Anda di halaman 1dari 33

SPEECH

DELAY
Pembimbing :
Dr. dr. Martira Maddeppungeng, Sp.A(K)
1
CASE
REPORT
IDENTITAS
Nama AL

Usia Kronologis 2 tahun 22 hari

Jenis Kelamin Perempuan

No. RM 1015937
ANAMNESIS
Keluhan Utama:
Belum bisa bicara, kosa kata sedikit

Riwayat Penyakit Sekarang:


Anak dirujuk dari RS La Palaloi Maros dengan keluhan tidak bisa bicara. Anak hanya bisa
mengucapkan mama papa. Anak jarang menoleh jika dipanggil. Anak dapat menolej ke arah
suara atau bunyi lonceng. Anak sudah dapat melambaikan tangan. Kontak mata ada. Waktu
kecil anak sering diajari dan mampu mengikuti saat diajari, namun semenjak ditinggal main
sendiri, kosa kata yang dulu mampu diucapkan semakin sedikit. Riwayat jatuh dari Kasur
saat anak usia 6 bulan.
Riwayat Penyakit Dahulu: Riwayat kejang tidak ada

Pola Asuh :
Anak diasuh oleh neneknya, diberi tontonann TV sejak usia 1 tahun dengan durasi 2 jam,
anak dibiarkan main sendiri.
ANAMNESIS
Riwayat kehamilan:
Ibu hamil usia 23 tahun, kehamilan anak pertama, rutin kontrol, rutin minum
vitamin dan tablet darah. Tidak ada riwayat hipertensi, diabetes, infeksi saat
hamil.

Riwayat lahir:
Bayi lahir spontan dengan berat badan 3.200 gram, panjang badan 50 cm, anak
segera menangis, tidak ada kuning dan biru

Riwayat menyusu:
Anak minum ASI sampai usia 2 bulan dilanjutkan dengan susu formula sampai
sekarang.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan Umum Baik

Kesadaran Compos mentis, GCS 15 (E4M6V5)

Berat Badan Lahir 3200 gr

Panjang Badan Lahir 50 cm

BB/U Di antara garis median s/d 2 SD (BB normal)

TB/U Di antara garis median s/d -2 SD (perawakan normal)

BB/TB Di antara garis 1 SD s/d 2 SD (Gizi baik)

Lingkar Kepala 49 cm (Normal : 46-52 cm) → Normosefal


PEMERIKSAAN FISIK
Mata Hipertelorisme tidak ada

Mulut dan tenggorokan Normal

Organ Artikulasi Normal

Bibir Tidak ada labiopalatoschisis

Telinga Tidak ada low set ear

Lidah Normal

Palatum Normal
ANTROPOMETRI

Usia : 3 Tahun 22 Hari


BB : 15 kg
TB : 92 cm
LK : 49 cm
STATUS GIZI

BB: 15 kg
TB : 92 cm

BB/TB
Di antara garis 1 SD s/d 2 SD
(Gizi baik)
STATUS GIZI

BB : 15 kg
TB: 92 cm

BB/U
Di antara garis median s/d 2 SD
(BB normal)
STATUS GIZI

TB : 92 cm
Usia : 3 Tahun 22 Hari

TB/U
Di antara garis median s/d -2 SD
(Perawakan normal)
STATUS GIZI

LK : 49 cm
Usia : 3 Tahun 22 Hari

(Normal : 46-52 cm) → Normosefal


STATUS IMUNISASI
Status Belum
1 2 3 4 5 Tidak Tahu
Imunisasi Pernah

BCG ✓

Hepatitis ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

Polio ✓ ✓ ✓ ✓

DPT ✓ ✓ ✓ ✓

Campak ✓ ✓

HIB ✓ ✓ ✓ ✓

Pneumokokus ✓

Varicella ✓

Typhoid ✓
Tes Perkembangan Denver II

Personal Sosial : Sesuai usia 18 bulan


Motorik Halus : Sesuai usia Kronologis
Bahasa : Sesuai usia 20 bulan
Motorik Kasar : Sesuai usia Kronologis
CAT CLAMS

CAT: 79,2 %
CLAMS: 67.3%
FSDQ: 73,25

Interpretasi: Retardasi Mental

MCHAT R Total 8
MCHT F Total 7
Interpretasi Resiko sedang Autis

Pedoman Pelayanan Medis IDAI 2009.


Hartanto W S. Deteksi Keterlambatan Bicara dan 22
Bahasa pada Anak. CDK 266; 2018: 45(7).
Diagnosis dan Tatalaksana

Diagnosis : F80.9: Developmental disorder of speech and language, unspecified

Tatalaksana : Stimulasi dan Intervensi sesuai usia anak


Pemeriksaan Laboratorium
Laboratorium 31 - 03 - 2023

WBC : 10.000 /uL PLT : 425.000 /uL


RBC : 4.040.000 /uL Ferritine : 18.26 ng/ml
HGB : 11.0 gr/dl
HCT : 33 %
MCV : 82 fL
MCH : 27 pg
MCHC : 33 gr/dl
Assessment

Speech Delay ICD 10: F80.9)


Planning

● Stimulasi dan intervensi sesuai usia


● Kontrol 2 minggu
2
DISKUSI
DEFENISI

Gangguan berbicara pada anak didefinisikan sebagai ketidaknormalan


kemampuan berbicara seorang anak jika dibandingkan dengan kemampuan anak
yang seusia dengannya. Ketidaknormalan ini diketahui dari kemampuan
berbicara seorang anak yang berada di bawah anak normal pada usianya. Hal ini
menyebabkan anak menjadi kesulitan untuk mengekspresikan perasaanya serta
kurangnya penguasaan kosa kata pada anak.

Bernie Endyarni Medise.2018.Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak Khan, I. and Leventhal, B.L., 2020. Developmental delay.
PROSES BICARA

2
Sherwood L. Introduction to human physiology. Ed.8th. 2013. h : 160
EPIDEMIOLOGI
Menurut Nelson (dalam Safitri, 2017), penelitian di Amerika Serikat melaporkan
jumlah keterlambatan bicara dan bahasa anak umur 4,5 tahun, antara 5% sampai 8%,
dan keterlambatan melaporkan prevalensi antara 2,3% sampai 19%.
Di Indonesia prevalensi keterlambatan bicara pada anak prasekolah adalah antara
5%-10%. Keterlambatan bicara yang terjadi pada anak-anak semakin meningkat .
Apabila pada usia ini anak tidak diberikan stimulus yang mencukupi dan lingkungan
yang mendukung, maka akan berdampak pada kemampuan berbicara yang dimiliki
anak. Ketika orang tua memberikan banyak kosa kata kepada anak, maka hal tersebut
dapat mendorong anak untuk aktif di dalam suatu percakapan, sehingga kemampuan
berbicara anak pun akan terasah.

Bernie Endyarni Medise.2018.Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak Khan, I. and Leventhal, B.L., 2020. Developmental delay.
ETIOLOGI & FAKTOR RISIKO
Faktor-faktor yang mempengharui kemampuan bicara anak
( Umur, Kondisi Lingkungan,Kecerdasan Anak, Status Sosial dan Ekonolmi Keluarga,
Kondisi Fisik)

Faktor Penghambat Kegiatan Bicara


( Gangguan Bicara anak usia dini secara umum ; motorik, Defisit sensoris, kerusakan
sistem saraf pusat, disfungsi emosional sosial yang berat, gangguan kognitif )
Gangguan Bicara nak secara Spesisifk; Intelegensi, Jenis Disiplin, Posisi urutan kelahiran,
Besarnya keluarga, status sosial ekonomi, status ras, dwibahasa, penggolongan peran
Gender )

Bernie Endyarni Medise.2018.Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak Khan, I. and Leventhal, B.L., 2020. Developmental delay.
KLASIFIKASI
Gangguan Bicara

Artikulasi Suara Irama/Kelancaran

Apraksia
Disfonia Gagap/Stuttering
Disartria
Afonia
Ggn fonologi Klater/Cluttering

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 81 Tahun 2014. Standar Pelayanan Terapi Wicara. H: 9-12 16
Mark D. Simms. Nelson Textbook of Pediatrics. Edisi 21. Elsevier. Chapter 52, 280
Diagnosis

O’Hare A, Bremner L. Management of developmental speech and language disorders: Part 1. Arch Dis Child. 2016 Mar;101(3):272–7.
KRITERIA

DIAGNOSIS
Kesulitan terus-menerus dalam memperoleh dan menggunakan bahasa lintas modalitas
(yaitu lisan, tulisan, bahasa isyarat, atau lainnya) karena kesulitan dalam pemahaman
C H
atau produksi yang mencakup hal-hal berikut
E E
SP
● Pengurangan kosakata
● Struktur kalimat yang terbatas atau kemampuan yang terbatas untuk
menyatukan kata-kata untuk membentuk kalimat dasar yang benar secara tata DE L
bahasa A
● Gangguan dalam berbicara, kemampuan menggunakan kosa kata dan
menyambung kalimat untuk menjelaskan atau mendeskripsikan suatu topik atau
Y
melihat peristiwa-peristiwa yang dibicarakan
● Kapasitas bahasa individu jauh di bawah apa yang diharapkan pada usianya, yang dapat
mengakibatkan komunikasi terhambat, partisipasi sosial, dan prestasi akademik.
● Gejala muncul selama periode perkembangan awal individu.
● Kesulitan yang diberikan ini bukan akibat dari gangguan sensorik, disfungsi motorik,
atau kondisi medis lainnya, dan tidak dapat dikaitkan dengan kecacatan intelektual atau
keterlambatan perkembangan global.

