Anda di halaman 1dari 15

KAKU MAYAT

Milzam Haidi Salim


C014182050
Andi Siti Bani Fitriasih
C014182016
Syahrisal C11112152J
SUPERVISOR PEMBIMBING RESIDEN PEMBIMBING
dr. Cahyono Kaelan, Ph.D, dr. Ressy Dwiyanti
Sp.PA(K), Sp.S
pendahuluan
Postmortem interval  waktu ketika individu dinyatakan atau diakui telah
meninggal

Pada perubahan awal, yang dianggap terjadi atau berkembang dalam 24 jam
pertama setelah kematian, ini terdiri dari:

Algor Livor Rigor


mortis mortis mortis

Catanese C. Color atlas of forensic medicine and pathology. s.l. : Crc Press, 2016 Mar
Perubahan awal
postmortem

Algor Mortis Livor Mortis Rigor mortis

Kekakuan pada
Perubahan warna mayat, mulai
Kehilangan suhu
yang muncul dan berkembang
tubuh setelah
menetap setelah dalam 1 hingga 2
kematian
kematian jam setelah
kematian

Catanese C. Color atlas of forensic medicine and pathology. s.l. : Crc Press, 2016 Mar
DEFINISI
Istilah rigor mortis berasal dari bahasa Latin yang berarti
kekakuan dari kematian.

Menjadi salah satu tanda kematian yang dapat dikenali, yang


ditandai dengan kaku pada otot-otot tubuh yang disebabkan oleh
perubahan kimiawi yang terjadi pada otot postmortem.

Bashir S dan Walia D. Role of Rigor Mortis in Assessment of Time Since Death.Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, 2020, Vol. 14. 3: 626-31
Khartade HK, et al., et al.Study of rigor mortis and factors affecting its development for determination of postmortem interval. Indian Journal of Forensic Medicine &
PATOFISIO
OGI

FISIOLOGI KONTRAKSI OT
Saukko P. Knight's forensic
pathology. s.l. : CRC press, 2015.
PATOFISIOLOGI
Fase 1: Fase 2: Fase 3: Fase 4:
Delay Period Onset Period Irreversible Phase Resolusi
• Setelah kematian • Konsenstrasi • Kekakuan • Kekakuan
klinis, otot bertahan ATP otot sepenuhnya dan menghilang dan
dalam keadaan
normal untuk waktu menurun di tidak dapat otot menjadi
yang singkat dan bawah ambang kembali. lemas. Penyebab
rileks selama kritis. Ikatan resolusi menurut
kandungan ATP aktin miosin Szent-Gyorgyi
tetap cukup untuk
memungkinkan
tetap utuh dan dan Erdoz
pemisahan jembatan kekakuan adalah proses
aktin-miosin. muncul denaturasi dari
otot.

Kori S. Time since death from rigor mortis: Forensic prospective. J Forensic Sci & Criminal Inves, 2018, Vol. 9.
3. Bashir S dan Walia D. Role of Rigor Mortis in Assessment of Time Since Death.Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, 2020, Vol. 14. 3: 626-31
GAMBARAN KLINIS

Terkena pada Kaku otot


Timbul 1-2
semua otot dapat dilawan
jam setelah
(volunter dan dengan sedikit
kematian
involunter tenaga

Tidak ada
Suhu mayat
Telah disertai respon pada
sudah mulai
Vij K. Textbook of Forensic kematian sel rangsangan
Medicine and Toxicology: dingin
Principles and Practice, Fifth listrik
Edition. Elsevier, 2011. ISBN:
TEKNIK PEMERIKSAAN
• Periksa kekakuan pada mayat dengan menggerakkan persendian
(mulai dari membuka dan menutup kelopak mata, menggerakkan
rahang, ekstremitas)
• Nilai derajat kekakuan: tidak ada, mudah dilawan, sukar dilawan
• Perhatikan ada tidaknya cadaveric spasm.
• Pada jenazah yang terbakar, bedakan antara kaku mayat dengan heat
stiffening atau sikap pugilistik
• Penilaian kaku mayat akan rancu jika mayat telah di simpan di
dalam lemari pendingin sebelumnya (cold stiffening).
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
Reddy KSN dan Murty OP. The Essentials of Forensic Medicine and Toxicology 33rd Edition. Jaypee Brothers Medical Publishers, 2014. ISBN 978-93-5152-557-8.
ONSET DAN DURASI
Waktu Fenomena
Tiap 1 jam Suhu tubuh menurun 1,5° Fahrenheit
30 menit Kulit tampak seperti malam, bibir biru keabuan, kuku pucat
Kulit mulai pucat kelabu, putih memucat bila disentuh, badan
3 jam
masih hangat bila disentuh, belum ada kaku mayat
Badan dingin bila disentuh, kaku mayat awal terjadi di leher
4-6 jam
dan rahang
Kepucatan permanen (tidak ada warna putih memucat bila
6-8 jam
ditekan) kaku mayat bertambah, kornea berawan
12 jam Rigiditas badan penuh (badan betul-betul membeku)
Badan dingin dan lembab – basah bila disentuh, kulit merah
18-24 jam kehijauan, kaku mayat berubah, leher dan rahang
kendur/lendut
30 jam Kaku mayat berubah, badan lembek

Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
Reddy KSN dan Murty OP. The Essentials of Forensic Medicine and Toxicology 33rd Edition. Jaypee Brothers Medical Publishers, 2014. ISBN 978-93-5152-557-8.
ONSET DAN DURASI
Kategori 1

• Mayat yang masih hangat tanpa kekakuan


• Waktu kematian: 1-2 jam

Kategori 2

• Mayat yang mengalami kekakuan namun tidak terjadi di seluruh tubuh


• Waktu kematian: 4-12 jam

Kategori 3

• Mayat yang kaku seluruh tubuh


• Waktu kematian: 9-12 jam

Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
Sugatha M dan Ramana V. Assessment of time since death using forensic autopsies based on the presence of rigor mortis--a cross-sectional study. International Journal
of Contemporary Medical Research, 2019, Vol. 6(4) ISSN (Online): 2393-915X; (Print): 2454-7379 | ICV: 98.46 |.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
DURASI

Kondisi Kondisi Pengaruh


Usia Suhu tubuh saat otot saat sistem
kematian kematian saraf pusat

Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
Sugatha M dan Ramana V. Assessment of time since death using forensic autopsies based on the presence of rigor mortis--a cross-sectional study. International Journal
of Contemporary Medical Research, 2019, Vol. 6(4) ISSN (Online): 2393-915X; (Print): 2454-7379 | ICV: 98.46 |.
BENTUK KAKU MAYAT
LAINNYA
HEAT STIFFENING

• Terjadi akibat koagulasi protein pada suhu > 149oF (65oC)


• Sifat kekakuan lebih intens dibandingkan kaku mayat
• Timbul sikap pugilistik atau boxer
• Tidak dapat menghilang dengan meluruskan ekstremitas
seperti pada kaku mayat dan akan terus berlangsung sampai
terjadi disintegrasi protein.

Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
BENTUK KAKU MAYAT
LAINNYA
COLD STIFFENING

• Terjadi akibat solidifikasi lemak subkutan dan otot pada suhu


40oF (3.5oC)
• Proses kaku mayat akan tertunda sampai terjadi pencairan
• Kaku mayat baru muncul dengan kecepatan tinggi dan
menghilang dengan cepat.
• Timbul krepitasi saat menekuk persendian

Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
BENTUK KAKU MAYAT
LAINNYA
CADAVERIC SPASM
Gambaran Klinis Kaku Mayat Cadaveric Spasm
Awitan Disebabkan oleh perubahan dalam Merupakan kondisi kontraksi kontinyu
otot setelah kematian molekuler sel- dari otot segera setelah kematian tanpa
sel dan didahului oleh periode didahukui flaksiditas.
flaksiditas primer. Kaku mayat
biasanya timbul 2-3 jam setelahnya.
Otot-otot yang Semua otot pada tubuh jenazah akan Otot-otot tertentu, yang sedang dalam
terlibat terlibat secara bertahap. keadaan kontraksi saat kematian
terjadi.
Intensitas Sedang Berat (sangat kaku)
Durasi 12-24 jam Beberapa jam, pada akhirnya akan
terganti oleh kaku mayat
Faktor Tidak ada Emosi berlebih (kegembiraan,
predisposisi ketakutan, kelelahan), ketegangan saraf
Vij K. Textbook of Forensic bersama dengan kontraksi otot saat
Medicine and Toxicology: kematian
Principles and Practice,
Mekanisme Pemecahan ATP di bawah kadar kritis Tidak diketahui secara pasti
Fifth Edition. Elsevier,
2011. ISBN: 978-81-312- Aspek Membantu mengetahui waktu Membantu memperkirakan cara
KESIMPULAN
Kaku mayat adalah kaku pada otot-otot tubuh yang disebabkan oleh
perubahan kimiawi yang terjadi pada otot setelah kematian. Secara umum,
terjadinya kaku mayat harus melalui empat fase, yaitu delay period, onset
period, irreversible phase, dan resolusi.

Kaku mayat penting dalam ilmu forensik karena merupakan salah satu tanda
kematian, dapat digunakan untuk memperkirakan waktu kematian—meski
tidak selalu reliable

Anda mungkin juga menyukai