Anda di halaman 1dari 7

KEBUTUHAN DASAR

MANUSIA
KEBUTUHAN AKTIFITAS
OLEH:
NUR SA’IDA
RENNY RAMDANI
SURINI
TARIA HILMAWANDI
 Kebutuhan aktivitas / pergerakan dan istirahat merupakan
suatu kesatuan yang saling berhubungan dan saling
mempegaruhi.
Salah satu tanda kesehatan adalah adanya kemampuan
seseorang tidak terlepas dari kekuatan sistem persarafan
dan musculoskeletal.
Aktivitas adalah suatu energi atau keadaan bergerak di mana
manusia memerlukan untuk dapat memenuhi kebutuhan
hidup.
A. Sistem tubuh yang berperan dalam kebutuhan aktifitas
a) Tulang

Tulang merupakan organ yang memiliki berbagai fungsi yaitu:


-Fungsi mekanis untuk membentuk rangka dan tempat melekatnya
berbagai otot.

b)Otot dan Tendon


Otot memiliki kemampuan berkontraksi yang memungkinkan
tubuh bergerak sesuai dengan keinginan.
Otot memiliki origo dan insersi tulang, serta dihubungkan dengan
tulang melalui tendon yang bersangkutan, sehingga diperlukan
penyambungan atau jahitan agar dapat berfungsi kembali.
c) Ligamen
Ligamen merupakan bagian yang menghubungkan tulang
dengan tulang. Ligament bersifat elastic sehingga membantu
fleksibilitas sendi dan mendukung sendi. Ligamen pada lutut
merupakan struktur penjaga stabilitas, oleh karena itu jika terputus
akan mengakibatkan ketidakstabilan.
 Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri atas sistem saraf pusat (otak dan modula
spinalis) dan sistem saraf tepi (percabangan dari sistem saraf pusat).
 Sendi
Sendi merupakan tempat dua atau lebih ujung tulang bertemu. Sendi
membuat segmentasi dari rangka tubuh dan memungkinkan
gerakan antar segmen dan berbagai derajat pertumbuhan tulang.
Kebutuhan mobilitas dan imobilitas
 Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk
bergerak secara bebas, mudah dan teratur dengan tujuan untuk
memenuhi kebutuhan aktivitas guna mempertahankan
kesehatannya.
 Jenis-jenis mobilitas
 Mobilitas penuh
 Mobilitas sebagaian
 Mobilitas temporer
 Mobilitas permanen
 Faktor-faktor yang mempengaruhi mobilitas
 Perubahan gaya hidup
 Peroses penyakit
 Tingkat energi
 Usia dan status perkembangan
 Imobilitas
Imobilitas atau imobilisasi merupakan keadaan dimana seseorang tidak dapat
bergerak secara bebas karena kondisi yang mengganggu pergerakan
(aktivitas), misalnya mengalami trauma tulang belakang, cidera otak berat
disertai fraktur pada ekstremitas, dan sebagainya.
 Faktor yang mempengaruhi imobilitas
 Fisik
 Intelektual
 Emosional
 Sosial
Dampak dari imobilitas dalam tubuh dapat mepengaruhi sistem tubuh. Seperti
perubahan pada metabolisme tubuh, ketidakseimbangan cairan dan
elektrolit, gangguan dalam kebutuhan nutrisi, gangguan fugsi
gastrointestinal, perubahan sistem pernafasan, perubahan kardiovaskuler,
perubahan sistem musculoskeletal, perubahan kulit, perubahan eliminasi
(buang air besar dan kecil), dan perubahan perilaku.
Postur tubuh
 Postur tubuh (body alignment) merupakan susunan geometris dari bagian-bagian
tubuh yang berhubungan dengan bagia tubuh yang lain
 Faktor yang mempengaruhi postur tubuh:
 Setatus kesehatan Perubahan status kesehatan dapat menimbulkan keadaan yang
tidak optimal pada organ atau bagian tubuh yang mengalami kelelahan atau
kelemahan sehingga dapat memengaruhi pembentukan postur.
 Nutrisi Apabila status nutrisi kurang, kebutuhan energi pada orang tersebut akan
berkurang sehingga dapat mempengaruhi proses keseimbangan.
 Emosi Emosi dapat menyebabkan kurangnya kendali dalam menjaga
keseimbangan tubuh.
 Gaya hidup Perilaku gaya hidup dapat membuat seseorang menjadi lebih baik
atau bahkan sebaliknya menjadi buruk
 Prilaku dan nilai Adanya perubahan perilaku dan nilai seseorang dapat
mempengaruhi pembentukan postur.

Anda mungkin juga menyukai