ANAMNESIS
Keterangan Umum
Anamnesis Khusus:
• Demam pada anak dirasakan sejak 3 hari SMRS. Demam
timbul mendadak tinggi, dirasakan naik turun, dan
meninggi pada sore dan malam hari.
ANAMNESIS UMUM
Anamnesis Umum
Anak laki-laki berusia 9 tahun, datang dengan keluhan utama demam. Keluhan demam
disertai nyeri kepala, terasa pegal-pegal diseluruh tubuh, penurunan nafsu makan, mual
dan muntah berupa caira berwarna kuning sebanyak 4 kali dalam 2 hari. Terdapat riwayat
mimisan pada hari ke-2 setelah masuk RS. Keluhan tidak disertai adanya bintik-bintik
merah yang tidak hilang saat ditekan dan gusi berdarah.
Asupan makan pasien saat di RS hanya biskuit marie dan energen. Pasien tidak mau
makan makanan dari rumah sakit karena pasien merasa mulutnya pahit. Asupan minum
pasien juga sedikit. Saat ini pasien diberikan sari kurma sebanyak 1 sendok makan sekitar
3x sehari.
Keluhan BAK dan BAB pasien sering tetapi terkadang tidak keluar. Konsistensi feses cair
berwarna kuning. Tidak ada keluhan sakit saat BAK.
Anamnesis Umum
Pada pasien terdapat riwayat sering jajan jajanan diluar, dan terdapat riwayat kontak
dengan penderita demam berdarah yaitu tetangga pasien yang tinggal kurang lebih 200
meter dari rumah pasien. Riwayat anggota keluarga terkena demam berdarah tidak ada.
Saat pemeriksaan, pada pasien sudah tidak ada keluhan demam, nyeri kepala, pegal-
pegal, dan mual muntah. Pasien juga sudah mau makan, 3 kali sehari sebanyak ¾ porsi,
biscuit, dan sari kurma.
ANAMNESIS TAMBAHAN
Imunisasi
NAMA DASAR ULANGAN
BCG 0 bulan
HiB
CAMPAK 9 bulan
-bersifat hidrofilik
- Fungsi :
a. mengikat, menghubungkan,
mangisi celah antar jaringan
Kompleks Imun
Kebocoran plasma
Tertelannya makanan yang
terkontaminasi S. Typi
Masuk ke RES
Usus
Peristaltik usus Aktivasi makrofag Jantung Hepar
Feses Menginfeksi ulang
Obstipasi Pelepasan sitokin IL-1 &IL-6 Bradikardi Miokarditis Hepatitis
usus
relatif tifosa
Makrofag hiperaktif
Demam Mual
di plak peyer
Muntah
Anoreksia
Rekruitmen makrofag Nekrosis Erosis pemb. Menembus
ke plak peyer jaringan Darah lapisan usus
lain
Hiperplasia Perdarahan
sal. cerna Perforasi
Nyeri caecum
Pemeriksaan penunjang TF
• Rumple leed
Uji Rumple Leed (+) menandai fraglitas kapiler darah meningkat
• Pemeriksaan Darah
a. Hitung trombosit
b. Hitung leukosit
c. Hitung Hematokrit
• Trombositipenia (< 100.00/ul) dan hemokonsentrasi ynag dapat dilihat dari
peningkatan hemotokrit >20% dibandingkan dengan nilai hematokrit pada masa
sebelum sakit atau masa konvalesen
• Imunoserologi IgM dan IgG
Pemeriksaan antibodi IgG dan IgM yang spesifik berguna dalam diagnosis infeksi
virus dengue. IgM terdeteksi mulai hari ke 3-5, meningkat sampai minggu ke 3,
menghilang serelah 60-90 hari. IgG pada infeksi primer terdeteksi mulai hari ke 14,
pada infeksi sekunder terdeteksi mulai hari ke 2.
