Lau
Asuhan
Keperawatan
Anak
Dengan Gastroentritis
RS Kesdam Cijantung
IN
BOFF
ES
KY TUN
FUN
Kelompok
2:
Ayu Oktaviani, Amelia
Lutfiani, Agnia Qulbiah,
Emi Fauziana
Jens
Jens Martensson
Martensson 2
Definisi Gastroentritis
Menurut Para Ahli
• Gastroenteritis adalah peradangan pada
lambung, usus kecil dan usus besar dengan
berbagai kondisi patologis dari saluran
gastrointestinal (Mutaqqin,2013)
• Gastroenteritis didefinisikan sebagai inflamasi
membran mukosa lambung dan usus halus.
Penyebab utama gastroenteritis adalah virus,
bakteri, dan parasite lainnya (Betz,2009)
Jens
Jens Martensson
Martensson 3
Etiologi
Menurut Mutaqqin, penyebab Gastroentritis sangat banyak
• a. Faktor infeksi :
• 1) Infeksi berbagai macam bakteri yang
disebabkan oleh kontaminasi makanan maupun
air minum
• 2) Infeksi berbagai macam virus :enterovirus,
echoviruses, adenovirus, dan rotavirus.
• 3) Jamur : kandida
• 4) Parasit (giardia clamblia, amebiasis,
crytosporidium dan cyclospora)
• b. Faktor non infeksi/ bukan infeksi :
• 1) Alergi makanan, misal susu, protein
• 2) Gangguan metabolik atau malabsorbsi :
penyakit
• 3) Iritasi langsung pada saluran pencernaan
oleh makanan
Jens
Jens Martensson
Martensson 4
Patofisiologi
Patofisiologi gastroenteritis yang paling banyak adalah melalui infeksi rotavirus. Zat
enterotoksin yang dikeluarkan virus ini akan menyebabkan terjadinya lisis sel
enterosit traktus gastrointestinal
Jens
Jens Martensson
Martensson 5
Pathway
Jens
Jens Martensson
Martensson 6
Manifestasi Klinis
Sodikin 2011
Jens
Jens Martensson
Martensson 7
Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi adalah
Jens
Jens Martensson
Martensson 8
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejala dan hasil pemeriksaan fisik :
• Pemeriksaan tinja
• Makroskopis dan mikroskopis
• PH dan kadar gula dalam tinja
• Bila perlu diadakan uji bakteri untuk mengetahui organisme penyebabnya, dengan melakukan
pembiakan terhadap contoh tinja.
• Pemeriksaan laboratorium
Jens
Jens Martensson
Martensson 9
PENATALAKSANAAN
PENATALAKSANAAN YANG DAPAT DILAKUKAN ADALAH
• PEMBERIAN CAIRAN PERORAL
• PEMBERIAN CAIRAN PERPARENTAL
Disesuaikan dengan kondisi pasien untuk
pemberian cairan
Jens
Jens Martensson
Martensson 10
Pengaruh Hospitalisasi Pada Anak
Jens
Jens Martensson
Martensson 11
Large image slide
ASUHAN KEPERAWATAN
FUNK
Y TUN
ES
Jens
Jens Martensson
Martensson 12
RESUME
Klien awalnya datang ke IGD RS Kesdam dengan keluhan muntah sebanyak 6 kali, pusing, lemas
selama kurang lebih tiga jam dari pukul 06.00 s/d 09.00. Klien masuk ke ruangan Isolasi Ade Irma pada
pukul 13.00 . Ketika dilakukan pengkajian klien mengatakan badang terasa lemas dan kepala pusing,
perut terasa kembung, ibu klien terus bertanya mengenai kondisi anaknya, ibu klien mengatakan takut
anaknya mengalami penyakit yang berbahaya karena sebelumnya anaknya tidak pernah sampai di rawat
di rumah sakit, klien mengatakan merasa bosan dan pengap di dalam ruangan, klien mengatakan ingin
cepat pulang karena bosan. TD : 110/70 mmhg N: 69x/menit S: 36.5oC RR: 21x/menit Kesadaran compos
mentis. Klien terpasang inful RL 20 tpm, klien tampak pucat , bising usus 19x/menit. Ibu klien tampak
banyak pertanya mengenai kondisi anaknya, klien tampak hanya menonton tv dan terus menggerutu
bosan. Masalah keperawatan yaitu resiko hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan,
ansietas pada anak berhubungan dengan krisis situasional (hospitalisasi), dan ansietas pada orang tua
berhubungan dengan krurang terpapar informasi.
