Pada perubahan awal, yang dianggap terjadi atau berkembang dalam 24 jam
pertama setelah kematian, ini terdiri dari:
Catanese C. Color atlas of forensic medicine and pathology. s.l. : Crc Press, 2016 Mar
Perubahan awal
postmortem
Kekakuan pada
Perubahan warna mayat, mulai
Kehilangan suhu
yang muncul dan berkembang
tubuh setelah
menetap setelah dalam 1 hingga 2
kematian
kematian jam setelah
kematian
Catanese C. Color atlas of forensic medicine and pathology. s.l. : Crc Press, 2016 Mar
DEFINISI
Istilah rigor mortis berasal dari bahasa Latin yang berarti
kekakuan dari kematian.
Bashir S dan Walia D. Role of Rigor Mortis in Assessment of Time Since Death.Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, 2020, Vol. 14. 3: 626-31
Khartade HK, et al., et al.Study of rigor mortis and factors affecting its development for determination of postmortem interval. Indian Journal of Forensic Medicine &
PATOFISIO
OGI
FISIOLOGI KONTRAKSI OT
Saukko P. Knight's forensic
pathology. s.l. : CRC press, 2015.
PATOFISIOLOGI
Fase 1: Fase 2: Fase 3: Fase 4:
Delay Period Onset Period Irreversible Phase Resolusi
• Setelah kematian • Konsenstrasi • Kekakuan • Kekakuan
klinis, otot bertahan ATP otot sepenuhnya dan menghilang dan
dalam keadaan
normal untuk waktu menurun di tidak dapat otot menjadi
yang singkat dan bawah ambang kembali. lemas. Penyebab
rileks selama kritis. Ikatan resolusi menurut
kandungan ATP aktin miosin Szent-Gyorgyi
tetap cukup untuk
memungkinkan
tetap utuh dan dan Erdoz
pemisahan jembatan kekakuan adalah proses
aktin-miosin. muncul denaturasi dari
otot.
Kori S. Time since death from rigor mortis: Forensic prospective. J Forensic Sci & Criminal Inves, 2018, Vol. 9.
3. Bashir S dan Walia D. Role of Rigor Mortis in Assessment of Time Since Death.Indian Journal of Forensic Medicine & Toxicology, 2020, Vol. 14. 3: 626-31
GAMBARAN KLINIS
Tidak ada
Suhu mayat
Telah disertai respon pada
sudah mulai
Vij K. Textbook of Forensic kematian sel rangsangan
Medicine and Toxicology: dingin
Principles and Practice, Fifth listrik
Edition. Elsevier, 2011. ISBN:
TEKNIK PEMERIKSAAN
• Periksa kekakuan pada mayat dengan menggerakkan persendian
(mulai dari membuka dan menutup kelopak mata, menggerakkan
rahang, ekstremitas)
• Nilai derajat kekakuan: tidak ada, mudah dilawan, sukar dilawan
• Perhatikan ada tidaknya cadaveric spasm.
• Pada jenazah yang terbakar, bedakan antara kaku mayat dengan heat
stiffening atau sikap pugilistik
• Penilaian kaku mayat akan rancu jika mayat telah di simpan di
dalam lemari pendingin sebelumnya (cold stiffening).
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
Reddy KSN dan Murty OP. The Essentials of Forensic Medicine and Toxicology 33rd Edition. Jaypee Brothers Medical Publishers, 2014. ISBN 978-93-5152-557-8.
ONSET DAN DURASI
Waktu Fenomena
Tiap 1 jam Suhu tubuh menurun 1,5° Fahrenheit
30 menit Kulit tampak seperti malam, bibir biru keabuan, kuku pucat
Kulit mulai pucat kelabu, putih memucat bila disentuh, badan
3 jam
masih hangat bila disentuh, belum ada kaku mayat
Badan dingin bila disentuh, kaku mayat awal terjadi di leher
4-6 jam
dan rahang
Kepucatan permanen (tidak ada warna putih memucat bila
6-8 jam
ditekan) kaku mayat bertambah, kornea berawan
12 jam Rigiditas badan penuh (badan betul-betul membeku)
Badan dingin dan lembab – basah bila disentuh, kulit merah
18-24 jam kehijauan, kaku mayat berubah, leher dan rahang
kendur/lendut
30 jam Kaku mayat berubah, badan lembek
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
Reddy KSN dan Murty OP. The Essentials of Forensic Medicine and Toxicology 33rd Edition. Jaypee Brothers Medical Publishers, 2014. ISBN 978-93-5152-557-8.
ONSET DAN DURASI
Kategori 1
Kategori 2
Kategori 3
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
Sugatha M dan Ramana V. Assessment of time since death using forensic autopsies based on the presence of rigor mortis--a cross-sectional study. International Journal
of Contemporary Medical Research, 2019, Vol. 6(4) ISSN (Online): 2393-915X; (Print): 2454-7379 | ICV: 98.46 |.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI ONSET DAN
DURASI
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
Sugatha M dan Ramana V. Assessment of time since death using forensic autopsies based on the presence of rigor mortis--a cross-sectional study. International Journal
of Contemporary Medical Research, 2019, Vol. 6(4) ISSN (Online): 2393-915X; (Print): 2454-7379 | ICV: 98.46 |.
BENTUK KAKU MAYAT
LAINNYA
HEAT STIFFENING
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
BENTUK KAKU MAYAT
LAINNYA
COLD STIFFENING
Vij K. Textbook of Forensic Medicine and Toxicology: Principles and Practice, Fifth Edition. Elsevier, 2011. ISBN: 978-81-312-2684-1.
BENTUK KAKU MAYAT
LAINNYA
CADAVERIC SPASM
Gambaran Klinis Kaku Mayat Cadaveric Spasm
Awitan Disebabkan oleh perubahan dalam Merupakan kondisi kontraksi kontinyu
otot setelah kematian molekuler sel- dari otot segera setelah kematian tanpa
sel dan didahului oleh periode didahukui flaksiditas.
flaksiditas primer. Kaku mayat
biasanya timbul 2-3 jam setelahnya.
Otot-otot yang Semua otot pada tubuh jenazah akan Otot-otot tertentu, yang sedang dalam
terlibat terlibat secara bertahap. keadaan kontraksi saat kematian
terjadi.
Intensitas Sedang Berat (sangat kaku)
Durasi 12-24 jam Beberapa jam, pada akhirnya akan
terganti oleh kaku mayat
Faktor Tidak ada Emosi berlebih (kegembiraan,
predisposisi ketakutan, kelelahan), ketegangan saraf
Vij K. Textbook of Forensic bersama dengan kontraksi otot saat
Medicine and Toxicology: kematian
Principles and Practice,
Mekanisme Pemecahan ATP di bawah kadar kritis Tidak diketahui secara pasti
Fifth Edition. Elsevier,
2011. ISBN: 978-81-312- Aspek Membantu mengetahui waktu Membantu memperkirakan cara
KESIMPULAN
Kaku mayat adalah kaku pada otot-otot tubuh yang disebabkan oleh
perubahan kimiawi yang terjadi pada otot setelah kematian. Secara umum,
terjadinya kaku mayat harus melalui empat fase, yaitu delay period, onset
period, irreversible phase, dan resolusi.
Kaku mayat penting dalam ilmu forensik karena merupakan salah satu tanda
kematian, dapat digunakan untuk memperkirakan waktu kematian—meski
tidak selalu reliable