Anda di halaman 1dari 24

Gangguan Berbahasa

Grup 6/Psycholinguistics/2B NRA

Universitas Indraprasta PGRI (Unindra)


TB. Simatupang, Jl. Nangka Raya No.58 C, RT.5/RW.5, Tj. Barat, Kec. Jagakarsa,
Kota Jakarta Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12530
Grup 6

Neiza Almalia
Santi Septina Ermynda
20207479058 20207479102
Table of Contents

01 Pengantar 04 Tiga Golongan


Gangguan Berbahasa
• Gangguan Berbicara

02 Yang Baik Dan Benar


Indikator Berbahasa - • Gangguan Berbahasa
• Gangguan Berpikir

03 Pengertian Gangguan
Berbahasa 05 Kesimpulan
01 Pengantar
Berikanlah pendapatmu mengenai gambar di bawah ini!
02 Indikator Berbahasa
Indikator Berbahasa
yang baik dan benar
● menggunakan kaidah bahasa dengan
baik dan benar
● menggunakan pemilihan diksi kata
yang sesuai
● ketepatan dalam pengucapan
03 Gangguan Berbahasa
Pengertian
Gangguan kemampuan berbahasa adalah gangguan yang
dialami oleh manusia yang memiliki gangguan fungsi
otak dan alat bicara yang akan menghambat dalam
berbahasa baik secara produktif (memproduksi bahasa)
atau secara reseptif (menerima bahasa)

(Kuntarto, 2017)
04 Tiga Golongan Gangguan
Berbahasa
Tiga Golongan Gangguan Berbahasa
Secara medis menurut Sidharta (1984) gangguan
berbahasa dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu
(1) gangguan berbicara,
-
(2) gangguan berbahasa, dan
(3) gangguan berpikir.
1. Gangguan Berbicara
Mekanisme berbicara adalah suatu proses produksi ucapan
(perkataan) oleh kegiatan terpadu dari pita suara, lidah, otot-
otot yang membentuk rongga mulut serta kerongkongan, dan
paru-paru.
Organ tubuh yang telibat pada produksi suara:

• Paru-paru,
• Tenggorokan (trachea),
• laring (lariynx),
• faring (pharynx),
• pita suara (vocal chord)
• Mulut (oral cavity)
• Rongga hidung (nasal cavity)
• Lidah (tongue)
• Bibir (lips)
1. Gangguan Berbicara
gangguan mekanisme berbicara
Organik dimana terjadi kelainan pada
organ tubuh

Gangguan
Berbicara

Psikogenik gangguan berbicara disebabkan


segi mental
1. Gangguan Berbicara
Pulmonal: paru-paru

Pita suara:laringan
Gangguan
Organik Mutifaktoral: Sembrono, Propulsif, Mutisme
Berbicara
Resonansi

Lidah: Lingual
1. Gangguan Berbicara
Manja

Kemayu
Gangguan Psikogenik
Berbicara Gagap

Latah

(Soenjono, 2005)
2. Gangguan Berbahasa
Afasia Motorik Afasia Sensorik
• Afasia Kortikal
Penderitanya mengerti bahasa lisan dan tulis,
tetapi tidak bisa berekspresi verbal
• Afasia Subkortikal Penderitanya mengalami kehilangan
Penderitanya tidak bisa mengutarakan isi pengertian bahasa lisan dan bahasa
pikirannya dengan menggunakan perkataan, tulis, juga gangguan pada pendengaran
namun dengan cara membeo dan penglihatan
• Afasia Transkortikal
Penderitanya mengalami gangguan dalam
menghubungkan antara pengertian bahasa dan
ekspresi bahasa
3. Gangguan Pikiran

a. Gaya bahasa pikun


- Dementia kortikal (Alzheimer’s dementia)
- Dementia subkortikoral (Parkinson’s dementia)
b. Gaya bahasa sisofrenik (penderita sisofrenia dapat berbicara terus
menerus dan berhalusinasi)
3. Gangguan Pikiran

c. Gaya bahasa depresif (curah verbal deprefis dicoraki topik yang


menyedihkan, menyalahi dan mengutuk diri sendiri)
d. Gaya bahasa maniakal (orang yang maniak memiliki arus pikiran yang
cepat sekali dan tidak ada hentinya)
05 Kesimpulan
Kesimpulan

Manusia yang normal fungsi otak dan alat bicaranya, tentu dapat berbahasa dengan baik. Namun,
mereka yang memiliki kelainan fungsi otak dan alat bicaranya, tentu mempunyai kesulitan dalam
berbahasa, baik produktif maupun reseptif. Jadi, terdapat gangguan
- berbahasa pada dirinya. Secara
medis menurut Sidharta (1984) gangguan berbahasa itu dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu
(1) gangguan berbicara, (2) gangguan berbahasa, (3) gangguan berpikir. Karena gangguan itu
masih dapat diatasi kalau penderita mempunyai daya dengar yang normal; bila tidak tentu menjadi
sukar atau sangat sukar.
Terima kasih
Referensi

- Dardjowidjojo, Soenjono. Psiko-linguistik : Pengantar Pemahaman Bahasa Manusia. Jakarta:


-
Yayasan Obor Indonesia. 2005

- Kuntarto, Eko. Memahami Konsepsi Psikolinguistik. Universitas Jambi. 2017

Anda mungkin juga menyukai