Anda di halaman 1dari 38

TERAPI WICARA ANAK

DENGAN AUTISME
 Apa itu terapi wicara ?
 Tujuan melakukan terapi wicara
 Bagaimana melakukan terapi wicara
Terapi

 Mencegah agar kondisi seseorang tidak menjadi


lebih parah
 Membantu seseorang untuk merespon suatu
aktivitas khusunya ABK yg mengalami gangguan
pendengran,gangguan artikulasi dan gangguan
perilaku,komunikasi,interaksi sosial,emosi/ autisme
Macam-macam terapi
 Terapi bermain
 Terapi okupasi
 Terapi sensori
 Terapi fisik
 Terapi perilaku
 Terapi wicara
Komunikasi
Wicara :
 Memproduksi suara dan mengeluarkan secara bersamaan

untuk mengeluarkan satu kata


Bahasa
 Alat komunikasi yang berupa sistem lambang bunyi yang

dihasilkan alat ucap manusia


 Bagaimana cara menggunakan(bahasa ekspresif ) dan

memahami (bahasa reseptif)


 Bicara dan bahasa 2 hal yang tidak dapat dipisahkan namun

dapat dibedakan pada saat komunikasi berlangsung


 Gangguan bicara dan gangguan bahasa dapat terlihat saat

komunikasi berlangsung
 Komunikasi
merupakan proses penerimaan dan penyampaian
informasi
cara penyampaian informasi dalam
berkomunikasi dapat dibedakan menjadi dua bentuk
Menggunakan bahasa lisan atau tertulis
Menggunakan bahasa tubuh ,ekspresi wajah, gerak
tubuh,gambar atau simbol
Siapa yang harus diterapi ?

 Gangguan pendengaran
 Gangguan artikulasi
 autisme
Gangguan pendengaran
 Kekurangan atau kehilangan kemampuan untuk
mendengar yang disebabkan oleh kerusakan
sebagian atau seluruh alat pendengaran sehinga
memerlukan layanan pendidikan khusus
 Terapi wicara diberikan kepada mereka yang
mengalami gangguan pendengaran karena
mengalami gangguan bicara dan bahasa.
Gangguan artikulasi
 Artikulasi adalah proses pembentukan bunyi-bunyi,
suku kata, dan kata-kata, sehingga ucapannya sulit
untuk dipahami.
 Seseorang memiliki masalah dalam artikulasi
apabila ia memproduksi suara- suara, suku kata,
dan kata-kata secara tidak tepat/tidak benar
sehingga pendengar sulit memahami apa yang
diucapkannya atau memerlukan perhatian yang lebih
untuk mengerti suara atau kata yang diucapkan.
Tipe-tipe Gangguan Artikulasi
 
 Subtitusi, yaitu terjadinya penggantian fonem,

seperti kakak diucapkan tata , gigi diucapkan


didi.
   Omisi yaitu terjadinya penghilangan fonem

atau adanya huruf-huruf konsonan yang tidak


diucapkan, seperti rumah diucapkan umah.
 Distorsi, yaitu berusaha mendekati ucapan
yang benar, tetapi terjadi kekacauan, seperti
saya diucapkan zaya, huruf L diucapkan antara
huruf R dan L.
 Addisi, yaitu terjadi penambahan huruf-huruf
konsonan pada kata yang diucapkannya, seperti
photo diucapkan phorto.
 
Cara untuk memperbaiki gangguan artikulasi
Latihan mendengar
 Anak dilatih untuk mengucapkan suku kata

ma - dengan bibir atas dan bawah salin menyentuh


 Cara mengucapkan huruf m ; letakan jari telunjuk pada hidung

dan mengucapkan m untuk merasakan getaran bunyi sengau


 Latihan mengucapkan kata dengan melihat kartu gambar yang

ada huruf m seperti melon,mangga,dll


 Latihan percakapan/ pengucapan secara spontan dengan

menjawab pertanyaan sederhana


 Autisme
gangguan perkembangan yang kompleks yang
disebabkan adanya gangguan otak,sehingga
mengakibatkan gangguan pada perkembangan
komunikasi, interaksi,perilaku berulang dan minat
terbatas
Gangguan Komunikasi anak dengan autisme

Pra komunikasi :
 Sulit melakukan kontak mata atau melihat kearah lawan

bicara ketika berkomunikasi dengan kata dan gesturs


 sulit untuk melakukan gerak tubuh yg

mengkomunikasikan makna seperti menunjuk sesuatu


dan melambaikan tangan,mengandeng tangan
 sulit untuk memahami komunikasi non verbal

(menunjuk,melihat dan melambaikan tangan)


