Anda di halaman 1dari 38

CRYPTOSPORIDIOSIS

CRYPTOSPORIDIOSIS
OLEH :
dr. EMMA MARDLIYAH H
DEFINISI & SEJARAH
• Cryptosporidiosis adalah infeksi yang disebabkan oleh
Cryptosporidium parvum

• Tyzzer (1907): Cryptisporidium pada kripta lambung tikus


asimptomatik Selanjutnya parasit ini ditemukan pada lebih dari 170
spesies binatang

• 1976: Infeksi pada anak immunocompetent berusia 3 tahun dan


seorang dewasa immunocompromised

• 1982: Dilaporkan terjadi peningkatan kasus yang ditemukan pada


infeksi oportunistik penderita AIDS
Setelah teknik diagnostik semakin baik -> infeksi pada orang
immunocompetent
ETIOLOGI
Klasifikasi
• Phylum : Apicomplexa
• Klas : Conoidasida
• Sub Klas : Coccidiasina
• Ordo : Eucoccidiorida
• Famili : Cryptisporidiidae
• Genus : Cryptosporidium
• Species : Cryptosporidium parvum
ETIOLOGI
• C. parvum (79 mamalia)
• C. baileyi(burung)
• C. felis (kucing)
• C. meleagridis (ayam)
• C. muris (tikus)
• C. nasorum (ikan)
• C. serpentis (ular)
• C. wrairi (babi)
Morfologi & Siklus Hidup
• Parasit berada intraseluler dalam
vakuola parasitoforus
• Ookista infektif terdiri dari 4
sporozoit
• Menginfeksi host segera setelah
dikeluarkan ke dalam feses
• Bisa terjadi autoinfeksi intestinal
Siklus Hidup
Cryptosporidium parvum
Cryptosporidium parvum
Ookista
Cryptosporidium parvum Ookista
(Pewarnaan Acid Fast)
Cryptosporidium parvum Trofozoit
Cryptosporidium parvum Trofozoit
(ME)
Cryptosporidium parvum
Meront Tipe I (ME)
Cryptosporidium parvum Trofozoit
dan Makrogramont pada
sel Epitel Usus (ME)
Cryptosporidium pada Usus
(Scanning ME)
Cryptosporidium Meront
yang Pecah (Scanning ME)
EPIDEMIOLOGI
Distribusi dan Insidensi
• Cryptosporidiosis ditemukan di seluruh dunia
• 2% dari orang immunocompetent dan 14% dari
penderita HIV di negara maju
• 6% dari orang immunocompetent dan 24% dari
penderita HIV di negara berkembang
• Penyebab penting dari diare akut pada bayi dan
anak-anak di negara berkembang (>15%)
EPIDEMIOLOGI
• Seroprevalensi di negara maju 25-35%, di
negara berkembang 2-3 kalinya
• USA: 17-32% dewasa muda mgd IgG
• Cina: 75% dari anak 11-13 tahun
• Brazil: 90% anak usia 1 tahun
• Guinea-Bissau: Cryptosporidium ditemukan
pada anak-anak dengan 6,1% diare akut dan
15% diare kronik, angka kematian pada anak
usia setahun 2,9
EPIDEMIOLOGI
Transmisi
• Manusia ke manusia -> paling sering terjadi, anak-
anak di tempat penitipan, orang dewasa yang
sering kontak dengan feses orang sakit
• Hewan ke manusia (zoonosis) -> terutama anak
sapi, mengenai petugas & anak-anak yang datang
ke pertanian atau kebun binatang
USA: 50% anak sapi yang mengeluarkan ookista,
positif pada sekitar 90% pertanian
EPIDEMIOLOGI
• Makanan atau minuman serta lingkungan yang
terkontaminasi -> KLB di Milwaukee
USA: 60-97% air permukaan positif , Ookista
masih ditemukan sekitar 3/100 liter (walau diberi
filter dan desinfektan) pada 27-54% tempat
• Beberapa kasus terjadi akibat tak sengaja
menelan air terkontaminasi di kolam renang atau
danau ->diduga ookista berasal dari permukaan
perianal penderita yang telah sembuh, klorin yang
terdapat pada kolam renang (3-5mg/liter) tidak
dapat membunuh ookista
PATOGENESIS DAN
PATOLOGI
• Sekitar 132 ookista diperlukan untuk menginfeksi
50% orang sehat
• Minimal 30 ookista yang termakan menghasilkan
20% infeksi
• Berbagai stadium Cryptosporidium parvum
ditemukan di faring, esofagus, gaster, duodenum,
jejunum, ileum, appendix, colon, rectum
• Infeksi pada duktus biliaris, empedu, hepar,
pankreas dan paru-paru juga dilaporkan pada
penderita AIDS
PATOGENESIS DAN
PATOLOGI
• Lesi berupa atrofi vili, peningkatan ukuran
kripta, infiltrasi sel plasma, netrofil,
makrofag dan limfosit pada lamina propria.
• Patofisiologi diare dan malabsorbsi masih
belum jelas
• Diduga parasit menghasilkan enterotoksin
• Hipotesis imaturitas enterosit ???
Cryptosporidium parvum
pada Usus Halus
Cryptosporidium parvum
pada Usus Halus
Cryptosporidium parvum
pada Duodenum
IMUNITAS
• Imunokompetensi merupakan faktor
penting yang menentukan berat ringan dan
durasi penyakit -> Self limiting disease
• Immunocompromised -> AIDS,
hipogamaglobulinemia atau minum obat
imunosupresif untuk mencegah kanker dan
mencegah rejeksi jaringan pada
transplantasi organ -> kronis dan berat
IMUNITAS
• Hanya 5 (13%) orang dari 39 pasien dengan CD4 <
180/mm3 -> self limiting disease
• Measles (yang mensupresi CMI) -> predisposisi
• Respon humoral terhadap infeksi bervariasi -> IgA
& IgE dengan CMI
• Prevalensi yang tinggi pada anak kurang dari 2
tahun -> kemungkinan besar akibat sistem
imunitasnya belum sempurna dan juga sering
terpapar ookista
MANIFESTASI KLINIK
• Primer menyerang gastrointestinal, tapi
ditemukan pula pada duktus bialiaris dan
pankreas (gejala kholesistitis akalkulus,
kholangitis, hepatitis atau pankreatitis),
sertra paru-paru
• Diare akut berupa feses cair disertai
mukus
Nyeri epigastrium, nausea, vomiting, berat
badan turun, demam
MANIFESTASI KLINIK
• Diare kronis pada penderita
immunocompromised dapat
mengancam jiwa penderita karena
dehidrasi berat
Nyeri abdomen, malabsorpsi,
anoreksia, berat badan turun
DIAGNOSIS
• Anamnesis

• Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Laboratorium
Pemeriksaan Mikroskopik:
• Pemeriksaan direct
• Pewarnaan: Formalin Fixed, Giemsa, acid
fast (Zieehl Neelsen/Modifikasi Kinyoun
carbolfuchsin)
• Metode flouresensi
• Metode konsentrasi Sheather’s sugar
flotation
Cryptosporidium parvum Ookista
(Preparat basah)
Cryptosporidium parvum Ookista
(Pewarnaan Acid Fast)
Cryptosporidium parvum Ookista dengan
Kombinasi 2 Fluorokrom (DAPI & PI)
Sporozoit terdapat di dalam ookista,
nukleus berwarna biru dan sitoplama merah
Cryptosporidium parvum dengan
Metode Fluoresensi Auramin
Pemeriksaan Laboratorium
• Biopsi

• Serologis: IFA, immunoblot, ELISA

• PCR
Cryptosporidium parvum Ookista
dilabel IFA dengan Antibodi
monoklonal 8F4
Algoritma Penatalaksanan
Cryptosporidiosis
TERAPI
• Immunocompetent -> self limiting disease
• Terapi umum: rehidrasi peroral,
simptomatik
• Immunocompromised -> khemoterapi belum
ada yang memiliki efektivitas tinggi dan
aman. Beberapa obat yang dianjurkan
antara lain paromomycin, clarithromycin,
nitazoxanide dan hyperimmune bovine
colostrum
PENCEGAHAN
• Belum ada vaksin atau obat profilaksis
Upaya pencegahan yang bisa dilakukan:
• Menjaga higiene dan sanitasi
• Mencegah perilaku seks menyimpang (oro-anal)
• Meminimalkan kontak erat dengan manusia/binatang yang
terinfeksi
• Penggunaan desinfektan, pengeringan, pasteurisasi,
pemanasan, pembekuan
• Sumber air minum dilindungi terhadap kontaminasi feses,
dan air minum dimasak terlebih dahulu.
• Edukasi mengenai penyakit dan transmisinya, terutama pada
orang-orang yang berisiko tinggi.

Anda mungkin juga menyukai