Anda di halaman 1dari 20

Non Hemorraghic Stroke

Muliana Hijrah
105505405319

Pembimbing:
dr. Abdul Hamid, Sp.S
Bagian Ilmu Penyakit Saraf
Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Makassar
PENDAHULUAN 2

 Stroke merupakan penyakit kegawatdaruratan


neurologi yang bersifat akut dan menyebabkan
kecacatan pada 11,3 juta dan kematian pada 6,5 juta
populasi di dunia pada tahun 2013

 Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013,


stroke merupakan penyebab kematian tertinggi kedua
yaitu sekitar 12,1% dan 10,9% pada tahun 2018
IDENTITAS PASIEN 3

 Nama : Ny. J
 Umur : 52 tahun
 Jenis kelamin : Perempuan
 Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
 Alamat : Desa Ganjilo Barombong
 Agama : Islam
KASUS 4

 Pasien perempuan 52 tahun dibawa oleh keluarga dengan


keluhan lemah separuh badan sebelah kiri yang dialami sejak
2 bulan yang lalu ke RS. Pelamonia. Keluhan demam (-),
nyeri kepala (-), mual dan muntah (-), kejang (-). Riwayat
trauma kepala (-), riwayat HT (+), riwayat DM (-).
PEMERIKSAAN FISIK 5

 Keadaan umum
• Sakit sedang, GCS E4V5M6
 Tanda vital
• 150/90 mmHg
• 80x/menit
• 20x/menit
• 36oC
PEMERIKSAAN FISIK 6

 Status Neurologis
• Hemiparese
• Parese N.VII dan N. XII

• Pergerakan N
N
• Kekuatan otot 5 5

3 3
• Tonus N
N
PEMERIKSAAN FISIK 7

 Status Neurologis
• Refleks fisiologis N

• Refleks Patologis: Babinski (+), Hoffman Tromner (+) kiri


• Pemeriksaan neurologis lainnya baik
PEMERIKSAAN LABORATORIUM 8

Asam Urat 6.9 (N: 2.4 – 5.7 mg/dl)


Glukosa Puasa 154 (N: 70 – 110 mg/dl)
Kolesterol Total 240 (N: < 200 mg/dl)
Trigliserida 186 (N: <150 mg/dl)
Kolesterol HDL 37 (N: >40 mg/dl)
Kolesterol LDL 198 (N: <100 mg/dl)
Kreatinin 0.44 (N: 0.6-1.2 mg/dl)
Na 140.1 (N: 136 – 145 mmol/L)
K 4.63 (N: 3.5 – 5.1 mmol/L)
Cl 100 (N: 98 – 106 mmol/L)
WBC 7.94 (N: 4.4 – 11.3 10^3/uL)
RBC 4.82 (N: 3.8 – 5.2 10^6/uL)
PLT 287 (N: 150 – 450 10^3/uL)
NEUT# 5.24 (N: 1.5 – 7.0 10^3/uL)
NEUT% 66 (N: 50.0 – 70.0 %)
EO% 3.3 (N: 0 – 0.4 %)
PEMERIKSAAN FISIK 9

 CT-Scan:
Kesan:
- Infark cerebri regio
anterior limb capsula
interna dextra
10
DIAGNOSIS

Diagnosis Kerja
• Diagnosis klinis: Hemiparese Sinistra
• Diagnosis topis : Anterior limb capsula
interna dextra
• Diagnosis etiologis : Stroke Non Hemoragik

Diagnosis Banding
• Stroke Hemoragik
DESIGNED BY GRAPHICBULB
11
TATALAKSANA

 RL 20 tpm
 Lasix 1amp/24 jam/IV
 Cetirizine 10 mg 1x1
 Caladin lotion 3x1
 Simvastatin 20 mg 1x1

DESIGNED BY GRAPHICBULB
12
TATALAKSANA

 Citicolin 500 mg/12 jam


 Cefotaxim 1 gr/12 jam
 Miniaspi 80 mg 1x1
 Mecobalamin 500 mg/oral
 Candesartan 16 mg 1x1
 Allopurinol 100 mg 1x1

DESIGNED BY GRAPHICBULB
13

RESUME MEDIS

Pasien perempuan 52 tahun dibawa oleh keluarga dengan keluhan


lemah separuh badan sebelah kiri yang dialami sejak 2 bulan yang lalu
ke RS. Pelamonia.. Riwayat HT (+). Pada pemriksaan fisik didapatkan
tekanan darah 150/90 mmHg, nadi 80x/menit, suhu 36,5oC. Pada
pemeriksaan motorik ditemukan kekuatan tangan dan tungkai kiri 3,
tangan dan tungkai kanan 5, refleks patologis kiri Babinsky (+),
Hoffman Tromner (+), kanan dalam batas normal. Pemeriksaan
laboratorium didapatkan dislipidemia, hiperurisemia, DM tipe 2. Foto
thoraks dalam batas normal. Ct-scan kepala tanpa kontras infark
serebri regio anterior limb capsula interna dextra. EKG dalam batas
normal. DESIGNED BY GRAPHICBULB
14

DISKUSI

Dari data anamnesis didapatkan suatu kumpulan gejala berupa


kelemahan separuh badan sebelah kiri. Kelemahan yang dirasakan
sudah dirasakan sejak 2 bulan yang lalu//. Pasien tidak mengalami
riwayat jatuh dan trauma kepala sebelumnya, dan tidak memiliki
riwayat demam karena infeksi sebelumnya sehingga keluhan utama
akibat trauma dan abses serebri bisa disingkirkan. Defisit neurologi
yang terjadi pada pasien ini muncul sejak 2 bulan yang lalu, tanpa
adanya faktor pencetus lain seperti trauma ataupun infeksi sehingga
dapat mengarahkan pasien ini ke diagnosa stroke.
DESIGNED BY GRAPHICBULB
15

DISKUSI

Pasien seorang perempuan berumur 52 tahun dan pada pemeriksan


tanda vital didapatkan hipertensi grade I, dan diketahui memiliki
riwayat HT. Riwayat mengonsumsi obat HT tidak diketahui. Terdapat
juga faktor risiko hiperurisemia, dislipidemia, dan DM tipe 2.

DESIGNED BY GRAPHICBULB
16

DISKUSI

Pemeriksaan neurologis yang dilakukan, ditemukan adanya


hemiparese sinistra disertai parese nervus VII dan nervus XII. Kedua
nervus ini merupakan nervus yang paling sering terkena pada pasien
jenis stroke. Hemiparese yang dirasakan oleh pasien yaitu pada
ektremitas bawah dan atas sinistra sehingga diagnosis klinisnya adalah
hemiparesis sinistra. Pada pasien juga terdapat parese nervus fasialis
tipe sentral yang dimana menunjukkan adanya lesi upper motor
neuron (UMN) yang berarti kerusakan berada pada saraf pusat

DESIGNED BY GRAPHICBULB
Skor HASANUDDIN 17
No. Kriteria Skor

D
1. Tekanan Darah  
Sistole≥200:Diastole≥110 7,5
Sistole<200:Diastole<110 1

I
2. Waktu Serangan  
Sedang bergiat 6,5
Tidak sedang bergiat 1

S
3. Sakit Kepala  
Sangat hebat 10
Hebat 7,5
Ringan 1

K 4.
Tidak
Kesadaran Menurun
0
 
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah 10
U onset
1 jam s/d 24 jam setelah onset
Sesaat tapi pulih kembali
 
7,5
1

S 24 jam setelah onset


Tidak ada
 
0

I
5. Muntah Proyektil  
Langsung, beberapa menit s/d 1 jam setelah 10
onset 7,5
1 jam s/d <24 jam setelah onset 1
24 jam setelah onset  
Tidak
D E ada
SIGNED BY GRAPHICBULB 0
18

DISKUSI

Berdasarkan hasil anamnesa pasien didapatkan jumlah skor


Hasanuddin <15 sehingga diagnosis mengarah pada stroke non
hemoragik. Tetapi, hal ini belum sepenuhnya dijadikan acuan karena
penentuan diagnosis baku emas (gold standard) pasien dengan strok
adalah dengan menggunakan CT Scan. CT Scan dapat membantu
menentukan lokasi dan ukuran abnormalitaas, seperti daerah
vaskularisasi, superfisial atau dalam, kecil atau luas. Pada hasil CT-
Scan kepala pasien didapatkan kesan Infark cerebri regio anterior limb
capsula interna dextra yang menegaskan bahwa diagnosis klinis pasien
adalah Stoke Non Hemoragik.
DESIGNED BY GRAPHICBULB
19

KESIMPULAN
 Menurut WHO, stroke adalah manifestasi klinik dari gangguan
fungsi serebral, baik fokal maupun global, yang berlangsung dengan
cepat dan lebih dari 24 jam atau berakhir dengan kematian tanpa
ditemukannya penyakit selain daripada gangguan vaskular.
 Berdasarkan RISKESDAS (2018), prevalensi stroke di Indonesia
sebanyak 10,9%. Kalimantan Timur merupakan provinsi yang
tertinggi prevalensinya yaitu 14,7%, kemudian Daerah Istimewa
Yogyakarta 14,6%, dan Sulawesi Utara sebanyak 14,2%.
 Faktor risikonya yaitu, hipertensi, diabetes mellitus, hiperurisemia,
dislipidemia sehingga diberikan tatalaksana candesartan,
allopurinol, dan simvastatin.
DESIGNED BY GRAPHICBULB
Thank You

Anda mungkin juga menyukai