Anda di halaman 1dari 32

Laporan Kasus

Penurunan Kesadaran
e.c Stroke Hemoragik
Susp. Covid 19
Disusun Oleh : Naufal Dian Fajarianto
NIM : FAB 118 092

Pembimbing :
Dr. Sutopo Marsudi Widodo, Sp.KFR
dr. Tagor Sibarani
dr. Fajar Patompo

BAGIAN/SMF ILMU REHABILITASI MEDIK dan EMERGENCY MEDICINE


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
2020
PENDAHULUAN

Stroke Tahun 2010  peringkat


pertama penyebab kematian

Defisit neurologis fokal/global


Mendadak
Tahun 2018  Prevalensi
Akibat gangguan cerebrovaskular
stroke meningkat drastis dari
7% menjadi 10,9% dari total
kasus PTM

pola hidup sehat 


mengurangi faktor resiko
 Menurunkan angka
Berkaitan dengan pola
insidensi hidup
KASUS
 Identitas
• Nama: Ny. E

• Jenis kelamin : Perempuan

• Usia : 68 tahun

• Agama : Kristen

• Pekerjaan : Swasta
• Alamat : jl. G. Obos

• Tanggal MRS : 4 Februari 2021

• Nomor RM : 35.67.67
KASUS
Primary Survey
 Vital Signs

• Tekanan darah : 160/100 mmHg

• Nadi : 88 x/menit
• Suhu : 37,1 C
• Pernapasan : 22 x/menit, thorakoabdominal
KASUS
 Airway : Bebas, tidak ada sumbatan jalan napas
 Breathing : Spontan, x/menit, thorakoabdominal,
pergerakan thoraks simetris kanan/kiri
 Circulation : Laju nadi kali/menit, reguler, pulsasi
kuat
 Disability : GCS (E3V4M5), pupil isokor 2mm/2mm
 Evaluasi Masalah : Termasuk priority sign, pasien
ditempatkan di ruang non bedah dan diberi label
merah
 Tatalaksana Awal : pemberian oksigen NC 3 lpm
ANAMNESIS
 Keluhan utama : Penurunan kesadaran
 Riwayat Penyakit Sekarang :
• Pasien datang dibawa keluarganya dengan penurunan kesadaran
11 jam SMRS. Keluhan dirasakan mendadak pada pagi hari saat
istirahat. Awalnya pasien mengeluhkan kelemahan anggota
gerak kanan, setelah ditinggal sebentar pasien seperti
mengantuk-ngantuk dan tidak bisa diajak bicara. Sebelumnya
pasien mengeluhkan nyeri kepala. Lalu pasien di bawa ke
RSUD dr. Doris Sylvanus. Keluhan tidak disertai kejang,
muntah.
• Keluhan batuk, sesak, demam disangkal
ANAMNESIS
 Riwayat Penyakit Dahulu
• Keluhan serupa sebelumnya (-)

• Riwayat HT (+) +- 10 tahun minum captopril 2 kali sehari,

DM (-)
 Riwayat Penyakit Keluarga
• Anggota keluarga dengan keluhan serupa (-)

• DM, HT, asma, Jantung (-)


PEMERIKSAAN FISIK
 Keadaan umum : Tampak gelisah
 Kesadaran : E3V1M6
 TTV TD : 160/100 mmHg
DN : 88 x/m, pulsasi kuat angkat
RR : 22 x/m
S : 37,1 C
 Kepala : Normosefali (+), Ca -/-, Si -/-, pupil

isokor 2mm/2mm, refleks cahaya +/


+, bibir pelo ke kanan
PEMERIKSAAN FISIK
 THORAX
Pulmo
Inspeksi Simetris kiri = kanan, ketertinggalan gerak (-), bekas luka (-)
Palpasi Fremitus vokal simetris kanan = kiri
Perkusi Sonor di semua lapang paru
Auskultasi Vesiculobronchial sound +/+, wheezing -/-, rhonki -/-

