Anda di halaman 1dari 33

Speech Delay :

ANAK TERLAMBAT
BICARA
CURICCULUM VITAE
dr. Hans Natanael Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, C.HydroT
Riwayat Pekerjaan
Dokter Spesialis Anak RS Hosana Medica - Lippo Cikarang, RS Indosehat 2003 - Subang, Klinik Kasih Anugerah
Trainer Pijat Bayi Medical Safety Center
Medical Advisor Alodokter

Riwayat Pendidikan
Formal Institusi

Dokter Umum Universitas Kristen Maranatha, Bandung

Dokter SpA Universitas Sam Ratulangi / RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou, Manado

Non-Formal Institusi

The Board Certified Cognitive Specialist International Board of Credentialing and Continuing Education
Standards, USA

Certified Infant Massage Instructor The International Association of Infant Massage (IAIM)
Perkumpulan Instruktur Pijat Bayi Indonesia (Perpibi)

Certified Baby Spa Basic & Advance Griya Sehat Indonesia


Perkumpulan Spa Bayi Bunda Indonesia

Certified Hydrotherapist Association Aquatic of Sport Medicine (AASM)


Neuro Sensory Institute Indonesia – UK - USA

Indonesian Breastfeeding Course for Clinicans Ikatan Dokter Indonesia (IDI)


(Konselor Laktasi) Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

@drhans_spesialisanak
Speech Delay
Kondisi keterlambatan bicara dan bahasa yang tidak sesuai dengan
usia anak
Anak mampu menyampaikan isi pikirannya, namun
Keterlambatan Bicara
ucapannya masih sulit dipahami
Anak mampu mengucapkan kata-kata, namun tidak bisa
Keterlambatan Bahasa
menggabungkannya untuk menyampaikan isi pikirannya

hilang sendirinya seiring


MITOS bertambahnya usia anak
SALAH !

IDAI
• Speech delay  diduga dialami oleh
5–8 persen anak-anak usia pra-sekolah
Untuk mengetahui selengkapnya mengenai speech
delay,
Silahkan Simak Penjelasan Berikut ! 

Semoga bermanfaat, Ayah dan Bunda 🙏🏻


Communication Disorders

Speech sound disorder


• Gangguan produksi suara sehingga sulit dimengerti

Language disorders
• Gangguan penguasaaan, komprehensi, dan penggunaan
bahasa

Social communication disorders


• Gangguan penggunaan komunikasi sosial
Organ yang terlibat saat Bicara

Otak
• Reseptif Telinga
• Ekspresif • Pendengaran

Mulut
• Produksi suara
Pola Normal Perkembangan Bicara dan
Bahasa
Usia Reseptif Ekspresif
Lahir Bereaksi terhadap suara Menangis

Bereaksi terhadap suara Cooing


2-4 bulan Berminat terhadap suara Cooing bergantian dengan orangtua
Senyum sosial

6 bulan Menoleh bila dipanggil nama Babbling "bababa, dadada"


Mengerti bahasa verbal yang rutin Menunjuk
9 bulan
diucapkan: "dadah" Bicara "mama, dada"

Jargon: kata-kata yang sering diucapkan


12 bulan Mengikuti perintah verbal
Kata pertama
15 bulan Menunjuk anggota tubuh Belajar kata-kata baru perlahan-lahan
18-24 bulan Mengerti kalimat Menggunakan kalimat terdiri dari 2 kata

Menjawab pertanyaan Kalimat dapat dimengerti 50%


24-36 bulan Mengikuti perintah dua Langkah Kalimat terdiri dari 3 kata
Bertanya "Apa
“RED FLAGS” Keterlambatan Bicara
Mata tidak melirik & kepala tidak menoleh pada sumber
6 bulan suara dari samping/belakang

