Anda di halaman 1dari 12

AIR BERSIH

Air bersih adalah air yang digunakan untuk keperluan


sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan
dan dapat diminum apabila telah dimasak. Air bersih
adalah air yang memenuhi persyaratan bagi sistem
penyedian air minum. Kualitas Air harus memenuhi
syarat kesehatan yang meliputi persyaratan mikrobiologi,
Fisika, kimia, dan radioaktif, sehingga apabila dikonsumsi
tidak menimbulkan gangguan kesehatan (Permenkes No
416/Menkes/PER/IX/1990 tentang kualitas air bersih).
Standar Air Bersih
-

1. Persyaratan Kualitas
--

Parameter Syarat Fisik Kualitas Air

Kadar Maksimun Yang


No. Parameter
Diperbolehkan
1 Bau Tidak berbau
2 Jumlah zat padat terlarut 1000 Mg/L
(TDS)
3 Kekeruhan 5 NTU
4 Rasa Tidak berasa
5 Suhu Suhu Udara  30C
6 Warna 15 TCU

Sumber: Permenkes No.416/MenKes/PER/IX/1990


b. Syarat Kimia
-
1) Kimia Anorganik
-

Parameter Syarat Kimia (Kimia Anorganik) Kualitas Air


No. Parameter Kadar Maksimum Yang
Diperbolehkan
1 Air raksa 0,0001 mg/L
2 Arsen 0,05 mg/L
3 Besi 1,0 mg/L
4 Fluorida 1,5 mg/L
5 Kadmium 0,0005 mg/L
6 Kesadahan (CaCO3) 500 mg/L
7 Klorida 600 mg/L
8 Kronium, valensi 6 0,05 mg/L
9 Mangan 0,5 mg/L
10 Nitrat, sebagai N 10 mg/L
11 Nitrit, sebagai N 1,0 mg/L
12 Ph 6,5 - 9,0
13 Selenium 0,01 mg/L
14 Seng 15 mg/L
15 Sianida 0,1 mg/L
16 Sulfat 400 mg/L
17 Timbal 0,05 mg/L

Sumber: Permenkes No.416/MenKes/PER/IX/1990


2) Kimia Organik
-

Parameter Syarat Kimia (Kimia Organik) Kualitas Air


No. Parameter Kadar Maksimum Yang
Diperbolehkan
1 Aldrin dan dieldrin 0,0007 mg/L
2 Benzene 0,01 mg/L
3 Benzo (a) pyrene 0,00001 mg/L
4 Chloroform (total isomer) 0,007 mg/L
5 Chloroform 0,03 mg/L
6 2.4-D 0,10 mg/L
7 DDT 0,03 mg/L
8 Detergen 0,5 mg/L
9 1,2-Dicloroethene 0,01 mg/L
10 1,1-Dicloroethene 0,0003 mg/L
11 Heptachlor dan heptachlor epoxide 0,003 mg/L
12 Hexachlorobenzene 0,00001 mg/L
13 Gamma-HCH (Lindane) 0,004 mg/L
14 Methoxychlor 0,10 mg/L
15 Pentachloropenol 0,01 mg/L
16 Pestisida total 0,10 mg/L
17 2,4,6-trichorophenol 0,01 mg/L
18 Zat organik (KmnO4) 10. mg/L
Sumber: Permenkes No.416/MenKes/PER/IX/1990
c. Syarat Mikrobiologi
-

Parameter Syarat Mikrobiologi Kualitas Air


No. Parameter Kadar Maksimum Yang
Diperbolehkan
1 Total Koliform (MPN) 0/100ml
2 Koliform tinja belum diperiksa 0/100ml

Sumber: Permenkes No.416/MenKes/PER/IX/1990

d. Syarat Radioaktif
-

Parameter Syarat Radioaktif Kualitas Air


Kadar Maksimum Yang
No. Parameter Diperbolehkan
Aktivitas Alpha (Gross Alpha
1 Activity) 0,1 Bg/L
Aktivitas Beta (Gross Beta
2 Activity) 1,0 Bg/L

