(SPEECH DELAYED)
Informasi
Bagian anterior Bagian posterior dari korteks
(area broca dan kontek motorik) (Area Werniek)
pendengaran
primer dan
Jawaban motorik Ingatan yang skunder
dikoordinasi sudah disimpan
Fasca Jawaban di
Riwayat :
Prenatal, Perinatal
Post Natal
Emosi : Masalah pendengaran :
- Ibu tertekan. Cedera / ganggaun - kongenital.
- Ganggaun serius pada otak hemisfer - Didapat.
pada ortu / anak
Ganggauan bahasa :
- ekspresif
- reseptik
Ganggaun
Bicara
Intelegensia
Dx Kep : Dx Kep :
- Cemas. - Gangguan
Produktifitas
- Kurang pengetahuan. komunikasi verbal.
- Koping keluarga tak - Gangguan bermain.
efektif - Isolasi sosial. Resiko ketergantungan
IV. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
Fokus pengkajian pada anak 2 – 3 tahun yang mengalami gangguan
bicara
A. Data Subyektif :
1. Pada anak yang mengalami gangguan bahasa :
a. Umur berapa anak saudara mulai mengucapkan satu kata ?
b. Umur berapa anak saudara mulai bisa menggunakan kata
dalam suatu kalimat ?
c. Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam mempelajari
kata baru ?
d. Apakah anak anda sering menghilangkan kata-kata dalam
kalimat yang diucapkan dalam kalimat yang diucapkan ?
e. Siapa yang mengasuh di rumah ?
f. Bahasa apa yang digunakan bila berkomunikasi di rumah ?
g. Apakah pernah diajak mengucapkan kata-kata.
h. Apakah anak anda mengalami kesulitan dalam menyusun
kata-kata ?
B. Data Obyektif :
1. Kemampuan menggunakan kata-kata.
2. Masalah khusus dalam berbahasa seperti (menirukan,
gagap, hambatan bahasa, malas bicara).
3. Kemampuan dalam mengaplikasikan bahasa.
4. Umur anak.
5. Kemampuan membuat kalimat.
6. Kemampuan mempertahankan kontak mata.
7. Kehilangan pendengaran (Kerusakan indra pendengaran).
8. Gangguan bentuk dan fungsi artikulasi.
9. Gangguan fungsi neurologis.
V. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Gangguan komunikasi verbal b.d kerusakan pada otak hemisfer kiri
2. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan kurangnya
stimulasi bahasa.
3. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kerusakan fungsi alat-alat
artikulasi.
4. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan gangguan
pendengaran.
5. Gangguan komunikasi berhubungan dengan hambatan bahasa.
6. Kecemasan orang tua berhubungan dengan ketidakmampuan anak
berkomunikasi.
7. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kecemasan.
8. Gangguan komunikasi berhubungan dengan kurangnya kemampuan
memori dan kerusakan sistem saraf pusat.
9.
VI. INTERVENSI KEPERAWATAN
1. Gangguan komunikasi verbal b.d kerusakan pada otak hemisfer kiri
Tujuan :
Dalam waktu 1 bulan tidak terdapat gangguan komunikasi lebih lanjut
seiring dengan perkembangan anak
Kriteria :
Anak dapat mengungkapkan kata-kata yang bermanfaat dan memiliki
arti
Intervensi
Kaji tingkat pertumbuhan dan perkembangan dengan perangkat
DDST
Ukur TB,BB dan lingkar lengan kiri
Ukur lingkar kepala dan lingkar dada anak
Ajarkan dan dukung penggunaan ketrampilan berkomunikasi
secara asertif, berikan dorongan untuk memulai suatu
percakapan
Kolaborasi untuk pemeriksaan CT scan, EEG, EMG
Lakukan latihan komunikasikan (satu dua suku kata yang
sederhana) secara bertahap.
Anjurkan ibu / keluarga untuk selalu mengajak anak
berkomunikasi di rumah.
Lakukan komunikasi -secara menyeluruh baik verbal maupun
non verbal sesuai tingkat perkembangan anak .
Identifikasi faktor resiko dari lingkungan anak yang mungkin
dapat menyebabkan terjadinya cedera
2. Gangguan komunikasi verbal b.d kurangnya stimulasi bahasa
Tujuan :
Anak akan mampu mengkmunikasikan kebutuhan dan pikirannya.
Kriteria :
Anak akan memperlihatkan kemampuannya mengeksperesikan diri.
Intervensi
Lakukan latihan komunikasi dengan memperhatikan
perkembangan mental anak
Berbicara sambil bermain dengan alat untuk mempercepat
persepsi anak tentang suatu hal.
Berikan lebih banyak kata meskipun anak belum mampu
mengucapkan dengan benar.
Lakukan sekrening lanjutan dengan mengggunakan Denver
Speech Test.
Lakukan latihan komunikasikan (satu dua suku kata yang
sederhana) secara bertahap.
Lakukan komunikasi -secara menyeluruh baik verbal maupun
non verbal sesuai tingkat perkembangan anak .
D. Rencana Intervensi Keperawatan
Diagnose Keperawatan Intervensi Rasional
Gangguan komunikasi verbal Lakukan latihan komunikasi dengan - Latihan bicara yang sesuai dengan
berhubungan dengan kurangnya memperhatikan perkembangan mental anak perkembangan anak akan menghindari
stimulasi bahasa ekploatasi yang berakibat penekanan fungsi
Lakukan komunikasi secara komprehensif baik mental anak.
verbal maupun non verbal. - Komunikasi yang komprehensif akan
memperbanyak jumlah stimulasi yang diterima
anak sehingga akan memperkuat memori anak
Berbicara sambil bermain dengan alat untuk terhadap suatu kata.
mempercepat persepsi anak tentang suatu hal. - Bermain akan menigkatkan daya tarik anak
sehingga frekwensi dan durasi latihan bisa
Berikan lebih banyak kata meskipun anak lebih lama.
belum mampu mengucapkan dengan benar. - Anak lebih suka mendengarkan kata-akat dari
pada mengucapkan karena biasanya kesulitan
Lakukan sekrening lanjutan dengan dalam mengucapkan.
mengggunakan Denver Speech Test. - Untuk mengetahui jenis dan beratnya
gangguan serta keterlambatan dalam
berbicara pada anak.
Gangguan komunikasi Stimulasi bahasa dan latihn bicara tetap - Untuk mengindari keter-lambatan
berhubungan dengan kerusakan dilakukan sesuai dengan perkembangan perkembangan mental, bahasa maupun bicara
fungsi alat-alat artikulasi mentak anak. ketika alat artikulasi sudah bisa diperbaiki.
- Perbaikan alat-alat artikulasi hanya bisa
- Kolaborasi: dengan ahli bedah untuk perbaikan dilakukan secara optimal dengan pembedahan.
alat-alat artikulasi.
Gangguan komunikasi verbal - Lakukan latihan komunikasi, dan stimulasi dini - Agar stimulasi tetap diterima anak sesuai
berhubungan dengan gangguan dengan benda-benda atau dengan dengan perlembangan mental anak yang
pendengaran menggunakan bahasa isyarat serta biasakan didasarkan atas kemampuan penerimaan anak
anak melihat artikulasi orang tua dalam terhadap informasi yang diberikan
berbicara. - Ganguan pendengaran sering disebabkan oleh
Perhatikan kebersihan telinga anak adanya hambatan pendengaran akibat adanya
kotoran ditelinga.
- Alat bantu dengar diharapkan mampu
Kolaborasi dengan rehabilitasi untuk mengatasi hambatan pendengaran pada
Gangguan komunikasi penggunaan alat bantu dengar. telinga anak.
berhubungan dengan hambatan Gunakan bahasa yang sederhana dan umum - Untuk memudahkan pemahaman menghindari
bahasa digunakan dalam komunikasi sehar-hari. stress dan kebingungan anak yang akibat
bahasa yang berubah-ubah.
Gunakan verifikasi bahasa sesuai dengan - Difersifikasi bahasa dapat diberikan jika
tingkat kematangan dan pengetahuan anak. kemampuan mental anak sudah matang
seperti setelah umur 9 tahun, karena
perkembangan selsel otak anak sudah mulai
maksimal.
Kecemasan orang tua Gali kebiasaan komunikasi dan stimulasi orang - Untuk dapat menggali efektivitas dan
berhubungan dengan tua terhadap anak. kemampuan serta usaha yang telah dilakukan
ketidakmampuan anak berbicara oleh orang tua, untuk mengindari overlaping
tindakan yang berakibat orang tua menjadi
Berikan penjelasan tentang kondisi anaknya bosan.
secara jelas, serta kemungkinan penanganan - Pengikutsertaan keluarga terhadap perawatan
lanjutan, prognose serta lamanya tindakan atau anak secara langsung akan mampu
pengobatan. mengurangi tingat kecemasan orang tua
terhadap keadaan anaknya.
Gangguan komunikasi Hindari bicara pada saat kondisi bising. - Komunikasi tidak efektif sehingga anak
berhubungan dengan kecemasan menjadi irritabel.
Lakukan komunikasi dengan posisi lawan bicara - Untuk meningkatkan pandangan mata dan
setinggi badan anak. efektivitas komunikasi sehingga anak merasa
lebih nyaman.
Lakukan latihan bicara sambil bermain dengan - Agar anak lebih tertarik dan tidak lekas bosan.
mainan kesukaan anak.
Gangguan komunikasi Lakukan observasi dan pemeriksaan fisik - Untuk mengetahui kemungkinan posisi
berhubungan dengan kurangnya neurologi secara mendetail. kelainan dalam otak.
kemampuan memori dan Kolaborasi pemeriksaan EEG - Untuk mengetahui kemungkinan kelainan pada
kerusakan sistem saraf pusat. SSP anak.