuan dalam hal penyakit
menular seksual dan pencegahannya
PERENCANAAN PENDIDIKAN
KESEHATAN
1. Menentukan prioritas pengajaran
- Kebutuhan belajar klien harus dianut berdasarkan
prioritas
- Perawat dan klien bersama-sama dalam menentukan
prioritas
- Salah satu yang menjadi criteria yang diperioritaskan
adalah motivasi klien
• Contoh : seseorang yang ingin mengetahui segala
sesuatu tentgang penyakit jantung koroner mungkin
tidak siap untuk mempelajari bagaimana mengubah
gaya hidupnya
- Perawat dapat juga menggunakan kerangka piker
lain untuk menetapkan prioritas belajar  teori
maslow
- Prioritas di keluarga yang dikembangkan baylon
dan maglaya (1980)  dapat digunakan
- Prioritas dikomunitas : kesadaran komunitas
terhadap masalah, motivasi komunitas
memecahkan maslaah, kemampuan perawatan
untuk mempengaruhi pemecahan masalah berat
serta konsekuensi jika masalah tidak dipecahkan
(Goeppinger and Shuster, 1988)
2. Menetapkan tujuan belajar
- Baik sekali diingat tiga ranah
belajar yaitu kognitif, afektif dan
psikomotor dalam menentukan
tujuan belajar
• Beberapa ketentuan umum dalam
merumuskan tujuan belajar
a.Tujuan belajar dinyatakan didalam
perilaku yang dikehendaki, contoh :
- klien dapat menjelaskan dasar ia harus
makan dalam porsi sedikit (kognitif)
- klien dapat menguraikan perasaan
meningkatkan rasa nyaman setelah
pemberian obat (afektif)
- klien dapat mendemonstrasikan teknik
pemberian ASI dengan benar (psikomotor)
b. Tujuan belajar dapat diobservasik sementara
aktivitasnya dapat diukur  klien dapat
berjalan disekitar tempat tidur
c. Dalam tujuan harus terkandung kondisi yang
diinginkan untuk mengklarifikasi dimana, kapan
atau bagaimana perilaku ditampilkan  klien
dapat berjalan dari ujung tempat tidur ke ujung
lainnya tanpa menggunakan tongkat pembantu
d. Dalam tujuan harus tercakup criteria wkatu
yang spesifik  pada dasarnya diskusi kedua
klien dapata mendemontrasikan injeksi insulin
sendidi dalam dosis dan cara yang benar
sebelum pasien dipulangkan
3. Memilih substansi atau isi materi harus dipilih
- Isi pembelajaran ditentukan oleh tujuan belajar
yang hendak dicapai
- Pengetahuan yang dibutuhkan perawta dapat
diperoleh melalui pendidikan, buku, jurnal
keperawatan dan perawat lain atau dokter atau
tim-tim pelayanan kesehatan lain
- Sumber yang dipilih akurat, terbaru, didasarkan
tujuan belajar disesuaikan usia klien, budaya,
kemampuan, konsisten serta dipilih dengan
mempertimbangkan waktu dan sumber daya
yang mungkin untuk mengajar
4. Memilih startegi belajar
- harus cocok untuk individu, cocok
dengan materi yang dipelajari, cocok
dengan pengajar dan berbagai factor lain
perlu dipertimbangkan
- beberapa tujuan belajar dapat dicapai
dengan mudah melalui tatap muka satu
persatu antara perawat dengan klien
tetapi ada yang dicapai dengan diskusi
kelompok
5. Memilih alat Bantu mengajar
- membantu belajar tetapi bukan
suatu pengganti untuk
berhubungan dengan manusia
- ditentukan oleh tujuan belajar yang
hendak dicapai
6. Membuat rencana evaluasi
- harus disebutkan dalam perencanaan kegiatan
pendidikan kesehatan  waktu dan sasaran
yang akan dievaluasi dan indicator apa yang
akan dicapai dalam evaluasi tersebut
- evaluasi dibagi menjadi dua :
a. evaluasi pendidikan kesehatan  menilai
langkah-langkah yang telah dijadwalkan
dalam perencanaan
b. evaluasi hasil kegiatan  sesuai dengan
tujuan yang ingin dicapai  terjadi
perubahan pengetahuan sikap dan tindakan
IMPLEMENTASI PENDIDIKAN KESEHATAN