Sumber: Permenkes No.416/MenKes/PER/IX/1990


Beberapa Macam Sumber Air Ditinjau Dari Asalnya
1. Air Laut
Air ini sifatnya asin karena mengandung garam NaCl. kadal garam Nacl dalam air
laut 3% dengan keadaan ini maka air laut tidak memenuhi syarat untuk diminum.
2. Air Hujan
Cara menjadikan air hujan sebagai air minum hendaknya jangan saat air hujan baru
mulai turun, karena masih mengandung banyak kotoran. Air hujan juga mempunyai
sifat agresif terutama terhadap pipa-pipa penyalur maupun bak-baik reservoir
sehingga hal ini akan mempercepat terjadinya korosi atau karatan. Air hujan juga
mempunyai sifat luna sehingga akan boros terhadap pemakaian sabun
3. Air Permukaan
Air permukaan adalah air yang mengalir di perbukaan bumi, Pada umumnya air
permukaan ini akan mendapat pengotoran selama pengalirannya, misalnya oleh
lumpur, batang kayu, daun, kotoran industri dan lainnya. Untuk meminumnya harus
melewati proses pembersihan yang sempurna.
4. Air Tanah
Air tanah adalah air yang berada di bawah tanah di dalam zone jenuh dimana
tekanan hidrstatiknya sama atau lebih besar dari tekanan atmosfer (Suryono,
1993:1).
5. Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya ke permukaan tanah dengan
hampir tidak dipengaruhi oleh musim, sedangkan kualitasnya sama dengan air
dalam.
Beberapa Penyakit yang berhubungan dengan Air
BAKTERI
1. Disentri/Dysentery;( Shigela dysentriae)
Incubasi 1-7 hari
Gejala: mual, muntah, mulas, mencret, BAB lendir darah
Penularan melalui air minum, makanan atau kontak langsung
2. Typhus dan Paratyphus;( Salmonela typhosa)
Incubasi 1-3 mg
gejala:lemas,pusing, hilang nafsu makan, demam menggigil, kadang terjadi perdarahan usus
Penularan melalui air minum, makanan atau kontak langsung
3. Kholera
disebabkan oleh kuman Vibrio cholerae yg mengeluarkan enterotoxin
Incubasi : beberapa jam sd beberapa hari
gejala : mencret ( warna putih keruh spt cucian beras), muntah-Muntaber dapat terjadi dehidrasi berat
shg terjadi kematian
4. GASTROENTERITIS (E .COLI)
ada beberapa jenis yaitu ETEC, EPEC, EHEC dan Enteroinvasive EPEC merupakan E Coli yg banyak
terdapat dalam air(2-8%), menyebabkan Diare ETEC menyebabkan Diare hebat, kram perut dan
muntah2
5. Gastroenteritis Acut (CAMPHILOBACTER)
Menginfeksi manusia dan binatang buas maupun binatang peliharaan
Penularan melalui makanan yang terkontaminasi terutama daging unggas, dan air yang terkontaminasi
(PAM, air dr sumber pegunungan)
Gejala: diare, sakit perut, mual, demam dan pusing
6. LEPTOSPIROSIS (Leptospira)
Microorganisme ini tidak biasa hidup di air buangan, ditemukan di air kencing tikus.
Inkubasi : 4-19 hari.
Gejala: demam tinggi, menggigil, sakit kepala, lesu/lemah, muntah, mata merah, rasa nyeri otot betis
dan punggung, BAK kuning.
B. VIRUS
HEPATITIS A
Incubasi: 15-30 hari
Gejala: mual, pusing, lelah/lemas, pembengkakan hati, kulit kuning (ikterik)
POLIOMYELITIS
Incubasi: 3-21 hari, rata-rata 7-12 hr
Gejala: demam, meriang/ tak enak badan, tenggorokan sakit, pusing, kejang
mulut (bibir tdk dpt digerakkan) kelumpuhan pada tungkai bawah.
ROTAVIRUS:penyebab diare anak2 umur
C. PROTOZOA DAN PARASIT
Protozoa biasanya menghasilkan kista yang dapat bertahan hidup diluar host
dg kondisi lingkungan yang berlawanan.
Protozoa patogen yang menular melalui air sangat berbahaya bagi kesehatan
manusia.
Beberapa contohnya yi: Giardia lamblia, Entamoeba histolytika.
Terjadi wabah krn konsumsi air yg di khlorinasi tanpa disaring, air tdk diolah,
diolah tapi tdk sempurna.
e. ORP (Oxidation Reduction Potential )
-

ORP digunakan untuk mengukur tingkat anti oxidant, jika ORP menunjukkan
hasil negative (-) artinya air tersebut mengandung anti oxidant yang tinggi.
Jika secara konsisten minum air dengan ORP yang tinggi atau negatif
Potensial Reduksi Oksidasi, air akan memiliki kecenderungan untuk
meninggalkan elektron dengan atom dalam tubuh yang membutuhkan.

f. EC (Electrical Conductivity)
- EC (Electrical Conductivity) atau konduktansi adalah ukuran kemampuan suatu
bahan untuk menghantarkan arus listrik. Konduktivitas listrik air secara langsung
berhubungan dengan konsentrasi padatan terlarut yang terionisasi dalam air. Ion
dari konsentrasi padatan terlarut dalam air menciptakan kemampuan  pada air
untuk menghasilkan arus listrik yang dapat diukur menggunakan conductivity meter

g. DO (Dissolved Oxygen)
- Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut
dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu
parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya
diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2 )
yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air,
mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya
jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar
2. Persyaratan Kualitas
Persyaratan kuantitas dalam penyediaan air bersih adalah ditinjau dari
banyaknya air baku yang tersedia. Artinya air baku tersebut dapat
digunakan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan kebutuhan daerah
dan jumlah penduduk yang akan dilayani. Persyaratan kuantitas juga
dapat ditinjau dari standar debit air bersih yang dialirkan ke konsumen
sesuai dengan jumlah kebutuhan air bersih (Sinulingga, 2013).

3. Persyaratan Kualitas
Air baku untuk air bersih harus dapat diambil terus menerus dengan fluktuasi
debit yang relatif tetap, baik pada saat musim kemarau maupun musim hujan.
Kontinuitas juga dapat diartikan bahwa air bersih harus tersedia 24 jam per
hari, atau setiap saat diperlukan, kebutuhan air tersedia. Akan tetapi
kondisiideal tersebut hampir tidak dapat dipenuhi pada setiap wilayah di
Indonesia, sehingga untuk menentukan tingkat kontinuitas pemakaian air dapat
dilakukan dengan cara pendekatan aktifitas konsumen terhadap prioritas
pemakaian air. Prioritas pemakaian air yaitu minimal selama 12 jam per hari,
yaitu pada jam-jam aktifitas kehidupan, yaitu pada pukul 06.00 – 18.00 WIB.
Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga
adalah melakukan kegiatan mengelola air minum
dan makanan di rumah tangga untuk memperbaiki
dan menjaga kualitas air dari sumber air
yang akan digunakan untuk air minum, serta untuk
menerapkan 6 prinsip higiene
sanitasi pangan dalam proses penge-lolaan makanan di
rumah tangga, meliputi : pemilihan bahan makanan,
penyimpanan bahan makanan, pengo-lahan bahan
makanan, penyimpanan makanan, pengang-kutan
makanan dan
Permenkes No.3penyajian makanan.
Th.2014 ttg STBM
Alternatif PAM RT

SODIS Merebus Air Klorinasi cair/padat


(Solar Disinfection)

Bubuk Pemurni Air (PUR) Saringan Pasir Saringan Keramik

Anda mungkin juga menyukai