LAPORAN KASUS
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
TIPE MANIK (F25.0)
ANDI SITI BANI FITRIASIH
C014182016
SUPERVISOR PEMBIMBING
Dr. dr. H. M. Faisal Idrus, Sp.KJ(K)
RESIDEN PEMBIMBING
dr. Santiwati Anda
REFERAT
GANGGUAN ARTIKULASI
Definisi
Gangguan artikulasi adalah gangguan suara bicara anak-anak yang berada dibawah usia mental y
ang sesuai, namun kemampuan berbahasanya berada dalam tingkatan normal.
Jenis gangguan
terbanyak:
Substitution
Masalah
Gangguan
Masalah perinatal Faktor genetik pemrosesan
pendengaran
auditorik
Sadock, Benjamin J dan Sadock, Virginia A. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : Lippincott Williams & Wilkins, 2004.
The Genetic Bases of Speech Sound DIsorders: Evidence from Spoken and Written Language. Lewis, Barbara A, et al., et al. Cleveland : Journal of Speech,
Language, and Hearing Research, 2006, Vol. 49. 1092-4388/06/4096-1294.
Gambaran Klinis
Anak dengan gangguan artikulasi tidak mampu memproduksi bunyi bicara yang diharapkan sesu
ai usia, kecerdasan, dan dialeknya
Onset terutama pada masa kanak awal
Artikulasi anak dinilai jika secara signifikan di bawah kemampuan sebagian besar anak lain denga
n tingkat usia, tingkat pendidikan, dan kecerdasan yang sama
Sadock, Benjamin J dan Sadock, Virginia A. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : Lippincott Williams & Wilkins, 2004.
Diagnosis
Menurut PPDGJ-III
Usia penguasaan suara untuk berbicara, dan urutan dimana suara ini berkembang, menunjukkan variasi individual yang cukup
besar.
Diagnosis ditegakkan hanya jika beratnya gangguan artikulasi di luar batas variasi normal bagi usia mental anak; kemampuan
berbahasa ekspresif dan reseptif dalam batas normal; kelainan artikulasi tidak langsung diakibatkan oleh suatu kelainan
sensorik, struktural atau neurologis; dan salah ucap jelas tidak normal dalam konteks pemakaian bahasa percakapan sehari-hari dalam
kehidupan anak.
Maslim, Rusdi. Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa: Rujukan Ringkas dari PPDGJ-III dan DSM-5. Jakarta : Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa FK-Unika
Atmajaya, 2013.
Diagnosis
Menurut DSM-V
b. Gangguan menyebabkan keterbatasan dalam komunikasi efektif yang berdampak pada partisipasi social, prestasi akademik, atau
kinerja kerja, secara individu maupun dalam berbagai kombinasi.
Kesulitan tidak disebabkan kondisi bawaan atau diperoleh, seperti cerebral palsy, sumbing langit-langit mulut, tuli atau kehilangan
pendengaran, cedera otak traumatis, atau medis lainnya atau kondisi neurologis.
Sadock, Benjamin J dan Sadock, Virginia A. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : Lippincott Williams & Wilkins, 2004.
Diagnosis Banding
Selective mutism Disartria Apraksia bicara masa kanak
• Gangguan ansietas dimana • Kelemahan berbicara dapat • Ditandai oleh adanya
bicara berkurang pada kondisi dianggap karena gangguan inkonsistensi, tanda-tanda
tertentu,mereka akan normal motorik, seperti pada cerebral oromotor, kesulitan
jika di rumah atau dengan palsy mengurutkan pergerakan
orang terdekat. artikulasi, laju bicara lambat,
ucapan pendek, dan lebih sulit
meniru bicara dibandingkan
bicara spontan
Sadock, Benjamin J dan Sadock, Virginia A. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : Lippincott Williams & Wilkins, 2004.
Differential Diagnosis of Pediatric Speech Sound Disorder. Dodd, Barbara. Parkville : Curr Dev Disord Rep, 2014, Vol. 1. DOI 10.1007/s40474-014-0017-3
Penatalaksanaan
Terapi bicara
Indikasi:
• Pemahaman artikulasi anak sangat buruk;
• Jika anak yang mengalaminya berusia lebih dari 8 tahun,
• Jika masalah bicara tampak menimbulkan masalah dengan sebaya, belajar, dan citra diri;
• Jika gangguan ini demikian berat sehingga banyak konsonan yang salah diartikulasikan;
Konseling orang tua
Sadock, Benjamin J dan Sadock, Virginia A. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : Lippincott Williams & Wilkins, 2004.
Prognosis
• Remisi spontan biasa terjadi pada anak-anak dengan gangguan artikulasi hanya pada
beberapa fonem.