Jens
Jens Martensson
Martensson 13
Kesehatan Saat Ini
DATA SUBYEKTIF DATA OBYEKTIF
- Ibu klien mengatakan anak sudah muntah sebanyak 6 kali
- Klien mengatakan badan terasa lemas dan pusing 1. Data klinik :
- Ibu klien mengatakan anak terus berkeringat a. Suhu : 36,5oC
- Ibu klien mengatakan anak tidak mau makan karena setiap
makanan masuk pasti muntah
b. Nadi : 69 x/menit
c. Pernapasan : 21 x/menit
f. Lingkaran kepala : 60 cm
g. Lingkaran dada : 98 cm
Jens
Jens Martensson
Martensson 14
Hasil Rontgen Paru 16 Desember 2020:
Tidak ada kelainan pada paru-paru kanan kiri, tidak ada pembesaran pada paru-paru.
Pemeriksaan Lab 15 Desember 2020
Jenis Pemeriksaan Hasil Nilai Normal
Salmonela Typi O Negatif
Salmonela Paratyphi (OA) Negatif
Salmonela Paratypi (OB) Negatif
Salmonela Paratypi (OC) Negatif
Salmonela Typhi H Negatif
Salmonela Paratypi HA Negatif
Salmonela Paratypi HB Negatif
Salmonela Paratypi HC Negatif
Leukosit 9.300 4000-10.000 mm3
Eritrosit 5,23 4,40-5.90 mm6
Trombosit 34.700 150.000-450.000/mm3
Hematokrit 39 33-45%
Hemoglobin 13.0 10.8-15,6 gr/dl
Basofil 0 0-1%
Eosinofil 0 1-3%
Neutrofil batang 1 2-6%
Neutrofil segmen 90 50-70%
Limfosit 7 20-40%
Monosit 2 2-8%
Jens
Jens Martensson
Martensson 15
(Therapi / pengobatan termasuk diet yang menunjang
masalah) :
Terapi:
Infus RL 20 tpm/8 jam
Domperidon tab 3x1 mg
Paracetamol TB 3x1 mg
Ceftriaxone 100 mg 2x1/iv
Jens
Jens Martensson
Martensson 16
NO. DATA MASALAH ETIOLOGI
1. Data Objektif:
- Klien terpasang infus di tangan sebelah kiri, infus RL 20 tpm
- Klien tampak lemas dan pucat
- Bibir klien tampak sedikit kering
- TD : 110/70 N : 69x/menit
RR : 21x/menit S:36,5
- Pengisian kapiler 3 detik
- Nadi teraba lemah dan dalam
Data Subjektif:
- Ibu klien mengatakan anaknya sudah muntah sebanyak 6
kali
- Ibu klien mengatakan anak baru BAK 1 kali sejak pagi tadi
- Ibu klien mengatakan anaknya tidak mau makan karena
takut muntah lagi Resiko Hipovolemia Kehilangan cairan aktif
- Klien mengatakan badan terasa lemas dan pusing
- Ibu klien mengtakan klien terus berkeringat
Data Objektif:
2. - Klien tampak menghabiskan waktu dengan menonton tv di
kamar
- Klien tampak terus merengek kepada ibunya ingin meminta
pulang
- Klien tampak gelisah
- Klien tampak terus menanyakan kapan pulang
Data Subjektif: Ansietas (pada anak) Krisis situasional (Hospitalisasi)
- Klien mengatakan bosan dikamar
- Klien mengatakan ingin jalan-jalan keluar
- Klien mengatakan ingin pulang karena tidak sakit
Data Objektif:
- Ibu klien tampak banyak bertanya tentang kondisi anaknya
- Ibu klien tampak gelisah
- Ibu klien selalu memastikan kondisi anaknya
- Ibu klien tampak terus mengabari suaminya agar cepat
datang ke rumah sakit
3. Data Subjektif:
- Ibu klien mengatakan cemas dengan kondisi anaknya Krisis situasional
- Ibu klien mengatakan takut anaknya mengalami penyakit Ansietas (Pada orang tua)
