A. Definisi
kebutuhan komunikasi Komunikas adalah proses penyampaian pesan
seseorang kepada orang lain untuk memberi tahu atau mengubah sikap, pendapat,
atau perilaku secara langsung maupun tidak langsung. menurut definisi Prof. Drs.
H.A.W. Widjaya yang mengatakan bahwa pengertian komunikasi adalah
hubungan kontak antar dan antara manusia baik individu maupun kelompok.
B Fisiologi
2. Saraf Aferen Saraf otak I-XII dan saraf spinal menghantarkan impuls saraf ke
pusat pemrosesan di SSP
3. SSP area Broca (area motorik bicara), area Wernicke (area auditif), pusat
ideamotor (pusat refleks dalam memilih kata dan kalimat) merupakan pusat-pusat
yang terlibat dalam proses bicara.
4.Saraf Eferen Saraf eferen dari SSP ke SST menyampaikan sinyal saraf kepada
efektor untuk melakukan aktivitas bicara. Terdapat dua aspek untuk dapat
berkomunikasi, yaitu: aspek sensorik (input bahasa), melibatkan telinga dan mata,
dan kedua, aspek motorik (output bahasa) yang melibatkan vokalisasi dan
pengaturannya.
A. Data Subyektif :
1) Pada anak yang mengalami gangguan bahasa
a. Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata
b. Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata dalam suatu
kalimat
c. Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari kata baru
d. Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam kalimat
yang diucapkan dalam kalimat yang diucapka
e. Siapa yang mengasuh di rumah
f. Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah
g. Apakah pernah diajak mengucapkan kata-kata.
h. Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam menyusun kata-kata.
D. Pemeriksaan Penunjang
BERA(Brainstem Evoked Response Audiometry)merupakan cara
pengukuran evoked potensial (aktivitas listrik yang dihasilkan saraf VIII, pusat-
pusat neural dan traktus di dalam batang otak) sebagai respon terhadap stimulus
auditorik.
a) Audiometrik tingkah laku, merupakan pemeriksaan pada anak yang dilakukan dengan
melihat respon dari anak jika diberi stimulus bunyi. Respon yang diberikan dapat berupa
menoleh ke arah sumber bunyi atau mencari sumber bunyi. Pemeriksaan dilakukan di
ruangan yang tenang atu kedap suara dan menggunakan mainan yang berfrekuensi tinggi.
Penilaian dilakukan terhadap respon yang diperlihatkan anak.
b) Audiometrik bermain, merupakna pemeriksaan pada anak yang dilakukan sambil bermain,
misalnya anak diajarkan untuk meletakkan suatu objek pada tempat tertentu bila dia
mendengar bunyi. Dapat dimulai pada usia 3-4 tahun bila anak cukup kooperatif.
c) Audiometrik bicara. Pada tes ini dipakai kata-kata yang sudah disusun dalam silabus pada
daftar yang disebut: phonetically balance word LBT (PB List). Anak diminta untuk
mengulangi kata-kata yang didengar melalui kaset tape recorder. Pada tes ini dilihat apakah
anak dapat membedakan bunyi s, r, n, c, h, ch. Guna pemeriksaan ini adalah untuk menilai
kemampuan anak dalam berbicara sehari-hari dan untuk menilai pemberian alat bantu dengar
(hearing aid).
2.2.1 Definisi Pola pertukaran informasi dan ide dengan orang lain yang adekuat untuk
memenuhi kebutuhan dan tujuan hidup seseorang serta dapat ditingkatkan.
2.2.4 Definisi Penurunan, keterlambatan, atau tidak adanya kemampuan untuk menerima,
memproses, menghantarkan dan menggunakan sistem simbol.
2.2.5 Batasan Karakteristik - Tidak ada kontak mata - Tidak ada bicara - Kesulitan
mengekspresikan pikiran secara verbal - Kesulitan menyusun kalimat - Kesulitan menyusun
kata-kata - Kesulitan memahami pola komunikasi yang biasa - Kesulitan menggunakan
ekspresi tubuh - Kesulitan menggunakan ekspresi wajah - Disorientasi orang - Disorientasi
ruang - Disorientasi waktu - Tidak bicara – Dispnea
2.2.6 Faktor yang Berhubungan - Ketiadaan orang terdekat - Perubahan konsep diri -
Perubahan sistem saraf pusat - Tumor otak - Perubahan harga diri - Gangguan emosi -
Kendala lingkungan - Kurang informasi
2.3.1 Tujuan dan kriteria hasil (outcomes criteria) : Berdasarkan NOC Setelah dilakukan
tindakan keperawatan diharapkan pasien dapat memperlihatkan komunikasi, yang dibuktikan
oleh indikator berikut: - Menggunakan bahasa tertulis,lisan, atau nonverbal - Menggunakan
bahasa isyarat - Menggunakan foto dan gambar - Merespon pesan yang telah diterima -
Bertukar pesan secara akurat dengan orang lain Kriteria hasil : - Komunikasi : Penerimaan,
interprestasi, dan ekspresi pesan verbal, tertulis, dan nonverbal. - Komunikasi ekspresif :
Ekspresi pesan verbal dan non verbal yang bermakna - Komunikasi reseptif : Penerimaan dan
interprestasi pesan verbal dan nonverbal
2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional : berdasarkan NIC - Penurunan ansietas - Latihan
asertif - Peningkatan komunikasi - Pembinaan hubungan yang kompleks - Peningkatan
sosialisasi Diagnosa
2.3.1 Tujuan dan kriteria hasil (outcomes criteria) : Berdasarkan NOC Setelah dilakukan
tindakan keperawatan diharapkan Setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan pasien
dapat memperlihatkan komunikasi, yang dibuktikan oleh indikator berikut: - Menggunakan
bahasa tertulis,lisan, atau nonverbal
- Menggunakan bahasa isyarat - Menggunakan foto dan gambar - Merespon pesan yang telah
diterima - Bertukar pesan secara akurat dengan orang lain Kriteria hasil : - Komunikasi :
Penerimaan, interprestasi, dan ekspresi pesan verbal, tertulis, dan nonverbal. - Komunikasi
ekspresif : Ekspresi pesan verbal dan non verbal yang bermakna - Komunikasi reseptif :
Penerimaan dan interprestasi pesan verbal dan nonverbal - Pengolahan informasi :
Kemampuan untuk memperoleh, mengatur, dan menggunakan informasi
2.3.2 Intervensi keperawatan dan rasional : berdasarkan NIC - Gunakan penerjemah, bila
diperlukan - Konsultasikan dengan dokter kebutuhan terapi wicara - Dorong pasien untuk
berkomunikasi secar perlahan dan untuk mengulangi permintaan - Dengarkan dengan penuh
perhatian - Berdiri didepan pasien ketika berbicara - Gunakan kartu baca, kertas,
pensil,bahasa tubuh,gambar kosakata bahasa asing, dan lain-lain untuk memfasilitasi
komunikasi dua arah yang optimal - Barikan pujian positive.
III. Daftar Pustaka Hidayat, Azis A. (2009). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia. Edisi 2.
Jakarta : Salemba Medika Wilkinson, Judith M. (2012). Buku Saku Diagnosa Keperawatan.
Edisi 9. Jakarta : EGC Nurarif, Amin H. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan Berdasarkan
Diagnosa Medis & Nanda. Edisi Revisi. Yogyakarta : Mediaction Publishing
https://infotumbuhkembang.com/2016/02/24/diagnosis-gangguan-bicarapada-anak/
Banjarmasin,.........................2016 Preseptor Akademik Preseptor Klinik
(.................................................) (.....................................................)