Sumber : Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorder (DSM-V)


TANDA BAHAYA (RED FLAGS) UNTUK
KRITERIA DIAGNOSIS!
BICARA DAN BICARA DAN
BAHASA BAHASA
(EKSPRESIF) (RESEPTIF)
● Kurangnya kemampuan menunjuk ● Perhatian atau respons yang tidak
untuk memperlihatkan ketertarikan konsisten terhadap suara atau bunyi
terhadap suatu benda pada usia 20 ● Kurangnya join attention atau
bulan kemampuan berbagi perhatian atau
● Ketidakmampuan membuat frase yang ketertarikan dengan orang lain pada
bermakna setelah 24 bulan usia 20 bulan
● Orang tua masih tidak mengerti ● Sering mengulang ucapan orang lain
perkataan anak pada usia 30 bulan (membeo) setelah usia 30 bulan
Bernie Endyarni Medise.2018.Mengenal Keterlambatan Perkembangan Umum pada Anak Khan, I. and Leventhal, B.L., 2020. Developmental delay.
PEMERIKSAAN PENUNJANG

CAT-CLAMS Darah Rutin

DENVER Akustik
Perkembangan bahasa
Pemeriksaan
tidak sesuai usia
kronologis BERA, OAE
Tatalaksana Speech Delay
● Oral Motor Therapy dengan mengajak anak untuk rutin memperkuat otot di area mulut agar fokus
kontrol bicara dapat meningkat, diantaranya dengan menggunakan oral toothbrush yang dapat
membantu relaksasi otot di area mulut.
● Language Intervention Therapy yaitu teknik yang dilakukan oleh terapis wicara di HFCC (Human
Factor Cepstral Coefficients) dengan cara mengajak anak mengikuti 1 jam sesi kelas secara intensif.
● Modelling Method yaitu memberikan model khusus cara pengucapan kata, termasuk intonasi dan nada
yang berlebihan agar lebih mudah tertanam dalam ingatan anak. Dalam metode ini juga digunakan alat
bantu visual seperti boneka.
● Learning While Playing yaitu dengan tidak memberikan mainan kesukaan anak sampai anak tersebut
mau menirukan kata yang diucapkan oleh terapis.
● Behavioral Therapy Method yang bertujuan untuk mengelola energi anak dengan baik sehingga anak
dengan keterlambatan berbicara dapat lebih fokus dan memahami apa yang orang lain katakan.

Grzybowska, J. dan Kłaczyński, M. (2014) “Computer-assisted HFCC-based learning system for people with speech sound disorders,” Proceedings - 2014 22nd Annual Pacific Voice Conference - Voice
Technology: Software, Hardware Applications, Bioengineering, Health and Performance, PVC 2014. doi: 10.1109/PVC.2014.6845423.
Manipuspika Y. S, Sudarwati E. (2019). Phonological Development of Children With Speech Delay. RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa, 17-20.
Tatalaksana Speech Delay

● Lakukan Diskusi Sederhana dengan Anak


● Belajar Bernyanyi Bersama
● Membacakan Buku Cerita atau Mendongengkan Anak

Sunderajan, T. dan Kanhere, S. V. (2019) “Speech and language delay in children: Prevalence and risk factors,” Journal of Family Medicine and Primary Care, 8(5), hal. 1642. doi:
10.4103/JFMPC.JFMPC_162_19.
Komplikasi dan Prognosis
Anak anak dengan gangguan bahasa dan bicara dapat merasa frustasi dengan diri
sendiri karena mereka tidak memahami orang lain, gangguan pada pencapaian
pendidikan di kemudian hari, ataupun menarik diri dari lingkungan serta gangguan
bahasa dan bicara dapat bersamaan muncul dengan attention-deficit/hyperactivity
disorder (ADHD) dan gangguan kecemasan

Prognosis : gangguan bahasa dan bicara yang persisten pada anak akan
mempengaruhi berbagai fungsi bahasa pada seusianya dengan prognosis yang baik.

https://www.cdc.gov/ncbddd/developmentaldisabilities/language-disorders.html Accessed: 2023-04-05


https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2011/0515/p1183.html Accessed: 2023-04-05
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai