◉ Afasia merupakan dampak post strok. Strok merupakan empat penyebab utama
kematian di ASEAN sejak 1992 – yang pertama di Indonesia, tempat ketiga di
Filipina dan Singapura, tempat keempat di Brunei, Malaysia dan Thailand
Etiologi
◎ Stroke – iskemik strok dan hemoragik strok
◎ Trauma kepala
◎ Tumor otak (Space Occupying lesion)
◎ Penyakit degeneratif seperti dementia.
◎ Infeksi pada otak – meningitis dan meningioencephalitis
Patofisiologi
◉ Area motorik disuplai oleh arteri serebri anterior dan arteri serebri media yang bercabang
dari arteri karotis interna. Arteri serebri anterior menyuplai korteks lobus frontalis dan
lobus parietalis, manakala arteri serebri media menyuplai korteks bagian lateral.
◉ Apabila terjadi kerusakan pada arteri serebri media yang menyuplai area Wernicke,
Broca dan area fasikulus arkuata akan menyebabkan gangguan untuk memahami kata-
kata, berbicara dengan lancar dan juga mengulang kata kata
Gejala klinis
1. Ketidakmampuan berbicara spontan
2. Ketidakmampuan membentuk kata-kata
3. Ketidakmampuan menyebut nama suatu benda/objek
4. Ketidakmampuan mengulang suatu frase
5. Parafasia (mengganti huruf atau kata)
6. Agramatisme (ketidakmampuan berbicara dengan bahasa yang baik
dan baku)
7. Produksi kalimat yang tidak lengkap
8. Ketidakmampuan membaca dan menulis
9. Ketidakmampuan untuk memahami bahasa
Klasifikasi afasia
Dasar untuk mengklasifikasi afasia:
1) Berdasarkan manifestasi klinik
◉ Afasia yang lancar (fluent)
◉ Afasia tidak lancar