Anda di halaman 1dari 20

Terapi wicara

Definisi
• Terapi wicara diartikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari tentang
gangguan bahasa, wicara dan suara yang bertujuan untuk landasan
membuat diagnosis dan penanganan.
• Terapi wicara juga mempelajari hal-hal yang terkait dengan proses
bicara, termasuk dalam proses menelan, ganggaun irama/kelancaran
dan gangguan neuromotor orgab artikulasi lainnya.
Peran terapi wicara dalam pengananan stroke
membantu memaksimalkan:
• Fungsi menelan (disfagia)
• Fungsi bahasa (afasia)
• Fungsi bicara (disatria)
Terapi wicara pada disfagia (fungsi menelan)
Disfagia adalah kesulitan menelan. Penyebab kesulitan pada pasien
stroke yaitu:
• Menurunnya kekuatan dan atau tidak normalnya koordinasi pada
otot-otot pada mulut dan lidah yang menyebabkan pasien tidak dapat
mengumpulkan dan memposisikan makanan dalam mulut untuk
disiapkan untuk ditelan
• Fungsi persarafan dan koordinasi otot sudah memburuk yang dapat
menghambat proses menelan atau reflek menelan tidak baik
Screening menelan
• Amati kesimetrisan bibir
• Amati posisi uvula apakah simetris
• Amati gerakan lidah sesuai intruksi : dijulurkan, digerakkkan ke kiri dan
kanan, atas dan bawah
• Lakukan asesmen menelan, minta pasien menelan satu sendok teh air
putih, apakah batuk?
• Kalo tidak minta klien untuk untuk bicara “aaaah”, amati adakah batuk,
apakah suara menjadi parau atau beriak?
• Ulangi 3-4 kali. Jika tidak ditemukan gangguan menelan, minta klien untuk
minum dengan gelas 50-150 cc, amati adakah batuk (kesedak), suara
menjadi parau atau beriak?
Jenis – jenis gangguan pada disfagia
1. Gangguan Tahap Oral
• Tersedak sebelum menelan
• Batuk sebelum menelan
• Mengiler/drooling
• Keluarnya makanan dari mulut
• Ketidakmampuan membersihkan rongga mulut
• Tidak sempurnanya penutupan mulut
• Tidak dapat mengunyah
• Lama makan dengan konsumsi yang sedikit
• Pembentukan bolus lambat
• Kelemahan menghisap
Jenis – jenis gangguan pada disfagia
2. Gangguan Tahap Faring
• Merubah posisi kepala
• Tersedak
• Batuk
• Lambat menelan
• Penolakan makanan
• Muntah
• Kualitas suara batuk
Jenis – jenis gangguan pada disfagia
3. Gangguan Tahap Esopagus
• Bau nafas asam
• Bruxism (suara kerutan gigi)
• Keluhan seperti tertusuk sesuatu
• Rasa panas dalam perut
• Batuk
• Pemuntahan kembali isi lambung
• Kemarahan yang tidak jelas pada waktu makan
Metode Terapi Disfagia
Ada sejumlah cara latihan atau manuver yang berguna untuk melatih
fungsi motorik otot-otot yang bertugas dalam proses menelan .
• Stimulasi
Bersifat pasif, untuk meningkatkan respon/refleks yang diharapkan akan
mengikuti setelah dilakukan stimulasi, bersifat manual maupun elektrik
(Vibrator, Vital Stim)
• Latihan Oral Motor
Latihan gerakan bibir
Penutupan bibir
Latihan gerakan rahang
latihan gerakan lidah
• Effortful swallow, menekan dengan kuat menggunakan lidah dan otot-
otot tenggorokan ketika menelan (kelemahan gerakan retraksi
pangkal lidah)
• Mendelsohn maneuver, meningkatkan penutupan jalan udara saat
makan (kelemahan elevasi laring)
• Postural technique
chin down, menyentuhkan dagu ke leher,
chin up, mengangkat dagu dan menengadahkan kepala ke belakang
head rotation, memutar kepala ke arah sisi yang lemah
head tilt posture, memiringkan kepala ke sisi yang tidak terganggu
TERAPI WICARA PADA AFASIA (FUNGSI
BAHASA)
• Afasia merupakan gangguan bahasa perolehan yang diseebabkan oleh
cedera otak dan ditandai oleh gangguan pemahama serta gangguan
pengutaraan bahasa, lisan maupun tertulis. Umumnya afasia muncul
bila otak kiri terganggu. Karena otak kiri bagian depan berperan untuk
kelancaran menuturkan isi pikiran dalam bahasa dengan baik, dan
otak kiri bagian belakang untuk mengerti bahasa yang didengar dari
lawan bicara. Namun ada beberapa laporan yang menyatakan
gangguan ini dapat terjadi di belahan otak kanan, meski kasusnya
sangat jarang.
Jenis-jenis afasia
• Afasia global, semua modalitas bahasa meliputi kelancaran berbicara,
pengertian bahasa lisan, penamaan, pengulangan, membaca dan menulis
terganggu berat. Pada kasus ini penderita tidak bisa bicara sama sekali dan
tidak mengerti apa yang dikatakan lawan bicara serta tidak bisa membaca
dan menulis.
• Afasia Broca atau afasia motorik, merupakan ketidakmampuan bertutur
kata. Namun ia mengerti bila diperintah dan menjawab dengan gerakan
tubuh sesuai perintah itu. Meniru ucapan terganggu
• Afasia Wernicke atau afasia sensorik, merupakan ketidakmampuan
memahami lawan bicara. Ia hanya lancar mengeluarkan isi pikiran, tetapi
tidak mengerti pembicaraan orang lain. Meniru ucapan terganggu
Jenis-jenis afasia
• Afasia konduksi, merupakan ketidakmampuan mengulangi kata atau kalimat
lawan bicara, namun penderita masih mampu mengeluarkan isi pikirannya dan
menjawab kalimat lawan bicaranya.
• Afasia anomik, yang terganggu adalah penemuan dan penamaan kata membuat
penderita ini tidak bisa menyebut nama benda yang dilihat, angka, huruf, bentuk
gambar yang dilihat. Ia juga tak bisa menyebut nama binatang yang didengar
suaranya atau benda yang diraba. Umumnya gangguan anomik terdapat pada
semua penderita afasia dengan variasi kemampuan
• Afasia transkortikal sensorik, gangguan mirip dengan Wernicke, tetapi mampu
menirukan kata/kalimat lawan bicara
• Afasia transkortikal motoris, terdapat gangguan dalam mengeluarkan isi pikiran.
Mampu mengerti pembicaraan dan meniru ucapan
• Afasia transkortikal campuran, mirip afasia global, namun mampu menirukan
ucapan lawan bicara
Cara bicara pada pasien afasia
• Gunakan kalimat singkat dan jelas
• Kalau pasien kesulitan memahami sesuatu, jelaskan dengan isyarat
atau gambar
• Kalau pasien mengalami kesukaran menjawab suatu pertanyaan,
ajukan pertanyaan yang memungkinkan jawaban ya atau tidak
Metode penanganan afasia
• Stimulasi Multimodal
• Intervensi Semantik Divergen
• Latihan Pemahaman auditif
• Terapi komunikasi total
Terapi wicara pada disatria (fungsi bicara)
• Disartria adalah gangguan bicara yang diakibatkan cedera
neuromuskuler. Gangguan bicara ini diakibatkan luka pada sistem
saraf, yang pada gilirannya mempengaruhi bekerja baiknya satu atau
beberapa otot yang diperlukan untuk bicara.
Jenis-jenis disatria
1. Disartria Bulber
- Bicara lemas
- Huruf mati tidak tepat
- Hipernasalitas (sengau)
- Suara lemah dan parau
2. Disartria Miogen
- Nada bicara pelan
- Penghembusan nafas lemah
- Pembentukan konsonan yang tidak tepat
3. Disartria Spastis
- Konsonan tidak tepat
- Monoton
- Kurang tekanan
- Suara serak
Jenis-jenis disatria
4. Disartria Ataksis
- Konsonan tidak tepat
- Tekanan yang berlebihan dan rata
- Artikulasi yang tidak menentu memburuk
5. Disartria Hipokinetis
- Monoton
- Tekanan yang berkurang
- Huruf mati tidak tepat
- Nada bicara rendah
6. Disartria Hiperkinetis
a. Hiperkinesis lambat
- Huruf mati yang tidak tepat
- Huruf hidup yang tidak benar
- Suara serak
b. Hiperkinesis cepat
- Huruf mati yang tidak tepat
- Istirahat yang diperpanjang
- Kecepatan yang bervariasi
- Monoton
Penanganan disatria
• Penanganan gangguan Pernapasan (latihan penghembusan napas
yang teratur)
• Penanganan gangguan Fonasi
• Penanganan gangguan Resonansi (fonem eksplosif dan vokal rendah
/pa/)
• Penanganan gangguan Artikulasi
• Penanganan gangguan Prosodi (latihan membuat waktu istirahat dan
tekanan)

Anda mungkin juga menyukai