Oleh : Kelompok 4
Seorang laki-laki (Tn.R) usia 40 tahun dilarikan ke Rumah Sakit setelah mengalami
kecelakaan motor dan didapatkan patah pada bagian kakinya. Sesampainya di Rumah
Sakit Tn. R tidak segera dilakukan tindakan Emergensi dan prinsip-prinsip penanganan
pasien gawat darurat berdasarkan KODEKI, luka hanya dibersihkan saja dikarenakan
dokter yang berjaga tidak ada di tempat sedangkan pasien masih mengalami perdarahan.
Tiga puluh menit kemudian dokter jaga tiba dan melakukan tindakan, tetapi kondisi pasien
memburuk dan meninggal karena kehilangan banyak darah. Keluarga pasien tidak terima
dan menuntut dokter jaga dan rumah sakit tersebut karena dianggap telah melakukan
malpraktik dan bersedia memenuhi prosedur penuntutan mal praktik. Pihak rumah sakit
berusaha mengajak keluarga pasien untuk mediasi dan menjelaskan bahwa tindakan
tetap diberikan melalui telepon, tetapi keluarga pasien tetap tidak terima dan
menyalahkan dokter yang merawat karena tidak menjelaskan dan meminta persetujuan
terhadap semua Tindakan walaupun telah menandatangani informed consent dan
menuntut dokter tersebut mendapatkan sanksi karena telah melanggar etik.
Klarifikasi Istilah
• 1.
2. Apa saja hak dan kewajiban dokter dan pasien?
Sesuai dengan UU Praktek Kedokteran Pasal 50 dan 51 no 29 tahun 2004
• Kewenagan
Mediator
1. Legal
2. Etis
3. administratif
16. Apa saja yang perlu disampaikan dalam informed consent ?