Cor
Inspeksi Thrill (-)
Palpasi Ictus cordis teraba di intercostal space (ICS) V LMCS
Auskultasi  S1-S2 tunggal dan regular, murmur (-), gallop (-)
 Heart rate = x/menit
PEMERIKSAAN FISIK

ABDOMEN
Inspeksi Dinding cembung, jejas (-), distensi (-)
Auskultasi Bising usus 9 x/menit (normal)
Palpasi Nyeri tekan (-)
Perkusi  Pekak hepar teraba
 Timpani
PEMERIKSAAN FISIK

  Lengan Tungkai
Kanan Kiri Kanan Kiri
Gerakan + + + +
Tonus + + + +
Trofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi Eutrofi
Klonus - - - -
Refleks fisiologis menurun menurun menurun menurun
Refleks patologis - - - -
Sensibilitas + + + +
Motorik 1 4 1 4
PEMERIKSAAN FISIK
Rangsang Meningeal
  Hasil Pemeriksaan
Kaku kuduk -
Kernigue -
Lasegue -
Brudzinski 1 -
Brudzinski 2 -

Nervus cranialis  parese nervus 7


PEMERIKSAAN PENUNJANG
Laboratorium
 WBC : 15,68 x 103/uL*
 Hb : 13,6 g/dl
 RBC : 4,67 x 106 /uL
 PLT : 370 x 103 /uL
 Ureum : 37 mg/dL
 Creatinine : 0,70 mg/dL
 Na : 132 mmol/L
 K : 2,9 mmol/L
 Ca : 1,19 mmol/L
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Antibodi Anti-SARS-CoV-2:
Ig G : Negatif
Ig M : Positif
Interpretasi : Reaktif
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Ro. Thoraks
Cor
• Elongasi aorta (+)
• Pinggang jantung masih
terbentuk
• Kardiomegali (+)
• A + B /C = 5+4/15 = 60%

Pulmo
• Inspirasi cukup
• Sudut kostrofrenikus tajam
D/S
PEMERIKSAAN PENUNJANG
CT-Scan Kepala
 Lesi hiperdens pada
intraventrikel
sinistra
 Midline shift ke
kanan
 Kesan Stroke
Hemoragik
DIAGNOSIS KERJA

 Penurunan Kesadaran ec Stroke Hemoragik


(IVH)
 Hemiparese dextra

 Hipertensi

 Susp. Covid 19
TATALAKSANA

 Oksigen NC 3 lpm
 Pemasangan Foley catheter dan NGT
 Inf. NaCl 0,9% 2000 mL / 24 jam
 Inf. Manitol 20% 6 x 100 cc
 Inf. PCT 4 x 1 gr
 Inj. Piracetam 3 x 1gr
 Inj. Mecobalamin 2 x 500 mg
PEMBAHASAN - TINJAUAN PUSTAKA

Kasus :
 RR = 22
x/m,
spontan
 CRT < 2
detik
 Kesadaran
(GSS
E3V4M5)

Label merah
DEFINISI
Stroke
Defisit neurologis fokal atau gobal yang terjadi
mendadak, berlangsung lebih dari 24 jam dan disebabkan
oleh gangguan cerebrovaskular bukan karena sebab lain
serta dapat mengakibatkan kematian
SH Vs SNH

Kasus :
 Onset
mendadak
 Nyeri kepala
(+)
 Kejang (-)
 Muntah (-)
 Kesadaran
E3M5V4
FAKTOR RESIKO
Modif Unmodif
• Merokok • Usia  68 tahun
• DM • Jenis kelamin
• HT • Ras
• Obesitas • Genetik
• Dislipidemia • Riwayat stroke
• Penyakit jantung
dahulu
• Stres
• Inaktivitas
KRITERIA DIAGNOSIS
Anamnesis Pemeriksaan
• Defisit neurologis fokal / global Fisik
• Onset tiba-tiba • GCS E4M5V4
• Keluhan penyerta (muntah, nyeri • TTV
kepala, kejang) • Gangguan N. kranial
• Gali faktor resiko • Kelemahan motorik
• Defisit sensorik
Kasus
• Kelemahan anggota gerak kanan Kasus
• Penurunan kesadaran • Hipertensi (160/100
1 4
• Mendadak mmHg) 1 4
• Kekuatan Motorik
• Muntah (-), Nyeri kepala (+), kejang (-)
KRITERIA DIAGNOSTIK
Pemeriksaan Penunjang
• Lab
(DL, GDS, Profil lipid, Elektrolit)
• Radiologi
(Ro. Thorax, MRI, Ct-Scan) Gold standart

