Anda di halaman 1dari 26

nc h

Lau
Asuhan
Keperawatan
Anak
Dengan Gastroentritis
RS Kesdam Cijantung
IN
BOFF
ES
KY TUN
FUN

Kelompok
2:
Ayu Oktaviani, Amelia
Lutfiani, Agnia Qulbiah,
Emi Fauziana

Jens
Jens Martensson
Martensson 2
Definisi Gastroentritis
Menurut Para Ahli
• Gastroenteritis adalah peradangan pada
lambung, usus kecil dan usus besar dengan
berbagai kondisi patologis dari saluran
gastrointestinal (Mutaqqin,2013)
• Gastroenteritis didefinisikan sebagai inflamasi
membran mukosa lambung dan usus halus.
Penyebab utama gastroenteritis adalah virus,
bakteri, dan parasite lainnya (Betz,2009)

Jens
Jens Martensson
Martensson 3
Etiologi
Menurut Mutaqqin, penyebab Gastroentritis sangat banyak
• a. Faktor infeksi :
• 1) Infeksi berbagai macam bakteri yang
disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun
air minum
• 2) Infeksi berbagai macam virus :enterovirus,
echoviruses, adenovirus, dan rotavirus.
• 3) Jamur : kandida
• 4) Parasit (giardia clamblia, amebiasis,
crytosporidium dan cyclospora)
• b. Faktor non infeksi/ bukan infeksi :
• 1) Alergi makanan, misal susu, protein
• 2) Gangguan metabolik atau malabsorbsi :
penyakit
• 3) Iritasi langsung pada saluran pencernaan
oleh makanan

Jens
Jens Martensson
Martensson 4
Patofisiologi
Patofisiologi gastroenteritis yang paling banyak adalah melalui infeksi rotavirus. Zat
enterotoksin yang dikeluarkan virus ini akan menyebabkan terjadinya lisis sel
enterosit traktus gastrointestinal

• Aktifitas muntah ditandai adanya • Kemudian, kontraksi abdomen


siklus retching yang diikuti ekpulsi dalam siklus tersebut memicu
kuat isi lambung keluar melalui keluarnya isi lambung, kejadian ini
mulut. Diafragma turun, kontraksi sudah terjadi dimana esophagus
otot pernafasan (intercostals masih penuh dan terkait dengan
respiratory muscle) dan glottis elevasi diafragma yang membuat
tertutup. Esofagus dilatasi sebagai tekanan positif di kavum torak dan
respon terhadap tekanan abdomen. Kejadian ini diikuti fleksi
intratorakal yang menurun. spinal, mulut terbuka lebar, elevasi
palatum mole, relaksasi spingter
esophagus atas dan
menyemprotnya isi lambung

Jens
Jens Martensson
Martensson 5
Pathway

Jens
Jens Martensson
Martensson 6
Manifestasi Klinis
Sodikin 2011

• Bayi atau anak menjadi cengeng, rewel, gelisah


• Suhu badan meningkat
• Nafsu makan berkurang atau tidak ada
• Timbul diare
• Feses makin cair, mungikn mengandung darah
dan atau lender
• Warna feses berubah menjadi kehijau-hijauan
karena bercampur empedu.
• Muntah baik sebelum maupun sesudah diare
• Terdapat gejala dan tanda dehidrasi

Jens
Jens Martensson
Martensson 7
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah

DEHIDRASI Renjatan Hipovolemik


• Dapat terjadi dehidrasi ringan • Akibat menurunnya volume darah,
sedang hingga berat, kuhususnya apabila penurunan volume darah
pada kasus kasus dengan mencapai 15% BB – 25% BB akan
kehilangan cairan aktif menyebabkan penurunan tekanan
darah.