- Perawatan perlu fleksibel dalam mengimplementasikan


berbagai rencana pengajaran
- Memfasilitasi proses belajar klien melalui pendekatan
yang ramah dan hangat
- Petunjuk yang dapat membantu perawat ketika
mengimplementasikan rencana pengajaran
a. waktu yang optimal untuk masing-masing sesi
bergantung pada klien yang belajar
b. kecepatan dari setiap sesi juga mempengaruhi belajar
c. keadaan lingkungan dapat menurunkan atau
membantu belajar
d. alat Bantu mengajar dapat membantu
perkembangan belajar dan membantu
memfokuskan perhatian klien
e. jika menemukan sendiri isi, klien akan belajar
lebih efektif
f. melakukan pengulangan
 merangkum isi substansi, menyatakan
dengan menggunakan kata-kata lain
g. materi dari yang tidak diketahui ke yang
diketahui dan hubungan dilihat secara logis
h. menggunakan bahasa orang awam dapat
meningkatkan komunikasi
EVALUASI PENDIDIKAN KESEHATAN

1. Evaluasi belajar klien


- evaluasi dilakukan selama proses pembelajaran dan
pada akhir pembelajaran
- metode terbaik tergantung pada jenis belajar
- metode untuk kognitif  observasi, pengukurna,
pernyataan secara oral, pengawasan dan pencatatan
sendiri
- evaluasi kemahiran psikomotor  redemonstrasi
- evaluasi sikap/efektif lebih sulit dilakukan
- perubahan perilaku tidak selalu terjadi
segera setelah belajar
- sering kali individu menerima perubahan
intelektual dulu kemudian baru terjadi
perubahan perilaku secara periodic
 sehingga evaluasi dilanjutkan ketika
berada di rumah  dengan kunjungan ke
rumah atau telepon
2. Evaluasi mengajar
- penting bagi perawat untuk menilai
kemampuannya
- mencakup semua factor : wkatu strategi
mengajar, jumlah informasi, apakah mengajar
cukup berguna
- baik klien maupun perawat harus mengevaluasi
pengalaman belajar
- klien dapat memberikan evaluasi kepada
perawat
- perawat hendaknkya tidak merasa bahwa
pekerjannya tidak efektif apabila klien lupa
sesuatu
DOKUMENTASI
PENDIDIKAN KESEHATAN
- Pendokumentasian proses belajar mengajar adalah
hal yang sangat penting  memberikan sesuatu
legalitas belajar pencatatan
- Dokumen mencakup diagnosis keperawatan,
tujuan belajar, topik, hasil yang dicapai, kebutuhan
mengajar tambahan dan sumber-sumber yang
diberikan
- Mendokumentasikan rencana pengajaran juga
mencakup elemen : informasi actual dan
keterampilan berfikir, strategi mengajar yang
digunakan dan kerangka kerja, waktu, isi/substansi
untuk tiap sesi
CONTOH RANCANGAN PEMBELAJARAN

Rancangan pembelajaran dengan sasaran


individu :
1. Pengkajian
- pengkajian factor predisposisi :
a. riwayat keperawatan
b. keadaan fisik
c. kesiapan belajar
d. motivasi belajar
e. kemampuan membaca
- pengkajian factor pemungkin
- pengkajian factor penguat
2. Diagnosis keperawatan
• Dari data yang sudah dikaji dirumuskan
diagnosis keperawatan sebagai berikut :
kurangnya pengetahuan ibu tentang
perawatan kesehatan selama kehamilan
berhubungan dengan kurang terpapar
oleh informasi
• Atau
• Adanya risiko tinggi terjadinya hambatan
dalam proses adaptasi kehamilan
berhubungan dengan kurangnya
pengetahuan tentang perawatan selama
kehamilan
3. Perencanaan tindakan keperawatan
 Tindakan keperawatan yang ditetapkan untuk
menyelesaikan diagnosa keperawatan tersebut
berupa pendidikan kesehatan. Sebelum
melaksanakan tindakan ini maka harus dibuat
terlebih dahulu rancangan pembelajaran
(SATPEL)
 Contoh 1 : Rancangan pembelajaran individual
 Diagnosa keperawatan : adanya risiko tinggi
untuk terjadinya hambatan dalam proses
adaptasi kehamilan b.d kurangnya pengetahuan
tentang perawatan selama kehamilan
a. tujuan pembelajaran
1. tujuan umum
• setelah mendapatkan pendidikan kesehatan,
ibu A dan Bapak A mampu melakukan
perawatan kehamilan dengan baik
2.tujuan khusus
• setelah menerima pendidikan kesehatan selama
3 kali 60 menit, ibu A aan mampu :
a. Menjelaskan proses kehamilan dalam
bahasanya sendiri dengan benar
b. Menguraikan perubahan yang terjadi selama
kehamilan
c. …. Dst ….
b. materi belajar
1. proses kehamilan
2. daptasi fisik dan mental pada ibu hamil
3. … dst …  sesuai tujuan khusus
c. Metode belajar
1. Metode diskusi
2. metode demonstrasi
d. Alat Bantu belajar
1. Booklet/lembar balik

