Anda di halaman 1dari 18

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No.

:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen
No.
: 00
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL Revisi
Tanggal
: Mei
PEMERIKSAAN PSIKOLOGI PASIEN UMUM Efektif
2016

1. Judul : Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Psikologi Pasien


Umum
2. Penulis : Wara Rahmawati, S. Psi. M. Psi., Psikolog.
Erlita Febrianti, S.Psi
3. Otorisasi : Dr. dr. Basuki Supartono, Sp. OT, FICS, MARS
4. Versi : tahun 2016
5. Revisi : 00
6. Tujuan
Menghasilkan status psikologis pasien umum yang berkualitas
7. Pelaksana
Psikolog, Ilmuan Psikologi, Petugas PNBP dan Pertugas pendaftaran MCU.
8. Prosedur
8.1. Persiapan
1. Pastikan pasien sudah terregistrasi di bagian pendaftaran
2. Siapkan rekam medis pasien
3. Isikan data identitas pasien di lembar status psikologi pasien
8.2.Pelaksanaan
1. Lakukan pemeriksaan sesuai keluhan pasien dengan teknik
wawancara mendalam dan mendengar aktif
2. Review kembali keluhan pasien melalui konfirmasi ulang ke pasien
3. Susunlah rencana asesmen untuk pemeriksaan lanjutan
4. Pemeriksaan selesai
8.3.Pasca Pelaksanaan
1. Isikan keluhan data pasien pada lembar status psikologi
2. Tandatangani lembar status psikologi pasien
3. Tuliskan hasil pemeriksaan di buku sensus
4. Serahkan lembar status psikologis dalam rekam medis ke bagian
pendaftaran
9. Penanggung Jawab
9.1. Direktur RS Olahraga Nasional
9.2. Penanggung Jawab Bidang Pelayanan Medis

10. Aplikasi dengan SPO Lain


10.1. SOP Dukungan Kesehatan Atlet
10.2. SOP Rawat Jalan

11. Peristilahan
11.1. Psikolog = Lulusan pendidikan profesi yang berkaitan dengan praktik
psikologi dengan latar belakang pendidikan Sarjana Psikologi lulusan
program pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) sistem kurikukum lama
atau yang mengikuti pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) dan lulus
dari pendidikan profesi psikologi atau strata 2 (S2) Pendidikan Magister
Psikologi (Profesi Psikolog). Psikolog DIWAJIBKAN MEMILIKI IZIN
PRAKTIK PSIKOLOGI sesuai dengan ketentuan yang berlaku (HIMPSI,
2010)

12. Referensi / Daftar Pustaka


12.1. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia No 0524
tahun 2014 tentang organisasi dan tatakerja Rumah Sakit Olahraga
Nasional
12.2. Ikatan Psikologi Klinis (IPK) – HIMPSI, (2008). SPPK: standar pelayanan
psikologi klinis. Yogyakarta: Crisis Center Fakultas Psikologi UGM
12.3. Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI), (2010). Kode etik psikologi
Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia
13. Lampiran
LEMBAR STATUS PSIKOLOGI

14. Akses
Akses Terbuka

Ditulis Oleh Diperiksa Oleh Ditetapkan Oleh

Wara Rahmawati, S. Psi.


M. Psi. Psikolog

Erlita Febrianti, S.Psi dr. Danar Hari Adhimukti Dr. dr. Basuki Supartono,
Sp.OT, FICS, MARS
Poli Kesehatan Mental Atlet Kepala Bidang Dukungan Direktur RSON
Kesehatan Atlet

Seluruh informasi dalam dokumen ini adalah hak milik dan properti Rumah Sakit
Olahraga Nasional.
Dokumen ini tidak dapat digandakan kecuali dengan izin atau instruksi dari
Rumah Sakit Olahraga Nasional.
KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No.
:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No.
: 00
Revisi
WAWANCARA MENDALAM PSIKOLOGI Tanggal : Mei
PASIEN Efektif 2016

1. Judul : Standar Prosedur Operasional Wawancara Psikologi Pasien


2. Penulis : Wara Rahmawati, S. Psi. M. Psi., Psikolog.
Erlita Febrianti, S.Psi
3. Otorisasi : Dr. dr. Basuki Supartono, Sp. OT, FICS, MARS
4. Versi : tahun 2016
5. Revisi : 00
6. Tujuan
Mendapatkan informasi yang mendalam dan berkualitas terkait status psikologis
pasien
7. Pelaksana
Psikolog dan Ilmuan Psikologi Rumah Sakit Olahraga Nasional.
8. Prosedur :
8.1. Persiapan
1. Pastikan pasien sudah teregistrasi di pendaftaran
2. Verifikasi identitas pasien
3. Tentukan tujuan pemeriksaan
4. Formulasikan pertanyaan yang relevan
5. Siapkan tempat dan bangun suasana yang aman dan nyaman
6. Siapkan lembar status psikologi pasien
8.2. Pelaksanaan
1. Perkenalkan diri kepada pasien
2. Periksa riwayat keluhan pasien.
3. Lakukan pengambilan data sesuai sesuai keluhan pasien
4. Berikan pertanyaan sesuai dengan formulasi pertanyaan yang sudah disusun
5. Dengarkan jawaban pasien secara aktif
6. Lakukanlah observasi terhadap perilaku nonverbal pasien
7. Catat hasil observasi dan wawancara
8. Pemeriksaan selesai
9. Interpretasikan hasil wawancara
8.3. Pasca Pelaksanaan
1. Interpretasikan hasil wawancara dan observasi
2. Tuliskan hasil interpretasi dalam status psikologi pasien
3. Tandatangani lembar status psikologi pasien
4. Tuliskan hasil pemeriksaan di buku sensus
5. Serahkan lembar status psikologis dalam rekam medis ke bagian pendaftaran

9. Penanggung Jawab
9.1 Direktur RS Olahraga Nasional
9.2 Penanggung Jawab Bidang Pelayanan Medik

10. Aplikasi dengan SPO Lain


10.1 SPO Bidang Dukungan Kesehatan Atlet
10.2 SPO Rawat Jalan

11. Peristilahan
11.1 Psikolog = Lulusan pendidikan profesi yang berkaitan dengan praktik
psikologi dengan latar belakang pendidikan Sarjana Psikologi lulusan
program pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) sistem kurikukum lama
atau yang mengikuti pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) dan lulus
dari pendidikan profesi psikologi atau strata 2 (S2) Pendidikan Magister
Psikologi (Profesi Psikolog). Psikolog DIWAJIBKAN MEMILIKI IZIN
PRAKTIK PSIKOLOGI sesuai dengan ketentuan yang berlaku (HIMPSI,
2010)

12. Referensi / Daftar Pustaka


12.1. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia No 0524
tahun 2014 tentang organisasi dan tatakerja Rumah Sakit Olahraga
Nasional
12.2. Ikatan Psikologi Klinis (IPK) – HIMPSI, (2008). SPPK: standar pelayanan
psikologi klinis. Yogyakarta: Crisis Center Fakultas Psikologi UGM
12.3. Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI), (2010). Kode etik psikologi
Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia

13. Lampiran
-
14. Akses
Akses Terbatas

Ditulis Oleh Diperiksa Oleh Ditetapkan Oleh

Wara Rahmawati, S. Psi., M.


Psi., Psikolog

Erlita Febrianti, S.Psi dr. Danar Hari Adhimukti Dr. dr. Basuki Supartono,
Sp.OT, FICS, MARS

Poli Kesehatan Mental Atlet Penanggung Jawab Bidang Direktur


Pelayanan Medik

Seluruh informasi dalam dokumen ini adalah hak milik dan properti
Rumah Sakit Olahraga Nasional.
Dokumen ini tidak dapat digandakan kecuali dengan izin atau instruksi dari
Rumah Sakit Olahraga Nasional

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No. :


RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No.
: 00
Revisi
PEMERIKSAAN TES KEPRIBADIAN Tanggal : Mei
(TES GRAFIS) Efektif 2016

1. Judul : Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Tes Kepribadian


2. Penulis : Wara Rahmawati, S. Psi. M. Psi., Psikolog.
Erlita Febrianti, S.Psi
3. Otorisasi : Dr. dr. Basuki Supartono, Sp. OT, FICS, MARS
4. Versi : tahun 2016
5. Revisi : 00
6. Tujuan
Mendapatkan informasi yang mendalam dan berkualitas terkait ciri keperibadian
pasien
7. Pelaksana
Psikolog dan Ilmuan Psikologi Rumah Sakit Olahraga Nasional.
8. Prosedur :
8.1. Persiapan
1. Pastikan pasien sudah terregistrasi di bagian pendaftaran
2. Siapkan rekam medis pasien
3. Verifikasi identitas pasien
4. Isikan data identitas pasien di lembar status psikologi pasien
5. Siapkan tempat dan bangun suasana yang aman dan nyaman
6. Siapkan alat pemeriksaan yang tepat, yaitu tiga lembar kertas HVS A4
kosong, kertas WZT (Wartegg Test) dan pensil
8.2. Pelaksanaan
1. Perkenalkan diri kepada pasien
2. Tanyakan keluhan pasien.
3. Lakukan pengambilan data sesuai sesuai keluhan pasien
a. Pemeriksaan Kepribadian dengan Tes Grafis WZT
1. Siapkan lembar kerja dan pensil
2. Berikan intruksi sebagai berikut
“Dihadapan Anda terdapat delapan kosong yang berisi symbol-
simbol tertentu. Tugas Anda adalah melengkapi/menggambar symbol
tersebut agar menjadi gambar yang memiliki makna. Anda dapat
menggambar secara tidak berurutan namun berikan angka sesuai
dengan urutan gambar yang Anda selesaikan.”
“Setelah selesai, silakan berilan keterangan gambar dari gambar
yang sudah Anda buat. Pilihlah salah satu dari gambar untuk yang
paling sulit, paling mudah, paling disukai dan paling tidak disukai
dengan symbol sebagai berikut
- Sulit (S)
- Mudah (M)
- Disukai (+)
- Tidak disukai (-)”
b. Pemeriksaan Kepribadian dengan tes Grafis DAP
1. Siapkan lembar kerja dan pensil
2. Berikan intruksi sebagai berikut
“Dihadapan Anda terdapat sebuah kertas osong. Tugas Anda
adalah menggambar manusia lengkap.”
c. Pemeriksaan Kepribadian dengan tes Grafis BAUM
1. Siapkan lembar kerja dan pensil
2. Berikan intruksi sebagai berikut
“Dihadapan Anda terdapat delapan kosong. Tugas Anda adalah
menggambar pohon berkayu kecuali beringin dan cemara.
d. Pemeriksaan Kepribadian dengan tes Grafis HTP
1. Siapkan lembar kerja dan pensil
2. Berikan intruksi sebagai berikut
“Dihadapan Anda terdapat delapan kosong. Tugas Anda adalah
menggambar pohon, manusia, dan rumah dalam satu kertas ini.
4. Konfirmasi ulang gambar yang sudah dikerjakan pasien
5. Pemeriksaan selesai
8.3. Pasca Pelaksanaan
1. Lakukan interpretasi terhadap hasil kerja pasien
2. Tuliskan hasil interpretasi dalam status psikologi pasien
3. Tandatangani lembar status psikologi pasien
4. Tuliskan hasil pemeriksaan di buku sensus
5. Serahkan lembar status psikologis dalam rekam medis ke bagian pendaftaran

15. Penanggung Jawab


9.3 Direktur RS Olahraga Nasional
9.4 Penanggung Jawab Bidang Pelayanan Medik

16. Aplikasi dengan SPO Lain


10.3 SPO Bidang Dukungan Kesehatan Atlet
10.4 SPO Rawat Jalan

17. Peristilahan
11.2 Psikolog = Lulusan pendidikan profesi yang berkaitan dengan praktik
psikologi dengan latar belakang pendidikan Sarjana Psikologi lulusan
program pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) sistem kurikukum lama
atau yang mengikuti pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) dan lulus
dari pendidikan profesi psikologi atau strata 2 (S2) Pendidikan Magister
Psikologi (Profesi Psikolog). Psikolog DIWAJIBKAN MEMILIKI IZIN
PRAKTIK PSIKOLOGI sesuai dengan ketentuan yang berlaku (HIMPSI,
2010)

