Pendahuluan
Bahasa merupakan sesuatu yang paling
kompleks dari perilaku yang ditunjukkan
oleh manusia, karena bahasa melibatkan
memori, belajar, keterampilan penerimaan
pesan, proses, dan ekspres.
Pemahaman
bicara dan bahasa adalah
tugas yang melibatkan sebagian besar
korteks serebri
Anatomi
MEKANISME BERBICARA
DEFINISI
Afasia adalah gangguan atau ketidakmampuan
dalam berbahasa yang disebabkan oleh gangguan
pada otak, dimana gangguan tersebut bukan
merupakan penyakit yang herediter, tidak
disebabkan oleh gangguan pendengaran, gangguan
pengleihatan, atau kelemahan motorik.
Afasia tidak meliputi kelainan perkembangan
berbahasa atau disfasia, gangguan motorik
berbahasa seperti gagap, apraksia berbahasa, atau
disartria, dan bukan gangguan berbahasa yang
diakibatkan oleh gangguan berpikir seperti pada
pasien skizofrenia.
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Afasia terjadi akibat kerusakan pada area
pengaturan bahasa di otak area Broca dan
area Wernick
Area Broca (area 44 dan 45 Broadmann)
pelaksanaan motorik berbicara Lesi pada area
ini kesulitan dalam artikulasi tetapi penderita
bisa memahami bahasa dan tulisan
Area Wernicke (area 41 dan 42 Broadmann)
area sensorik penerima untuk impuls
pendengaran Lesi pada area ini penurunan
hebat kemampuan memahami serta mengerti
suatu bahasa
lesi pada area disekitarnya afasia transkortikal
KLASIFIKASI AFASIA
Afasia
Afasia
lancar (fluent)
penderita bicara lancar, tapi isi bicara
tidak dimengerti
KLASIFIKASI AFASIA
Afasia Brocca
Afasia Wernicke
lesi di daerah antara bagian belakang lobus
temporalis, lobus oksipitalis dan lobus parietalis
dari hemisfer kiri (dominan) yaitu area
Wernicke.
Gambaran klinik afasia Wernicke .
Afasia Konduksi
Merupakan ketidakmampuan mengulangi
kata atau kalimat lawan bicara terutama
yang multisilabis (bersuku kata banyak).
Afasia konduksi kerusakan pada fasikulus
arcuata transmisi informasi dari daerah
Wernicke ke daerah Brocca
ditandai oleh gangguan berat pada repetisi,
kesulitan
dalam
membaca
kuat-kuat
(namun pemahaman dalam membaca baik),
gangguan dalam menulis, parafasia yang
jelas, namun umumnya pemahaman bahasa
lisan terpelihara.
KLASIFIKASI AFASIA
Afasia Transkortikal
KLASIFIKASI AFASIA
Afasian anomik
Afasia global
Afasia Anomik
Afasia jenis ini membuat penderita tidak
mampu menyebut nama benda yang dilihat,
angka, huruf, bentuk benda dan kata kerja
dari gambar yang dilihat
Letak lesinya tidak tentu tapi bisa di girus
angular dan temporal superior posterior
atau berada antara daerah Brocca dan
Wernicke
Gambaran klinik alasia anomik.
Keluaran lancar
Komprehensi baik
Repetisi baik
Gangguan (defisit) dalam menemukan kata.
Afasia Global
ditandai oleh tidak adanya lagi bahasa
spontan atau berkurang sekali dan menjadi
beberapa patah kata yang diucapkan secara
stereotipe
lesi luas yang merusak sebagian besar atau
semua daerah bahasa oklusi arteri
karotis interna atau arteri serebri media
pada pangkalnya.
Bentuk
Afasia
Ekspresi
Komprehe
nsi verbal
Repetisi
Menamai
Ekspresi
(Broca)
Tak lancar
Relatif
Terganggu
Terganggu
Komprehe
nsi
membaca
Bervariasi
Komprehe
nsi
membaca
Terganggu
terpelihara
Lesi
Frontal
Inferior
posterior
Reseptif
(Wermicke)
Lancar
Terganggu
Terganggu
Terganggu
Terganggu
Terganggu
Temporal
Superior
Posterior
(Area
Wernicke)
Global
Tak lancar
Terganggu
Terganggu
Terganggu
Terganggu
Terganggu
Fronto
temporal
Konduksi
Lancar
Relatif
Terganggu
Terganggu
Bervariasi
Terganggu
terpelihara
Fasikulus
arkualtus,
girus
supramargin
al
Nominal
Lancar
Relatif
Terpelihara
Terganggu
Bervariasi
Bervariasi
terpelihara
Girus
angular,
temporal
superior
posterior
Transkortikal
Tak lancar
motor
Transkortikal
Relatif
Terpelihara
Terganggu
Bervariasi
Terganggu
terpelihara
Lancar
Terganggu
Peri
sylvian
anterior
Terpelihara
Terganggu
Terganggu
Terganggu
PerisylvianPo
PENEGAKAN DIAGNOSIS
Diagnosis afasia tanda dan gejala klinis
yang ditemukan pada pemeriksaan fisik dan
kejiwaan
pemeriksaan
tambahan
lainnya
Pemeriksaan Penunjang
Repetisi
Mengulang kata sederhana banyak kata
Orang normal umumnya mampu mengulang
kalimat yang mengandung 19 suku-kata.
Afasia gangguan repetisi daerah perisylvian
TERAPI
Atasi penyebab (stroke, perdarahan
akut, tumor otak)
Rehabilitasi (terapi bicara)
Tujuan melatih sel-sel yang tidak
rusak menggantikan sel-sel yang telah
rusak
Dimulai 24 jam pasien stroke masuk
rumah
sakit
lalu
dilakukan
berkelanjutan 1-2 tahun post stroke
Yang diperlukan : motivasi, memberi
stimulasi, melakukan repetisi yang
kontinu
Terapi bicara
KESIMPULAN
TERIMA KASIH