2. leaflet

3. model payudara dan alat-alat


perawatan payudara
4. … dsb …
e. Evaluasi belajar
1. pertanyaan lisan
• Jelaskan proses terjadinya
kehamilan
• Apa saja perubahan fisik yang
terjadi selama ibu hamil
• …. Dst …..  sesuai tujuan khusus
2. peragaan tindakan
RANCANGAN PEMBELAJARAN
DENGAN SASARAN KOMUNITAS

1. Pengkajian
 - Faktor predisposisi
 a. Riwayat kesehatan
komunitas
 b. Kondisi fisik
 c. Motivasi belajar
 d. Kesiapan belajar
 e. Kemampuan membaca
2. Diagnosis keperawatan
• Tingginya risiko terjadinya diare di
Desa Tanjung Sari b.d kurangnya
pengetahuanmasyarakat tentang
diare ditandai dengan …
• (data-data pendukung terjadinya
diare)
3. Perencanaan tindakan
• Tindakan yang direncanakan salah
satunya PENKES
RANCANGAN PEMBELAJARAN KOMUNITAS

 Diagnosa keperawatan : tingginya risiko


kejadian diare di Desa Tanjung Sari b.d ….
a. Tujuan pembelajaran
1. Tujuan umum
 Setelah menerima pendidikan kesehatan
penduduk Tanjung Sari akan memahami
pengaruh perilaku mereka dan kondisi fisik
lingkungan terhadap risiko tingginya kejadian
diare
2. Tujuan khusus
• Setelah menerima pendidikan kesehatan
disetiap kampung selama 2 kali 2 jam.
Penduduk tiap-tiap kampong di Desa
Tanjung Sari akan mampu :
 Menjelaskan pengertian diare
 Menyebutkan tanda dan gejala diare
 Menjelaskan factor-faktor yang
mempengaruhi kejadian diare
 …. dst ….
b. Materi pembelajaran
1. Pengetahuan diare
2. tanda dan gejala diare
3. factor-faktor yang mempengaruhi diare
4. … dst …  sesuai tujuan khusus

c. Metode pembelajaran
Ceramah dan Tanya jawab

d. Alat Bantu pembelajaran


1. Slide
2. leaflet
3. poster
4. flipchart
5. … dsb ..
e. Evaluasi pembelajaran
1. Tes awal dengan mengajukan
pertanyaan :
 Apakah pernah mengenal istilah diare
 Apa saja tanda dan gejala diare
 … dst ..
2. Tes akhir dengan mengajukan
pertanyaan lisan dengan pertanyaan
yang sama dengan pada tes awal
CONTOH FORMAT SATPEL
(Secara Operasional)

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN


 Topik : ………………………………………………
 Sasaran : ………………………………………………
 Hari/Tanggal : ………………………………………………
 Waktu : ………………………………………………
 Tempat : ………………………………………………
 Penyuluh : ………………………………………………
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
III. Materi (URAIAN TERLAMPIR)
IV. Strategi Pembelajaran

NO URAIAN KEGIATAN METODE MEDIA WAKTU


1 • Pendahuluan
• Mengucapkan salam Ceramah Wireless 5 menit
• Memperkenalkan diri
• Menyampaikan tujuan
• Mengemukakan kontrak waktu
2 • Pelaksanaan
• Menjelaskan pengertian … Ceramah Wireless 30 menit
(sesuai topic)
•Menjelaskan …. Tanya jawab Alat peraga

• Dst (sesuai materi) Demontrasi Flipchart


3 Penutup
Evaluasi Ceramah Wireless 15 menit
Menyampaikan kesimpulan Tanya jawab
Mengucapkan salam
V.Evaluasi
• Bentuk lisan
• Jenis pertanyaan : essay
• Jumlah : ………

VI. Sumber
• Daftar pustaka buku referensi yang digunakan
dalam pembuatan materi penyuluhan
Uraian Materi
Judul Materi
1. Pengertian
…………………
2. Penyebab
…………………
3. Tanda dan Gejala
…………………
4. Pencegahan
………………… dst
Lampiran Evaluasi

• Pertanyaan (jumlah sesuai TIK)


1. …………………….
2. …………………….
3. …………………….
4. …………………….
5. ……………………. dst
• Jawaban
1.……………..
2.……………..
3.……………..
4.……………...
5.……………...

Anda mungkin juga menyukai