10 bulan Tidak respon pada panggilan namanya

15 bulan Tidak mengerti/respon terhadap kata-kata

18 bulan Tidak mengucap 10 kata

21 bulan Tidak respon terhadap perintah duduk, berdiri, atau kemari

Tidak dapat menunjuk & menyebut bagian tubuh : mata,


24 bulan hidung, telinga, mulut
BEBERAPA PENYEBAB SPEECH
DELAY
01 Faktor genetik

02 Gangguan Pendengaran

03 Keterlambatan Motorik

04 Gangguan Perkembangan Bahasa

05 Kurangnya Stimulasi Bahasa

06 Gangguan Medis

07 Trauma atau Stress Emosional

08 Prematuritas

09 Kurangnya Interaksi Sosial

10 Gangguan Struktur Mulut


MEDIS FAMILIAL LINGKUNGAN

BAWAAN :
• Stimulasi tidak
Tidak terbentuk langit- • Jarak kelahiran
adekuat
angit mulut, kelainan dengan anak sebelum
bentuk bibir, tali lidah atau sesudah terlalu
• Nutrisi tidak cukup
(tongue tie) rapat
• Screen time (diatas 2
DIDAPAT • Multilingual (terlalu
jam)
Riwayat afiksia, banyak bahasa yang
prematur, icterus digunakan)
• Trauma
(kuning), infeksi
SSP/telinga, kejang
Diagnosis Fungsional
Keterlambatan Bicara Expressive language delay

Gangguan pendengaran

Disabilitas intelektual

Gangguan GDD atau gangguan neurologis


Bicara &
Bahasa Gangguan spektrum autisme

Developmental language disorder

Gangguan bicara
Expressive language delay
developmental language delay, maturational delay, "late talkers”

10-15% Anak Laki Laki >>

Fungsi Kognitif baik dan neurologis normal

Baik  mayoritas catch up pada usia prasekolah


Prognosis
(late bloomers)
 Riwayat terlambat bicara pada keluarga
Faktor Presdisposisi  Kemiskinan
 Pendidikan orangtua rendah
 Prematuritas
 BBLR
 Depresi pada ibu (stimulasi kurang)
Gangguan Pendengaran

1/1000 Bayi Baru Lahir

fungsi pendengaran sebelum usia 1 bulan


Screening
dengan OAE (oto accoustic emission)

• Refer
◦ OAE ulang 1 bulan kemudian
◦ Diagnostik  pem. BERA usia 3 bulan
• Lolos (pass)
◦ Pantau secara periodik

tuli sensorineural
(kongenital/didapat) tuli konduksi
(otitis media efusi persisten)
Global Developmental Delay (GDD)

1-3% Anak usia <5 tahun

◦ Motorik kasar/halus
Keterlambatan
◦ Bicara dan bahasa
bermakna pada ≥ 2
◦ Personal sosial
milestone
◦ Kemampuan adaptif aktivitas sehari-hari

Dapat berlanjut menjadi disabilitas intelektual


(usia ≥ 5 tahun)
 Kisaran IQ 65 – 75
 Defisit fungsi intelektual dan kemampuan adaptif dengan awitan masa
perkembangan
Autism Spectrum Disorder

18,6/1000 1 dari 54 anak

4:1 Anak laki-laki lebih sering

Etilogi Multifaktor, genetik>>

Diagnosis  Gangguan komunikasi dan interaksi sosial


(DSM-5)
 Perilaku, minat dan aktivitas yang terbatas dan
repetitif
Developmental Language Disorder
developmental language delay, developmental aphasia, specific language impairment

Gangguan bahasa merupakan kesulitan yang menetap dalam:


◦ bertambahnya kemampuan bahasa dan
◦ penggunaan bahasa (bicara, tulisan, bahasa tubuh)
karena defisit produksi (ekspresif) dan pengertian (reseptif)

Ciri-Ciri ◦ Perbendaharaan kata kurang


◦ Keterbatasan struktur kalimat
◦ Gangguan penggunaan bahasa yang tepat
Gangguan Ekspresif, reseptif, atau campuran

IQ, fungsi pendengaran,


Normal
hubungan emosi, dan artikulasi

gangguan belajar dikemudian hari


Gangguan Suara Bicara

Penyebab: gangguan pendengaran, gangguan struktur rongga mulut (cleft


palate), gangguan neurologis (stroke, CP)
Gangguan
artikulasi
Apraksia, disartria, gangguan fonolog

Gangguan
Gagap (stuttering); usia 2-5 tahun, laki-laki lebih sering
kefasihan (fluency)

Hiperesonans: gangguan struktur (cleft palatum durum/molle, paralisis


velum)
Gangguan
kualitas suara
Hiporesonans: pembesaran adenoid, nodul di plika vokalis
DAMPAK SPEECH
DELAY PADA
PERKEMBANGAN &
KECERDASAN ANAK
DAMPAK SPEECH DELAY
Gangguan Bahasa

Luaran akademik dan pekerjaan


• Kesulitan pemahaman  pendidikan terganggu
• Kesulitan melanjutkan sekolah
• Kesulitan perkembangan baca dan perilaku

Peningkatan risiko ansietas sosial


• Remaja  kadar kecemasan tinggi
• Peluang lebih besar dalam sosialisai di usia >19 tahun

Dampak pada partisipasi sosial

• Remaja  kadar kecemasan tinggi


• Peluang lebih besar dalam sosialisai di usia >19 tahun
DETEKSI DINI
SPEECH DELAY
TES PENDENGARAN
Bayi Baru Lahir Setiap 3 bulan sekali (usia <1 th)
dan 6 bulan sekali (usia>1 th)

Oto Acustic
Emmission (OAE) Tes Daya Dengar (TTD)

Pemeriksaan Lanjutan
jika ada kelainan

Brain Evoked Response


Auditory (BERA)
Laboratorium
bila terdapat gangguan pada ranah perkembangan lain (GDD)

Darah rutin dan status zat besi (adakah anemia)

Fungsi tiroid

Skrining metabolik
(tidak rutin, Detection Rate <1%)

Genetik micro array genetic testing


(Detection Rate 3,7%)
Pencitraan
Pada GDD

Indikasi (mikrosefali,
defisit neurologis fokal) Detection Rate ~ 30%

Kelainan yang
Pilihan utama : MRI ditemukan  Gangguan
(lebih sensitif, radiasi
mielinisasi, Malformasi
tidak ada) SSP, dll.
PENCEGAHAN &
TATALAKSANA
Pencegahan
Sering mengajak anak berbicara
• Dengan berbicara secara teratur dengan anak, dapat
membantu mereka belajar dan memahami kata-kata serta
struktur kalimat.

Menanggapi Perkataannya
• Orang tua mendengarkan dan peduli terhadap apa
yang mereka katakana dan mendorong mereka
untuk terus berbicara.
Mengajukan pertanyaan kepada anak
dan meminta untuk memilih
• Melibatkan anak dalam percakapan sehingga
membantu meningkatkan keterampilan berbicara dan
pemahaman mereka

Membantu anak memahami nama


benda
• Hal ini merupakan langkah awal dalam
pengembangan bahasa mereka.

Membacakan cerita untuk anak


• memperkenalkan anak pada kata-kata baru, alur cerita, dan
konsep-konsep dalam bahasa
Bernyanyi untuk/mengajak bernyanyi anak
• Bernyanyi adalah cara yang menyenangkan dan interaktif
untuk mengembangkan kemampuan berbicara anak dan
membantu mereka memahami ritme, nada, dan melodi

Membatasi penggunaan gadget pada anak


• Menghindari ketergantungan anak pada teknologi.
• Terlalu banyak waktu di depan layar dapat menghambat
perkembangan bahasa dan sosial.
Apa Saja Penanganannya?

Terapi okupasi Behavioural


Terapi wicara
(sensori integrasi) Therapy
Terapi

Global
Gangguan Gangguan
developmental Autisme
pendengaran bahasa ekspresif
delay
• ABD (alat • Fisioterapi • DIR/Floortime • Terapi okupasi
bantu dengar) • Terapi remedial • Sensori • Terapi wicara
• Implan kokhlea • (okupasi) integrasi (bila ada
• Terapi wicara • Behavior gangguan
(bila ada therapy artikulasi)
gangguan • Terapi wicara
artikulasi) (bila ada
gangguan
artikulasi)
Perbaikan Nutrisi
Syarat MP ASI
Tepat waktu MPASI harus diberikan saat ASI eksklusif sudah tidak
(timely) dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi

Adekuat MPASI memiliki kandungan energi, protein, dan


mikronutrien yang dapat memenuhi kebutuhan
makronutrien dan mikronutrien bayi sesuai usianya

Aman MPASI disiapkan dan disimpan dengan cara cara yang


higienis, diberikan menggunakan tangan dan peralatan
makan yang bersih

Cara yang benar MPASI diberikan dengan memperhatikan sinyal rasa lapar
(properly fed) dan kenyang seorang anak
Terima kasih
APAKAH ADA PERTANYAAN?

@drhans_spesialisanak

Anda mungkin juga menyukai