AFASIA

Muliana Hijrah
105505405319

Pembimbing:
dr. Nurusyariah Hammado, Sp.N, M.AppSci, M.NeuroSci

Bagian Ilmu Penyakit Saraf

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar
DEFINISI
• Gangguan neurologis dalam berbahasa yang didapat
akibat kerusakan pada otak, biasanya di hemisfer kiri
• Afasia meliputi kesulitan dalam mengekspresikan diri
ketika berbicara, kesulitan memahami pembicaraan,
kesulitan dalam membaca dan menulis
• Afasia bukanlah penyakit, melainkan gejala kerusakan
otak
 EPIDEMIOLOGI

NINDS (2015)
• Penderita afasia di Amerika Serikat
mencapai 1 juta orang, 1:250 warga
negara Amerika Serikat mengalami
afasia
• Sebanyak 15% di antara nya berusia
<65 tahun dan 43% berusia >85 tahun
• perempuan lebih banyak mengalami
afasia Wernicke dan global, sedangkan
laki-laki lebih sering mengalami afasia
Broca
 ETIOLOGI
• Stroke
• Trauma kepala
• Tumor otak
• Bedah otak
• Infeksi otak
• Penyakit neurologis progresif
PATOFISIOLOGI
 MANIFESTASI
KLINIS
• Kelancaran bicara
• Pemahaman
• Kemampuan
pengulangan
• Kemampuan
menemukan kata
yang sesuai dan atau
penamaan
Bentuk Fluency Pemahaman Repetisi Naming Membaca Menulis Karakteristik
Afasia Khusus
Broca Terganggu Tdk terganggu/ Terganggu Terganggu Bervariasi Terganggu Telegraphic
terganggu ringan speech
Wernicke Tidak Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu Parafasia
terganggu
Global Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu Terganggu

Transkortikal Terganggu Tdk terganggu/ Tidak Terganggu Bervariasi Terganggu Repetisi relatif
Motorik terganggu ringan terganggu cukup baik
Transkortikal Tidak Terganggu Tidak Terganggu Terganggu Terganggu Repetisi relatif
Sensorik terganggu terganggu cukup baik

Transkortikal Terganggu Terganggu Tidak Terganggu Terganggu Terganggu

Campuran terganggu
Konduksi Tidak Tdk terganggu Terganggu Terganggu Bervariasi Terganggu Parafasia
terganggu ringan fonemik
Anomik Tidak Tdk terganggu Tidak Terganggu Bervariasi Bervariasi Word-finding
terganggu terganggu problems
 DIAGNOSIS
• Pemeriksaan kelancaran bicara
• Pemeriksaan pemahaman
• Pemeriksaan repetisi
• Pemeriksaan menamai dan
menemukan kata
• Pemeriksaan sistem bahasa
• Pemeriksaan penggunaan tangan
• Pemeriksaan bicara spontan
• Pemeriksaan penunjang
 DIAGNOSIS BANDING

Disartria berat Demensia Psikosis

Gangguan
Afemia/mutisme
pendengaran
PENATALAKSANAAN
Medikamentosa
• Golongan neurotropik  pirazetam
• Ach-esterase inhibitor  donepezil, galantamin
• Agonis reseptor NMDA  memantin

Non-medikamentosa
• Terapi bicara & berbahasa
PROGNOSIS
• Sulit diprediksi
• Usia
• Luas lesi
• Lokasi
KESIMPULAN
• Afasia merupakan gejala, bukan suatu penyakit.
• Afasia dapat didiagnosa dengan pemeriksaan kelancaran berbicara,
pemahaman, repetisi, menamai, menemukan kata, sistem bahasa,
penggunan tangan, dan bicara spontan, serta pemeriksaan penunjang.
• Terapi utama dari afasia adalah terapi berbicara. Tingkat keberhasilan
dari terapi ini sangat bergantung kepada penyebab dari afasia itu
sendiri.
• Prognosisnya sulit untuk diprediksi, tergantung variasi kondisi, usia,
lokasi, dan luas lesi.
THANK YOU
Insert the Subtitle of Your Presentation