Anda di halaman 1dari 14

The cellular and molecular differences between acute healing wounds and chronic non-healing wounds.

Robert Nunan et al. Dis. Model. Mech. 2014;7:1205-1213

© 2014. Published by The Company of Biologists Ltd


Luka yang mengalami durasi fase-fase penyembuhan luka yang sesuai,
disebut sebagai luka akut. Akan tetapi, seringkali terjadi komplikasi, yang
mengakibatkan durasi penyembuhan luka menjadi lebih lama. Kondisi
penyembuhan luka yang memanjang ini, kita sebut sebagai luka kronik.
Beberapa komplikasi yang dapat menyebabkan luka akut menjadi kronik
antara lain: adanya jaringan nekrotik pada luka, terjadi infeksi pada luka,
kondisi luka yang terlalu kering atau terlalu basah, atau kondisi sistemik
yang buruk (diabetes, malnutrisi, dll).
Komplikasi ini dapat dirangkum menjadi sebuah akronim yang dikenal
sebagai TIME (tissue, infection, moisture, dan edge).
• T (Tissue) artinya adalah apabila ada jaringan mati (slough dan nekrotik) yang menutupi
permukaan luka, maka akan menghambat proliferasi fibroblas, kolagen, dan angiogenesis
pada luka, sehingga penyembuhan luka akan menjadi lebih lambat dari normal.
• I (Infection) artinya adalah apabila terjadi infeksi pada luka, maka akan terjadi inflamasi
yang berkepanjangan pada luka, akibatnya luka akan berada pada fase inflamasi yang
berkepanjangan dan lambat untuk masuk ke fase proliferasi.
• M (Moisture) artinya adalah agar dapat terjadi proliferasi fibroblas, kolagen, dan
angiogenesis yang optimal, diperlukan kondisi luka yang lembab, yaitu cairan pada luka
yang sesuai dengan kondisi fisiologis cairan tubuh (tidak kering dan tidak basah).
• E (Edge) atau tepi luka adalah adanya kondisi dimana T, I, dan M sudah baik, tetapi
terkadang tepi luka masih lambat untuk tumbuh karena adanya faktor sistemik yang
kurang baik, misalnya diabetes, malnutrisi, merokok, dan lainnya, yang membuat luka
menjadi lambat sembuh.
Management Strategy
Pengkajian Luka
1. Status nutrisi pasien: BMI (body mass index), kadar albumin
2. Status vaskuler: Hb, TcO2
3. Status imunitas: terapi kortikosteroid atau obat-obatan imunosupresan yang lain
4. Penyakit yang mendasari: diabetes atau kelainan vaskulerisasi lainnya
5. Kondisi luka:
a) Warna dasar luka
slough (yellow), necrotic tissue (black), infected tissue (green), granulating tissue (red), epithelialising
(pink).
b) Lokasi, ukuran, dan kedalaman luka
c) Eksudat dan bau
d) Tanda-tanda infeksi
e) Keadaan kulit sekitar luka: warna dan kelembapan
f ) Hasil pemeriksaan laboratorium yang mendukung
Dasar pengkajian berdasarkan warna

Luka dasar : Hitam


Luka dasar : Kuning Tujuan Perawatan :
Luka dasar : merah • Pembersihan jaringan mati,
Tujuan Perawatan :
Tujuan Perawatan : • Meningkatkan sistem baik dengan autolysis
• Mempertahankan debridement maupun
autolisis debridement agar
lingkungan luka dalam luka berwarna merah, dengan pembedahan.
keadaan lembap • Kontrol eksudat, • Kontrol eksudat,
• Mencegah trauma/ menghilangkan bau tidak
menghilangkan bau tidak
perdarahan serta sedap, dan sedap, dan
mencegah eksudat. • Mengurangi/menghindari • Mengurangi/menghindari
kejadian infeksi. kejadian infeksi.
BASIC TREATMENT
MODERN WOUND DRESSING
• Perawatan luka menggunakan prinsip moisture balance ini dikenal sebagai metode
modern dressing, yang disebutkan lebih efektif dibandingkan metode
konvensional.
• Perawatan luka konvensional harus sering mengganti kain kasa pembalut luka,
sedangkan perawatan luka modern memiliki prinsip menjaga kelembaban luka,
sehingga dapat mempercepat fibrinolisis, angiogenesis, pembentukan sel aktif dan
pembentukan growth factor, dan menurunkan risiko infeksi
• Lingkungan yang terlalu lembab dapat menyebabkan maserasi tepi luka,
sedangkan kondisi kurang lembap menyebabkan kematian sel, tidak terjadi
perpindahan epitel dan jaringan matriks.
• Harus memperhatikan tiga tahap, yakni mencuci luka, membuang jaringan mati,
dan memilih balutan.
Manajemen perawatan luka
Dilakukan perawatan luka dan pemilihan dressing luka dengan baik sesuai dengan
konsep TIME, maka komplikasi luka dapat diperbaiki

• Manajemen jaringan: jaringan mati (slough dan nekrotik) harus dihilangkan


(debridement) dari luka, menggunakan surgical debridement, atau dressing yang dapat
memfasilitasi terjadinya autolytic debridement.
• Manajemen inflamasi-infeksi: perawatan luka dan menggunakan dressing antimikroba
yang sesuai
• Manajemen keseimbangan kelembaban: perawatan luka dan penggunaan dressing yang
dapat memelihara kelembaban pada luka
• Manajemen tepi luka : harus secara rutin mengevaluasi luka dan kondisi sistemik dan
pengobatan yang sesuai untuk gangguan sistemik yang dialami pasien
Modern Dressing
Jenis Modern Dressing
Hydrogel Ca Alginat
• Menghancurkan jaringan nekrotik • kandungan Ca-nya dapat menyerap
tanpa merusak jaringan sehat cairan luka yang berlebihan dan
(debridemen autolitik alami). menstimulasi proses pembekuan
• Kemudian terserap ke dalam darah
struktur gel dan terbuang bersama • Digunakan untuk dressing primer dan
pembalut sekunder (pad/kasa dan masih memerlukan balutan sekunder
transparent film).
• Balutan dapat diaplikasikan selama
3-5 hari
• Digunakan untuk luka
nekrotik/berwarna hitam/kuning
dengan eksudat minimal atau tidak
ada.
Jenis Modern Dressing

Hidrokoloid Film Dressing


• Mampu melindungi dari • Digunakan untuk balutan sekunder
kontaminasi air dan bakteri, mampu • untuk luka superfi sial dan non-
menyerap eksudat tetapi minimal eksudatif atau untuk luka post-
• Dapat digunakan untuk balutan operasi.
primer dan sekunder, support • Indikasi: luka dengan epitelisasi, low
autolysis untuk mengangkat exudate, luka insisi.
jaringan nekrotik atau slough • Kontraindikasi: luka terinfeksi, eksudat
• Indikasi: luka berwarna kemerahan banyak.
dengan epitelisasi, eksudat minimal.
• Kontraindikasi: luka terinfeksi atau
luka grade III-IV.
Jenis Modern Dressing

Antimikrobial Hydrophobic Medical Collagen Sponge


• Terbuat dari diakylcarbamoil • Terbuat dari bahan collagen dan
chloride, nonabsorben, non- sponge
adhesif • Digunakan untuk merangsang
percepatan pertumbuhan jaringan
• Digunakan untuk luka luka dengan eksudat minimal dan
bereksudat sedang – banyak, memerlukan balutan sekunder
luka terinfeksi, dan memerlukan
balutan sekunder
Spesific Management of Chronic
Wound

Anda mungkin juga menyukai