SENSORIK
OLEH:
REVINA DESNY
Anatomi
Defenisi Afasia
Wiig dan Semel (1984) adalah Mereka yang memiliki gangguan pada
perolehan bahasa yang disebabkan karena kerusakan otak yang
mengakibatkan ketidakmampuan dalam memformulasikan
pemahaman bahasa dan pengguanaan bahasa.
Etiologi
Penyakit afasia biasanya berkembang cepat sebagai akibat
dari trauma kepala atau stroke, tetapi juga dapat
berkembang secara lambat karena tumor otak, infeksi,
atau dementia.
Afasia Sensorik
Afasia Sensorik terjadi karena adanya kerusakan pada
lesikortikal di daerah Wernicke pada hemisferium yang
dominan.
Gambaran klinik afasia Wernicke:
• Keluaran afasik yang lancar
• Panjang kalimat normal
• Artikulasi baik
• Prosodi baik
• Anomia (tidak dapat menamai)
• Parafasia fonemik dan semantik
• Komprehensi auditif dan membaca buruk
• Repetisi terganggu
• Menulis lancar tapi isinya "kosong"
Afasia Motorik
Afasia motorik disebut juga dengan afasia broca atau
afasia ekspresif yang ditandai dengan bicara yang tidak
lancar dan disartria serta tampak melakukan upaya bila
bicara. Pemahaman auditif dan membaca tidak
terganggu, namun pemahaman kalimat dengan tata
bahasa yang kompleks sering terganggu dan sulit
mengungkapkan isi pikiran.
Gambaran Klinik Afasia Broca:
• Bicara tidak lancar
• Tampak sulit memulai bicara
• Kalimatnya pendek
• Pengulangan
• Kemampuan menamai buruk
• Kesalahan parafasia
• Pemahaman lumayan
• Gramatika bahasa kurang tidak kompleks
• Irama kalimat dan irama bicara terganggu
Pemeriksaan
Pemeriksaan Kelancaran Bahasa
Pemeriksaan pemahaman bahasa lisan
Pemeriksaan repetisi
Pemeriksaan menamai dan menemukan kata
Pemeriksaan system bahasa
Pemeriksaan penggunaan tangan
Pemeriksaan Tambahan
Laboratorium
CT –Scan
MRI
Terapi