Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PENDAHULUAN GANGGUAN BAHASA

EKSPRESIF PADA AN.F DI POLI KLINIK TUMBUH


KEMBANG ANAK

RSD GUNUNG JATI CIREBON

OLEH :

Lusy Marliana Azahra


JNR0230058

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUNINGAN
TAHUN 2024
A. DEFINISI

Gangguan bahasa ekspresif yaitu kesulitan yang dialami olehuntukmengungkapkan apa


yang ingin mereka katakananak mampu untukmemahamidikatakan oleh orang lain
namun sulit baginya untukmengungkapkan kembali dalam bentuk kalimat. Pada
gangguan bahasa ekspresif,anak usia dini memiliki kesulitan untuk mengeskpresikan
dirinya dalam berbicara.dasanya anak sangat ingin berkomunikasi namun ia mengalami
kesulitan.untuk menemukan kata-kata yang tepat (Wiyani, 2014).

B. TANDA DAN GEJALA

a. Anak sama sekali tidak mau berbicara

b. Perbendaharaan kata yang dimiliki anak terbatas

c. Anak sering membuat kesalahan dalam kosa katal

dAnak mengalami kesulitan dalam pencapaian prestasi akademik dankomunikasi sosial


namun pemahaman anak terhadap bahasa relatif utuh

e. Anak tidak mampu untuk memulai suatu percakapan

fAnak merasa sulit saat diminta untuk menceritakan kembali suatu cerita

suatu peristiwa.

g. Kalimat tidak sempurna, kadang kehilangan awalan atau akhiran

Anak memendekkan ucapan yang panjang

Terlambatnya berbicara juga merupakan gejala dari beberapa kelainan padaseperti


disabilitas intelektual, autism spectrum disorder (ASD), AttencionDeficit & Hyperactivity
Disorder (ADHD), gangguan perkembangan koordinasi.gangguan pendengaran dan lain-
lain.

C.ETIOLOGI
Faktor penyebab gangguan bahasa ekspresif antara lain genetik,otak, infeksi

telinga, serta lingkungan rumah.

1. Faktor Genetik

Sekitar 50 %-75% dari keseluruhan yang mengalami gangguan bahasa

spesifik memperlihatkankeluarga yang mengalami kesulitan dalam belajar. Bahkan pada


anak kembar dan adopsi juga juga memperlihatkanadanya hubungan genetik di
dalamnya..

2.Faktor OtakFungsi-fungsi bahasa berkembang pesat berpusat pada lobus


temporalsebelah kiri. Lingkaran umpansirkular membantu penguatan proses

perkembangan bahasa reseptif dan ekspresif. Semakin baik anak memahamibahasa


ujaran semakin baik pula kemapuan ekspresif mereka. Ujaran bahasayang mereka
ungkapan akan terdengar oleh anakmerupakan umpanbagi diri mereka sendiri. Bila anak
tidak mampu memahami dan mendapatkanumpan balik akan mengurangi kemampuan
anak bertutursecara verbaldan akhirnya mengganggu perkembangan keterampilan
artikulasi anak (Mask& Wolf, 2013).

3. Faktor Infeksi Telinga

kerusakan pada kemampuan bahasa ekspresif adalah karena otitis media(terjadinya


infeksi pada telinga bagian tengah) dalam tahun pertamakehidupan anak, karena infeksi
yang terus menerus akan membuat anakkehilangan pendengaran.

4. Faktor Lingkungan

lingkungrumah juga memberikan konstribusi kemungkinanmunculnya gangguan


komunikasi misal anak terlahir dari orangtua yangpendiamorangtuanya jarang
menggunakan kata-kata yang keluar darimulutnya, ortu lebih banyak menggunakan
komunikasi nonverbal sepertibahasa tubuh mengerutkan dahi, kalimat pendek.

D. MANIFESTASI KLINIS

1. Usia 18 bulan, saat anakak dapat mengucapkan kata dengan spontan kata

ngan spontan.

2. Sebelum usialtahun bentuk kurang berat tidak terjadi sampai masa remaja
awal, tetapi menunjukkan keinginan berkomunikasi

3. Saat mulai berbicara, defisit bahasa menjadi jelas, artikulasi immature


4. Usia 4 tahun, berbicara denganpendek, biasanya meluapkan kata yang

lama saat mereka mempelajari kata yang baru

5. Bahasa verbal atau isyarat di bawah tingkat usianya

6. Skor rendah pada tes verbal, ekspresif yang baku

7. Bahasa, perbendaharaan kata, tata bahasa sederhana dan sangat terbatas

E. DIAGNOSA BANDING

Dalam retardasi mental, pasien memiliki gangguan keseluruhan dalamfungsi intelektual,


seperti yang ditunjukkan oleh intelegensia yang di bawahnormal pada semua bidang.
Kapasitasin fungsi intelektual nonverbal pada anak- anak dengan gangguan bahasa anak-
anak dengan gangguan bahasa ekspresifadalah dalam batas normal.

Pada gangguan bahasa reseptif / ekspresif campuran, pemahaman bahasa(pembacaan


sandi) adalah jelas dibawah tingkat yang diharapkan menurutusianya, sedangkan pada
gangguan bahasa ekspresif, pemahaman bahasa tetapdalamnormal.

Pada gangguan perkembangan pervasif, anak yang terkena tidak memilikiinner


language, rencana simbolik atau khayalan, pemakaian gerak isyarat yangsesuai, atau
kapasitas untuk membentuk hubungan sosial yang hangat dan penuharti, di samping
karakteristik kognitif utama. Selain itu anak menunjukkan sedikitaatau tidak
menunjukkan frustasi dengan ketidakmampuan berkomunikasi secaraverbal sebaliknya
semua karakteristik tersebut adalah ditemukan pada anak-anakdengan gangguan
bahasa ekspresif.

F. TERAPI

Terapi harus dimulai segera setelah di diagnosa gangguan bahasaekspresif. Terapi


tersebut terdiri dari latihan pendorong perilaku dan praktikdengan fonem (unit suara).
Tujuannya adalah untuk meningkatkan jumlah frasedengan menggunakan metode
menyusun balok dan terapi bicara konfensional.
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, Muhammad. (2021). Stategi Pembelajaran Berbasis Multiple Intelligensi.Jawa


Tengah: Penerbit Nem

Ambarita Arisandy & Muharto. (2016). Metode Penelitian Sistem Informasi:Mengatasi


Kesulitan Mahasiswa dalam Menyusun Proposal Penelitian.Yogyakarta: Deepublish.

Aprioza Amelia & Siti Marsitoh. Metode Aided Language Stimulation


TerhadapKomunikasi Ekspresif Anak Dengan Spektrum Autis. Jurnal PendidikanKhusus.

Calista, Rahmah., Pransiska, Rismareni & Yeni, Indra. (2019). Hubungan PolaKomunikasi
Orang Tua Terhadap Perkembangan Berbicara Anak DiRaudhatul Athfal Ikhlas Gunung
Pangilun Padang. Jurnal PendidikanTambusai.

Desmariani, Evi. (2019). Metode Perkembangan Fisik Anak Usia Dini. Padang:

Pustaka Galeri Mandiri

Dibia, I. Ketut. (2018). Apresiasi Bahasa Dan Sastra Indonesia. Depok: Rajawali

Eliyasni, R., Rahmatina, & Habibi. (2020). Perkembangan Belajar Peserta Didik.Malang:
Literasi Nusantara.

Fitriana, Septi. (2019). Kurangnya Bahasa Ekspresif Pada Anak Usia Dini 5Tahun Di Jl.
Raden Fatah No 004 Kelurahan Pagar Dewa, Kecamatan.Selebar Kota Bengkulu. Journal
Of Early Childhood Islamic Education,315.

Hasiana Isabella. (2020).Kasus Dengan Gangguan Bahasa Reseptif danEkspresif. Special


and Inclusive Education Journal, 60.

Anda mungkin juga menyukai