Pemeriksaan penunjang DF
• Darah Rutin
Sering ditemukan anemia normokrom normositer akibat supresi sumsum tulang, Leukopenia
tetapi jarang <2.500/mm3 disertai limfositosis relatif. Dapat ditemukan trobositopenia yang
cukup berat terutama pada akhir minggu pertama
• Kimia darah
Pada penderita dengan penyulit hepatitis tifosa dapat ditemukan peningkatan transminase
hepar dan bilirubin serum (harus dibuktikan bukan oleh sebab lain seperti virus hepatitis).
Pada penderita gizi kurang/buruk dapat ditemukan hiponatremia dan hipokalemi.
• Serologi
Tes widal : diambil 2 x (dengan serum berrpasangann), didapat peningkatan titer 0>4x,
pemeriksaan ini sebaiknya tidak dilakukan karena banyak ditemukan nilai (+) palsu
IgM antni- S. Typhi hari ke 6-8 pemeriksaan ini hanya berlaku untuk demam tifoid, bila 9-)
tidak menyingkirkan kemungkinan demam paratifoid
• Gold standart kultur bakteri
• Gal Kultur media garam empedu pada minggu ke 2 sakit jika hasil (+) demam tifoid/
paratifoid.
Pencegahan DF
Melakukan 3M plus :
Menguras tempat penampungan air secara teratur (1 kali sekali)
Menutup rapat tempat penampungan
Mendaur ulang barang bekas
Plus :
memakai kelambu
memakai rapelin
Menabur larvasida
Memelihara ika pemakan jentik
Mengatur cahaya dan ventilasi
Tidak menggantung pakaian
Prognosis DF
2. Pencegahan transmisi
Yaitu dari penderita terinfeksi S. typhi akut maupun karier. Sasaran yaitu di
rumah sakit dan klinik.
3. Proteksi pada orang yang berisiko tertular dan terinfeksi
Yaitu dengan memberikan vaksinasi demam tifoid di darah endemik
maupu hiperendemik
Prognosis TF
Qav : ad bonam
Qaf : dubia ad bonam
Tatalaksana DF
Infeksi dengue merupakan infeksi yang bersifat self limiting disease
Pasien dengue dapat juga diberikan terapi suportif dan simptomatik, seperti
berikut :
Paracetamol
Dosis 10-15 mg/KgBB/kali. Paracetamol diberikan ketika anak demam dengan suhu >38oC.
Interval pemberian yaitu 4-6 jam, dengan maksimal pemberian 5x dalam 24 jam.
Terapi Cairan
Infus cairan diberikan dengan indikasi anak tidak mau minum, muntah, apabila terdapat
tanda syok, peningkatan hematokrit. Menghitung kebutuhan cairan dengan Holliday segar.
Tatalaksana DF
Untuk membantu pengobatan pasien DF bisa dilakukan :
Pasien harus istirahat yang cukup / tirah baring
Beri asupan cairan : air putih, susu, jus buah. Ditandai dengan BAK tiap 4-6 jam.
Deteksi dini dan atasi gangguan sirkulasi dengan melakukan pemeriksaan
klinis/laboratorium penunjang
Tatalaksana TF
• Farmakologi
• Causatif (Antibiotik)
• Kloramfenikol merupakan pilihan utama, dosis yang diberikan 50-100 mg/KgBB/hari (dibagi 4
dosis) selama 10-14 hari.
• Ampisilin dosis yang dianjurkan adalah 200 mg/KgBB/hari(dibagi dalam 4 dosis) diberikan secara
intravena.
• Cefixime Dosis yang diberikan yaitu 10-15 mg/KgBB/hari (dibagi 2 dosis). Obat ini aman untuk
anak, pemberian peroral, dan efektif.
• Simptomatik
• Paracetamol dapat diberikan untuk mengobati demam.
• Ondansetron atau domperidon untuk gejala muntah.
Tatalaksana TF
Non Farmakologi
tirah baring
makan makanan yang lembut dan mudah dicerna.