TUBERKULOSIS
Resistensi initial yaitu apabila kita tidak tahu pasti apakah pasien sudah ada
riwayat pengobatan OAT sebelumnya atau belum pernah.
Pasien
Program pengendalian TB
Obat
Faktor HIV/AIDS
Kuman
z
Klasifikasi Resistensi OAT
Menurut WHO dan dalam buku petunjuk Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan
Penyehatan Lingkungan (Ditjen PP dan PL) tahun 2013 klasifikasi resistensi OAT yaitu:
Monoresitance: resisten terhadap salah satu OAT misalnya resisten isoniazid (H).
Polyresistance: resisten terhadap lebih dari satu OAT, selain kombinasi isoniazid (H) dan
rifampisin (R), misalnya resistensi isoniazid dan etambutol (HE), rifampisin etambutol (RE),
isoniazid etambutol dan streptomisin (HES), rifampisin etambutol dan streptomisin (RES).
Multi Drug Resistance (MDR): resisten terhadap isoniazid dan rifampisin dengan atau tanpa
OAT lini pertama yang lain, misalnya HR, HRE, HRES.
Extensively Drug Resistance (XDR): TB MDR disertai resisten terhadap salah satu obat
golongan fluorokuinolon dan salah satu dari OAT injeksi lini kedua (kapreomisin, kanamisin dan
amikasin).
2 Metode cepat uji resistensi obat (Tes Cepat Molekuler) dengan alat Gen
Xpert
Tes cepat (rapid test), menggunakan Xpert MTB/Rif atau dikenal dengan
GeneXpert. GeneXpert merupakan tes amplifikasi (peningkatan jumlah
salinan DNA) asam nukleat secara otomatis sebagai sarana deteksi TB
dan uji kepekaan terhadap rifampisin. Tes ini dapat diketahui hasilnya
dalam waktu kurang lebih 2 jam.
1. Untuk semua pasien TBC dengan hasil pemeriksaan TCM TBC RR, ambil dua (2)
dahak berkualitas baik, satu dahak untuk pemeriksaan LPA lini dua dan satu
dahak untuk pemeriksaan biakan dan uji kepekaan.
2. Bila tidak terdapat risiko intoleransi dan atau resistansi terhadap fluorokuinolon
dan/obat injeksi lini kedua berdasarkan anamnesis dan atau hasil uji kepekaan,
pasien akan mulai paduan pengobatan jangka pendek.
1) Untuk pasien yang sudah mendapatkan paduan standar jangka pendek dan hasil uji
kepekaan tidak terdapat resistansi terhadap fluorokuinolon/obat injeksi lini dua,
pengobatan paduan standar jangka pendek dapat dilanjutkan.
2) Untuk pasien yang sudah mendapatkan paduan standar jangka pendek dan hasil uji
kepekaan menunjukkan tambahan resistansi terhadap fluorokuinolon/obat injeksi lini
kedua, pengobatan pasien harus berganti menjadi paduan individual berdasarkan hasil uji
kepekaan (pengobatan dimulai dari awal).
3) Untuk pasien yang sudah mendapatkan paduan individual dan terkonfirmasi resistan
terhadap fluorokuinolon/obat injeksi lini kedua berdasarkan hasil uji kepekaan, pengobatan
paduan individual dilanjutkan.
TERIMAKASIH
MOHON SARAN DAN
BIMBINGAN