Anda di halaman 1dari 80

PEDIATRIC REHABILITASI

dr. Nilla Mayasari, Sp.KFR.Ped(K),M.Kes

Dibawakan pada Blok Tumbuh Kembang & Geriatri


FK UMI
2022/2023
POKOK BAHASAN
 Falsafah rehabilitasi
 Tujuan tatalaksana tumbuh kembang
 Gangguan fungsional akibat gangguan tumbuh kembang
 Tatalaksana rehabilitasi medik pada gangguan tumbuh
kembang
 Kondisi yang perlu dirujuk
Filosofi

 Mengoptimalkan kemampuan fungsional anak sesuai dengan


potensi yang dimiliki untuk mempertahankan dan atau
meningkatkan kualitas hidup dengan cara sedini mungkin
mencegah /mengurangi hendaya, disabilitas dan kecacatan
seoptimal mungkin.
Gangguan Fungsi Penglihatan
dan Pendengaran
 Sistem sensoris penglihatan berperan pada perkembangan motorik,
kontrol postur, dan keseimbangan.
 Membantu proses pembelajaran motorik dengan memberikan umpan
balik terhadap ketepatan gerak menuju objek yang diinginkan.
 Sistem pendengaran berperan dalam mengembangkan
kemampuan mempersepsikan gerak yang membutuhkan
regulasi temporal (waktu) (schmidt & Lee, 1999).
 Saat seseorang menggerakkan kepala dan tubuhnya, sistem
pendengaran memberikan informasi tentang letak objek di
lingkungan dan mengarahkan secara akurat gerakan yang
dilakukan.
Contoh….
Evaluasi
Gangguan Fungsi Komunikasi
Hubungan komunikasi
bicara dan bahasa
 
Jenis Gangguan Bicara
Keterlambatan bicara
Suara bicara dalam susunan yang benar tetapi pada tingkat yang lebih
lambat dibandingkan anak sebayanya. (<24 Bln)

Gangguan berbicara
Gangguan menghasilkan bunyi yang bermakna, sebagai hasil koordinasi
pernapasan, fonasi, resonansi & sistem artikulasi

Gangguan kelancaran (Gagap)


Pengulangan, perpanjangan atau penghentian kata atau
bagian dari kata secara involunter
Gangguan Bahasa
Keterlambatan bahasa
Pengertian anak, pengetahuan akan konsep dan/atau kemampuan untuk
mengekspresikan dirinya secara verbal tidak sesuai dengan apa yang diharapkan
untuk anak seusianya.

Gangguan berbahasa
Gangguan pemahaman, penggunaan bahasa lisan, tulisan dan atau pemakaian sistem
simbol.
 Bentuk bahasa (fonologi, morfologi, sintaks)
 Isi bahasa (semantik)
 Fungsi bahasa dalam komunikasi (pragmatik)
 Masalah struktur organ artikulasi
Penyebab
Gangguan  Kelemahan /inkoordinasi otot-otot yang terlibat
dalam proses berbicara
Bicara
 Faktor lingkungan: status nutrisi, kurang
stimulasi, dll
 Faktor organik : kerusakan SSP
 Variasi perkembangan  “constitutional delay”
 Gangguan postur & fungsi respirasi
 Gangguan pendengaran
 Afasia perkembangan
Penyebab
 Retardasi mental
Gangguan
Berbahasa  Kesulitan belajar
 Psikosis masa kanak (autism)
 Tuli kongenital
 Palsi serebral berat
 Deprivasi sosial
 Penyebab lain (over proteksi maternal)
Klasifikasi Gangguan Fungsi Komunikasi
Reception Expression Etiology

Hearing Acuity Speech :  Neuromotor


Conductive Phonation
Sensorineural Resonantion abnormalities
Articulation  Hearing
Mixed
Fluency
Central Auditory impairment
Processing :
Decoding  Language :  Environmental/
Integration Form
Organization - Phonology learning factor
Understanding speech - Morphology  Cognitive deficits
under adverse conditions - Syntax
Content  Anatomical or
Short-term memory
Pragmatics physiological
Multiple categories
impairments

Disadur dari : Owens RE, Metz DE, Haas A. Communication disorders, a life span perspective. USA: Allyn & Bacon.
2000.p. 15.
INTERVENSI

 Diagnosis penyakit yang menyebabkan gangguan fungsi gerak,


bicara dan kognitif.
 Prognosis penyakit.
 Proses recovery penyakit.
 Plastisitas otak.
 Karakteristik perkembangan : motorik, bicara bahasa, kognitif.
 Learning Process.
 Modal dasar yang masih dimiliki anak seperti status kesehatan
anak ( mis: nutrisi, kardiorespirasi , medikamentosa )
 Pencegahan komplikasi.
PRINSIP UTAMA INTERVENSI

 Jenis intervensi didasarkan atas penilaian kekuatan spesifik anak dan


kebutuhannya

 Tujuan intervensi disesuaikan dengan budaya anak dan keluarga

 Intervensi harus berorientasi individual dan didasarkan pada masalah yang


mendasari gangguan bicara

 Keberhasilan intervensi sangat tergantung pada kerjasama tim dengan


melibatkan penuh orang tua dan keluarga.
Keterlibatan orang tua dan keluarga
 Dilibatkan dalam pengkajian dan intervensi anak untuk
memahami gangguan bicara anak, pilihan terapi,
prognosis, serta tujuan, metode dan hasil obyektif dari
terapi.
 lntervensi sebaiknya menggunakan bahasa primer yang
dipakai di rumah
 Ahli yang terlibat dalam edukasi dan latihan orang tua
kompeten dalam bahasa keluarga dan terbiasa dengan
budaya mereka.
Pendekatan Terapi
v
Terapi diberikan
secara individu
 Usia dan tingkat
Direct
perkembangan anak
 Tipe dan beratnya
derajat gangguan
Terapi secara komunikasi
Terapi berkelompok  Gangguan kesehatan
wicara /keterlambatan
perkembangan lain
 Pendekatan dan
kemampuan keluarga
dalam berkontribusi
Indirect dalam latihan
 Bahasa yang digunakan
oleh anak dan
keluarganya.
Intervensi pada Gangguan Artikulasi

 Pendekatan developmental
Target terapi diidentifikasi berdasarkan urutan akuisisi suara
bicara perkembangan anak yang normal

 Pendekatan non-developmental
Aturan urutan perkembangan tidak digunakan dalam
pemilihan target perilaku.
Intervensi pada Gangguan Artikulasi
 Kesalahan produksi bicara tanpa adanya etiologi yang dapat
diidentifikasi.

 Pendengaran dan kemampuan intelektual adekuat, tanpa abnormalitas


struktural atau disfungsi neurologis.

 Kesalahan yang spesifik sangat bervariasi, tidak selalu dapat diprediksi

 Target terapi awal  developmental maupun non-developmental.


Intervensi pada Gangguan Artikulasi Organik

 Kelainan yang berhubungan dengan masalah artikulasi pada


anak

1. Cleft palate

2. Gangguan pendengaran

3. Developmental verbal dyspraxia.


 Target terapi awal  non-developmental karena defisit
artikulasi hasil langsung dari anomali struktural/neurologis
Gangguan bicara-bahasa yang disertai gangguan :

- Kardiorespirasi
- Kesulitan makan
- Kasus dengan resiko aspirasi
- Gangguan kognitif
- Masalah psikososial

Rujuk untuk penanganan yang lebih tepat


Gangguan Fungsi Motorik
Karakteristik Perkembangan Motorik Normal
Kontrol garis tengah
Cephalo – caudal
Proximal sebelum distal
Pola fleksi sebelum
ekstensi
Motorik kasar sebelum
gerakan motorik halus