18. Referensi / Daftar Pustaka


12.4. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia No 0524
tahun 2014 tentang organisasi dan tatakerja Rumah Sakit Olahraga
Nasional
12.5. Ikatan Psikologi Klinis (IPK) – HIMPSI, (2008). SPPK: standar pelayanan
psikologi klinis. Yogyakarta: Crisis Center Fakultas Psikologi UGM
12.6. Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI), (2010). Kode etik psikologi
Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia

19. Lampiran
- LAMPIRAN MASING – MASING TES GRAFIS

20. Akses
Akses Terbatas

Ditulis Oleh Diperiksa Oleh Ditetapkan Oleh


Wara Rahmawati, S. Psi., M.
Psi., Psikolog

Erlita Febrianti, S.Psi dr. Danar Hari Adhimukti Dr. dr. Basuki Supartono,
Sp.OT, FICS, MARS
Poli Kesehatan Mental Atlet Penanggung Jawab Bidang Direktur
Pelayanan Medik

Seluruh informasi dalam dokumen ini adalah hak milik dan properti
Rumah Sakit Olahraga Nasional.
Dokumen ini tidak dapat digandakan kecuali dengan izin atau instruksi dari
Rumah Sakit Olahraga Nasional

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No.


:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. : 00
Revisi
Tanggal : Mei
TERAPI KELOMPOK
Efektif 2016

1. Judul : Standar Prosedur Operasional Terapi Kelompok


2. Penulis : Wara Rahmawati, S. Psi. M. Psi., Psikolog.
Muhammad Syauqi Putra, S.Psi., M.Si
Erlita Febrianti, S.Psi
3. Otorisasi : Dr. dr. Basuki Supartono, Sp. OT, FICS, MARS
4. Versi : tahun 2016
5. Revisi : 00
6. Tujuan
Mendapatkan proses terapi yang sesuai dengan kebutuhan kelompok, aman,
nyaman, dan berkualitas.
7. Pelaksana
Psikolog dan Ilmuan Psikologi Rumah Sakit Olahraga Nasional.
8. Prosedur :
8.1. Persiapan
1. Pastikan pasien sudah terregistrasi di bagian pendaftaran
2. Siapkan rekam medis pasien
3. Verifikasi identitas pasien
4. Isikan data identitas pasien di lembar status psikologi pasien
5. Siapkan tempat dan bangun suasana yang aman dan nyaman untuk setting
kelompok
8.2. Pelaksanaan
1. Perkenalkan diri kepada pasien
2. Periksa keluhan pasien.
3. Buka sesi kelompok berdasarkan tujuan yang disepakati kelompok
4. Fasilitasi setiap permasalahan yang diungkapkan masing-masing pasien
5. Observasi dan catat kondisi pasien selama terapi kelompok
6. Konfirmasi ulang keluhan setiap pasien setelah proses terapi kelompok
7. Pemeriksaan selesai

8.3. Pasca Pelaksanaan


1. Lakukan interpretasi terhadap hasil observasi dan catatan selama sesi
berlangsung
2. Tuliskan hasil interpretasi dalam status psikologi pasien
3. Tandatangani lembar status psikologi pasien
4. Tuliskan hasil pemeriksaan di buku sensus
5. Serahkan lembar status psikologis dalam rekam medis ke bagian pendaftaran

21. Penanggung Jawab


9.5 Direktur RS Olahraga Nasional
9.6 Penanggung Jawab Bidang Pelayanan Medik

22. Aplikasi dengan SPO Lain


10.5 SPO Bidang Dukungan Kesehatan Atlet
10.6 SPO Rawat Jalan

23. Peristilahan
11.3 Psikolog = Lulusan pendidikan profesi yang berkaitan dengan praktik
psikologi dengan latar belakang pendidikan Sarjana Psikologi lulusan
program pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) sistem kurikukum lama
atau yang mengikuti pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) dan lulus
dari pendidikan profesi psikologi atau strata 2 (S2) Pendidikan Magister
Psikologi (Profesi Psikolog). Psikolog DIWAJIBKAN MEMILIKI IZIN
PRAKTIK PSIKOLOGI sesuai dengan ketentuan yang berlaku (HIMPSI,
2010)

24. Referensi / Daftar Pustaka


12.7. Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia No 0524
tahun 2014 tentang organisasi dan tatakerja Rumah Sakit Olahraga
Nasional
12.8. Ikatan Psikologi Klinis (IPK) – HIMPSI, (2008). SPPK: standar pelayanan
psikologi klinis. Yogyakarta: Crisis Center Fakultas Psikologi UGM
12.9. Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI), (2010). Kode etik psikologi
Indonesia. Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia

25. Lampiran
-
26. Akses
Akses Terbatas

Ditulis Oleh Diperiksa Oleh Ditetapkan Oleh


Wara Rahmawati, S. Psi., M.
Psi., Psikolog

Muhammad Syauqi Putra,


S.Psi, M.Si

Erlita Febrianti, S.Psi dr. Danar Hari Adhimukti Dr. dr. Basuki Supartono,
Sp.OT, FICS, MARS

Poli Kesehatan Mental Atlet Penanggung Jawab Bidang Direktur


Pelayanan Medik

Seluruh informasi dalam dokumen ini adalah hak milik dan properti
Rumah Sakit Olahraga Nasional.
Dokumen ini tidak dapat digandakan kecuali dengan izin atau instruksi dari
Rumah Sakit Olahraga Nasional

KEMENTERIAN PEMUDA DAN OLAHRAGA No.


:
RUMAH SAKIT OLAHRAGA NASIONAL Dokumen
STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL No. : 00
Revisi
Tanggal : Mei
PEMERIKSAAN PSIKOLOGI ATLET
Efektif 2016

1. Judul : Standar Prosedur Operasional Pemeriksaan Psikologi Pasien Atlet


2. Penulis : Wara Rahmawati, M.Psi, Psikolog
Muhammad Syauqi Putra, S. Psi, M. Si.
Erlita Febrianti, S. Psi.
3. Otorisasi : Dr. dr. Basuki Supartono, Sp. OT, FICS, MARS
4. Versi : tahun 2016
5. Revisi : 00
6. Tujuan
Menghasilkan status psikologis pasien atlet yang berkualitas
7. Pelaksana
Psikolog, Ilmuan Psikologi, Staff Pendaftaran, dan Bendahara PNBP
8. Prosedur :
8.1 Persiapan
1. Pastikan pasien atlet sudah terregistrasi di bagian pendaftaran
2. Siapkan rekam medis pasien
3. Isikan data identitas pasien di lembar status psikologi pasien
4. Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan (lihat lampiran)

8.2 Pelaksanaan
1. Pemeriksaan Klasikal (berkelompok)
a. Lakukan pengambilan data aspek psikologi sesuai alur pemeriksaan
psikologi (Gambar 1)
b. Lakukan scoring (pemberian nilai)
c. Interpretasi dan analisis hasil pemeriksaan psikologi oleh psikolog
d. Review hasil analisis oleh psikolog
2. Pemeriksaan Individual
a. Lakukan pengambilan data sesuai alur pemeriksaan psikologi (Gambar
2).
b. Lakukan wawancara pasien
c. Lakukan skoring tes
d. Interpretasi dan analisis hasil pemeriksaan psikologi oleh psikolog
e. Review hasil analisis oleh psikolog senior
3. Lakukan konfirmasi ulang keluhan kepada pasien atlet
4. Pemeriksaan selesai

8.3 Pasca Pelaksanaan


1. Lakukan interpretasi terhadap hasil pemeriksaan
2. Tuliskan hasil pemeriksaan psikologi ke dalam bentuk laporan
3. Tandatangani lembar laporan dan status psikologi pasien atlet
4. Tuliskan hasil pemeriksaan di buku sensus
5. Serahkan lembar status psikologis dalam rekam medis ke bagian
pendaftaran

9. Penanggung Jawab
9.1 Direktur RS Olahraga Nasional
9.2 Penanggung Jawab Bidang Dukungan Kesehatan Atlet
9.3 Penanggung Jawan Bidang Pelayanan Medik

10. Aplikasi dengan SPO Lain


10.1 SPO Bidang DKA,
10.2 SPO Pendaftaran,
10.3 SPO Rekam Medik, dan
10.4 SPO Rawat-Jalan

11. Peristilahan
11.1 Pemeriksaan Klasikal adalah pemeriksaan psikologis yang dilakukan
secara massal melibatkan lebih dari dua orang peserta dengan
menggunakan alat tes yang dapat diinstruksikan oleh satu orang tester
dihadapan peserta.
11.2 Psikolog = Lulusan pendidikan profesi yang berkaitan dengan praktik
psikologi dengan latar belakang pendidikan Sarjana Psikologi lulusan
program pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) sistem kurikukum lama
atau yang mengikuti pendidikan tinggi psikologi strata 1 (S1) dan lulus dari
pendidikan profesi psikologi atau strata 2 (S2) Pendidikan Magister
Psikologi (Profesi Psikolog). Psikolog DIWAJIBKAN MEMILIKI IZIN
PRAKTIK PSIKOLOGI sesuai dengan ketentuan yang berlaku (HIMPSI,
2010)
11.3 Ilmuan psikologi = Ahli dalam bidang ilmu psikologi dengan latar belakang
pendidikan strata 1 dan/atau strata 2 dan/atau strata 3 dalam bidang
psikologi. Ilmuwan psikologi memiliki kewenangan untuk memberikan
layanan psikologi yang meliputi bidang-bidang penelitian; pengajaran;
supervisi dalam pelatihan; layanan masyarakat; pengembangan kebijakan;
intervensi sosial; pengembangan instrumen asesmen psikologi;
pengadministrasian asesmen; konseling sederhana;konsultasi organisasi;
peran-cangan dan evaluasi program. Ilmuwan Psikologi dibedakan dalam
kelompok ilmu murni (sains) dan terapan (HIMPSI, 2010)
11.4 Scoring = proses penghitungan dan pengonversian jawaban tes psikologi
(IPK- HIMPSI, 2008)

12. Referensi / Daftar Pustaka


12.1 Peraturan Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia No 0524
tahun 2014 tentang organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Olahraga
Nasional
12.2 Daniel Wade Wright. Personality resilience indicators of dispositional
mindfulness and self-regulation in college athletes. Ann Arbor: Texas A&M
University; 2015.
12.3 Dias C, Cruz JF, Fonseca AM. Anxiety and Coping Strategies in Sport
Contexts: A Look at the Psychometric Properties of Portuguese
Instruments for their Assessment. The Spanish Journal of Psychology
2009;12(1):338-48.
12.4 Himpunan Psikolog Indonesia (HIMPSI). Kode etik psikologi Indonesia.
Jakarta: Pengurus Pusat Himpunan Psikologi Indonesia; 2010.
12.5 Ikatan Psikologi Klinis (IPK) – HIMPSI. SPPK: standar pelayanan psikologi
klinis. Yogyakarta: Crisis Center Fakultas Psikologi UGM; 2008.

13. Lampiran
13.1 Gambar 1 Alur Pemeriksaan Klasikal (Pasien Atlet)
13.2 Gambar 1. Alur Pemeriksaan Individual (Pasien Atlet )
13.3 Lampiran 1 Bahan dan Alat Pemeriksaan Psikologi Atlet
Gambar 1. Alur Pemeriksaan Klasikal (Pasien Atlet) Psikologi

Gambar 39. Alur Pemeriksaan Individual (Pasien Atlet)


14. Akses
Akses Terbuka

Ditulis Oleh Diperiksa Oleh Ditetapkan Oleh

Wara Rahmawati, S.Psi.,


M.Psi, Psikolog

Muhammad Syauqi Putra,


S. Psi., M. Si.

Erlita Febrianti, S. Psi. dr. danar Hari Adhimukti Dr. dr. Basuki Supartono,
Sp.OT, FICS, MARS
Sub Bidang Pemeriksaan Penanggung Jawab Direktur
Psikologi Bidang Pelayanan Medik

Seluruh informasi dalam dokumen ini adalah hak milik dan properti
Rumah Sakit Olahraga Nasional.
Dokumen ini tidak dapat digandakan kecuali dengan izin atau instruksi dari
Rumah Sakit Olahraga Nasional.

Anda mungkin juga menyukai