Anda di halaman 1dari 39

LAPORAN KASUS

Ileus
Obstruktif
Prof.Pisi Lukitto,dr.,Sp.B(K)Onk.,Sp.B.,Sp.B-KBD

Hani Hadyah Utami 4151181414


Elok Yana Permata 4151181434
Identitas Pasien
Nama : Tn. N
Umur : 40 tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. Melong No.2, Cimahi
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Kuli Bangunan
Suku/Bangsa : Sunda/Indonesia
No. hp : 08123456
Masalah
Pasien merasa kembung karena tidak bisa BAB dan
tidak bisa buang angin selama 5 hari
Diagnosis Banding
1. Ileus Obstruktif ec dd/ C: Invaginasi , Volvulus, Divertikulum meckel
I : Askariasis
N: Ca Kolon
T: Adhesi post op laparotomi
A: hernia inkaserata

2. Ileus Paralitik e.c C:


I : peritonitis TB
N:
T : Post laparotomy (narkose)
A : metabolik (ggn keseimbangan elektrolit)
Neurogenik
Diagnosis Banding
1. Hernia Inkarserata
2. Adhesi
3. Volvulus
4. Invaginasi
5. Askariasis
6. Peritonitis TB
7. CA Kolon
8. Post laparotomy (narkose)
Anamnesis

Keluhan Utama :
Tidak bisa BAB dan kentut selama 5
hari
Pasien laki-laki usia 40 th datang ke IGD RS Dustira
dengan keluhan tidak bisa BAB dan kentut selama 5 hari.
Keluhan disertai perut kembung, mual dan muntah
berwarna kehijauan sebanyak 2x dalam sehari , dan nyeri
perut yang hebat dibagian pusar yang dirasakan hilang
timbul.
Sebelum timbul gejala tersebut, pasien memiliki
benjolan di lipat paha kiri yang hilang jika pasien beristirahat
sejak 1 minggu yang lalu, Namun sejak 5 hari yg lalu,
walaupun pasien istirahat , benjolan tetap tidak hilang.
Anamnesis Lanjutan

pasien juga tidak memiliki riwayat operasi di bagian


perut sebelumnya, BAB bercampur darah/lendir ,
penurunan BB secara drastis dan benjolan di perut
disangkal. Demam (-)
Pasien sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan.
Pasien sering mengangkat barang yang berat.
Pemeriksaan Fisik
• Keadaan Umum :
Kesadaran : Compos mentis
Kesan sakit : sakit sedang, tampak gelisah

• Tanda Vital:
Tekanan Darah : 110/70 mmHG
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,9 ‘C
Kepala :mulut : mukosa bibir kering (+)
Leher : dbn
Thorax : dbn
Abdomen :
Inspeksi : cembung, distensi (+), darm contour (+), darm steifung (+)
Auskultasi : BU meningkat, bising usus meninggi (metalic sound(+))
Palpasi : Light palpation : soepel , Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), Defans
muskular (-)
Deep palpation : KGB mesenterica (tidak teraba )
Hepar & Lien tidak teraba
Massa abdomen (-)
Perkusi :Hipertympani
Ekstremitas : akral (dingin) dan pucat, CRT memanjang
• Status Lokalis : Ad regio inguinalis sinistra
Inspeksi : Benjolan (+) Hiperemis (-)
Palpasi : Teraba benjolan lonjong. Ukuran 4x6 cm,
konsistensi kenyal. Nyeri tekan (+)
Autskultasi: Bunyi Peristaltik usus (-)
Rectal Toucher :
Inspeksi : massa (-)
Palpasi:
sfingter ani kuat (+)
ampula recti kolaps (+)
mukosa licin (+)
prostat tidak teraba membesar
Cavum douglas menonjol (-)
Darah (-), feses (-)
Resume
Dari anamnesis didapatkan adanya keluhan tidak bisa BAB dan
buang angin selama 5 hari.
Keluhan disertai perut kembung , mual dan muntah sebanyak 3x
dalam sehari , dan nyeri perut yang hebat dibagian pusar yang
dirasakan hilang timbul.
Sebelum timbul gejala tersebut, pasien memiliki benjolan di lipat
paha kiri yang hilang jika pasien beristirahat sejak 1 minggu yang
lalu, Namun sejak 2 hari yg lalu , walaupun pasien istirahat ,
benjolan tetap tidak hilang.
Pasien sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan. Pasien sering
mengangkat barang yang berat.
Pemeriksaan Fisik:
• KU: compos mentis, sakit sedang
• TV: dalam batas normal
Kepala :mulut : mukosa bibir kering (+)
Leher : dbn
Thorax : dbn
Abdomen :
Inspeksi : cembung, distensi (+), darm contour (+), darm steifung (+)
Auskultasi : BU meningkat, bising usus meninggi (metalic sound(+))
Palpasi : Light palpation : soepel , Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), Defans muskular (-)
Deep palpation : KGB mesenterica (tidak teraba )
Hepar & Lien tidak teraba
Massa abdomen (-)
Perkusi :Hipertympani
Ekstremitas : akral dingin dan pucat, CRT memanjang
• Status Lokalis : Ad regio inguinalis sinistra
Inspeksi : Benjolan (+) Hiperemis (-)
Palpasi : Teraba benjolan lonjong. Ukuran 4x6 cm, konsistensi kenyal. Nyeri tekan (+)
Autskultasi: Bunyi Peristaltik usus (-)

• Rectal Toucher :
Inspeksi : massa (-)
Palpasi:
sfingter ani kuat (+)
ampula recti kolaps (+)
mukosa licin (+)
prostat tidak teraba membesar (+)
Cavum douglas menonjol (-)
Darah (-), feses (-)
Kesimpulan
Keluhan tidak bisa BAB dan tidak bisa flatus karena
terjadi obstruksi usus akibat hernia ireponibel yang
disertai gangguan pasase (hernia inkaserata)
Rencana Pemeriksaan
• Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin
• Foto Abdomen 3 posisi
• Elektrolit
• AGD
Diagnosis Kerja
Hernia Inguinalis Lateralis/medialis
Inkarserata dengan komplikasi Ileus
Obstruktif
Terapi
• Perbaiki keadaan umum
• Pemasangan infus
• Dekompresi : NGT
• pemasangan Kateter urine
• Puasa
Farmakologi : Antibiotik
Penanganan lanjutan : Tindakan Laparotomi
(Herniotomy+Hernioplasty dengan tension free)
Terimakasih …
DEFINISI
Suatu keadaan dimana isi lumen saluran
cerna tidak bisa disalurkan ke distal
karena adanya sumbatan atau hambatan
mekanik yang disebabkan kelainan
dalam lumen usus, dinding usus atau
luar usus yang menekan atau kelainan
vaskularisasi pada suatu segmen usus
yang menyebabkan nekrosis segmen
usus tersebut.
Letak Sumbatan
1. Obstruksi Letak Tinggi
KLASIFIKASI 2. Obstruksi Letak Rendah
Sifat Sumbatan
1. Obstruksi Biasa
2. Obstruksi Strangulata
ETIOLOGI
ETIOLOGI

D
D
D
PATOFISIOLOGI
Obstruksi pada usus

Akumulasi gas dan cairan di lumen usus proksimal letak obstruksi

Distensi
Proliferasi
Tekanan bakteri Kehilangan H2O
Intralumen berlangsung dan elektrolit
cepat
Iskemik Volume ECF

Hilangnya cairan ke ruang


peritoneum

Peritonitis
Syok Hipovolemik
Septikemia
DIAGNOSIS

Anamnesis
- Riwayat gangguan pasase
- Vomitus
- Nyeri kolik
- Distensi abdomen
DIAGNOSIS
Anamnesis Mencari Etiologi
Pada anak : causa invaginasi bolus ascaris

* Timbulnya mendadak : invaginasi volvulus

• Tak mendadak : streng ileus, radang, adhesi


keganasan
(CA recti)

* Disertai lendir darah : invaginasi (anak)


CA Recti (orang tua)

* Ada benjolan pada lipat paha : hernia inkarserata


PEMERIKSAAN FISIK
Pemeriksaan Fisik

Inspeksi :
KU : sakit berat, tanda-tanda dehidrasi
Distensi abdomen
kontur usus terlihat (darm contour)
Darm steifung
Benjolan di inguinal, skrotum dan femoral
 hernia
Massa berbentuk sosis  invaginasi
Bekas luka operasi  adhesi
Massa di abdomen  tumor intra
abdomen
PEMERIKSAAN FISIK

Auskultasi
BU: metallic sound (keras dan
nada tinggi)
Palpasi
Nyeri tekan
Defance muscular
Teraba massa di abdomen 
tumor intra abdomen
Perkusi
Hipertimpani
Rectal toucher

Adanya darah dapat menyokong


DIAGNOSIS adanya strangulasi, neoplasma
Feses negatif : obstruksi usus letak
tinggi
Ampula rekti kolaps : curiga
obstruksi
Nyeri tekan : lokal atau general
peritonitis
Pemeriksaan Penunjang

Laboratorium:
a. Darah rutin: Hb, Ht
b. Elektrolit
Radiologi:
c. Foto Polos Abdomen 3 posisi
d. Adanya dilatasi dari usus disertai
gambaran step ladder dan air fluid level
Penatalaksanaan

Terapi Konservatif
1. Dekompresi : NGT
2. Koreksi keseimbangan cairan, elektrolit dan
keseimbangan asam basa
3. Antibiotik : terapetik atau profilaksis
Penatalaksanaan
Tindakan bedah, apabila ditemukan:
a. Strangulasi
b. Obstruksi total
c. Hernia inkarserata
d. Tidak ada perbaikan dengan terapi konservatif
PROGNOSIS
Pada obstruksi kolon mortalitasnya lebih
tinggi dibandingkan obstruksi usus halus
(15-30%)
Perforasi caecum merupakan penyebab
utama kematian
Thank You

Anda mungkin juga menyukai