• 0-3 mo : midline
simetri
• 3-5 mo : ekstensi
abduksi
• 5-6 mo : ekstensi,

adduksi
• 7-8 mo : rotasi
• 9-10 mo : merangkak
resiprokal

Komponen Perkembangan Motorik

 Muscle tone
 Primitive reflexes
 Righting and equilibrium reactions
 Postural Reactions
Tanda Klinis Gangguan Fungsi Gerak

Tonus otot abnormal

 Tonus / pola gerak tidak simetris diantara dua sisi tubuh (spastis)

 Gerakan lengan lebih lemas daripada tungkai & kaki

 Tubuh kaku dengan bahu & kepala tertarik ke belakang pada saat berbaring / saat
di tarik ke arah duduk

 Batang Tubuh Lemas (mis. Bayi melorot pada saat di angkat)

 Kaki posisi jinjit

 Tangan mengepal
Observasi Gerak dan Postur

 Berguling dengan gerakkan lengan & tungkai sebagai satu


kesatuan setelah usia 6 bulan
 Kepala &leher melengkung ke belakang pada saat
tengkurap disertai dengan leher yang terkulai ke belakang
saat di tarik menuju ke posisi duduk
 Kepala & leher di angkat saat tengkurap tapi lengan lurus ke
belakang di samping tubuh
 Anak berdiri, pada saat di tarik ke arah duduk dari posisi
baring
The baby slips

Abnormalities of Muscle Tone


Pada posisi duduk
 Anak duduk menumpu pada tulang ekor
 Panggul dan lutut pada posisi menekuk dan mengarah ke
dalam duduk dengan tungkai pada posisi "w“
 Cenderung melemparkan tubuh ke belakang pada saat
duduk
Gangguan fungsi Motorik halus
MOTORIK
HALUS
Kemampuan Berbicara Representasi Kontrol
Intelektual simbolik motorik
bahasa
halus
Persepsi Ketrampila Integrasi Koordinasi
Visual n Visual Lateralitas
berurutan motorik
Postur dan Motivasi Sufficient Stabilitas
keseimbangan bahu
time
Auditorik Integrasi Fungsi
Memori berurutan Auditorik Eksekutif

MENULIS
Diagnosis Fungsional Gangguan Motorik
Faktor risiko kehamilan 
Faktor risiko Diabetes, hipertiroid, Hipertensi, Infeksi
kelainan motorik intrauterin, Gizi ibu buruk, Kejang,

Faktor risiko neonatus


Prematur, BBLR, Hypoxia / asphyxia
Meningitis, Perdarahan Interventricular,

Faktor risiko persalinan 


Ketuban pecah dini > 24 jam infeksi, Faktor risiko lain  Sindrom genetik ,
Gawat janin, Multiparitas, kelainan Abnormalitas kromosom, Riwayat
Letak, Trauma saat persalinan keterlambatan perkembangan pada keluarga
Tata Laksana Kasus Gangguan Motorik

 Intervensi dini
 Tidak ada pendekatan intervensi / strategi tunggal yang sesuai untuk
semua anak.
 Keputusan intervensi sesuai dengan kebutuhan anak
 Mempertimbangkan sumber daya, prioritas, & kekhawatiran keluarga.
 Anak dengan gangguan motorik biasanya memiliki masalah pada
area perkembangan yang berbeda-beda, kerja sama tim dan
kolaborasi di antara para ahli  penting agar intervensi sukses.
MOTOR THERAPY APPROACHES AND
TECHNIQUES
1. Therapeutic Exercise
2. Neuromotor and Sensorimotor Interventions
• Neurodevelopmental Treatment
• Sensory Integration Therapy (SI)
3. Neuromuscular Electrical Stimulation and Vibratory Stimulation
• Neuromuscular Electrical Stimulation
• Therapeutic Vibratory Stimulation
4. Manual Therapies
• Infant Massage
• Myofascial Release Treatment (MFR)
• Craniosacral Therapy
• Joint Mobilization (including spinal manipulation)
5. Specialized Exercise Interventions
• Therapeutic Horseback Riding (hippotherapy)
• Aquatic Therapy
Orthosis
 Shoe inserts to help position the foot
 Supramalleolar orthoses (SMOs)

to help support the ankle joint and hold the foot in neutral

while still allowing for some ankle movement


 Ankle foot orthoses (AFOs)

to help hold the ankle and foot in a neutral position


 Knee ankle foot orthoses (KAFOs) to help hold the knee,
ankle, and foot in a neutral and functional position
Spasticity Management

 General Approach
 Use of Oral Medications (diazepam(Valium), baclofen
(Lioresal), tizanadine, and gabitril
 Localized Injections for Focal Spasticity
 Intrathecal Baclofen
 Selective Dorsal Root Rhizotomy (SDR)
Orthopedic surgical procedures
 Tendon lengthening and release
 Tendon transfer
 Osteotomy (cutting the bone)
 Arthrodesis (fusing two or more bones)
 Neurectomy (cutting the nerve)
Fokus intervensi

 Intervensi gangguan gerak usia lahir - 4 bulan 


perkembangan kontrol postur (kemampuan mengontrol
kepala & batang tubuh).
 Perkembangan kontrol postural yang optimal 
membantu memfasilitasi perkembangan selanjutnya.
 Kontrol postur yang buruk menunjukkan kemungkinan
penggunaan pola gerak kompensasi yang akan
mengganggu perkembangan geraknya.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan untuk
kontrol postur yang baik :

 Eksplorasi taktil bayi pada tubuhnya


sendiri
 Orientasi ke garis tengah tubuh
 Berguling simetris
 Perpindangan berat badan bertahap
pada posisi tengkurap & telentang
 Tangan ke kaki atau lutut pada
posisi telentang
 Bermain pada posisi telungkup
Fokus intervensi pada usia 2 – 4 bulan :

 Menumpu berat badan untuk menghambat refleks


genggam
 Mengaktifkan anggota gerak atas dalam merespon
mainan
 Menggaruk dan menggenggam benda
 Tangan ke mulut
 Memperhatikan tangannya
 Menggenggam mainan saat di letakkan di tangan
Hal – hal yang perlu di perhatikan untuk usia 4 – 12
bulan

 Perkembangan kontrol postural tegak untuk kepala dan pemberian


beban pada alat gerak atas pada posisi tengkurap

 Perkembangan kontrol kepala dan batang tubuh untuk kesegarisan


yang optimal pada posisi duduk

 Perkembangan kontrol postural stabilitas scapula dan kekuatan


anggota gerak atas untuk membantu kontrol gerak halus

 Mampu beralih dari posisi tengkurap ke duduk, duduk bertumpu


pada tangan dan lutut dan duduk ke berdiri
Hal – hal yang perlu di perhatikan untuk usia 4 – 12
bulan
 Perkembangan variasi duduk (bersila, selonjor, duduk, dll)
 Perkembangan kekuatan tungkai untuk membantu
perkembangan berdiri
 Perkembangan peralihan gerakan dan mobilisasi (rolling pivot
prone, merayap dengan perut, baring dan duduk bergantian, dll)
untuk ekplorasi lingkungan
 Perkembangan kontrol postural yang sesuai untuk menumpu
berat badan
Bila terdapat kelemahan diperlukan latihan penguatan setelah
usia 4 bulan. Aktivitas itu berupa:
 Latihan dengan tahanan yang bertahap
 Bermain dengan berat mainan yang bervariasi
 Mengambil benda – benda kecil
 Mengangkat, membawa, mendorong mainan
Intervensi pada saat anak berumur 6 bulan :

Gerak kasar
 Perkembangan gerak yang cukup dan kekuatan tungkai
untuk beralih, menumpu gerak badan dan
perkembangan keterampilan berjalan.
 Perkembangan gerakan pinggul yang berhubungan
dengan tungkai dan gerak tulang belakang untuk
memungkinkan anak bergerak seperti merayap dan
meluncur dan menuju berdiri.
 Kemampuan memindahkan berat badan dengan mudah
dalam berbagai posisi.
Intervensi saat anak berumur 6 bulan :

Gerak halus

 Perkembangan kemampuan bergerak melawan


gravitasi, membawa tangan
 menuju ke garis tengah tubuh dan mulut.
 Stabilitas bahu saat tengkurap dan meraih.
 Perkembangan otot – otot tangan terutama lengkung
tangan.
 Menjumput mainan.
 Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan lain.
 Menjepit mainan.
Komponen Intervensi Anak usia 12 – 24 bulan:

Gerak kasar
 Berjalan tanpa bantuan

 Memanjat

 Merayap naik turun tangga


Komponen Intervensi Anak usia 12 – 24 bulan:

 Pola gerak halus & manipulasi


 Koordinasi bilateral
Gerak
 Melepas objek  memasukkan balok ke dalam wadah
Halus
 Koordinasi mata – tangan  mencocokkan puzzle
 Meningkatkan kemampuan pola menggengam,
kekuatan mencengkram
 kontrol jari tangan  meletakkan benda pada wadah
 Menggunakan sendok, krayon dan gelas
 Memutar lengan bawah
Komponen intervensi anak > usia 24
bulan
Gerak kasar
 Berjalan cepat dan berlari dini
 Mulai berjalan naik dan turun tangga dengan
bantuan
 Mencoba berdiri satu kaki
 Mencoba melompat
 Mendorong mainan yang beroda
 Mulai mempergunakan fasilitas arena bermain
di luar ruang/rumah
Komponen intervensi anak > usia 24
bulan
Gerak halus
 Menggunakan alat tulis dan gunting
 Menggunakan perlatan untuk aktivitas kehidupan sehari - hari
 Manipulasi balok, biji – bijian, puzzle, gagang pintu dan tutup
wadah
FUNGSI OROMOTOR
Perkembangan ketrampilan oromotor

• Pertumbuhan • Pertumbuhan
• Maturasi neurologis • Maturasi neurologis
• Proses belajar
Gerakan
Ketrampilan
Reflek volunter
oromotor
oral 3-6 bulan ( fase oral)

• Stimulasi sensoris
• Perkembangan motorik kasar dan halus
• Cara Handling
• Kognitif dan perilaku
• Konsep periode kritis
Jenis Gangguan Oromotor
Gangguan mengisap : - Kelainan anatomis

- Kontrol muskular yang kurang baik

- Nyeri /tidak nyaman pada rongga oral


Gangguan proses menelan :

- Abnormalitas anatomis

- Abnormalitas neuromuskuler

Gangguan pernapasan :

 Defek kongenital & anomali pusat pernafasan


 Obstruksi
 Penyakit yang mengurangi efektifitas gerak rongga toraks /diafragma
Tanda Klinis Gangguan Fungsi Oromotor

 Waktu makan memanjang


 Anak dan / atau orang tua merasa tertekan
saat waktu makan tiba /akan tiba
 Refleks isap buruk, kesulitan mengisap
 Makan / minum bocor lewat mulut
 Retraksi / protraksi lidah berlebihan
 Menahan makanan dalam mulut /
mengunyah dalam waktu lama sebelum
menelan
 ‘ngeces’ (drooling) berlebihan
Tanda Klinis Masalah Makan
 Indikasi gawat napas saat fase oral
 Suara serak saat makan
 Kesulitan mengubah tekstur sesuai masa perkembangan
 Batuk / tersedak saat makan
 Sering muntah / meludah berlebihan saat atau setelah
makan
 Berat badan rendah
 Selera makan rendah
 Memberi respons negatif terhadap pemberian makanan
Pemeriksaan awal oromotor :
 Anamnesis

