Ileus
Obstruktif
Prof.Pisi Lukitto,dr.,Sp.B(K)Onk.,Sp.B.,Sp.B-KBD
Keluhan Utama :
Tidak bisa BAB dan kentut selama 5
hari
Pasien laki-laki usia 40 th datang ke IGD RS Dustira
dengan keluhan tidak bisa BAB dan kentut selama 5 hari.
Keluhan disertai perut kembung, mual dan muntah
berwarna kehijauan sebanyak 2x dalam sehari , dan nyeri
perut yang hebat dibagian pusar yang dirasakan hilang
timbul.
Sebelum timbul gejala tersebut, pasien memiliki
benjolan di lipat paha kiri yang hilang jika pasien beristirahat
sejak 1 minggu yang lalu, Namun sejak 5 hari yg lalu,
walaupun pasien istirahat , benjolan tetap tidak hilang.
Anamnesis Lanjutan
• Tanda Vital:
Tekanan Darah : 110/70 mmHG
Nadi : 100 x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu : 36,9 ‘C
Kepala :mulut : mukosa bibir kering (+)
Leher : dbn
Thorax : dbn
Abdomen :
Inspeksi : cembung, distensi (+), darm contour (+), darm steifung (+)
Auskultasi : BU meningkat, bising usus meninggi (metalic sound(+))
Palpasi : Light palpation : soepel , Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), Defans
muskular (-)
Deep palpation : KGB mesenterica (tidak teraba )
Hepar & Lien tidak teraba
Massa abdomen (-)
Perkusi :Hipertympani
Ekstremitas : akral (dingin) dan pucat, CRT memanjang
• Status Lokalis : Ad regio inguinalis sinistra
Inspeksi : Benjolan (+) Hiperemis (-)
Palpasi : Teraba benjolan lonjong. Ukuran 4x6 cm,
konsistensi kenyal. Nyeri tekan (+)
Autskultasi: Bunyi Peristaltik usus (-)
Rectal Toucher :
Inspeksi : massa (-)
Palpasi:
sfingter ani kuat (+)
ampula recti kolaps (+)
mukosa licin (+)
prostat tidak teraba membesar
Cavum douglas menonjol (-)
Darah (-), feses (-)
Resume
Dari anamnesis didapatkan adanya keluhan tidak bisa BAB dan
buang angin selama 5 hari.
Keluhan disertai perut kembung , mual dan muntah sebanyak 3x
dalam sehari , dan nyeri perut yang hebat dibagian pusar yang
dirasakan hilang timbul.
Sebelum timbul gejala tersebut, pasien memiliki benjolan di lipat
paha kiri yang hilang jika pasien beristirahat sejak 1 minggu yang
lalu, Namun sejak 2 hari yg lalu , walaupun pasien istirahat ,
benjolan tetap tidak hilang.
Pasien sehari-hari bekerja sebagai tukang bangunan. Pasien sering
mengangkat barang yang berat.
Pemeriksaan Fisik:
• KU: compos mentis, sakit sedang
• TV: dalam batas normal
Kepala :mulut : mukosa bibir kering (+)
Leher : dbn
Thorax : dbn
Abdomen :
Inspeksi : cembung, distensi (+), darm contour (+), darm steifung (+)
Auskultasi : BU meningkat, bising usus meninggi (metalic sound(+))
Palpasi : Light palpation : soepel , Nyeri tekan (-), nyeri lepas (-), Defans muskular (-)
Deep palpation : KGB mesenterica (tidak teraba )
Hepar & Lien tidak teraba
Massa abdomen (-)
Perkusi :Hipertympani
Ekstremitas : akral dingin dan pucat, CRT memanjang
• Status Lokalis : Ad regio inguinalis sinistra
Inspeksi : Benjolan (+) Hiperemis (-)
Palpasi : Teraba benjolan lonjong. Ukuran 4x6 cm, konsistensi kenyal. Nyeri tekan (+)
Autskultasi: Bunyi Peristaltik usus (-)
• Rectal Toucher :
Inspeksi : massa (-)
Palpasi:
sfingter ani kuat (+)
ampula recti kolaps (+)
mukosa licin (+)
prostat tidak teraba membesar (+)
Cavum douglas menonjol (-)
Darah (-), feses (-)
Kesimpulan
Keluhan tidak bisa BAB dan tidak bisa flatus karena
terjadi obstruksi usus akibat hernia ireponibel yang
disertai gangguan pasase (hernia inkaserata)
Rencana Pemeriksaan
• Pemeriksaan Laboratorium Darah Rutin
• Foto Abdomen 3 posisi
• Elektrolit
• AGD
Diagnosis Kerja
Hernia Inguinalis Lateralis/medialis
Inkarserata dengan komplikasi Ileus
Obstruktif
Terapi
• Perbaiki keadaan umum
• Pemasangan infus
• Dekompresi : NGT
• pemasangan Kateter urine
• Puasa
Farmakologi : Antibiotik
Penanganan lanjutan : Tindakan Laparotomi
(Herniotomy+Hernioplasty dengan tension free)
Terimakasih …
DEFINISI
Suatu keadaan dimana isi lumen saluran
cerna tidak bisa disalurkan ke distal
karena adanya sumbatan atau hambatan
mekanik yang disebabkan kelainan
dalam lumen usus, dinding usus atau
luar usus yang menekan atau kelainan
vaskularisasi pada suatu segmen usus
yang menyebabkan nekrosis segmen
usus tersebut.
Letak Sumbatan
1. Obstruksi Letak Tinggi
KLASIFIKASI 2. Obstruksi Letak Rendah
Sifat Sumbatan
1. Obstruksi Biasa
2. Obstruksi Strangulata
ETIOLOGI
ETIOLOGI
D
D
D
PATOFISIOLOGI
Obstruksi pada usus
Distensi
Proliferasi
Tekanan bakteri Kehilangan H2O
Intralumen berlangsung dan elektrolit
cepat
Iskemik Volume ECF
Peritonitis
Syok Hipovolemik
Septikemia
DIAGNOSIS
Anamnesis
- Riwayat gangguan pasase
- Vomitus
- Nyeri kolik
- Distensi abdomen
DIAGNOSIS
Anamnesis Mencari Etiologi
Pada anak : causa invaginasi bolus ascaris
Inspeksi :
KU : sakit berat, tanda-tanda dehidrasi
Distensi abdomen
kontur usus terlihat (darm contour)
Darm steifung
Benjolan di inguinal, skrotum dan femoral
hernia
Massa berbentuk sosis invaginasi
Bekas luka operasi adhesi
Massa di abdomen tumor intra
abdomen
PEMERIKSAAN FISIK
Auskultasi
BU: metallic sound (keras dan
nada tinggi)
Palpasi
Nyeri tekan
Defance muscular
Teraba massa di abdomen
tumor intra abdomen
Perkusi
Hipertimpani
Rectal toucher
Laboratorium:
a. Darah rutin: Hb, Ht
b. Elektrolit
Radiologi:
c. Foto Polos Abdomen 3 posisi
d. Adanya dilatasi dari usus disertai
gambaran step ladder dan air fluid level
Penatalaksanaan
Terapi Konservatif
1. Dekompresi : NGT
2. Koreksi keseimbangan cairan, elektrolit dan
keseimbangan asam basa
3. Antibiotik : terapetik atau profilaksis
Penatalaksanaan
Tindakan bedah, apabila ditemukan:
a. Strangulasi
b. Obstruksi total
c. Hernia inkarserata
d. Tidak ada perbaikan dengan terapi konservatif
PROGNOSIS
Pada obstruksi kolon mortalitasnya lebih
tinggi dibandingkan obstruksi usus halus
(15-30%)
Perforasi caecum merupakan penyebab
utama kematian
Thank You