Debby N H (5161002)
Fajar R (5161003) PENATALAKSANAAN FISIOTERAPI
Shintia L (5161005) NEURO SENSO MOTOR REFLEX
DEVELOPMENT AND
SYNCHRONIZATION DAN DYNAMIC
NEUROMUSCULAR STABILIZATION
PADA ANAK SKOLIOSIS DAN
HEARING IMPAIRMENT DENGAN
COCHLEAR IMPLANT DI YPAC
SURAKARTA
01 Latar Belakang
02
Identifikasi Masalah
03 Rumusan Masalah
BAB I
PENDAHULUAN
04 Batasan Masalah
05 Tujuan Masalah
06 Manfaat Masalah
01 LATAR BELAKANG
Batasan masalah pada makalah ini adalah Pemberian Neuro Senso Motor Reflex Development
and Synchronization untuk meningkatkan sensoris serta Pemberian Dynamic Neuromuscular
Stabilization untuk meningkatkan stabilisasi tubuh pada anak skoliosis dan hearing
impairment di YPAC Surakarta.
05 TUJUAN MASALAH
a. Untuk mengetahui pengaruh neuro senso motor reflex development and synchronization
terhadap peningkatan sensoris pada anak skoliosis dan hearing impairment di YPAC
Surakarta.
b. Untuk mengetahui adakah pengaruh Dynamic Neuromuscular Stabilization terhadap
peningkatan stabilisasi tubuh pada anak skoliosis di YPAC Surakarta.
06 MANFAAT MASALAH
a. Manfaat Teoritis
Dapat memberikan acuan atau landasan bagi penulis lain dengan bahasan yang
sama.
b. Manfaat Praktis
Memperluas wawasan pembaca mengenai skoliosis dan hearing impairment dengan
cochlear implant beserta penatalaksanaan fisioterapi yang dapat dilakukan.
ANATOMI TULANG BELAKANG
Faktor usia
Suara yang keras
Infeksi
kotoran
Trauma
Obat-obatan
Penyakit
(Nurin, 2019)
Gejala Hearing Impairment (Gangguan Pendengaran)
Subjektif
Objektif
dan tekanan intra- abdominal tekanan intra- abdominal fleksi knee 90
dengan menggunakan bola
Posisi Squat
KERANGKA BERPIKIR
DATA PASIEN
Nama : An. A
Umur : 3 tahun 7 bulan
TTL : Bogor, 24 April 2016
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Pekerjaan :-
Alamat : Karang gondong, Panggung, Boyolali
No. CM : 10.537
Keluhan Utama
Anak berusia 3 tahun 7 bulan sudah bisa
berjalan dengan baik, namun terkadang
terjatuh saat berlari, anak bernafas dengan
mulut, anak belum mampu berbicara dengan
lancar hanya dapat untuk beberapa kata
seperti “mama, m, n”, saat dipanggil anak
jarang merespon karena adanya gangguan
pendengaran.
Riwayat penyakit sekarang
Prenatal :
Ibu mengandung saat umur ± 39 tahun, kehamilan ini merupakan anak ke- 4, saat hamil ibu sering bekerja ke luar negeri, sehingga
kandungan tidak terkontrol dan terkena virus rubella.
Natal :
Ibu melahirkan secara normal dengan usia kandungan 9 bulan, BBL 3,1 kg.
Postnatal :
Anak setelah dilahirkan mengalami jantung bocor, namun tidak melakukan operasi, hanya rawat jalan, kemudian terdapat beberapa
permasalahan, yang pertama adalah adanya tindakan operasi kelamin karena sel telur tidak berada di tempat yang benar, yang kedua
adalah permasalahan pada susunan tulang belakang pada saat di rontgen disarankan menggunakan alat bantu untuk memperbaiki
punggung anak, yang ketiga adanya operasi kecil pada hidung anak karena kotoran yang tidak sedikit, yang keempat adanya
gangguan pendengaran terlihat perbedaan besar kecil bentuk daun telinga diantara kanan dan kiri, sehingga dilakukan operasi untuk
membantu pendengaran anak dan diberikan alat bantu mendengar. Perkembangan anak normal, hanya saja belum dapat berbicara
dengan baik sejak lahir.
Riwayat terapi :
Anak pernah melakukan terapi 1 tahun di jakarta, lalu melakukan Fisioterapi di YPAC mulai 2 tahun yang lalu (fisioterapi seminggu
sekali), dan anak mulai melakukan Terapi Wicara di YPAC pada tanggal 7 mei 2019 (Terapi Wicara setiap hari selama 3 bulan).
Pemeriksaan Vital Sign
Normal
Denyut Nadi : 105x / menit 105x / menit
Pernapasan : 20x / menit 20- 50x / menit
Tinggi Badan : ± 83 cm 79- 99,5 cm
Berat Badan : 13 kg 12- 15,5 kg
Suhu Tubuh : 36C 36C- 37,5C
Lingkar kepala : 49 cm 48- 51,7 cm
INSPEKSI
Kesan Umum
Mulut cenderung terbuka, Anak mampu berlari namun sering jatuh.
Statis (Posisi berdiri)
Kepala dan Neck Side fleksi neck kearah dekstra lebih dominan
Abdomen -
Shoulder Dominan protraksi
Elbow -
Wrist -
Finger -
Pelvic Posterior pelvic tilt
Hip Dominan fleksi hip
Knee Dominan fleksi hip
Ankle Dominan inversi
DINAMIS
Posisi supine lying : Side fleksi neck dekstra dominan, maka nampak strabismus, saat
dipanggil terkadang tidak merespon, kaki dekstra lebih panjang daripada sinistra.
