Anda di halaman 1dari 27

Stimulasi &

Masalah Sensori
Ratna Kusumawati, M.Psi., Psikolog.
Hallo dari LYFE Generation!
LYFE Generation adalah perkumpulan psikolog yang memberikan layanan
psikologi anak, remaja, dewasa muda, pernikahan & keluarga.
Kami peduli dengan kesehatan mental dan wellbeing generasi muda
Indonesia
Layanan kami: konseling psikologi, test & asesmen, workshop & webinar.

Perkenalkan, saya Ratna!


Ibu dari 2 orang anak
Sarjana Psikologi dan Magister Psikologi di Departemen Psikologi Klinis Anak &
Remaja, Universitas Indonesia.
11 tahun pengalaman sebagai Psikolog Klinis di LYFE Generation, Klinik SmartKid.
Co-founder LYFE Generation, Biro Aswangga Wiyasa Indonesia dan School
counselor di Global Prestasi Montessori School
Apakah Proses Sensori?
Kemampuan memproses dan Sensori yang diterima, akan
mengorganisasikan input yang diolah dan digunakan seorang
diterima melaui sistem saraf anak untuk bertahan, memenuhi
sehingga menghasilkan suatu kebutuhannya atau rasa
perilaku (output) 'penasarannya', untuk
mempelajari suatu hal, berfungsi
dengan baik, dan beradaptasi
dengan lingkungan.
Sistem Sensorik
Auditory (pendengaran)
Visual (penglihatan)
Tactile (perabaan)
Olfactory (penciuman)
Gustatory (pengecapan)

Sistem Vestibular (kesimbangan -


body motion)
Sistem Proprioseptif (rasa otot,
tendon, sendi - body position)

Contoh
Sensory Integration
(Sensory Processing)
Proses yang terjadi secara otomatis dan
tidak terlihat

Menerima, mengorganisasikan, dan


memberi makna terhadap informasi-
informasi yang diterima oleh indera
tubuh (taste, sight, hearing, touch, smell,
movement, gravity & position)

Proses di otak (bukan mencerminkan


informasi yang diterima oleh alat indera
kita)

SI terjadi sejak dalam kandungan


Sensory Integration
(Sensory Processing)

Membuat kita dapat mempersepsi tubuh kita,


orang lain, dan obyek >>> respon yang tepat
(adaptive response).

Fondasi untuk kemampuan belajar (akademis)


dan perilaku sosial.

(Perhatikan gambar anak bermain di pantai di


samping. Bagaimana integrasi sensori?)

"Our senses are the gateway to our world"


Perkembangan Integrasi Sensori (SI)

Nature Nurture
Gen Stimulasi, pengalaman sensoris sehari-hari.
Stimulasi melalui respon yang bertujuan,
yaitu PLAY.

Every child must develop SI by interacting with


many things in the world.
The Pyramid
of Learning
(Williams & Schellenberger)
Sensorimotor Stage:
Bayi - 2 tahun
Piaget's Stages of Cognitive Development

Anak mulai memahami dunianya dengan


menggunakan pengalaman sensori yang
dimilikinya.

Sensori: mencium, melihat, mendengar,


pengecapan, meraba, & (keseimbangan).
Stimulasi Sensorik (0-6 Bulan)
Taktil (perabaan) Visual (penglihatan)
Pijatan lembut ibu pada bayi. Sering menatap wajah bayi sambil
Skin to skin bayi dan orang tua mengajak interaksi
Menggenggam mainan (sense of Bayi melihat dan mengikuti orang dan
touch). mainan yang bergerak dengan mata
dan lehernya.
Vestibular & Proprioseptif (gerakan) Gambar, buku berwarna kontras.
Menggendong & mengayun-ayun bayi. Kenalkan gelap - terang.
Tummy time.
Menggenggam mainan (sensasi dari Olfaktori & gustatori (penciuman &
otot, sendi, dan perabaan). pengecapan)
Sucking.
Suara (pendengaran) ASI.
Sering mengajak bicara bayi (bicara Pemberian berbagai rasa dan tekstur
dengan intonasi) makanan (MPASI).
Musik atau lagu.
Suara mainan rattle/bell.
Stimulasi Sensorik (6-12 Bulan)
Taktil (perabaan) Suara (pendengaran)
Pijatan lembut ibu pada bayi dengan Mengajak bicara dan bernyanyi
lotion/oil. Mendengarkan musik
Memberikan mainan dengan tekstur yang Mainan dengan suara2 binatang, atau
beragam suara lainnya
Mengenalkan berbagai tekstur makanan
Olfaktori & gustatori (penciuman &
Vestibular & Proprioseptif (gerakan) pengecapan)
Menaruh mainan untuk diraih anak Makanan berbagai rasa
(dengan mengangkat tangan ke atas, ke
depan, atau merangkak).
Mengayun-ayun bayi.
Stimulasi duduk, berdiri.