 Pemeriksaan fisik

 Riwayat penyakit

 Observasi pola interaksi anak-pengasuh

 Efek tonus otot, postur, gerakan dan posisi

 Pemeriksaan sebelum diberi makanan /cairan :

– Refleks oral – Kontrol drooling


– Struktur dan koordinasi gerakan – Frekuensi, usaha
bibir, lidah, palatum molle, bernapas
rahang – Kontrol postural oral,
– Sensori oral kualitas suara
– Fungsi laringeal
Pemeriksaan awal oromotor :
 Pemeriksaan makan :
 Lingkungan makan
 Tingkat kesadaran dan atensi
 Afek, temperamen dan tingkat responsif
 Kemampuan menenangkan diri dan regulasi diri
 Nonnutritive sucking (pacifier)
 Observasi saat mencoba memberi makan
 Menelan
 Efek posisi alternatif & modifikasi proses makan
 Evaluasi diet  asupan nutrisi adekuat
Penanganan Gangguan Fungsi Oromotor

Penatalaksanaan yang diberikan harus:


 Aman
 Fungsional
 Menyenangkan

Keberhasilan makan per oral tergantung banyak faktor :


 Struktur anatomik
 Kesehatan
 Perkembangan anak
Gangguan Perkembangan Prilaku Pervasif
Gambaran Klinis
Usia
Gangguan perkembangan pervasif muncul secara klinis di tahun
pertama kehidupan pada 25 kasus, di tahun kedua pada 50% kasus,
dan di atas usia 2 tahun 25% kasus.
Gangguan bahasa
Bahasa yang dipergunakan biasanya berupa ekolalia, pembalikan
kata ganti, jargon (istilah) yang tidak dapat dimengerti, dan irama
abnormal, kemampuan nonverbal anak dengan gangguan
perkembangan pervasif seringkali baik.
Afek dan sosialisasi
Afek anak dengan gangguan perkembangan pervasif sangat
bervariasi.
menghindari kontak mata dan mempunyai ketidak mampuan
yang jelas untuk membangun persahabatan dengan teman
sebaya atau mengajak bermain bersama.

Bermain
Sangat kurang dalam hal imajinasi dan seringkali ditandai
dengan manipulasi mainan yang tanpa tujuan dan diulang-
ulang.
Perilaku stereotipik 
Aktivitas

Tingkat aktivitas anak dengan gangguan perkembangan pervasif seringkali,


meningkat dan rentang perhatian mereka seringkali pendek.

Perubahaan dengan berjalannya waktu

Walaupun beberapa gejala gangguan perkembangan pervasif dapat hilang


sejaln dengn bertambahnya usia anak, seringkali terdapat saat-saat
terjadinya perburukan (mislnya pada masa remaja).

Dapat menunjukkn aktivitas berlebihan, agresif, dan perilaku yang bersifat


destruktif dan dapat melukai diri sendiri.
Jenis Gangguan Pekembangan Prilaku Pervasif

 Autistic Spcetrum Disorder

 Attensi Deficit Hyperactive Disorder

 Sensory Processing Disorder


Tatalaksana

 Pendidikan khusus  Fokus utama kemampuan


komunikasi dan tatalaksana perilaku
 Dilakukan juga dirumah dengan dukungan keluarga
 Mampu Didik-Mampu Latih-Mampu Rawat
RED FLAGS
Referensi
 Pemrosesan sensori Sebagai Fondasi Perkembangan
Anak,2014: PERDOSRI
 Perkembangan Motor Fungsional Bayi, 2014: PERDOSRI
 Buku Ajar Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Pada
Anak. PERDOSRI. 2014
 Rehabilitasi Anak dengan Difabilitas, PERDOSRI

Anda mungkin juga menyukai