Jens
Jens Martensson
Martensson 8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik :
• Pemeriksaan tinja
• Makroskopis dan mikroskopis
• PH dan kadar gula dalam tinja
• Bila perlu diadakan uji bakteri untuk mengetahui organisme penyebabnya, dengan melakukan
pembiakan terhadap contoh tinja.
• Pemeriksaan laboratorium

Data A Data B Data C

Jens
Jens Martensson
Martensson 9
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN YANG DAPAT DILAKUKAN ADALAH
• PEMBERIAN CAIRAN PERORAL
• PEMBERIAN CAIRAN PERPARENTAL
Disesuaikan dengan kondisi pasien untuk
pemberian cairan

Jens
Jens Martensson
Martensson 10
Pengaruh Hospitalisasi Pada Anak

• Reaksi anak terhadap hospitalisasi dimulai saat


sebelum masuk rumah sakit, selama
hospitalisasi, dan setelah pulang dari rumah
sakit. Perubahan perilaku temporer dapat terjadi
selama anak dirawat di rumah sakit sampai
pulang dari rumah sakit. Perubahan ini
disebabkan oleh (1) perpisahan dari orang-
orang terdekat, (2) hilangnya kesempatan untuk
membentuk hubungan baru, dan (3) lingkungan
yang asing

Jens
Jens Martensson
Martensson 11
Large image slide

ASUHAN KEPERAWATAN

FUNK
Y TUN
ES

Jens
Jens Martensson
Martensson 12
RESUME
Klien awalnya datang ke IGD RS Kesdam dengan keluhan muntah sebanyak 6 kali, pusing, lemas
selama kurang lebih tiga jam dari pukul 06.00 s/d 09.00. Klien masuk ke ruangan Isolasi Ade Irma pada
pukul 13.00 . Ketika dilakukan pengkajian klien mengatakan badang terasa lemas dan kepala pusing,
perut terasa kembung, ibu klien terus bertanya mengenai kondisi anaknya, ibu klien mengatakan takut
anaknya mengalami penyakit yang berbahaya karena sebelumnya anaknya tidak pernah sampai di rawat
di rumah sakit, klien mengatakan merasa bosan dan pengap di dalam ruangan, klien mengatakan ingin
cepat pulang karena bosan. TD : 110/70 mmhg N: 69x/menit S: 36.5oC RR: 21x/menit Kesadaran compos
mentis. Klien terpasang inful RL 20 tpm, klien tampak pucat , bising usus 19x/menit. Ibu klien tampak
banyak pertanya mengenai kondisi anaknya, klien tampak hanya menonton tv dan terus menggerutu
bosan. Masalah keperawatan yaitu resiko hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan,
ansietas pada anak berhubungan dengan krisis situasional (hospitalisasi), dan ansietas pada orang tua
berhubungan dengan krurang terpapar informasi.

Jens
Jens Martensson
Martensson 13
Kesehatan Saat Ini
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
- Ibu klien mengatakan anak sudah muntah sebanyak 6 kali  
- Klien mengatakan badan terasa lemas dan pusing 1. Data klinik :
- Ibu klien mengatakan anak terus berkeringat a. Suhu : 36,5oC
- Ibu klien mengatakan anak tidak mau makan karena setiap
makanan masuk pasti muntah
  b. Nadi : 69 x/menit

c. Pernapasan : 21 x/menit

d. Tekanan Darah : 110/70 mmhg

e. Kesadaran : compos mentis

(usia 0 – 1 tahun dan sesuai kasus)

f. Lingkaran kepala : 60 cm

g. Lingkaran dada : 98 cm

h. Lingkaran lengan atas : 32 cm

Jens
Jens Martensson
Martensson 14
Hasil Rontgen Paru 16 Desember 2020:
Tidak ada kelainan pada paru-paru kanan kiri, tidak ada pembesaran pada paru-paru.
Pemeriksaan Lab 15 Desember 2020
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Salmonela Typi O Negatif  
Salmonela Paratyphi (OA) Negatif  
Salmonela Paratypi (OB) Negatif  
Salmonela Paratypi (OC) Negatif  
Salmonela Typhi H Negatif  
Salmonela Paratypi HA Negatif  
Salmonela Paratypi HB Negatif  
Salmonela Paratypi HC Negatif  
Leukosit 9.300 4000-10.000 mm3
Eritrosit 5,23 4,40-5.90 mm6
Trombosit 34.700 150.000-450.000/mm3
Hematokrit 39 33-45%
Hemoglobin 13.0 10.8-15,6 gr/dl
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 0 1-3%
Neutrofil batang 1 2-6%
Neutrofil segmen 90 50-70%
Limfosit 7 20-40%
Monosit 2 2-8%

Jens
Jens Martensson
Martensson 15
(Therapi / pengobatan termasuk diet yang menunjang
masalah) :
 
Terapi:
Infus RL 20 tpm/8 jam
 
Domperidon tab 3x1 mg
 
Paracetamol TB 3x1 mg
 
Ceftriaxone 100 mg 2x1/iv

Jens
Jens Martensson
Martensson 16
       
NO. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Data Objektif:    
  - Klien terpasang infus di tangan sebelah kiri, infus RL 20 tpm    
  - Klien tampak lemas dan pucat    
  - Bibir klien tampak sedikit kering    
  - TD : 110/70 N : 69x/menit    
  RR : 21x/menit S:36,5    
  - Pengisian kapiler 3 detik    
  - Nadi teraba lemah dan dalam    
  Data Subjektif:    
  - Ibu klien mengatakan anaknya sudah muntah sebanyak 6    
  kali    
  - Ibu klien mengatakan anak baru BAK 1 kali sejak pagi tadi    
  - Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan karena    
   takut muntah lagi Resiko Hipovolemia Kehilangan cairan aktif
  - Klien mengatakan badan terasa lemas dan pusing    
  - Ibu klien mengtakan klien terus berkeringat    
  Data Objektif:    
2. - Klien tampak menghabiskan waktu dengan menonton tv di    
  kamar    
  - Klien tampak terus merengek kepada ibunya ingin meminta    
  pulang    
  - Klien tampak gelisah    
  - Klien tampak terus menanyakan kapan pulang    
  Data Subjektif: Ansietas (pada anak) Krisis situasional (Hospitalisasi)
  - Klien mengatakan bosan dikamar    
  - Klien mengatakan ingin jalan-jalan keluar    
  - Klien mengatakan ingin pulang karena tidak sakit    
  Data Objektif:    
  - Ibu klien tampak banyak bertanya tentang kondisi anaknya    
  - Ibu klien tampak gelisah    
  - Ibu klien selalu memastikan kondisi anaknya    
  - Ibu klien tampak terus mengabari suaminya agar cepat    
  datang ke rumah sakit    
3. Data Subjektif:    
- Ibu klien mengatakan cemas dengan kondisi anaknya   Krisis situasional
- Ibu klien mengatakan takut anaknya mengalami penyakit Ansietas (Pada orang tua)
berbahaya karena di masukan kedalam ruangan isolasi
- Ibu klien mengatakan ingin segera bertanya kepada dokter
mengenai kondisi anaknya
 

Jens
Jens Martensson
Martensson
         
NO TGL. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

1. 15 Resiko hipovolemik Setelah dilakukan tindakan Intervensi utama : manajemen hipovolemia,


Desembe berhubungan dengan selama 2x24 jam pemantauan cairan
r 2020 kekurangan cairan aktif diharapkan status cairan Observasi:
  membaik, dengan kriteria - Periksa tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi
hasil: nadi meningkat, nadi teraba lemah, turgor kulit
1. Nadi teraba kuat menurun, membran mukosa kering)
2. Turgor kulit elastis - Monitor ontake dan iutput cairan
3. Output urine meningkat - Monitor jumlah dan warna urine
4. Pengisian kapiler <2 Terapeutik:
detik - Hitung kebutuhan cairan
5. Membran mukosa - Berikan asupan oral
membaik Edukasi:
6. Kebutuhan cairan - Anjurkan memperbanyak asupan oral
membaik Kolaborasi:
- Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (NaCl,
RL) RL 20 tpm
- Kolaborasi pemberian domperidone oral 3x1 mg
 

Jens
Jens Martensson
Martensson
18
         
NO TGL. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

2. 15 Ansietas pada anak Setelah dilakukan Intervensi utama : terapi bermain


Desemb berhubungan dengan tindakan selama 2x24 jam Observasi:
er 2020 krisis situasional diharapkan tingkat agitasi - Identifikasi perasaan anak yang diungkapkan
(hospitalisasi) menurun, dengan kriteria selama bermain
  hasil: - Monitor respon anak terhadap terapi
1. Klien tidak gelisah - Monitor tingakt kecemasan anak selama terapi
2. Klien merasa tenang Terapeutik:
dan tidak merengek - Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
3. Klien merasa nyaman - Motivasi anak untuk berbagi perasaan dan
dengan lingkungan persepsi
Edukasi:
- Jelaskan tujuan bermain bagi anak dan orang
tua

Jens
Jens Martensson
Martensson 19
         
NO TGL. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI

3. 15 Ansietas pada orang Setelah dilakukan Intervensi utama : reduksi ansietas


Desemb tua berhubungan tindakan selama 1x24 jam Observasi:
er 2020 dengan krisis tingkat ansietas menurun - Monitor tanda-tanda ansietas
situasional dengan kriteria hasil: Terapeutik:
1. Verbalisasi khawatir - Ciptakan suasana teraputik
dan cemas menurun - Dengarkan dengan penuh perhatian
2. Perilaku gelisah dan - Motivasi dalam menentukan sikap didepan
tegang menurun klien
3. Konsentrasi orang tua Edukasi:
klien meningkat - Jelaskan prosedur yang akan ditindakan
kepada klien
- Informasikan secara faktual mengenai
pengobatan anjurkan mengungkapkan
perasaan
 

Jens
Jens Martensson
Martensson 20
     
TGL. WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL
15 Desember 2020 Dx 1 - Mengobservasi tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, turgor kulit menurun, membran mukosa kering)
    - Memonitor intake dan iutput cairan
    - Memonitor jumlah dan warna urine
    - Menghitung kebutuhan cairan
14.30   - Klaborasi pemberian cairan RL 20 tpm
    Hasil:
    - Klien mengatakan kepala terasa pusing dan lemas
    - Ibu klien mengatakan anak sudah menghabiskan kurang lebih dua botol aqua ukuran sedang (1200 ml)
    - Ibu klien mengatakan anak sudah muntah sebanyak 6 kali
    - Ibu klien mengatakan anak hanya minum air saja danbelum makan, BAK baru satu kali
    - Ibu klien mengatakan BAK sebanyak kurang lebih 100 ml berwarna kuning jernis
    - TD: 110/70 N:69x RR: 21x S: 36,5
    - Nadi teraba lemah dan dalam
    - Klien tampak pucat dan bibir tampak sedikit kering
    - Kulit tidak elastis
    - Pengisian kapiler dua detik
    - Klien sudah terpasang infus RL 20 tpm sejak masuk ruangan, sisa cairan 400 ml
    - Kebutuhan cairan klien (BB klien 51 kg):
    1500+(25(51-20)) = 1500 + 725 = 2.225 ml/24 jam
    - Input cairan:
    (Minum) 1200 ml + (infus) 100 ml = 1300 ml
    - Output cairan:
    (Muntah 6x) 600 ml + (BAK 1x) 100 ml + (IWL (30-9)51) 1.071= 1.771 ml
  - Balance cairan:
  Input-output = 1300-1771= -471
    - Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
    - Memotivasi anak untuk berbagi perasaan dan persepsi
  Dx 2 Hasil:
    - Klien mengatakan sangat bosan didalam ruangan
16.00   - Klien mengatakan ingin jalan jalan meski hanya keluar ruangan karena merasa bosan dan pengap dengan keadaan ruangan
    - Klien mengatakan dia sudah baik baik saja dan ingin bermain keluar
    - Klien tampak senang diajak mengobrol
    - Klien tampak banyak menceritakan tentang kebiasaan yang dia lakukan ketika sehat
    - Klien tampak mulai tenang dan nyaman di dalam ruangan setelah diajak bercerita
    - Menciptakan suasana teraputik
    - Mendengarkan dengan penuh perhatian
    - Memonitor tanda-tanda ansietas
    - Memotivasi dalam menentukan sikap didepan klien
    - Menjelaskan prosedur yang akan ditindakan kepada klien
18.00   - Menginformasikan secara faktual mengenai pengobatan anjurkan mengungkapkan perasaan
  Hasil:
  - Ibbu klien mengatakan sudah merasa lebih tenang ketika dijelaskan mengenai kondisi anaknya saat ini
Dx 3 - Ibu Klien mengatakan masih ada sedikit kekhawatiran tetapi ketika setiap tindakan yang dilakukan kepada anaknya ibu merasa tenang
- Prilaku gelisah pada orang tua sudah tidak ada
- Ibu klien tampak lebih tenang ketika anaknya dilakukan tindakan
 
Jens
Jens Martensson
Martensson 21
     
TGL. WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL
16 Desember 2020 Dx 1 - Mengobservasi tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, turgor kulit menurun, membran
    mukosa kering)
    - Memonitor intake dan iutput cairan
    - Memonitor jumlah dan warna urine
09.00   - Menghitung kebutuhan cairan
  - Kolaborasi pemberian domperidone oral 3x1 mg
  Hasil:
  - Klien mengatakan kepala sudah tidak pusing
  - Ibu klien mengatakan anak sudah menghabiskan kurang lebih tiga botol aqua ukuran sedang ( 1800 ml)
  - Ibu klien mengatakan anak sudah tidak muntah
  - Ibu klien mengatakan anaksudah mau makan dan porsi makan habis
  - Ibu klien mengatakan BAK sudah 5 kali sebanyak kurang lebih 500 ml berwarna kuning jernih
  - TD: 115/75 N:75x RR: 22x S: 36,5
  - Nadi teraba kuat
  - Klien tampak lebih segar membran mukosa membaik
   - Kulit elastis
  - Pengisian kapiler dua detik
  - Klien sudah masuk cairan ke tiga, sisa cairan ketiga sebanyak 200 ml (1300 ml)
  - Kebutuhan cairan klien (BB klien 51 kg):
  1500+(25(51-20)) = 1500 + 725 = 2.225 ml/24 jam
  - Input cairan:
  (Minum) 1800 ml + (infus) 1300 ml = 3100 ml
  - Output cairan:
  (BAK 5x) 500 ml + (IWL (30-9)51) 1.071= 1.571 ml
  - Balance cairan:
  Input-output = 3100-1571= 1529 ml
   
  - Mengidentifikasi perasaan anak yang diungkapkan selama bermain
  - Memonitor respon anak terhadap terapi
Dx 2 - Memonitor tingakt kecemasan anak selama terapi
  - Menjelaskan pentingnya terapi bermain pada anak kepada orang tua
  Hasil:
  - Klien mengatakan rasa bosan berkurang karena bermain dengan perawat
  - Klien mengatakan sudah lebih nyaman dengan keadaan ruangan
  - Klien mengatakan dia sudah baik baik saja dan senang bisa bermain puzzle dengan perawat
  - Klien tampak senang diajak mengobrol
  - Klien tampak aktif ketika diajak bermain
  - Klien tampak mulai tenang dan nyaman di dalam ruangan setelah bermain puzzle
  - Ibu klien mengatakan merasa senang karena anak sudah tidak rewel dan marah marah meminta pulang
 
 
Jens
Jens Martensson
Martensson 22
     
NO. DIAGNOSA TGL. SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA, PLANNING

Dx 1 15 Des 2020 S:
  - Klien mengatakan kepala terasa pusing dan lemas
  - Ibu klien mengatakan anak sudah menghabiskan kurang lebih dua botol aqua ukuran sedang (1200 ml)
  - Ibu klien mengatakan anak sudah muntah sebanyak 6 kali
  - Ibu klien mengatakan anak hanya minum air saja danbelum makan, BAK baru satu kali
  - Ibu klien mengatakan BAK sebanyak kurang lebih 100 ml berwarna kuning jernis
  O:
  - TD: 110/70 N:69x RR: 21x S: 36,5
  - Nadi teraba lemah dan dalam
  - Klien tampak pucat dan bibir tampak sedikit kering
  - Kulit tidak elastis
  - Pengisian kapiler dua detik
  - Klien sudah terpasang infus RL 20 tpm sejak masuk ruangan, sisa cairan 400 ml
  - Kebutuhan cairan klien (BB klien 51 kg):
  1500+(25(51-20)) = 1500 + 725 = 2.225 ml/24 jam
  - Input cairan:
  (Minum) 1200 ml + (infus) 100 ml = 1300 ml
  - Output cairan:
  (Muntah 6x) 600 ml + (BAK 1x) 100 ml + (IWL (30-9)51) 1.071= 1.771 ml
  - Balance cairan:
  Input-output = 1300-1771= -471
  A : Tujuan belum teratasi, masalah belum teratasi
  P: Lanjutkan intervensi
  S:
  - Klien mengatakan sangat bosan didalam ruangan
  - Klien mengatakan ingin jalan jalan meski hanya keluar ruangan karena merasa bosan dan pengap dengan keadaan ruangan
  - Klien mengatakan dia sudah baik baik saja dan ingin bermain keluar
  O:
Dx 2 - Klien tampak senang diajak mengobrol
- Klien tampak banyak menceritakan tentang kebiasaan yang dia lakukan ketika sehat
  - Klien tampak mulai tenang dan nyaman di dalam ruangan setelah diajak bercerita
  A: Tujuan belum teratasi masalah belum teratasi
  P: Lanjutkan intervensi
  S:
  - Ibbu klien mengatakan sudah merasa lebih tenang ketika dijelaskan mengenai kondisi anaknya saat ini
  - Ibu Klien mengatakan masih ada sedikit kekhawatiran tetapi ketika setiap tindakan yang dilakukan kepada anaknya ibu merasa tenang
  O:
  - Prilaku gelisah pada orang tua sudah tidak ada
  - Ibu klien tampak lebih tenang ketika anaknya dilakukan tindakan
Dx 3 A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan

Jens
Jens Martensson
Martensson 23
     
NO. DIAGNOSA TGL. SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA, PLANNING

Dx 1 16 Des 2020 S:
   
  - Klien mengatakan kepala sudah tidak pusing
  - Ibu klien mengatakan anak sudah menghabiskan kurang lebih tiga botol aqua ukuran sedang ( 1800 ml)
  - Ibu klien mengatakan anak sudah tidak muntah
  - Ibu klien mengatakan anaksudah mau makan dan porsi makan habis
  - Ibu klien mengatakan BAK sudah 5 kali sebanyak kurang lebih 500 ml berwarna kuning jernih
  O:
  - TD: 115/75 N:75x RR: 22x S: 36,5
  - Nadi teraba kuat
  - Klien tampak lebih segar membran mukosa membaik
  - Kulit elastis
  - Pengisian kapiler dua detik
  - Klien sudah masuk cairan ke tiga, sisa cairan ketiga sebanyak 200 ml (1300 ml)
  - Kebutuhan cairan klien (BB klien 51 kg):
  1500+(25(51-20)) = 1500 + 725 = 2.225 ml/24 jam
  - Input cairan:
  (Minum) 1800 ml + (infus) 1300 ml = 3100 ml
  - Output cairan:
  (BAK 5x) 500 ml + (IWL (30-9)51) 1.071= 1.571 ml
  - Balance cairan:
  Input-output = 3100-1571= 1529 ml
  A : Masalah teratasi
  P: intervensi dihentikan
   
  S:
  - Klien mengatakan rasa bosan berkurang karena bermain dengan perawat
  - Klien mengatakan sudah lebih nyaman dengan keadaan ruangan
  - Klien mengatakan dia sudah baik baik saja dan senang bisa bermain puzzle dengan perawat
Dx 2 O:
  - Klien tampak senang diajak mengobrol
  - Klien tampak aktif ketika diajak bermain
  - Klien tampak mulai tenang dan nyaman di dalam ruangan setelah bermain puzzle
  - Ibu klien mengatakan merasa senang karena anak sudah tidak rewel dan marah marah meminta pulang
  A: masalah teratasi
  P: intervensi dihentikan
 
 
  Jens
Jens Martensson
Martensson 24
PEMBAHASAN

• Pada kasus di atas An. R mengalami infeksi


pada daerah system pencernaan. An. R umur 9
tahun mengalami muntah sebanyak 6 kali.
Berdasarkan teori gastroenteritis atau infeksi
pencernaan pada An. R disebabkan oleh
bakteri. Karena pada pengkajian ibu klien
sempat mengatakan bahwa An. R malam hari
makan roti dan minum es the manis yang dibeli
bersama teman-temannya. Kemungkinan
makanan yang dikonsumsi oleh An.R
mengandung bakteri.

Jens
Jens Martensson
Martensson 25
ES
KY TUN
FUN
Launch

IN
BOFF

Thank
You

Anda mungkin juga menyukai