NIM : 2111420012
Jawab :
- Gangguan bahasa umumnya terdiri dari gangguan bahasa reseptif dan gangguan bahasa
ekspresif. Seorang anak dengan gangguan bahasa akan mengalami kesulitan memahami
arti dari apa yang dikatakan (masalah bahasa reseptif). Atau dia mungkin mengalami
kesulitan mengomunikasikan pikirannya sendiri (masalah bahasa ekspresif).
Bayangkan seorang anak yang memiliki pengucapan kata-kata yang baik dan dapat
mengucapkan kata-kata dengan benar. Namun dia bisa saja memiliki bahasa yang buruk
yaitu kesulitan menyatukan kata-kata untuk mengekspresikan dirinya atau kesulitan
memahami apa yang dikatakan kepadanya.Gangguan bicara dan gangguan bahasa
dapat terjadi secara terpisah. Atau seorang individu dapat memiliki kedua jenis
gangguan pada saat yang sama.
- Gangguan bicara biasanya menunjukkan bahwa seseorang memiliki masalah dalam
menghasilkan suara tertentu secara akurat.Anak kecil yang dalam proses belajar
berbicara mungkin tidak mengeluarkan suara yang normal. Contohnya, anak usia 3
tahun tidak dapat menggunakan suara S dalam ucapan mereka: “Aku cuka (suka)
permen.” Tapi pengucapan seperti itu akan dianggap sebagai kesalahan artikulasi pada
anak berusia 5 tahun. Ini termasuk gangguan bicara.
Gangguan bahasa sering juga disebut sebagai gangguan perkembangan bicara dan bahasa
ekspresif. Kelainan atau gangguan bahasa merupakan salah satu jenis kelainan dalam
komunikasi dengan indikasi seseorang mengalami gangguan dalam proses simbolis.
Kesulitan ini mengakibatkan seseorang tidak mampu untuk memberikan simbol atau
lambang yang diterima dan sebaliknya tidak mampu mengubah konsep pengertian menjadi
simbol-simbol yang dapat dimengerti oleh orang lain. Jika seseorang tidak dapat
berkomunikasi dengan sesamanya secara sempurna, mereka dapat dikatakan mengalami
gangguan atau kelainan bahasa. Gangguan bahasa dapat terjadi jika komunikasi seseorang
menyimpang jauh dari bahasa yang digunakan oleh anak normal.
Jawab :
Cara mengobati anak dengan gangguan bahasa paling tepat dilakukan dengan terapi wicara
dan bahasa. Gangguan bahasa juga dapat menyebabkan tantangan lain, seperti depresi atau
kecemasan sosial. Terapi perilaku kognitif (CBT) dapat membantu anak-anak dengan
gangguan bahasa yang mengalami masalah emosional atau perilaku.
Jawab :
- Menurut pendapat saya mungkin dikarenakan dokter spesialis anak sudah diberikan
keahlian yang lebih dibanding dengan anak linguistik,maka dari itu dokter speasialis
anak yang mampu mengobati penderita dari sang anak tersebut dan setahu saya anak
linguistik bukan dari bagian untuk mengobati penderita gangguan tersebut melainkan
anak linguitistik itu adalah seseorang yang ahli dalam berbahasa.
SUMBER :
Fatmawati, Suci Rani. 2015. Pemerolehan Bahasa Pertama Anak Menurut Tinjauan
Psikolinguistik. Dalam Jurnal Lentera, Vol. XVIII (2):70—71.
Nurhidayati, Isti, dkk. 2013. Gangguan Bahasa dan Bicara. (Daring). Tersedia:
https://www.academia.edu/9012715/makalah_Gangguan Bahasa dan Bicara.
(27/02/19)
Sastra, Gusdi. 2011. Neurolinguistik: Sebuah Pengantar. Bandung: Alfabet. Tarigan, Hendy
Guntur. 2008. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa
Yusuf, Syamsu. 2014. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.