Posisi prone lying : Scapula sinistra lebih tinggi daripada dekstra,sangkar thorak sinistra
tampak lebih menonjol.
Posisi duduk : Fleksor trunk dominan, sehingga harus menggunakan alat TLSO (Thoraco
Lumbo Sacral Orthosis).
Posisi gerak : Fleksor trunk lebih dominan dari ekstensornya.
PALPASI
Suhu ekstremitas atas dan bawah sama, terdapat hipotonus (m. Romboideus, m. Upper Trapezius),
terdapat spaseme (m. Upper Trapezius dekstra, m. Latisimus dorsi).
PERKUSI
Dilakukan dengan hammer reflex, untuk mengetahui nilai refleks fisiologi
Biceps : ++ Keterangan :
Triceps : ++
- (areflek)
Pattela : ++ + (hiporeflek)
Achiles : ++ ++ (normal)
Hasil : Terdapat reflex fsiologis pada anak +++(hiperreflek)
PEMERIKSAAN GERAK DASAR
• GERAK AKTIF
• GERAK PASIF
PEMERIKSAAN SPESIFIK
1. Pemeriksaan Sensoris
Visual 1
Keterangan :
Vestibular 1 O : tidak ada respon
Auditori 1 1 : Ada inisiatif
Propioseptif 1 2 : Melakukan respon
Taktil 1
Kesimpulan : semua sistem sensoris anak mengalami gangguan.
Taste 1
Touch 1
2. Pemeriksaan sangkar thorax
PROGNOSIS
Quo ad Vitam : Baik
Quo ad Sanam : Sedang
Quo ad Fungsionam : Sedang
Quo ad Cosmeticam : Sedang
PELAKSANAAN TERAPI
EVALUASI
Kesimpulan Terdapat
Kesimpulan Terdapat peningkatan pada penurunan selisih panjang tungkai.
sensoris visual, auditori, dan taste.
1. Terdapat peningkatan pada sensoris visual, auditori, dan taste anak setelah pemberian neuro
senso motor reflex development and synchronization.
2. Tidak terdapat penurunan selisih panjang tungkai.
3. Terdapat penurunan derajat kurva scoliosis anak setelah pemberian Dynamic Neuromuscular
Stabilization (DNS).
SARAN
1. Untuk meningkatkan hasil terapi diperlukan suatu kerja sama antar tenaga kesehatan (Fisioterapi,
Terapi Wicara, dan Okupasi Terapi) agar hasil diagnosa dari pasien lebih kuat. Apabila diagnosa medis
sudah kuat, maka untuk intervensi yang akan digunakan untuk meraih tujuan pun akan semakin
maksimal hasilnya. Jika sudah maksimal, maka kesembuhan pasien juga akan semakin baik lagi.
2. Saran bagi keluarga pasien, hendaknya mendukung proses terapi anak. Apabila antara terapis dan
keluarga sudah saling memahami dan dalam satu tujuan yaitu kesembuhan anak, maka hasil yang
didapat juga maksimal.
3. Saran bagi YPAC, selalu memberikan pelayanan yang terbaik untuk setiap pasien dan selalu memantau
perkembangan dan memantau kegiatan anak dirumah dengan memberikan tugas tugas dirumah demi
kesembuhan anak.
4. Saran bagi masyarakat, lebih memperhatikan situasi dan kondisi anak dan mengerti perkembangan dan
pertumbuhan anak yang normal mauapu keterbatasan
Daftar Pustaka
Amy C. Parera, Lidwina S. Sengkey, Joudy Gessal. (2016). Deteksi dini skoliosis
menggunakan skoliometer . Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 1
Clare Frank, Alena Kobesova, and Pavel Kolar. (2013). Dynamic Neuromuscular
Stabilization & Sports Rehabilitation. The International Journal of Sports Physical
Therapy. Volume 8, Number 1
Kartika, Elysanti Dwi Martadiani, and Firman Parulian Sitanggang. (2017).
Peranan Radiologi Pada Skoliosis: Pengukuran Dan Klasifikas. Jurnal radiologi
indonesia. Volume 2 Nomor 2, Januari
J Lucas Koberda dkk. (2016). Masgutova Neurosensorimotor Reflex Integration
(MNRI) Neuromodulation Technique induces Positive Brain Maps (QEEG)
Changes. Journal of Neurology and Neurobiology. Volume 2.4
Nur Fatwikiningsih. (2014). Peningkatan kemampuan berbahasa
melalui metode berkomunikasi dengan gambar pada anak dengan ciri
gangguan pemusatan perhatian dan hiperaktivitas. Jurnal Sains Dan
Praktik Psikologi, Volume 2 (3)
Palealu Jane. (2014). Rehabilitasi Medik Pada Skoliosis. Jurnal
Biomedik (JBM), Volume 6, Nomor 1, Maret 2014, hlm. 8-13
Rentschler Mary, M.Ed. (2008). The Masgutova Method of Neuro-
Sensory-Motor and Reflex Integration: Key to Health, Development
and Learning.
Santi Bery Hastuti dkk. (2018). Dynamic Neuromuscular Stabilization
Lebih Meningkatkan Keseimbangan Dinamis Daripada Balance
Exercise Pada Siswa Usia 9-10 Tahun Di Sekolah Dasar Negeri 11
Sumerta Denpasar. Volume 6, No.1, Januari 2018: 33-40
TERIMAKASIH