berbahaya karena di masukan kedalam ruangan isolasi
- Ibu klien mengatakan ingin segera bertanya kepada dokter
mengenai kondisi anaknya
Jens
Jens Martensson
Martensson
NO TGL. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
Jens
Jens Martensson
Martensson
18
NO TGL. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
Jens
Jens Martensson
Martensson 19
NO TGL. DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
Jens
Jens Martensson
Martensson 20
TGL. WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL
15 Desember 2020 Dx 1 - Mengobservasi tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, turgor kulit menurun, membran mukosa kering)
- Memonitor intake dan iutput cairan
- Memonitor jumlah dan warna urine
- Menghitung kebutuhan cairan
14.30 - Klaborasi pemberian cairan RL 20 tpm
Hasil:
- Klien mengatakan kepala terasa pusing dan lemas
- Ibu klien mengatakan anak sudah menghabiskan kurang lebih dua botol aqua ukuran sedang (1200 ml)
- Ibu klien mengatakan anak sudah muntah sebanyak 6 kali
- Ibu klien mengatakan anak hanya minum air saja danbelum makan, BAK baru satu kali
- Ibu klien mengatakan BAK sebanyak kurang lebih 100 ml berwarna kuning jernis
- TD: 110/70 N:69x RR: 21x S: 36,5
- Nadi teraba lemah dan dalam
- Klien tampak pucat dan bibir tampak sedikit kering
- Kulit tidak elastis
- Pengisian kapiler dua detik
- Klien sudah terpasang infus RL 20 tpm sejak masuk ruangan, sisa cairan 400 ml
- Kebutuhan cairan klien (BB klien 51 kg):
1500+(25(51-20)) = 1500 + 725 = 2.225 ml/24 jam
- Input cairan:
(Minum) 1200 ml + (infus) 100 ml = 1300 ml
- Output cairan:
(Muntah 6x) 600 ml + (BAK 1x) 100 ml + (IWL (30-9)51) 1.071= 1.771 ml
- Balance cairan:
Input-output = 1300-1771= -471
- Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman
- Memotivasi anak untuk berbagi perasaan dan persepsi
Dx 2 Hasil:
- Klien mengatakan sangat bosan didalam ruangan
16.00 - Klien mengatakan ingin jalan jalan meski hanya keluar ruangan karena merasa bosan dan pengap dengan keadaan ruangan
- Klien mengatakan dia sudah baik baik saja dan ingin bermain keluar
- Klien tampak senang diajak mengobrol
- Klien tampak banyak menceritakan tentang kebiasaan yang dia lakukan ketika sehat
- Klien tampak mulai tenang dan nyaman di dalam ruangan setelah diajak bercerita
- Menciptakan suasana teraputik
- Mendengarkan dengan penuh perhatian
- Memonitor tanda-tanda ansietas
- Memotivasi dalam menentukan sikap didepan klien
- Menjelaskan prosedur yang akan ditindakan kepada klien
18.00 - Menginformasikan secara faktual mengenai pengobatan anjurkan mengungkapkan perasaan
Hasil:
- Ibbu klien mengatakan sudah merasa lebih tenang ketika dijelaskan mengenai kondisi anaknya saat ini
Dx 3 - Ibu Klien mengatakan masih ada sedikit kekhawatiran tetapi ketika setiap tindakan yang dilakukan kepada anaknya ibu merasa tenang
- Prilaku gelisah pada orang tua sudah tidak ada
- Ibu klien tampak lebih tenang ketika anaknya dilakukan tindakan
Jens
Jens Martensson
Martensson 21
TGL. WAKTU NO. DIAGNOSA TINDAKAN KEPERAWATAN DAN HASIL
16 Desember 2020 Dx 1 - Mengobservasi tanda dan gejala hipovolemia (frekuensi nadi meningkat, nadi teraba lemah, turgor kulit menurun, membran
mukosa kering)
- Memonitor intake dan iutput cairan
- Memonitor jumlah dan warna urine
09.00 - Menghitung kebutuhan cairan
- Kolaborasi pemberian domperidone oral 3x1 mg
Hasil:
- Klien mengatakan kepala sudah tidak pusing
- Ibu klien mengatakan anak sudah menghabiskan kurang lebih tiga botol aqua ukuran sedang ( 1800 ml)
- Ibu klien mengatakan anak sudah tidak muntah
- Ibu klien mengatakan anaksudah mau makan dan porsi makan habis
- Ibu klien mengatakan BAK sudah 5 kali sebanyak kurang lebih 500 ml berwarna kuning jernih
- TD: 115/75 N:75x RR: 22x S: 36,5
- Nadi teraba kuat
- Klien tampak lebih segar membran mukosa membaik
- Kulit elastis
- Pengisian kapiler dua detik
- Klien sudah masuk cairan ke tiga, sisa cairan ketiga sebanyak 200 ml (1300 ml)
- Kebutuhan cairan klien (BB klien 51 kg):
1500+(25(51-20)) = 1500 + 725 = 2.225 ml/24 jam
- Input cairan:
(Minum) 1800 ml + (infus) 1300 ml = 3100 ml
- Output cairan:
(BAK 5x) 500 ml + (IWL (30-9)51) 1.071= 1.571 ml
- Balance cairan:
Input-output = 3100-1571= 1529 ml
- Mengidentifikasi perasaan anak yang diungkapkan selama bermain
- Memonitor respon anak terhadap terapi
Dx 2 - Memonitor tingakt kecemasan anak selama terapi
- Menjelaskan pentingnya terapi bermain pada anak kepada orang tua
Hasil:
- Klien mengatakan rasa bosan berkurang karena bermain dengan perawat
- Klien mengatakan sudah lebih nyaman dengan keadaan ruangan
- Klien mengatakan dia sudah baik baik saja dan senang bisa bermain puzzle dengan perawat
- Klien tampak senang diajak mengobrol
- Klien tampak aktif ketika diajak bermain
- Klien tampak mulai tenang dan nyaman di dalam ruangan setelah bermain puzzle
- Ibu klien mengatakan merasa senang karena anak sudah tidak rewel dan marah marah meminta pulang
Jens
Jens Martensson
Martensson 22
NO. DIAGNOSA TGL. SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA, PLANNING
Dx 1 15 Des 2020 S:
- Klien mengatakan kepala terasa pusing dan lemas
- Ibu klien mengatakan anak sudah menghabiskan kurang lebih dua botol aqua ukuran sedang (1200 ml)
- Ibu klien mengatakan anak sudah muntah sebanyak 6 kali
- Ibu klien mengatakan anak hanya minum air saja danbelum makan, BAK baru satu kali
- Ibu klien mengatakan BAK sebanyak kurang lebih 100 ml berwarna kuning jernis
O:
- TD: 110/70 N:69x RR: 21x S: 36,5
- Nadi teraba lemah dan dalam
- Klien tampak pucat dan bibir tampak sedikit kering
- Kulit tidak elastis
- Pengisian kapiler dua detik
- Klien sudah terpasang infus RL 20 tpm sejak masuk ruangan, sisa cairan 400 ml
- Kebutuhan cairan klien (BB klien 51 kg):
1500+(25(51-20)) = 1500 + 725 = 2.225 ml/24 jam
- Input cairan:
(Minum) 1200 ml + (infus) 100 ml = 1300 ml
- Output cairan:
(Muntah 6x) 600 ml + (BAK 1x) 100 ml + (IWL (30-9)51) 1.071= 1.771 ml
- Balance cairan:
Input-output = 1300-1771= -471
A : Tujuan belum teratasi, masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
S:
- Klien mengatakan sangat bosan didalam ruangan
- Klien mengatakan ingin jalan jalan meski hanya keluar ruangan karena merasa bosan dan pengap dengan keadaan ruangan
- Klien mengatakan dia sudah baik baik saja dan ingin bermain keluar
O:
Dx 2 - Klien tampak senang diajak mengobrol
- Klien tampak banyak menceritakan tentang kebiasaan yang dia lakukan ketika sehat
- Klien tampak mulai tenang dan nyaman di dalam ruangan setelah diajak bercerita
A: Tujuan belum teratasi masalah belum teratasi
P: Lanjutkan intervensi
S:
- Ibbu klien mengatakan sudah merasa lebih tenang ketika dijelaskan mengenai kondisi anaknya saat ini
- Ibu Klien mengatakan masih ada sedikit kekhawatiran tetapi ketika setiap tindakan yang dilakukan kepada anaknya ibu merasa tenang
O:
- Prilaku gelisah pada orang tua sudah tidak ada
- Ibu klien tampak lebih tenang ketika anaknya dilakukan tindakan
Dx 3 A: Masalah teratasi
P: Intervensi dihentikan
Jens
Jens Martensson
Martensson 23
NO. DIAGNOSA TGL. SUBYEKTIF, OBYEKTIF, ANALISA, PLANNING
Dx 1 16 Des 2020 S:
- Klien mengatakan kepala sudah tidak pusing
- Ibu klien mengatakan anak sudah menghabiskan kurang lebih tiga botol aqua ukuran sedang ( 1800 ml)
- Ibu klien mengatakan anak sudah tidak muntah
- Ibu klien mengatakan anaksudah mau makan dan porsi makan habis
- Ibu klien mengatakan BAK sudah 5 kali sebanyak kurang lebih 500 ml berwarna kuning jernih
O:
- TD: 115/75 N:75x RR: 22x S: 36,5
- Nadi teraba kuat
- Klien tampak lebih segar membran mukosa membaik
- Kulit elastis
- Pengisian kapiler dua detik
- Klien sudah masuk cairan ke tiga, sisa cairan ketiga sebanyak 200 ml (1300 ml)
- Kebutuhan cairan klien (BB klien 51 kg):
1500+(25(51-20)) = 1500 + 725 = 2.225 ml/24 jam
- Input cairan:
(Minum) 1800 ml + (infus) 1300 ml = 3100 ml
- Output cairan:
(BAK 5x) 500 ml + (IWL (30-9)51) 1.071= 1.571 ml
- Balance cairan:
Input-output = 3100-1571= 1529 ml
A : Masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
S:
- Klien mengatakan rasa bosan berkurang karena bermain dengan perawat
- Klien mengatakan sudah lebih nyaman dengan keadaan ruangan
- Klien mengatakan dia sudah baik baik saja dan senang bisa bermain puzzle dengan perawat
Dx 2 O:
- Klien tampak senang diajak mengobrol
- Klien tampak aktif ketika diajak bermain
- Klien tampak mulai tenang dan nyaman di dalam ruangan setelah bermain puzzle
- Ibu klien mengatakan merasa senang karena anak sudah tidak rewel dan marah marah meminta pulang
A: masalah teratasi
P: intervensi dihentikan
Jens
Jens Martensson
Martensson 24
PEMBAHASAN
Jens
Jens Martensson
Martensson 25
ES
KY TUN
FUN
Launch
IN
BOFF
Thank
You