• Anak-anak dengan gangguan artikulasi persisten selama 5 tahun kemungkinan akan
mengalami gangguan bicara dan gangguan bahasa yang lainnya
• Kesembuhan spontan jarang terjadi pada anak-anak di atas usia 8 tahun.
• Intervensi dini dapat sangat menolong pasien, karena pada anak-anak dengan gangguan
artikulasi ringan, dapat mengalami perbaikan dalam beberapa bulan.
Sadock, Benjamin J dan Sadock, Virginia A. Kaplan & Sadock Buku Ajar Psikiatri Klinis. Jakarta : Lippincott Williams & Wilkins, 2004.
LAPORAN KASUS
GANGGUAN SKIZOAFEKTIF
TIPE MANIK
Identitas Pasien
Hendaya
Hendaya dalam bidang sosial (+)
Hendaya dalam bidang pekerjaan (+)
Hendaya dalam penggunaan waktu senggang (+)
Situasi Sekarang
Saat ini pasien tinggal bersama ibu dan anaknya. Pasien tidak bekerja sehingga
hidupnya bergantung pada ibu dan saudara-saudaranya. Keluhan kejiwaan masih
sering muncul hingga saat ini.
Penampilan Berubah
Pasien adalah seorang perempuan
berusia 30 tahun menggunakan baju Psikomotor
coklat lengan panjang, celana panjang
Gelisah
hitam, dan menggunakan jilbab hitam.
Wajah tampak sesuai umur, perawakan
kurus, berkulit sawo matang, perawatan Pembicaraan
Diri cukup dan penampilan cukup rapi, Spontan, cepat, logorrhea, intonasi kesan
tampak duduk gelisah dan banyak meningkat
bicara.
Sikap Terhadap Pemeriksa
Kooperatif
Status Mental
Mood, Afek, dan Empati
Mood : Hipertimia
Afek : Luas
Kesesuaian afek : Tidak serasi
Empati : Tidak dapat dirabarasakan
Status Mental
Fungsi Intelektual (Kognitif)
Halusinasi (+)
Halusinasi auditorik. Pasien mendengar suara yang dipersepsikan sebagai suara
perempuan yang terus menerus mengomentai tentang dirinya. Suara tersebut
muncul beberapa hari setelah mendengar kabar bahwa suaminya akan menikah lagi
dan sudah pernah hilang namun muncul kembali dalam dua bulan terakhir. Suara
tersebut mengatakan bahwa suaminya meninggalkannya karena dia adalah istri yan
g sifat dan penampilannya kurang baik.
Ilusi (-)
Depersonalisasi (+)
Derealisasi (-)
Status Mental
Pikiran
Arus Pikiran
• Produktivitas : Meningkat
• Kontinuitas : Flight of ideas
• Hendaya berbahasa : Tidak ada
Isi Pikiran
• Preokupasi : Tidak ada
• Gangguan isi pikir : Waham bizarre (pasien yakin memiliki kekuatan
dapat berpindah tempat ke kabbah hanya dengan bersujud. Pasien yakin
memiliki kekuatan untuk menyambung kakinya yang terputus).
Status Mental
Pengendalian Impuls
Organobiologik
Tidak ada kelainan organik namun terdapat ketidakseimbangan neurotransmit
ter pada pasien ini. Oleh karena itu, pasien memerlukan farmakoterapi.
Psikologik
Pasien mengalami hendaya berat dalam menilai realita dengan adanya kegelis
ahan, sulit tidur, peningkatan aktivitas, halusinasi auditorik, dan waham bizarre
sehingga pasien memerlukan psikoterapi.
Sosial
Pasien mengalami hendaya dalam bidang sosial, pekerjaan, dan penggunaan
waktu senggang sehingga pasien memerlukan sosioterapi.
Rencana Terapi
Farmakoterapi
Haloperidol 5 mg + Triheksifenidil 2 mg, 1 kapsul/24 jam/oral
Olanzapine 10 mg, 1 tablet 24 jam/oral
Natrium divalproate (Depakote) 250 mg, 1 tablet/24 jam/oral
Psikoterapi Suportif
Pasien perlu diberikan dukungan untuk membantu pasien dalam memahami
dan menghadapi penyakitnya. Memberi penjelasan dan pengertian mengenai
penyakitnya, manfaat pengobatan, cara pengobatan, efek samping yang
mungkin timbul selama pengobatan, serta memotivasi pasien supaya mau
minum obat secara teratur adalah edukasi yang dapat diberikan
Rencana Terapi
Sosioterapi
Sosioterapi dilakukan dengan memberikan penjelasan kepada keluarga pasien
dan orang-orang di sekitarnya sehingga dapat menerima dan menciptakan
suasana lingkungan yang kondusif untuk membantu proses penyembuhan da
n keteraturan pengobatan
Prognosis