SNH SH
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• Kasus

Tampak gambaran lesi hiperdens  Kesan Stroke


Hemoragik
ALGORITMA GADJAH MADA

Kasus :
 Kesadaran
E3M5V4
 Nyeri kepala
(+)
 Refleks
babinski (+)
SKOR SISIRAJ

Kasus :
2,5
Kesadaran
0 E3M5V4
Muntah (-)
2
Nyeri
10
kepala (+)
0 TD 160/100
DM,
2,5 penyakit
SSJ >1 = Stroke hemoragik jantung (-)
SSJ <-1 = Stroke iskemik
Pembahasan

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)


28
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang
disebabkan oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2
(SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang
belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia.
Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia,
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Pembahasan
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19)
Kasus Suspek jika seseorang yang memiliki salah satu dari kriteria berikut:
29

a. Orang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA)* DAN pada 14 hari terakhir
sebelum timbul gejala memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di negara/wilayah
Indonesia yang melaporkan transmisi loka.
b. Orang dengan salah satu gejala/tanda ISPA* DAN pada 14 hari terakhir sebelum
timbul gejala memiliki riwayat kontak dengan kasus konfirmasi/probable COVID-19.
c. Orang dengan ISPA berat/pneumonia berat*** yang membutuhkan perawatan di
rumah sakit DAN tidak ada penyebab lain berdasarkan gambaran klinis yang
meyakinkan.
TERAPI
• Anti perdarahan Kasus
 Oksigen NC 3 lpm
• Neuroprotektor
 Pemasangan Foley catheter
• Manajemen TIK Inf. NaCl 0,9% 2000 mL / 24
• Terapi simptomatik jam
 Inf. Manitol 20% 6 x 100 cc
• Manajemen FR  Inf. PCT 4 x 1 gr
- Antihipertensi  Inj. Piracetam 3 x 1gr
 Inj. Mecobalamin 2 x 500 mg
- Antidiabetik
 Po. Captopril 2 x 12,5 mg
- Antidislipidemia
• Rehabilitasi medik
KESIMPULAN
 Telah dilaporkan kasus penurunan kesadaran dengan
stroke hemoragik pada seorang laki-laki Ny. E berusia 68
tahun yang datang dengan keluhan penurunan kesadaran.
Pasien kemudian masuk kedalam priority sign dan diberi
label merah. Diagnosis ditegakan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang
dilakukan

• Tatalaksana pada pasien meliputi tatalaksana


medikamentosa yang bertujuan meminimalisir kerusakan
otak serta tatalaksana nonmedikamentosa yang bertujuan
untuk pengembalian fungsi.
DAFTAR PUSTAKA
1. Hemphill C, Greenberg S, Anderson C, Becker K, Bendok B, et al.
Guidelines for the Management of Spontaneous Intracerebral
Hemorrhage. A Guideline for Healthcare Professionals From the American
Heart Association/American Stroke Association. Stroke 2015;46
2. Steiner T, Salman R, Beer R, Christensen H, Cordonnier C. uropean
Stroke Organisation (ESO) guidelines for the management of spontaneous
intracerebral hemorrhage. Int J of Stroke. 2014; 840–855
3. Acute Stroke Practice Guidelines for Inpatient Management of
Intracerebral Hemorrhage. OHSU Health Care System. Jan 2010.
4. Dewey HM, Chambers BR, Donnan GA. Stroke. In: Warlow C (ed).
Handbook of Treatment in Neurology. The Lancet. 2006.pp.87-116.
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
6. Standar Kompetensi Dokter Spesialis Neurologi Indonesia, 2015

Anda mungkin juga menyukai