Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 1

 SITTI HALIMAH RESKY AMALIAH


 ENDAH RAHAYU
 ULINNUHA FITRINNISA PRISMADANI
 MUTI’A MUSTATIRA RAZAK
Resume
Seorang perempuan, 26 tahun, ibu rumah tangga, data
ng dengan keluhan gatal dan perih pada kedua telapak
tangan yang dirasakan sejak 2 pekan lalu, dan membe
rat 4 hari yang lalu. Ibu ini memiliki bayi usia 6 bulan, y
ang tiap hari dioleskan minyak telon/kayu putih. Ibu me
ngeluh setiap habis mengoleskan minyak telon rasany
a makin gatal, perih dan panas
Pemeriksaan Fisik

Lokasi
Telapak tangan

Effloresensi
Tampak makula eritematosa
berbatas tegas, papulovesikel
Diagnosis Sementara

Dermatitis Kontak Iritan

Dermatitis kontak iritan


merupakan reaksi peradangan
kulit non-imunologik, yaitu
kerusakan kulit terjadi langsung
tanpa didahului proses
pengenalan/sensitisasi.
Epidemiologi Etiologi
Dermatitis kontak iritan dapat - Pajanan dengan bahan
dialami oleh semua orang yang bersifat iritan
dari berbagai golongan umur, - Faktor individu
ras, dan jenis kelamin. - Faktor lain
Jumlah orang yang
mengalami DKI diperkirakan
cukup banyak, terutama
yang berhubungan dengan
pekerjaan (DKI akibat kerja).
Patofisiologi Iritan

Merusak
Menembus
membrane Keratinosit
membrane sel
keratinosit

Rusak lisosom,
Platelet
Aktivasi Asam mitokondria,
activating Diasigliserida Inositida TNFα
fosfolipase arakidonat dan komponen
factor
inti

Aktivasi sel T,
Diubah menjadi Ekspresi gen &
makrofag, dan
PG dan LT sintesis protein
granulosit

Vasodilatasi & Pelepasan


Aktivasi Th
↑permeablitas sitokin

Autokrin dan
Transudasi
proliferasi Th
Diagnosis
Gejala klinis • Anamnesis :
- Bagaimana rasa gatalnya?
• Effloresensi : eritema, - Lesinya muncul segera setelah
edema, vesikel, bulla, kontak/berhari-hari,berbulan-
pustul, skuama, bulan,bertahun-tahun?
- Apakah terjadi lesi yang sama jika
likenifikasi, erosi
habis terpapar dengan pajanan?
• Predileksi : berhubungan • Histopatologik : tidak khas
dengan pekerjaan, - DKI akut : dermis bagian atas terdapat
sehingga lebih banyak vasodilatasi disertai sebukan sel
ditemukan ditangan mononuklear disekitar pem.darah
- DKA kronik : kerusakan epidermis
dibandingkan dengan dapat berbentuk vesikel atau bulla.
bagian tubuh yang lain Dalam vesikel/bulla ditemukan
limfosit/neutrofil
• Pem.lab : uji tempel
Tatalaksana Prognosis
- Terpenting adalah Kurang baik
menghindari pajanan yang
menjadi penyebab. Apabila
tidak terjadi komplikasi 
diberi pelembab
- Untuk mengatasi
peradangan 
kortikosteroid topikal, ex:
hidrokortison
- Apabila kronik  diawali
kortikosteroid potensi kuat
Diagnosis Banding

Dermatitis Dermatitis Numularis


Kontak
Alergi
Dermatitis Kontak Alergi

Epidemiologi Etiologi Gejala klinis


- Mengenai orang - Bahan kimia sederhana  Effloresensi :
dengan kulit yang dengan berat molekul - Stadium akut : bercak eritematosa
hipersensitif rendah berbatas tegas diikuti edema,
- Frekuensi DKA bukan - Faktor individu papulovesikel, vesikel atau bulla
akibat kerja 3x lebih - Berbagai faktor lain - Stadium kronik : kulit terlihat
sering dibandingkan kering, berskuama, papul,
dengan DKA akibat likenifikasi, fisura, berbatas tidak
kerja tegas
 Predileksi : tangan, lengan, wajah,
telinga, leher, badan, genitalia,
tungkai atas & bawah
Dermatitis Kontak Alergi

Diagnosis Tatalaksana
• Anamnesis : • Upaya pencegahan pajanan ulang
- Apakah pasien memakai kancing dan alergen penyebab
celana/ kepala ikat pinggang yang • Kortikosteroid dalam jangka pendek ,
terbuat dari logam? ex : prednison 30 mg/hari
- Riwayat pekerjaan, hobi, obat topikal • Untuk topikal : kompres dengan
yang pernah digunakan, obat larutan garam faal atau larutan asam
sistemik, kosmetika, penyakit kulit salisilat 1 : 1000, atau pemberian
yang pernah dialami, riwayat atopi, kortikosteroid secara topikal
riwayat keluarga
• Pem. Lab : tes tempel
Dermatitis Numularis

Epidemiologi Etiologi Gejala klinis


- Lebih sering ditemukan - Fokus infeksi internal  Effloresensi :
pada orang dewasa - Peranan alergen - Lesi akut : eritematosa berbentuk
- Laki-laki > perempuan lingkungan koin dengan batas tegas yang
- Usia puncak awitan 50- - Defisiensi nutrisi terbentuk dari papul dan
65 tahun. - DKA & DKI papulovesikel yang berkonfluens
- Konflik emosional - Lesi kronik : skuama dan
likenifikasi
 Predileksi : ekstensor ekstremitas,
dapat pula ditemukan dibadan.
Pada perempuan bisa ditemukan
di eks.atas termasuk punggung
tangan lebih sering terkena.
Dermatitis Numularis

Pemeriksaan penunjang Tatalaksana


• Histopatologi : • Hindari suhu ekstrim
- Lesi akut : spongiosis, vesikel • Hindari penggunaan sabun berlebihan
intraepidermal, serta sebukan sel • Hindari penggunaan bahan wol/bahan
radang limfosit dan makrofag pada kain lain
pem.darah • Bila kulit kering  emolien/pelembab
- • Lini pertama : kortikosteroid topikal
Lesi subakut : parakeratosis, scale-
potensi menengah hingga kuat dengan
crust, hiperplasi epidermal, dan
vehikulum krim/salap
spongiosis epidermis, serta sel
infiltrat campuran di dermis
- Lesi kronik : hiperkeratosis dan
akantosis. Menyerupai liken simpleks
kronik
• Pem. Lab : tes tempel
Thank you

Anda mungkin juga menyukai