Visual (penglihatan)
Bermain cilukba
Buku bergambar dan berwarna
Mainan dengan lampu menyala
Stimulasi Sensorik (1-2 Tahun)
Taktil (perabaan) Suara (pendengaran)
Pijatan lembut ibu pada bayi dengan Sering mengajak bicara anak
lotion/oil. Bermain dengan bunyi-bunyian alat
Bermain dengan berbagai tekstur: dapur
kapas, agar-agar, pasta, botol dingin
Olfaktori & gustatori (penciuman &
Vestibular & Proprioseptif (gerakan) pengecapan)
Bermain ayunan Mengenalkan berbagai rasa makanan
Memindahkan bola ke dalam keranjang
Mainan mendorong

Visual (penglihatan) Bermain outdoor adalah salah satu


Memasukkan balok sesuai bentuk stimulasi sensorik terbaik
Cilukba: menyembunyikan benda di
dalam kotak/ di bawah kain penutup
Nesting toys
Stimulasi Sensori (2-3 Tahun)
Sorting / Matching color
Puzzle (matching puzzle)

Memindahkan beads dengan sendok


Playground activities

Finger painting
Sand play
Stimulasi Sensori (3-5 Tahun)

Playground activities
Lempar-tangkap & menendang bola
Bermain sepeda
Matching games (mystery bag)
Art & crafts (menggunting, menempel)
Membaca buku
Puzzle
Membedakan berbagai rasa: manis-asam-asin-
pahit
Membedakan berbagai bau: spices, parfum, dll.
Bermain playdough
Interaksi Orang Tua - Anak yang
Sarat Afeksi
Adalah hal yang penting dalam mendukung
perkembangan anak.

Stimulasi sensori dilakukan dalam interaksi


yang menyenangkan >> bermain

Menolong anak untuk melakukan regulasi


seputar pengalaman sensoriknya

The very simple emotion satisfication is a


building block toward the more mature
emotions that develop later on.
Tiap Individu adalah Unik
(Individual Differences)
Tiap individu berbeda dalam proses sensorik: auditori, visual-spasial, vestibular &
proprioseptif, olfaktori, proses sensori-motor, riwayat medik, dan lingkungan.

"Sensory integrative functions develop in a natural order ...


Some children develop faster and some more slowly." (Jean Ayres)
Sensory Processing Disorder
(SPD)
Merupakan neurological disorganization.

Gangguan penerimaan dan pemrosesan informasi


sensori (integrasi sensori) yang terjadi pada
sistem otak.

Meliputi: sensory under-responsivity, sensory


over-responsivity, sensation seeking, sensory
based motor disorder.
Sensory Under-Responsivity /
Hypo-Sensitive
Sering tidak bereaksi pada informasi auditori, dipanggil.
Sangat suka suara keras, misal nonton video dengan
suara keras.
Ketika bayi kurang mengoceh.
Mencari pengalaman gerakan cepat, diputar,
“dilempar”, sangat suka mainan playground.
Di ayunan minta diayun tinggi, dalam waktu lama.
Kurang peka rasa nyeri.
Jalan jinjit.
Tidak sadar tangan kotor.
Suka makanan dengan rasa kuat.
Menjilat, mengecap, atau mengigiti benda non-food.
Sensory Over-Responsivity /
Hyper- Sensitive
Terganggu oleh suara-suara yang tidak diperhatikan anak
lain, seperti fan, AC, detak jam.
Lari, tutup telinga, nangis bila ada suara tertentu.
Sensitif dengan tag baju, bahan pakaian tertentu.
Menghindari ayunan, panjatan, luncuran, carousel.
Takut naik tangga.
Mudah hilang kesetimbangan.
Tidak suka menyentuh lem, foam, pasir, finger painting.
Pilih-pilih makanan.
> 2 tahun makanan masih dihaluskan, mungkin muntah
bila makanan tekstur kasar.
Terganggu bau parfum, bau masakan.
Menolak main di tempat tertentu karena baunya.
Sensation Seeking
Mencari sensasi gerak.
Senang meloncat, banyak gerak, jalan
dihentakkan.
Duduk tidak tenang.
Menggigiti sesuatu, menghisap jari,
memukulkan benda-benda dengan keras.
Senang memegang benda-benda yang
dilihatnya.
Sensory Based Motor Disorder
Postural Disorder
Terlihat mudah lelah (low muscle tone).
Kesulitan mempertahankan posisi tubuh saat
melakukan kegiatan.

Dysparxia
Kesulitan dalam perencanaan - eksekusi kegiatan /
gerakan.
Kesulitan motorik halus: menggunting, menulis, dll.
Kesulitan motorik kasar: menendang bola,
melempar bola, melompat.
Sensory Processing Disorder (Q&A)
Apakah:
SPD berpengaruh pada kemampuan bermain anak? Ya
SPD dapat membuat anak kesulitan bermain di
Ya, bisa
playground?
Kesulitan belajar (seperti, sulit baca dan tulis) dapat Ya, bisa
disebabkan oleh SPD?
Kesulitan keterampilan sosial anak dapat disebabkan Ya
oleh SPD?
Anak yang punya masalah emosi (meltdown,
Ya
emotional dysregulation) dapat disebabkan oleh SPD?
Speech delay bisa disebabkan oleh SPD? Ya, bisa
Tantrum
vs
Meltdown
Kenapa
Perkembangan
SENSORI itu
Sangat Penting?
"As you become more sensitive
to sensory integrative functions
in your child, you may be able to
help them lead a happier, more
successful life."
A. Jean Ayres

Terima kasih!
Konseling & Asesmen Psikologi Anak, Remaja & Keluarga di Klinik Kecil.
(Dengan perjanjian)

Anggita Hapsari, M.Psi, Psikolog Annisa Krisanti, M.Psi, Psikolog


Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga Psikolog Klinis Dewasa & Pernikahan

Ratna Kusumawati, M.Psi, Psikolog Yulita R. Silalahi, M.Psi, Psikolog


Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga Psikolog Pendidikan

Rimas Dian Maretha, M.Psi., Psikolog Marchantia Andranita, M.Psi, Psikolog


Psikolog Klinis Anak, Remaja dan Keluarga Psikolog Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai