Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

EJAAN, PILIHAN KALIMAT,


KALIMAT DAN PARAGRAF
Pengertian Beberapa Ejaan Pengertian yang Harus Penulisan Kata
diperhatikan
Kata yang Lazim

4.1 Ejaan 4.2 Pilihan Kata yang Cermat

Kata Ungkapan Idiomatik

Ungkapan Peenghubung

Pengertian
BAB IV Kata Khusus

Ciri-ciri Pengertian
Kekompakan dan
Kesatuan
Pola 4.4 Kehematan
Pengembangan Paragraf 4.3 yang Harus
Salah Nalar Kalimat diperhatikan Kevariasian

Kesejajaran
Jenis-jenis
Paragraf Penekanan
Pengertian Ejaan

(Depdiknas, 2008:48) menerangkan


Menurut Kamus bahwa ejaan adalah kaidah-kaidah cara
Besar Bahasa menggambarkan bunyi-bunyi (kata,
Indonesia kalimat, dan sebagainya) dalam bentuk
tulisan serta penggunaan tanda baca.

Menurut (Buku 2, 1980:888) menerangkan bahwa


Ensiklopedi yang dimaksud dengan ejaan adalah cara
Indonesia menulis kata-kata menurut disiplin ilmu.

Dari pengertian-pengertian tersebut dapat


disimpulkan bahwa ejaan dapat diartikan sebagai
suatu ilmu yang menerangkan bagaimana kita
harus menyatakan bahasa bentuk lisan ke dalam
bahasa bentuk tulisan.
Beberapa Ejaan dalam
Kaidah Bahasa Indonesia

1. Ejaan Van Ophuysen yang disusun dan digunakan sejak 1901

2. Ejaan Soewandi, ditetapkan tahun 1947 dengan SK Menteri


Pengajaran, Pendidikan dan Kebudayaan 19 Maret 1947 No.
264/Bhg A.

3. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan (EYD) berlaku


sejak 1972 dengan SK Menteri P&K 20 Mei 1972.
Pengertian
Diksi/Pilihan Kata

Berbahasa, terutama dalam bentuk


tulisan tidak hanya menyusun
kata-kata dalam setiap kalimat
yang kita ucapkan atau tuliskan,
melainkan harus memilih kata-kata
yang tepat, jelas, dan cermat.
Hal-hal yang Harus diperhatikan
dalam Pemilihan Kata

a. Penulisan kata
Penulisan kata harus sesuai dan berdasarkan tata
ejaan yang berlaku sekarang (EYD)

b. Kata yang Lazim


Penulisan bahasa keilmuan sebaiknya digunakan kata-kata
yang sudah lazim di masyarakat, yaitu kata-kata yang
sudah dikenal.

c. Kata yang cermat


Kata-kata yang digunakan hatus tepet dan sesuai
dengan pesan yang ingin disampaikan.
d. Ungkapan idiomatik
Ungkapan yang sudah senyawa betul yaitu ungkapan
yang tidak boleh ditambah atau dikurangi.

e. Ungkapan penghubung
Ungkapan yang bertugas menghubungkan kata-kata
intrakalimat maupun antarkalimat

f. Kata khusus
Kata yang dipilih secara tepat agar tidak
membingungkan pembaca.
Pengertian Kalimat

Satuan bahasa yang


sangat penting dalam
penyampaian gagasan
dan merupakan sarana
penyampaian gagasan
yang lengkap dan utuh.
Hal-hal yang Harus diperhatikan dalam
Menyusun Kalimat

1. Kekompakan dan Kesatuan


Kalimat dikatakan kompak dan ada kesatuaan jika dalam
kalimat hanya terkandung satu pokok pikiran atau gagasan.

2. Kehematan
Dalam menyusun kalimat yang efektif harus meliputi kehematan
pemakaian kata, frase, atau unsur kalimat lainnya yang tidak
diperlukan. Unsur-unsur yang bisa dihemat meliputi :
a. Pengulangan bagian-bagian kaliamat
b. Pemakaian hiponimi
c. Pemadatan kelompok kata menjadi kata
3. Kevariasian
Bentuk-bentuk kalimat untuk menjaga
keseimbangan dalam sebuah kalimat.

4. Kesejajaran
Pemakaian kata, kelompok kata, atau bentuk kata
di dalam kalimat harus di jaga kesejajarannya.

5. Penekanan
Bertujuan untuk menegaskan gagasan yang dianggap
penting pada bagian-bagian tertentu. Beberapa cara
untuk memberikan penekanan :
a. Posisi kalimat
b. Urutan logis
c. Pemakaian repetisi
Pengertian Paragraf

Merupakan model karangan


yang terkecil. Rangkaian
pada paragraf harus urut,
memyatakan hubungan
kesatuan, ikatan struktural
bahasa dan ikatan logis
berbahasa, dan hubungan yang
menunjukkan cara berpikir.
Ciri-ciri Paragraf

1. Ada kesatuan gagasan, yaitu ada hubungan mengenai masalah


dan tema dalam pengembangan .
2. Menyatu, hubungan gramatikal dan semantis antara satu
kalimat dengan kalimat lain dalam paragraf harus menyatu
3. Cukup pengembangannya, paragraf yang menyediakan secara
cukup kebutuhan minimal kalimat penjelas sehingga tema yang
dirumuskan tercapai
4. Bergaya paparan, yaitu berfokus pada pemberian informasi,
penjelasan, keterangan, atau pemahaman.
Pola Pengembangan
Paragraf

1. Pengembangan dengan
analisis penalaran 2. Pengembangan dengan
dapat dilakukan ilustrasi dapat
dengan : dilakukan dengan :
a. Pengurutan a. Pencontohan
gagasan yang logis b. Pembandingan
b. Penghubungan dan penentangan
sebab-akibat c. Pengisahan
c. Pemrosesan
d. Pendefinisian
Salah Nalar dalam
Pengembangan Paragraf

Penulis harus mengatur cara


berpikirnya supaya dapat
menghasilkan paragraf yang baik
dan tidak membingungkan pembaca.
Jenis-jenis Paragraf

1. Paragraf Deduktif, paragraf 3. Paragraf kombinasi


yang pokok pikirannya (campuran), merupakan
terletak pada awal paragraf. paragraf kombinasi antara
Pola pikirnya dari umum ke paragraf deduktif dan
khusus. induktif.

4. Paragraf Deskriptif, inti


2. Paragraf Induktif, paragraf
paragraf ini digambarkan
yang pokok pikirannya
secara samar-samar dalam
tertuang pada kalimat akhir
paragraf. Kalimat utama tidak
paragraf. Pola pikirnya dari
terdapat dimana-mana.
khusus ke umum, dari
Setelah dibaca baru diketahui
rincian menuju simpulan.
maksud paragraf tersebut.

Anda mungkin juga menyukai