 Sulit melakukan perhatian bersama kearah misalnya

saat menunjukkan sesuatu, bila menginginkan sesuatu


menarik tangan kita kearah tempat itu
lanjutan
Gangguan Komunikasi
 Terlambat berbicara / sama sekali belum dapat

berbicara
 sangat sulit utk memulai atau mempertahankan

percakapan dgn orang lain atau tidak mau diajak


komunikasi
 mengulang – ulang kata, cendrung mengingat bahasa

sehingga mengesankan bhw komunikasinya baik.


 meracau dgn bahasanya sendiri,

 Mengoceh tanpa arti dan berulang-ulang

 tidak memahami pembicaraan orang lain


Lanjutan…
 Senang meniru atau membeo
 Tampak seperti tuli/ sulit berbicara
 Kadang kata yang diucapkan tdk sesuai artinya
 Bicara tidak dipakai untuk berkomunikasi
Terapi wicara anak dengan autisme
 Terapi wicara untuk anak dengan autisme
dilakukan untuk mengatasi gangguan bicara
 Terapi wicara untuk anak autis harus rutin, teratur
dan intensif sehingga gangguan bicara anak
berkurang
 Dengan terapi bicara kemampuan bicara dan
memahami kosakata meningkat sehingga anak
dapat berkomunikasi dengan baik dan benar
 membantu anak supaya anak bisa berbicara dan
juga bisa menyampaikan apa yang mereka maksud
 Terapi bicara sangat membantu anak autis untuk
mengungkapkan dan memahami apa yang
diucapkan
 Dengan terapi wicara dapat mengaktifkan organ-
organ bicara
lanjutan
 Terapi wicara untuk anak autis berbeda dengan terapi
untuk anak yang mengalami hambatan perkembangan
bicara dan bahasa
 Terapi wicara untuk anak autis hanya fokus pada
bagaimana cara anak bisa bicara dan memahami
ketika berkomunikasi dengan orang lain
 Terapi wicara menanamkan konsep-konsep dasar
seperti mengenal konsep warna,bentuk,kata benda ,
kata kerja dsb,karena untuk berkomunikasi tentu
harus mengetahui ttg konsep-konsep tersebut
 Terapi wicara dan terapi perilaku pada autisme dapat
dijalankan secara bersamaan dan bertahap untuk
meningkatkan perilaku positip dan menurunkan perilaku
negatif dan menyiapkan anak untuk siap berkomunikasi
dengan 2 arah supaya anak dapat berkembang dengan
baik.
 Terapi perilaku lebih fokus pada pembentukan perilaku
misalnya byk anak autis belum patuh/ paham mengenai
aturan, dipanggila nama tdk menoleh,diajak bicara tidak
ada kontak mata,disuru lakukan sesuatu anaknya cuek.
Tujuan terapi wicara

 Membantu mengembangkan anak dalam cara berkomunikasi


dengan orang lain dan teman sebayanya.
 Karena anak autis sulit untuk berbicara dengan jelas maka dengan
terapi wicara akan membantu anak belajar untuk bicara dan
berkomunikasi dengan artikulasi yang jelas sehinggah orang lain
bisa memahaminya.
 Karena anak autis akan sulit menerima apa yang orang lain
katakan maka ia akan kesulitan ketika diajak berkomunikasi maka
dengan terapi wicara anak akan memahami maksud orang lain
dengan mudah
 Biasanya autisme bicaranya tidak jelas dan orang
akan tidak paham apa yang dikatakan dan ia
maksud. Dengan terapi wicara diharapkan anak
dapat bicara dengan bahasa yang baik dan benar.
Poin penting dari terapi wicara :
 Artikulasi

Anak autis bisa berbicara namun artikulasi tidak jelas


dan akan sulit didengarkan, ini karena adanya
gangguan pada saraf sehingga mereka kesulitan bicara
menggunakan artikulasi jelas. Dengan terapi wicara
autisme dapat mengucapkan kata-kata dengan jelas
sehingga jika diajak bicarapun jelas.
Menggunakan bahasa yang jelas; gerakan dan ucapan
harus jelas.
Bagaimana melakukan terapi wicara

 Terstruktur (teknik mengajar yang jelas)


 Terarah (panduan program yang dapat dijadikan
acuan)
 Terukur (keberhasilan / kegagalan dapat
diketahui dengan pasti).
contoh…..
 Panggil nama anak sesuai nama
 Panggil anak sampai menoleh
 Pastikan kontak mata anak
 Bicara dengan nada yang tegas pelan, suara yang
cukup tegas lantang,sampai anaknya paham
 Beri anak jeda waktu untuk mengerti instruksi.
Lanjutan…..
 Memberikan pemahaman makna kosa kata tertentu
 Misalnya kata “mata “ anak paham mana mata baru
latih mengucapkan
 Jika anak menirukan dulu tidak dipahamkan
konsep “ mata “ maka anak hanya akan membeo
 Teknik yang digunakan secara berulang-ulang
 Bahasa yang digunakan terapi bahasa ibu atau
bahasa sehari-hari
Materi latihan wicara
Prawicara :
 Latihan keterarahan wajah

 Latihan kontak mata

 Latihan keterarahan suara

 Latihan pelemasan organ wicara :

pelemasan bibir,lidah, gerakan rahang


 Latihan pernapasan : meniup lilin,meniup dengan

hembusan, meniup dengan letupan


Latihan membentuk suara
Menirukan ucapan/ imitasi suara
Menirukan ucapan vokal ;a,I,u,e,o
Menirukan kata :api,abu,ibu,ubi,ela,oma
Suku kata diambil dari kata –kata materi latihan
misalnya mengenal anggota keluarga ; i-bu, ba-
pa/pa-pa,ka-ka,a-de,
Setiap jenis autis berbeda-beda dan program terapi
yang disiapkan disesuaikan dgn anak.
Sarana prasarana
 Kartu gambar
 Kartu kata

Alat untuk latihan pernapasan


 Lilin

 gelembung air

 Kapas

 kertas tipis atau tisu


Kasus 1
 Ani berumur 5 thn dengan ciri-ciri fisik dawn
sindrom, hasil diagnosa dokter mengalami kelainan
autis,bicaranya sangat lambat dan pengucapannya
tidak jelas, bisa mengucapkan mama,papa untuk
pengucapan vokal baru bisa mengucapkan e dan o,
perilaku suka suka mengigit benda, kontak mata
bagus.Berdasarkan kasus diatas buatlah program
terapi bicara dan praktekan
Contoh Program terapi bicara
Nama anak : Ani
Umur : 9 tahun
Jenis kelainan : autis
Alat : kartu gambar
Jenis latihan ( ambil di program terapi )
Latihan pelemasan organ bicara
Latihan pernapasan
Latihan pengucapan vokal
Latihan pemahaman dan pengucapan kata
 Identifikasi nama anggota badan

 identifikasi nama buah

 identifikasi benda dalam ruangan


Tujuan : anak dapat memahami dan menyebutkan dengan ucapan yang benar
Perbaikan artikulasi :
 Perbaikan konsonan P ( pipi,pipa,papa,api,opa )

 Perbaikan konsonan B ( bola,abu,ibu,babi )

 Perbaikan konsonan M ( mama,oma,tomat, makan,

ayam,bayam
Penilaian :
Penilaian dimaksud untuk menilai kemajuan bicara
anak dan mengetahui sejauhmana keberhasilan
latihan bicara anak
Penilaian awal
Suara : keras,lemah,wajar
Fonem : sudah terbentuk atau belum
Penilaian harian :
 Apakah anak sudah bisa menggunakan suara pada

kata-kata yang dilatihkan


 Penggunaan fonem pada kata-kata yang dilatihkan

benar
Lembar peniaian harian terapi
 Nama anak
 Umur
 Jenis terapi
 Terapis
NO PROGRAM
LATIHAN
Keterangan penilaian :
P : prom/dengan bantuan penuh
P+ : promt sebagian/dibantu sebagian
---- : belum mampu dan dalam arahan terapis
A : respon benar tanpa bantuan
Kasus 2
 Toni berumur 6 tahun mengalami kelainan yaitu tidak bisa
menguasai atau sangat lambat dalam penguasaan bahasa
sehari-hari, hanya bisa mengulang-gulang beberapa kata,
dari segi perilaku tidak bisa bicara dengan orang lain
serasa dia punya dunianya sendiri, sulit ada kontak mata,
sulit dipanggil dengan namanya dan sulit untuk diajak
belajar dan bermain. Dari hasil diagnosa dokter toni
mengalami kelainan autis dan diperkuat dengan
pemaparan dari ibunya bahwa sejak bayi mengkomsumsi
susu sapi dan sering makan makanan olahan dari tepung-
tepungan sejak usia 1 tahun
Tugas kelompok
Kelompok 1 :
Latihan kontak mata dan dengan terapis selama 3 detik
dalam kegiatan terstruktur dan kepatuhan
Kelompok 2 :
Latihan memahami konsep kata benda meja,kursi,
lemari,lampu,pintu dengan menggunakan media visual
Kelompok 3 :
latihan mengucapkan 5 kata benda dengan menggunakan
media visual
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai