Anda di halaman 1dari 10

HIPOTESIS PENELITIAN

Ns. Apriani Susmita Sari, M.Kep.


Pengertian

1. Berasal dari Bahasa Yunani


Hypo : di bawah, sebelum;
Thesis : pernyataan, pendirian, pendapat yang ditegakkan, kepastian.

2. Nursalam (2015)
• Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan
penelitian.

3. La Biondo-Wood dan Hiber (2002)


• Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua atau
lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam penelitian.
4. Suharsimi Arikunto (2010)
•Hipotesis didefiniskan sebagai alternative dugaan jawaban yang dibuat oleh peneliti
bagi promlematika yang diajukan dalam penelitian. Dugaan jawaban tersebut
merupakan kebenaran yang sifatnya sementara, yang akan diuji kebenarannya
dengan data yang dikumpulkan melalui penelitian.
5. Sudjana (2005)
•Hipotesis adalah asumsi atau dugaan mengenai sesuatu hal yang dibuat.
6. Suryabrata (2010)
•Hipotesis penelitian adalah jawaban sementara terhadap masalah penelitian, yang
kebenarannya masih harus diuji secara empiris.
Fungsi Hipotesis

1. Memberikan penjelasan tentang gejala-gejala serta memudahkan


perluasanpengetahuan dalam suatu bidang.
2. Mengemukakan pernyataan tentanghubungan dua konsep yang secara
langsungdapat diuji dalam penelitian.
3. Memberikan arah penelitian.
4. Memberi kerangka pada penyusunankesimpulan penelitian.
Tujuan Hipotesis

1. Untuk menghubungkan antara teori dan kenyataan, dalam hal ini hipotesis
menggabungkan dua domain.
2. Sebagai suatu alat yang ampuh untuk pengembangan ilmu selama hipotesis
bisa menghasilkan suatu penemuan (discovery).
3. Sebagai suatu petunjuk dalam mengidentifikasi dengan mengiterpretasi suatu
hasil
Ciri-Ciri Hipotesis
1. Hipotesis hanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan bukan dalam bentuk
kalimat Tanya.
2. Hipotesis harus tumbuh dari ilmu pengetahuan yang diteliti. Hal ini berarti bahwa
hipotesis hendaknya berkaitan dengan lapangan ilmu pengetahuan yang
sedang atau akan diteliti.
3. Hipotesis harus dapat diuji, hal ini berarti bahwa suatu hipotesis harus
mengandung atau terdiri dari variabel-variabel yang dapat diukur dan dapat
disbanding-bandingkan. Hipotesis yang tidak jelas pengukuran variabelnya akan
sulit mencapai hasil yang objektif.
4. Hipotesis harus sederhana dan terbatas. Artinya hipotesis tidak akan
menimbulkan perbedaan-perbedaan, pengertian, serta tidak terlalu luas sifatnya.
Syarat Hipotesis

1. Relevance: hipotesis harus relevan dengan fakta yang akan diteliti.


2. Testability: memungkinkan untuk dilakukannya observasi dan bisa diukur.
3. Compatability: hipotesis baru harus konsisten dengan hipotesis di lapangan
yang sama dan telah teruji kebenarannya, sehingga setiap hipotesis akan
membentuk suatu sistem.
4. Predictive: hipotesis yang baik mengandung daya ramal tentang apa yang akan
terjadi atau apa yang akan ditemukan.
5. Simplicity: harus dinyatakan secara sederhana, mudah dipahami, dan mudah
dicapai.
Sumber Hipotesis

1. Pengalaman praktik
2. Toeri
3. Kajian literatur
Tipe Hipotesis

1. Hipotesis nol (Ho)


• Hipotesis yang digunakan untuk pengukuran statistik dan interpretasi hasil statistik.
• Hipotesis nol dapat sederhana dan kompleks dan bersifat sebab akibat.
• Misalnya pengaruh teori adaptasi terhadap perbaikan kinerja perawat perawat. Maka
dalam Ho : tidak ada pengaruh penerapan teori adaptasi dalam asuhan keperawatan
terhadap perbaikan kinerja perawat perawat.
2. Hipotesis alternative (Ha/H1)
• Hipotesis penelitian
• Hipotesis ini menyatakan adanya suatu hubungan, pengaruh, dan perbedaan antara dua
atau lebih variabel. Hubungan, perbedaan, dan pengaruh tersebut dapat sederhana atau
kompleks, dan bersifat sebab akibat.
• Mislanya: ada pengaruh antara senam nifas dan proses involusi pada ibu bersalin. Ada
perbedaan tingkat kecemasan antara klien laki-laki dan perempuan pada infark miokard
akut (AMI)
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai